Seberapa Sulit Mencintai - Bab 455 Jangan Mempermalukan

Kimmy yang berada di depan Andy, mulai melepaskan kancing bajunya, Andy sendiri dengan segera berjalan kesamping dia dan menarik tangannya : “Sudahlah, jangan diteruskan lagi Kimmy.”

“Kenapa tidak di teruskan?” Dia tersenyum sambil melihat ke wajahnya, lalu berusaha menahan ini, tetapi tatapan matanya tetap terlihat berkabut.

Dia mengingingkan kehormatan ini, sangat menginginkannya tetapi ketika berada di depan Andy, semua itu tidak pantas untuk di katakan, seperti sekarang semua itu tidak pantas tidak berguna.

Jadi untuk apa, kenyataan telah menjadi seperti itu dan tidak bisa di ubah lagi.

“Kamu bukan orang seperti ini.” Andy menekan perkataannya : “Kamu masih kecil, pergi dari sini dan kembalilah ke desa, aku tidak akan mengatakan hal ini kepada paman Wu.”

Kimmy tersenyum, senyumannya terasa pahit dan sakit, dia mendorong Andy lalu melangkah mundur : “Kembali ke desa... apakah bisa kembali?”

Secara perlahan dia memegang dadanya : “Apakah kamu tahu, hatiku ini telah terkunci disini, jika aku pergi jiwaku tetap berada disini, aku keluar dengan membuat cangkangku semua orang pasti akan mengejeku, aku sudah tidak ada cara lain lagi.”

“Pasti bisa Kimmy!” Andy memegang pundaknya : “Kamu pasti bisa, aku tidak mengatakan ini begitu juga dengan kamu, jadi siapa yang akan tahu?”

“Kamu tidak perlu bercanda, hatimu dengan jelas tahu semua ini di lakukan atau tidak, bahkan jika orang lain tidak mengetahuinya tetap saja aku ini telah menjadi orang rendahan, kamu tidak perlu membujukku, aku tidak pantas untuk di bujuk lagi.”

Bayangannya tentang Kimmy, adalah seorang gadis yang bersinar, dirinya masih mengingat dengan jelas dia pernah berkata dia sendiri mempunyai keyakinannnya sendiri, dirinya ingin keluar dari pedesaan ini menuju ke kota, dan walaupun dia hidup dengan lemah dia juga merasa rela.

Tetapi Andy tidak menyangka perkataan lemahnya sungguh menjadi kenyataan.

Seketika, Andy merasa tidak tahu harus berkata apa, kedua orang ini seperti diam dalam keheningan, hanya terdengar suara kendaraan dari luar.

Kimmy mengambil sebuah rokok dari samping meja lalu dengan pelan menghisapnya, Andy yang melihat Kimmy menyalakan rokoknya dengan pelan mengerutkan dahinya : “Kimmy, bisakah kamu mengatakannya kepadaku, apa yang terjadi selama ini?”

Kimmy tidak berkata apapun, dia berjalan ke arah Andy sambil berjinjit lalu mengecup bibirnya, dengan panasnya dia meniup asap rokok ini ke bibirnya.

Dirinya tahu jika Andy tidak merokok.

Dan memang, Andy seketika terbatuk-batuk dengan keras dia mendorong Kimmy, lalu menyeka bibirnya.

Gerakan ini membuat sepasang mata Kimmy terasa sakit.

Ternyata kecupan ini membuat dia merasa jijik bukan?

“Kenapa? Bukankah ini yang kamu mau? Dengan membeli aku semalam tentu saja aku tidak boleh membiarkan kamu menyia-yiakan uang ini, kamu menginginkan paket layanan seperti apa? Kamu diatas aku dibawah? Atau bagaimana?” Kimmy berusaha tersenyum dengan tenang, dirinya tidak ingin Andy mengetahui luka di dalam hatinya.

Mungkin hanya dengan seperti ini, dia akan merasa membaik.

Andy adalah orang yang sadar, dia tidak bisa menerima hal-hal yang tidak sempurna, merokok, minum, ini adalah hal-hal yang tidak di sentuhnya, siapa sangka jika Kimmy akan mengecupnya?

Kimmy adalah orang yang malu-malu ketika dia melihatnya, dan sekarang dia berubah menjadi berani.

Andy tidak menyangka lalu memegang bibirnya dan berkata dengan dingin : “Aku bukanlah orang yang baik, juga bukan orang yang memiliki ajaran yang baik, jika kamu ingin kebebasan seperti ini aku sendiri juga tidak bisa berbuat apa, tetapi Kimmy aku ingin mengingatkan jika hidup ini berarti, bukan karena melakukan sesuatu maka akan di jatuhkan, dan aku sendiri tidak memandang rendah kamu.”

Setelah mengatakan ini, Andy membuka pintu, sambil membelakangi Kimmy lalu mengambil kartu nya : “Karena menghargai paman Wu aku tidak akan merasa marah kepadamu, dan untuk malam ini anggap saja aku telah melakukannya.”

Kimmy melihat bayangan Andy yang pergi, seluruh tenaga di tubuhnya seperti telah di serap, berdiri disana, dengan darah yang seperti mengalir keluar.

Bagaimana mengatakan perasaannya saat ini.

Benci, sakit, kecewa semua perasaan ini membuat Kimmy tidak tahu harus berbuat apa, bahkan dia berpikir dirinya bisa seperti apa yang di katakan Andy, maka dunia ini akan berbeda.

Perkataan dia ‘dia tidak memandang rendah dirinya’, hal ini seperti menusuk hingga ke dalam hatinya yang terdalam.

Dia secara perlahan menutup bibirnya, berjongkok dengan perlahan menangis disana, dengan perasaan yang cukup kacau.

Malam itu, Kimmy mengambil alamat yang dia berikan dan melihat nya semalaman.

Kehidupan seseorang sangat panjang, dan selalu di lewati dengan kesalahan, jika saja pada saat itu dia langsung mencari Andy, dan jika dia tidak naik ke mobil pria itu maka semua ini tidak akan terjadi, dan mungkin saja semua ini tidak akan terjadi.

Keesokan paginya, kak Hong mencari Kimmy lalu memuji ‘bisnis’ di lakukan dengan hebat, katanya kartu Andy berisi ratusan juta.

Kimmy tidak begitu tertarik dengan uang, hatinya hanya sedikit merasa dingin, dirinya dapat menebak jika Andy tidak akan pernah datang lagi.

Tetapi bukankah ini yang di inginkan? Kenapa, dia malah mengharapkan kehadirannya...

Semenjak hari itu, terkadang Kimmy duduk di resepsionis sambil melihat orang yang lewat dan mulai mengharapakan bayangan Andy.

Tetapi harapan ini dirinya sendiri mengerti, jika Andy tidak akan datang...

Hari, mulai berganti dingin, musim natalpun telah tiba, di dalam negeri sendiri acara natal tidak semeriah di luar negeri, tetapi pada hari itu Mira mengajak Kimmy untuk berkeliling.

Dengan suasana yang dingin, dia berjalan di ujung jalan, dan Kimmy sendiri tidak sengaja menabrak seorang pria, ketika dirinya melihat ternyata ini adalah bos Wang.

Kimmy dengan segera tersenyum : “Hai, bos Wang sudah lama tidak bertemu, akhir-akhir ini kemana, kenapa tidak datang ke tempat kami lagi.”

Mungkin karena bos Wang yang sedikit meminum itu membuat dia merasa marah, dan setelah dia melihat orang ini dengan jelas lalu dia berkata : “Pergi, sampah dari mana ini, jika jika bukan karena kamu, aku tidak akan di marahi oleh istriku bukan! Pergi awas!”

Bos Wang yang besar itu dengan segera mengerakan tangannya ‘plak’ sebuah tamparan berada di wajahnya Kimmy.

Tetapi Kimmy yang bekerja di pekerjaan ini yang telah di pukul hanya bisa tetap tersenyum.

Tetapi bos Wang seperti merasa puas, lalu menangkap kedua orang ini.

Mira dengan segera menarik tangannya Kimmy, dan berusaha dengan sekeras tenaga untuk berlari.

Di jalanan sana, Kimmy melihat Andy yang sedang membawa mobil sedang berhenti di lampu merah.

Dia berhenti disana, sambil melihat Any.

“Sampah! Kemana kamu berlari!” Bos Wang menahan Kimmy ketika dia berhenti lalu menarik rambutnya.

Mira yang melihat hal ini dengan segera berteriak : “Tolong! Ada yang memukul orang! Akan mati! Tolong!”

Kimmy menahan bibirnya Mira, tetapi di tahan oleh bos Wang dan tidak bisa menghentikan bom ini.

Suara Mira sangat besar di tambah lagi dengan kondisi yang dingin ini membuat tidak ada banyak orang yang berjalan disana.

Kimmy melihat Andy turun dari mobil berjalan ke arahnya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu