Seberapa Sulit Mencintai - Bab 265 Menyerahlah

Anthony melemparkan barang-barangnya ke sebelah, lalu menatap Royce dengan dingin.

Kelihatan jelas sekali bahwa dirinya sangat kesal, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Karena Royce ini sama sekali tidak bisa di apa-apakan, meskipun ia sudah tak punya apa-apa lagi sekarang, tapi tetap saja tidak ada orang yang berani mengganggunya.

Anthony memilih untuk diam dan langsung mengarah ke dapur.

Megan juga melemparkan barangnya ke sebelah, lalu berjalan ke hadapan Royce, mematikan televisinya, dan berkata dengan dingin, "Kau pergi saja, apa kau tahu kau ini sangat menyakitkan mata?"

Royce tampak sedikit tersenyum, tak berkata apa-apa.

Megan segera menunduk dan membentaknya, "Aku sungguh muak denganmu, kenapa kau selalu mengikutiku seperti hantu saja! Aku sudah pernah bilang, sekarang ini kau sudah tidak punya apa-apa, tidak punya uang sepeser pun, apa kau kira aku akan hidup bersama seorang preman? Sekarang aku bisa tinggal di dalam rumah ini, bisa makan makanan yang enak, aku tidak perlu lagi tinggal di rumah kontrakanmu yang sempit itu, aku juga tidak perlu makan makanan sisa, kurasa aku sangat puas dengan kehidupanku yang sekarang! Apa kau bisa tidak mengganggu kehidupanku lagi!"

Bentakan Megan yang mendadak itu mengejutkan Anthony sampai ia berjalan keluar dari dalam dapur.

Royce bersandar di sofa dengan santai, sama sekali tidak berkata apa-apa.

Megan tahu, Royce ini hatinya sangat besar.

Ia hanya mau percaya pada apa yang ia yakini.

Seperti saat ia merasa, Megan pasti bukan orang yang seperti itu, oleh karena itu ia sama sekali tidak percaya pada ucapan Megan.

Dengan menahan rasa sakit, Megan pun menarik kalung yang ada di lehernya itu, lalu melemparkannya ke tangan Royce, "Cepat pergi dari sini, untuk apa kau memberiku sampah seperti ini, aku sama sekali tidak menyukainya, kalung puluhan ribu saja, sama sekali tidak berguna, anak ini juga, menyebalkan sekali, dari pagi sampai malam ia selalu meminta untuk bertemu denganmu, menyebalkan sekali, bawa dia pergi dari sini saja."

Mata Royce pun melihat ke arah kalung yang terjatuh di lantai itu.

Kali ini, sudah hancur berantakan, rasanya sudah tidak mungkin bisa diperbaiki lagi.

Melihat Royce membungkukkan badannya untuk mengambil kalung itu, Megan langsung menendang kalung itu, "Untuk apa kau ambil lagi, barang sampah, barang murahan, kau beri gratis padaku saja aku juga tidak akan mau, kotor dan menjijikkan, anak ini juga, pergi sana, jangan menempel-nempel padaku, bawa dia, pergilah kalian dari sini!"

Megan menendang kalung itu sampai ke bawah sofa.

Tangan Royce pun membeku seketika.

Cole yang ia dorong pun juga menangis keras.

Royce segera menggendong Cole, tidak berkata apa-apa, ia hanya bertanya satu kata saja, "Serius?"

Seketika itu, akhirnya Megan isa melihat sorotan mata yang sangat sedih dan kesakitan dari mata Royce.

Megan hanya bisa menahan perasaannya, sambil menatap mata Royce, ia berkata, "Iya, serius, aku tidak suka kau tidak punya uang, aku tidak suka kau selalu menempel-nempel denganku dari pagi sampai malam, kau menghalangiku untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, lihatlah aku sekarang, aku bisa naik mobil mewah, tinggal di rumah mewah, apa bisa dibandingkan denganmu!"

Royce pun pergi, ia tak berkata apa-apa, hanya meninggalkan bayangan punggungnya saja.

Melihat Royce pergi, sekujur tubuh Megan terasa sangat lemas, hatinya pun hancur berantakan.

Anthony segera memeluknya dari belakang, sambil tersenyum ia berkata, "Megan, kau, kau benar-benar bersedia untuk hidup bersamaku selamanya?"

Megan menundukkan kepalanya, lalu mengangguk pelasn.

Hari itu, Anthony sungguh sangat senang, ia tidak menyuruh Megan untuk masak, ia malah masak sendiri di dapur, lalu menyiapkan banyak makanan untuk Megan.

Megan memandangi bayangan punggung Anthony dari belakang, saat ia tidak menyadarinya, Megan segera berlutut di lantai dan mengambil kalung yang sudah patah itu dan cepat-cepat meletakkannya di dalam kantong.

Makanannya sudah siap.

Anthony memanggil Megan untuk makan.

Megan tersenyum lalu duduk di meja makan.

Anthony makan dengan sangat riang, ia juga mengambilkan makanan untuk Gerwin, kelihatan jelas bahwa ia sungguh sangat senang.

Setelah selesai makan, Megan bertanya, "Anthony, kau baru saja mulai merokok, kapan kau beli asbak itu?"

"Oh, itu." Anthony menunjuk pada asbak di atas meja, "Beberapa waktu lalu."

Megan pernah masuk ke dalam kantor Harland.

Dan tidak hanya satu kali saja, ia tahu asbak Harland berwarna putih bening seperti kristal.

Sebenarnya asbak itu sangat mudah ditemui, asbak seperti itu bisa dibeli di mana saja, tapi asbak di kantor Harland itu memiliki logo segitiga berwarna emas di sudut sebelah kiri yang tidak begitu kelihatan.

Logo itu adalah logo Jing State City Hospital.

Kalau tidak dilihat dengan seksama, pasti tidak kelihatan.

Megan tahu logo ini saat Royce dan Harland membicarakannya di kantor Harland saat mereka tak ada bahan pembicaraan.

Kalau Harland tidak mengatakannya, Megan pasti tidak akan menyadarinya.

Sekarang, kalau di asbak itu ada logo emas itu, berarti memang Anthony lah pelakuknya.

Melihat Anthony sedang merokok, baunya sungguh sangat menusuk.

Megan mundur sedikit ke belakang, lalu menggendong Gerwin dalam pelukannya, dengan tersenyum ia berkata, "Anthony, ada anak kecil di sini, jangan merokok ya."

Anthony pun mengiyakannya, lalu berdiri dan mematikan rokok itu, kemudian masuk ke dalam dapur.

Melihat Anthony telah pergi, Megan pun segera mengambil asbak itu dan melihatnya dengan seksama.

Di sudut sebelah kirinya ada logo segitiga itu!

Begitu melihatnya, jantung Megan pun berdebar kencang!

Belum sempat ia menyimpan asbak itu, tiba-tiba ia pun merasakan rasa sakit dari belakangnya.

Suara yang dingin nan sadis pun terdengar dari belakang, "Apa yang kau lakukan?"

Megan menundukkan kepalanya, ia melihat Anthony menyuntik punggungnya dengan sesuatu.

"Apa kau menemukan sesuatu? Kenapa kau melihati asbak itu!" wajah Anthony tampak sangat mengerikan, ia menatap Megan dengan dingin, "Aku kira kau benar-benar ingin hidup bahagia denganku, aku kira kau benar-benar ingin bersikap baik terhadapku, tak kusangka, apa kau mau mencelakakanku!"

Megan segera menggendong Gerwin, lalu berbisik padanya, "Cepat lari!"

Setelah itu ia langsung mendorong Gerwin dan memeluk Anthony, "Jangan buat kesalahan lagi, Anthony, kenapa kau bisa berubah menjadi seperti ini, kau yang dulu, bukanlah orang yang seperti ini, kau dulu sangat sopan dan berwibawa, sangat suka dengan seni dan budaya, kau adalah seorang sastrawan, kenapa sekarang kau berubah menjadi seperti ini!"

Anthony juga tidak peduli apa Gerwin pergi atau tidak, ia hanya mencengkram pundak Megan dan berteriak padanya, "Kau bertanya mengapa aku berubah menjadi seperti ini, bagaimana denganmu, kau selalu mempermainkanku, aku sudah mengatakannya dari awal, aku akan terus menunggumu sampai kau berubah mencintaiku, tapi kau sama sekali tidak mau memberikan harapan itu padaku! Kenapa! Kenapa sejak kau menikah denganku, seluruh keluarga dan kerabatku pergi meninggalkanku satu per satu, apa kau pernah memikirkan bagaimana caranya aku melewati hari-hariku ini!"

Lalu, Anthony pun mengeluarkan sebuah pisau dari kantongnya, "Kau yang memaksaku, dari dulu kau tidak pernah ingin hidup bersamaku, kau ingin hidup bahagia dengan Rian Zhou selamanya? Mati saja kau!"

Setelah itu, pisau di tangan Anthony itu pun langsung menusuk ke pundak Megan.

Seketika, pundak Megan pun terasa sakit, sekujur tubuhnya terasa lemas, ia tidak punya tenaga untuk melawannya, ia hanya bisa melihat darah dari pundaknya itu menetes keluar.

"Me, menyerahlah......" kata Megan sekuat tenaga, "Jangan buat kesalahan lagi, Anthony, kumohon......"

"Kau memohon padaku!" Anthony sudah benar-benar gila, kedua matanya tampak sangat merah, "Aku tidak mau kau memohon padaku, lebih baik kau mati saja, kalau kau sudah mati, kau tidak akan bisa bersama Rian lagi, dengan begitu aku tidak perlu khawatir lagi!"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu