Seberapa Sulit Mencintai - Bab 400 Jangan Terlambat

Ayah Ning membuka pintu dan melihat Kimmy Ning masih berdiri di pintu masuk, dia sudah berdiri tiga jam, Kimmy Ning belum makan dari pagi sampai sekarang.

Ayah Ning mungkin masih marah, bahkan melihatnya pun tidak, berbalik dan jalan, Kimmy Ning juga memalingkan wajah dengan keras kepala.

Dia berdiri sudah beberapa jam lagi, sudah malam ketika ayah Ning kembali.

Hanya saja ayah Ning tidak bermuka galak seperti sebelumnya, malah berjalan ke samping Kimmy Ning dengan tersenyum bahagia, dia berkata dengan intim: “Anak perempuanku, jangan berdiri lagi, ayo masuk, sudah seharian tidak makan.”

Sikap ayah Ning berubah seratus delapan puluh derajat, membuat Kimmy Ning sedikit terkejut, dia mengira bahwa dirinya salah melihat.

Tetapi Kimmy Ning terus menarik tangannya, berjalan ke dapur di dalam rumah, berjalan sambil berteriak: “Istriku, cepat buatkan makanan yang lezat untuk Kimmy Ning, seharian ini belum makan, pasti sangat lapar sekali.”

Hah? Bagaimana ayahnya tiba-tiba bisa berubah menjadi baik begitu, ada yang lezat tidak memanggil Grant Jing dan malah memanggilnya?

Kimmy Ning berjalan masuk ke dapur dengan setengah percaya dan setengah ragu, ayah Ning dan ibu Ning bertatap muka, keduanya mengedipkan mata, ibu Ning segera tersenyum sambil berkata: “Ya, Kimmy Ning sudah lapar seharian, aku langsung memasak, Kimmy Ning mau makan apa? Aku masakkan ginkgo untuk kamu makan, juga ada ikan segar, ikan segar ini diambil papamu di sungai hari ini, sangat berharga!”

“Ikan segar?” Kimmy Ning bergumam pada dirinya sendiri, ikan segar ini dulunya diberikan semuanya untuk dimakan Grant Ning, mana ada bagiannya? Ada apa dengan papa dan mama? Tiba-tiba begitu baik dengannya?

Kimmy Ning sedikit bingung, Ayah Ning terus menarik tangannya sampai duduk, menghisap rokok, wajah yang penuh dengan cekungan menampakkan senyuman: “Hari ini makan dengan kenyang, jangan segan untuk makan.”

Kimmy Ning bertanya dengan berhati-hati: “Kalau begitu bagaimana dengan adik? Dia makan apa? Bukankah ikan ini disisakan untuknya?”

“Dia masih anak kecil, makan apa, tentu saja menyisakannya untuk kamu makan.”

Kimmy Ning sedikit mengernyitkan keningnya, selalu merasa ada sesuatu yang aneh, tetapi tidak bisa mengatakan di mana yang aneh.

Ibu Ning sangat cekatan dalam melakukan sesuatu, tidak berapa lama dia menyajikan semua makanan yang dibuat, ada ginkgo tumis, ikan goreng, juga ada bacon dan terong, ditambah dengan semangkuk mie.

“Ma? Semuanya ini untukku?” Kimmy Ning sedikit mengangkat kepalanya memandang ibu Ning.

“Tentu saja, kamu sudah lapar seharian hari ini, cepat makan.”

Saat itu Kimmy Ning benar-benar mengira bahwa orang tuanya tiba-tiba ingin terbuka, kasihan dengan dirinya yang sudah berdiri seharian, jadi memasak semeja penuh makanan untuknya, meskipun dia merasa itu tidak mungkin, tetapi tidak ada penjelasan lain selain penjelasan ini.

Memikirkan hal ini, Kimmy Ning tidak peduli dengan fakta yang sebenarnya, mengangkat mangkuk mie, makan dengan berbunyi.

Mungkin benar-benar lapar, beberapa mangkuk sayur, juga semangkuk mie masuk ke dalam perutnya, dia menopang perut kecilnya.

Ini bukan bohongan, bahkan sekalipun tidak ada Grant Ning di rumah, biasanya Kimmy Ning dan orang tuanya memakan sedikit sayuran yang ditanam sendiri dan sayur yang diasinkan, seperti bacon dan ikan segar hanya ada ketika tahun baru atau ketika Grant Ning pulang.

Hari ini membuatnya kenyang, dia merasa bahwa tidak ada penyesalan dalam hidup ini.

Setelah makan, ayah Ning berkata: “Kimmy Ning, besok kamu ikut denganku pergi ke desa sebelah.”

“Untuk apa pergi ke desa sebelah?”

“Untuk apa anak kecil begitu banyak bertanya.” Ibu Ning tersenyum sambil berkata: “Pergi saja dengan papamu.”

Kimmy Ning tidak berpikir terlalu banyak, hanya merasa bahwa saat ini dia sangat bahagia, ayah ibunya memperhatikannya, makanan yang paling enak diberikan untuk dia makan, dan besoknya juga membawanya bermain ke desa sebelah, dia merasa sangat senang ketika memikirkannya.

Malam itu adalah malam yang paling tenang untuk Kimmy Ning tidur, di dalam tidurnya dia bermimpi orang tuanya menggandeng tangannya pergi bermain ke kota besar.

Keesokan harinya, Kimmy Ning bangun pagi-pagi sekali, dengan penuh penantian menanti ayahnya membawanya pergi bermain.

Tetapi tidak disangka, ketika dia berpakaian rapi dan menunggu ayahnya di bawah, dia melihat Grant Ning memakan buah, menatapnya dan berkata: “Ah, ini mau menikah, bahagia sekali?”

Kimmy Ning tidak ingin menggubris Grant Ning, dengan tidak melihatnya dia bertanya: “Di mana papa?”

“Tidak tahu, kamu sangat tidak sabar, apakah kamu ingin segera menikah dengan si botak di daerah sebelah?”

Pak Wu, duda di daerah sebelah masih memiliki satu julukan, dia di panggil si botak, anak seumuran Grant Ning suka memanggilnya si botak.

Kimmy Ning sedikit mengernyitkan keningnya: “Kamu jangan berkata sembarangan, menikah dengan si botak apanya, orang bodoh yang akan menikah dengannya, bujangan tua seumur hidup!”

“Haha, kamu belum tahu!” Tidak tahu apa yang dipikirkan Grant Ning, dia berjalan ke sebelah Kimmy Ning, tersenyum sambil berkata: “Kemarin papa pergi ke tempat si botak itu dan membahas pernikahanmu, dan si botak itu sudah mengatakannya, dua puluh juta, menjualmu kepadanya.”

Kimmy Ning pada awalnya berpikir Grant Ning bercanda, lagipula sebelumnya Grant Ning juga pernah berkata padanya bahwa dia akan menikah dengan si botak nantinya.

Jadi dia tidak menganggapnya serius sampai ketika dia melihat ayah Ning datang, ketika tangannya membawa ketidakberuntungannya, dia baru reflex: “Pa…… Untuk apa kamu mengambil ketidakberuntunganku?”

“Pertemuan kedua calon mempelai.” Jawab ayah Ning.

Kepala Kimmy Ning meledak dan seketika memucat, raut wajanya berubah menjadi sangat pucat, mundur terhuyung-huyung: “Pa, kamu mau mempertemukan kedua calon mempelai apa?”

Grant Ning tersenyum dan berkata: “Sudah ku katakan, papa dan mama menjualmu kepada si botak seharga dua puluh juta!”

Kimmy Ning melihat senyuman Grant Ning, benar-benar berharap dia bisa merobek kulit wajahnya, tetapi dia tidak bisa! Dia tidak bisa melakukan apapun!

Tidak heran, tidak heran sikap orang tuanya berubah seratus delapan puluh derajat kemarin, tak disangka membuat begitu banyak makanan yang lezat, dengan polosnya dia masih mengira bahwa mereka akhirnya tergerak oleh hati nurani.

Ternyata tidak seperti itu? Mereka sudah menikahkannya dengan si botak?

Memikirkan hal ini, Kimmy Ning takut setelahnya, dia terus mundur.

Grant masih tersenyum dan berkata: “Papa dan mama sudah mengatakannya, menggunakan uang menjualmu sebesar dua puluh juta untuk menukarkannya dengan kesempatan belajarku, dan mengatakan bahwa mereka akan membeli banyak paha ayam untuk aku makan! Dua puluh juta, cukup bagiku untuk makan banyak paha ayam! Benar tidak, pa!”

Ayah Ning berdiri di samping dan tidak berbicara, raut wajahnya muram, berteriak pada Kimmy Ning: “Cepat, jangan berlama-lama, aku sudah membuat janji hari ini jam sembilan, jangan terlambat.”

“Pa?” Kimmy Ning mundur selangkah demi selangkah, tidak terpikir olehnya bahwa demi uang dua puluh juta, juga demi kesempatan belajar Grant Ning, orang tuanya sendiri menjualnya pada si botak itu seumur hidup?

“Si botak itu bisa memukul, dia bisa membunuhku, bagaimana kamu bisa menikahkanku demi uang itu? Aku baru delapan belas tahun, dia hampir empat puluh tahun! Aku tidak mau, aku tidak mau menikah!”

“Kamu tidak bisa membantu untuk masalah ini!” Ibu Ning juga keluar: “Demi adikmu, apalagi, selamanya perempuan pada akhirnya menikah, bukankah menikah dengan siapapun tetaplah menikah?”

“Ma!” Kimmy Ning sudah dikelilingi dengan keputusasaan saat ini.

Keluarganya, ayahnya, ibunya, juga adiknya, tak disangka menjualnya demi uang.

Saat ini dia sudah tidak tahu harus menggunakan emosi apa untuk menghadapi keluarganya ini.

Hanya merasa sangat dingin, sangat dingin……

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu