Seberapa Sulit Mencintai - Bab 256 Kau Sesenang Ini

"Dia adalah mamamu!" wajah Anthony tiba-tiba berubah, ia mencengkram lengan Gerwin dengan keras, "Panggil mama!"

Gerwin merapatkan bibirnya, ia tetap tidak ingin memanggilnya dengan sebutan itu.

Anthony pun marah, ia mengangkat tangannya dan ia layangkan ke arah wajah Gerwin.

Megan pun segera menghadangnya, dengan dingin ia berkata, "Jangan persulit anak kecil, bagaimana pun ia tidak tumbuh besar bersamaku."

Sejak bercerai dari Megan, sifat Anthony berubah menjadi semakin aneh, apalagi sifatnya terhadap Gerwin.

Ia berdiri terdiam di tempatnya, tak berani berkata apa-apa, ia hanya menatap Megan dalam-dalam.

Rupanya itu membuat Megan yang melihatnya merasa sangat sakit hati.

Anthony pun pura-pura tidak menganggapnya, ia menggenggam tangan Megan dan berkata sambil tersenyum, "Bicarakan nanti saja setelah pulang ke rumah, kau bilang kau akan kembali, aku sudah menyuruh pembantu untuk memasakkanmu makanan yang banyak."

Dengan spontan, Megan pun melepaskan genggaman tangan Anthony itu, lalu menjaga jarak darinya, suaranya terdengar datar, "Gerwin masih belum terbiasa, kita bicarakan masalah pernikahan ini nanti saja."

Anthony tersenyum, "Tidak apa-apa, turuti apa katamu saja."

"Kalau begitu, kapan kau akan memberi uangmu itu pada pamanmu?" Megan sedikit tidak sabar.

Beberapa hari ini, rupa Royce yang bekerja keras itu membuat Megan sangat sedih.

Sebenarnya, ia tak peduli apa ia berkelahi, bertengkar dengan orang lain di luar sana.

Ia hanya sedih, karena ia merasa seharusnya Royce bisa tidak melakukan semua ini, tapi demi dirinya, ia malah berubah menjadi orang yang seperti ini.

Sorotan mata Anthony berkilau sejenak, sambil tersenyum ia berkata, "Besok lusa aku akan ke pengadilan, setelah semua masalahku selesai, aku akan memberikan uangnya pada paman, tenang saja, janjiku padamu tak akan pernah kuingkari."

Megan pun percaya pada ucapan Anthony.

Karena bagaimana pun ia tidak mungkin berbohong.

Mereka berjalan memasuki pintu rumah.

Memasuki tempat yang sudah lama tidak Megan kunjungi.

Megan merasa sangat asing dan takut.

Dulu, di tempat ini, ia selalu bisa mendengar suara Anna yang marah-marah, serta suara tawa kakek dan nenek.

Tapi sekarang, rumah itu sangat kosong, sama sekali tidak ada tanda-tanda orang yang tinggal di sana.

Kalau ia tidak tahu Anthony masih tinggal di sini, mungkin Megan akan mengira bahwa rumah ini adalah rumah kosong.

Begitu memasuki rumah, ia pun melihat foto hitam putih yang diletakkan di atas lemari di ruang tamu.

Terjajar satu baris.

Dari Anna Zhou, sampai kakek nenek Anthony.

Sungguh sangat ironis.

"Megan, hari ini aku sengaja membuatkan pangsit kesukaanmu, ayo cepat makan."

Seru Anthony, Megan pun duduk di meja makan sambil menggendong Cole.

Tiba-tiba, Cole pun menangis dalam pelukan Megan, "Aku ingin mencari papa, aku mau papa! Mama, ayo cepat cari papa!"

"Cole sayang, jangan menangis."

Belakangan ini, Cole sudah terbiasa memanggil Royce dengan sebutan papa.

Ia bahkan sudah menganggap Royce sebagai ayahnya sendiri, namun sekarang karena ia tiba-tiba pergi dan datang ke tempat yang sangat asing baginya, ia pun langsung menangis.

Mendengar ucapan Cole, ekspresi wajah Anthony pun berubah seketika, lalu ia pun berjalan ke samping Cole, lalu tersenyum paksa, ia mengulurkan tangannya dan berkata, "Sini, akulah papamu, papa gendong ya."

"Kau bukan papaku!" kata Cole cemberut, ia terus menangis, "Mama, ayo pulang, ayo pulang dan cari papa!"

"Aku adalah papamu!" tiba-tiba Anthony pun berteriak, wajahnya terlihat sangat marah, "Aku adalah papamu, dan Gerwin, ini adalah mamamu! Kalian berdua adalah kakak beradik, ingat itu! Apa kalian dengar!"

Anthony tiba-tiba marah besar, kedua anak itu pun terkejut, bahkan Megan pun juga terlihat sangat kaget.

Cole pun membuka mata lugunya itu melihat ke arah Anthony, namun tak lama, ia kembali menangis, "Mama, aku mau papa! Aku mau cari papa!"

"Rian yang terlalu memanjakannya, jangan bersikap terlalu galak padanya!" kata Megan sambil menggendong Cole.

Di saat seperti ini, dirinya sangat merindukan Royce.

Jelas-jelas mereka baru saja berpisah.

Melihat rupa Cole, wajah Anthony pun berubah dingin, katanya, "Kau adalah putriku, Anthony Xu, namamu adalah Kaela, Kaela Xu! Dengar tidak! Jangan panggil orang lain dengan sebutan papa! Kau adalah putriku!"

"Anthony, apa yang kau lakukan!" Megan memeluk Cole dalam dekapannya, "Untuk apa kau berteriak-teriak pada anak kecil, ia tidak tumbuh besar di sampingmu, wajar saja kalau dia tidak mengerti, kenapa kau bersikap galak padanya!"

Anthony menatap Megan dengan sangat dingin, ia berusaha keras untuk mengembalikan emosinya, ia menekan suaranya dan berkata, "Baik, aku tidak akan bersikap galak, ayo makan, setelah makan aku akan pergi ke pengadilan."

Megan benar-benar tidak bisa membandingkan Anthony Xu di hadapannya sekarang ini dengan Anthony Xu yang sangat sastrawan dulu.

Ia sudah berubah.

Berubah total.

Sambil menahan tangisnya, Megan pun makan dengan menggendong Cole.

Setelah makan, Anthony pun pergi ke pengadilan.

Megan, Cole dan Gerwin tetap di rumah, namun tiba-tiba Megan pun merasa rindu pada Royce.

Tiap kali ia memikirkan kalau mereka berdua akan berpisah, hatinya merasa sangat sakit.

Keesokan lusanya, hasil pengadilan pun memutuskan untuk menjatuhi Michelle dengan hukuman mati.

Seisi ruang persidangan pun ricuh.

Dari awal sampai akhir, Harland tetap tidak sadarkan diri, sidang ini berjalan dengan sangat cepat, dari mulai sampai hakim memutuskan hukuman bagi Michelle, tampaknya hanya berjalan selama belasan hari saja.

Di hari persidangan itu selesai, Anthony pun memperlihatkan bukti pengiriman uang banknya pada Megan.

Totalnya enam miliar lebih, ia transfer pada Royce Yan.

"Sekarang, kau bisa mempercayai ucapanku kan?"

Melihat rupa Anthony yang sangat santai itu, Megan pun mengerutkan keningnya, "Apa kau sesenang ini melihat Michelle menerima hukuman mati? Bagaimana pun ia adalah mantan istrimu."

"Kau kan tahu, aku dan dirinya hanyalah berpura-pura saja, ia sudah melukai Kepala Rumah Sakit Gu, sudah seharusnya ia dijatuhi hukuman mati."

Melihat rupa Anthony itu, Megan selalu merasa ada yang aneh namun tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Malam itu, Megan pun menerima sebuah panggilan telepon dari nomor tidak dikenal.

Di luar sedang hujan angin dan badai, Megan pun menerima telepon itu, dan setelah mendengar suara di telepon itu, ia pun merasa sangat ketakutan.

"Megan Zhao kan, kumohon tolong aku, aku mohon, Anthony Xu ingin membunuhku, aku tidak melukai siapa pun, aku benar-benar tidak melukai siapa pun."

"Michelle Sun?"

"Aku tahu kau adalah orang yang sangat adil, sekarang tidak ada gunanya aku mencari bantuan pada orang lain, hanya kau, hanya kau yang bisa membujuk Anthony, dia adalah orang gila, ia ingin membunuhku."

Suara Michelle terdengar sangat ketakutan.

Seharusnya, orang yang telah dijatuhi hukuman mati tidak mungkin mempunyai telepon.

Namun saat ini ia bisa menelepon seseorang, dan ia hanya menelepon Megan.

Itu artinya, mungkin saat ini ia sudah tidak punya pilihan lain.

"Kenapa kau berkata seperti itu, kau sudah memukul orang lain, apa kau mau aku membantumu untuk lepas dari kesalahanmu?"

"Percayalah padaku, aku tidak melukai Harland Gu, hari itu aku pergi ke rumah sakit spesialis kandungan karena ada tumor di dalam rahimku, saat dokter itu memberitahukannya padaku, aku tidak percaya, oleh karena itu aku bercekcok dengannya, tapi setelah itu aku langsung pergi, syal yang tertinggal di tempat kejadian adalah syal yang kuberikan pada Anthony, oleh karena itu pelakunya pasti dia, bantu aku, kalau kau membantuku, aku akan berjanji untuk melakukan satu hal untukmu!"

Di saat seperti ini, sebenarnya Michelle tidak perlu membohongi Megan.

Megan menunduk sedikit, lalu bertanya, "Kau akan melakukan satu hal untukku?"

"Kalau aku keluar, aku pasti akan melakukan satu hal untukmu."

"Kalau, aku ingin menggunakan seluruh harta dan benda milik kalian, Keluarga Sun, untuk membantu Rian Zhou sukses kembali?"

Michelle yang di seberang sana menggigit bibirnya, "Kalau aku keluar, aku pasti akan membantu Rian Zhou untuk sukses kembali."

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu