Seberapa Sulit Mencintai - Bab 423 Cara Menggunakannya

Para penduduk yang melihat adegan ini juga berteriak, "Yo, menantu Keluarga Wu sudah keluar, lihat wajahnya benar-benar cantik ya."

Kimmy merasa malu karena ini pertama kali dia bersama Leo keluar, lalu melihat para penduduk tidak suka padanya, dia hanya bisa menundukkan kepala.

Leo juga menundukkan kepala melihat Kimmy, lalu berkata: "Kamu jangan mendengar perkataan mereka, mereka itu asal bicara dan kamu jangan berpikir banyak juga."

Kimmy menjawab "Iya", lalu mengikuti di belakang dia, keranjang juga goyang-goyang, dia menengadahkan kepala melihat bahu Leo, bahunya sedang memikul keranjang yang berat.

Kulit menjadi hitam karena sering di bawah matahari kerja, baju juga sudah dibasahi keringat, dari sini sampai Kampung Shilin, harus berjalan setengah jam, untungnya ada traktor yang lewat, jadi Leo juga membujuk orang itu, akhirnya memberi mereka naik ke atas, tidak lama mereka sudah sampai Kampung Shilin.

Kampung Shilin termasuk kampung besar di sekitar sini, di dalam kampung lebih dari 50 keluarga, juga ada pasar dan lapangan.

Setelah Leo dan Kimmy turun, dia melihat sekitar lalu berkata, "Paman Wu, kita ke lapangan saja, di sana banyak ibu-ibu yang menari.

Setelah mereka meletakkan keranjang, juga mulai berteriak, "Ayo semua datang ke sini melihat, di sini ada bakcang yang wangi, terhadap tubuh sangat baik, juga makanan alami dan bisa menjamin setelah di makan masih ingin makan lagi."

Leo hanya melihat Kimmy berteriak, sekejap menjadi bingung.

Kelihatan gadis ini sangat kurus, tapi suara teriakannya sangat keras dan berdiri di depan orang juga tidak merasa malu.

Jujur saja Leo saja merasa malu, melakukan usaha ini, dia benar-benar tidak bisa berteriak keluar, jadi hanya bisa duduk di lantai dan mendengar Kimmy berteriak.

Di lapangan ini ada yang menari, juga ada penonton dan banyak yang sedang membeli sarapan, jadi saat mendengar teriakan Kimmy, ada beberapa orang juga akan ke depan melihat meskipun tidak beli.

Kimmy dengan senyum berkata, "Bisa dicoba dulu dan gratis."

Kimmy mengambil keluar piring dan sumpit yang dipersiapkan, Leo merasa aneh jadi bertanya, "Sejak kapan kamu menaruh ini?"

"Paman Wu, aku sudah persiapkan dari awal dan masyarakat ini pertama kali melihat makanan ini, jadi kita harus memberi mereka cobaan, mereka baru berani beli."

Leo tidak menyangka, Kimmy bisa ada pemikiran ini.

Bakcang ini masih panas, saat dibuka akan mengeluarkan aroma yang wangi, saat dibuka sudah melihat bakcang berwarna kuning, kemudian membuka bakcang yang merah, sekejap salah satu orang berteriak, "Aku pernah melihat ini di kota, juga pernah melihat orang menjual makanan ini dan rasanya sangat enak."

Kimmy tertawa lalu berkata, "Iya, beras ketan ini warnanya sangat cantik juga lezat, yang paling penting isinya enak, kalian boleh coba dulu, gratis."

Mereka mendengar ini gratis juga nasi ini suka dibeli orang kota dan mendengar ini adalah bakcang, mereka juga tertarik untuk mencoba, setelah mencoba merasa sangat enak.

"Ai, berapa harganya?"

"Iya iya, rasanya sangat enak."

"Jika kamu ingin makan sendirian maka harga satuan adalah empat ribu, jika ingin membeli untuk keluarga maka harganya seribu ribu dapat tiga."

Semua orang mendengar harganya sangat masuk akal, apalagi rasa ini sangat enak, jadi semua orang mengeluarkan uang untuk membeli bakcang Kimmy.

Tidak sampai satu jam, dua keranjang bakcang ke jual habis dan sangat laris, melihat kantong dia yang gembung ini, Leo juga berkata, "Kimmy, apakah yang kamu taruh, sehingga bisa menjual habis ini."

"Paman Wu, kamu ini bilang apa, bukannya kamu sudah mencoba bakcang ini? Rasanya sangat enak." Kimmy dengan senang menyimpan uang lalu berkata, "Jualan hari ini sudah habis, kita pulang dulu, di dalam panci masih ada beberapa bakcang, sampai rumah kita bisa makan."

"Jangan makan itu lagi, aku bawa kamu ke Kampung Shilin makan mie daging sapi, sebelumnya aku pernah mencobanya, rasanya sangat enak."

Setelah mendengar perkataan Leo, Kimmy bergegas berkata, "Paman Wu, bukannya kita sudah katakan harus menyimpan uang? Lagipula, makan di rumah juga makan."

"Siapa yang bilang memakai uang ini." Leo mengerutkan dahi dan dengan ekspresi tidak senang berkata, "Ini adalah uang kamu menjual bakcang, aku memakai uang aku mengundang kamu makan mie daging sapi."

Kemudian memikul keranjang dan membawa Kimmy ke Kampung Shilin makan mie daging sapi.

Pemilik toko mie ini adamemelihara sapi, jadi daging sapinya sangat enak, bahkan beberapa kampung di sekitar sini juga tahu, sehingga demi makan semangkuk mie daging sapi ini, harus berjalan jauh.

Juga bisa dibilang, mie daging sapi ini sangat mahal, satu mangkuk perlu empat puluh ribu, di kampung harga semangkuk mie empat puluh ribu, benar-benar membuat orang tidak ingin beli, tapi orang yang makan di sini sangat banyak.

Leo dan Kimmy datang terlambat jadi hanya bisa duduk dikursi depan pintu menunggu.

Perkiraan tunggu sepuluh menit, mie baru datang, di atas mie ada beberapa potong daging sapi, juga ada aroma yang sangat wangi.

"Cepat makan, pagi tadi tidak makan banyak, sekarang pasti sangat lapar." Leo mengambil sumpit lalu mulai makan, Kimmy juga ikut makan.

Setelah mereka selesai makan, mereka duduk traktor kembali ke dalam kampung, lalu Kimmy mengeluarkan bakcang yang panas dan berkata, "Paman Wu, masih lapar tidak, jika lapar bisa makan bakcang."

"Tidak." Leo memindahkan kursi ke halaman lalu bertanya, "Kimmy, kamu berencana bagaimana memakai uang ini?"

"Bukannya sudah bilang? Untuk anak kita nanti." Kimmy mengambil air panas keluar, lalu mendengar Leo berkata, "Bukannya kamu bilang kamu masih kecil, tidak ingin melahirkan anak dulu?"

Sebenarnya Kimmy tidak menyangka Leo bisa menepatkan janjinya, bahkan merasa Leo akan memaksanya.

Tapi dia tidak, dia seolah-olah sangat menghormatinya.

"Melahirkan anak, tinggal di rumah sakit, semua perlu uang, kita hari ini juga mendapat ratusan ribu, tidak termasuk banyak tapi perlu disimpan."

Leo mendadak melihat dia, lalu bertanya, "Jadi kamu sudah pikirkan, setelah melahirkan anak, apa yang harus kamu lakukan?"

Sepertinya ini pertama kali, Leo bertanya hal ini padanya.

Kimmy terdiam lalu berpikir sejenak kemudian menghela nafas, "Paman Wu, bukannya ini kewajiban seorang wanita? Melahirkan anak, menjaga anak, lalu seumur hidup begini, sebelumnya aku pernah berpikir ingin keluar, tapi sekarang aku tidak berpikir seperti ini lagi, aku hanya ingin dengan patuh tinggal di sini."

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu