Seberapa Sulit Mencintai - Bab 171 Dia Ada di Atas

Wajah William pun berubah, ia segera berdiri dan berkata, "Ikat dia, jangan biarkan dia bicara!"

Lalu, William pun segera berjalan keluar.

Tuan Zhou! Apa itu Royce?

Megan langsung berlari ke arah luar, namun ia dihalangi oleh dua orang pria berkulit hitam yang kekar.

Ia mencoba melawan, berlutut di lantai dan mencoba melihat ke bawah dari lantai tiga.

'Brak', pintu utama pun terbuka, ia melihat Royce berdiri di depan pintu dengan melipat kedua tangannya, ia menyalakan rokoknya, ia terlihat sangat santai.

Ia menghisap rokoknya perlahan, lalu memuntahkan asap rokoknya dan berjalan masuk ke dalam perlahan-lahan.

Ekspresi wajah William pun berubah, sambil menunjuk Royce ia berkata, "Kalau kau berani menyentuh pintuku, akan kubunuh kau!"

Lalu, tiba-tiba datanglah beberapa orang pria berkulit hitam entah dari mana, mereka membawa banyak senjata dan diarahkan pada Royce.

Namun siapa sangka, Royce malah bertingkah seolah tidak ada apa-apa, ia duduk di sofa dengan santai sambil menghisap rokoknya, dengan dingin ia berkata, "Kau yakin, kau bisa menyentuhku? Seratus orang yang ada di rumahmu ini sama sekali tidak ada tandingannya dengan sepuluh orangku yang berada di luar, William, jangan terlalu cepat mengambil keputusan."

Ia tersenyum, tersenyum dengan sangat bangga, namun juga dingin, auranya itu at kuat dan tidak terkalahkan.

William mengerutkan keningnya, "Apa kau kira aku benar-benar tidak berani menyentuhmu? Rian Zhou, kau terlalu membanggakan dirimu sendiri, kalau bukan karena aku, kau pasti masih berada di Echo dan disiksa di sana!"

"Oleh karena itu ada pepatah mengatakan, 'Utang Emas Boleh Dibayar, Utang Budi Dibawa Mati', aku, Rian Zhou, selalu tegas dalam melakukan sesuatu, kau sudah menolongku, aku juga akan berjanji untuk membantumu melakukan apa yang kau inginkan, menikahi Michelle Sun, bukankah itulah yang kau inginkan?"

Royce bersandar dengan santai di sofa, seolah dirinya adalah pemilik rumah ini.

Bahasa Mandarin William tidak terlalu bagus, ia juga tidka tahu apa artinya 'Utang Emas Boleh Dibayar, Utang Budi Dibawa Mati' yang dimaksud oleh Royce.

Dia yang dari kecil hidup dengan kemewahan merasa bahwa tindakan yang dilakukan Royce padanya adalah sebuah penghinaan baginya.

Ia segera mengeluarkan pisaunya sambil menunjuk Royce, "Keluar kau, kau tak pantas berbicara di tempat ini."

Royce tersenyum dingin, "William, aku menghormatimu karena kau adalah penyelamat nyawaku, aku sudah memberimu harga diri, jangan membuatku marah, kalau aku marah, bukan masalah bagiku untuk membuat tempatmu ini menjadi tanah lapang kosong."

Royce sangat tenang, namun Megan tahu, semakin dia tenang, itu berarti gejolak di dalam hatinya semakin membara.

Ia tidak tahu kehebatan Royce atau pun William, tak tahu siapa yang lebih kuat, karena bagaimana pun, Megan tidak mengenal William.

Tapi di perusahaan Royce, memang tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Harta, takhta, kedudukan, tak ada seorang pun yang bisa menggesernya.

"Dasar bajingan!" kata William marah, ia langsung mengangkat pisaunya dan ia lambaikan ke arah Royce.

Royce menggeser tubuhnya sedikit dan berhasil menghindar, sambil tersenyum dingin ia berkata, "Kau sudah menculik orang yang paling kucintai untuk membalasku, kalau begitu aku juga akan mengambil orang yang kau cintai untuk membalasmu, apa kau ingin melihat di mana Michelle Sun sekarang?"

Ia tersenyum, lalu mengeluarkan sepotong video dan ia lemparkan ke tangan William.

Di dalam video itu, seluruh pakaian Michelle sudah terlepas dari tubuhnya, beberapa orang pria sedang menggilirnya.

Melihat video itu, sekujur tubuh William pun gemetaran, 'brak', ia melemparkan handphone itu ke atas lantai, lalu terjatuh mundur ke belakang beberapa langkah.

Matanya memerah, dengan menggertakkan giginya ia berkata, "Berani-beraninya kau melakukan hal itu padanya! Berani-beraninya kau melakukan hal itu padanya! Aku memintamu menikah dengannya, tujuannya agar kau bisa memperlakukannya dengan baik! Kenapa kau melakukannya!"

Royce tersenyum dingin, "Kukembalikan saja padamu, bagaimana? Apa hatimu sakit?"

Melihat senyum di wajah Royce, dada William pun terasa panas dan murka, ia segera mengangkat pisaunya dan ia arahkan pada Royce tanpa ragu-ragu.

Megan pun berteriak, namun orang-orang berkulit hitam itu malah menutup mulutnya!

Royce! Cepat lari!

Namun siapa sangka, Royce memiringkan tubuhnya dan berhasil menghindar lagi, tangan kanannya menangkap leher William, lalu tangan kirinya langsung membuang pisau yang ada di tangan William itu.

Hanya dengan dua gerakan saja, ia bisa membekuk William.

Bahkan, tanpa menggunakan tenaga sedikit pun.

Megan tercengang...... Karena ia belum pernah melihat Royce yang seperti ini.

Ia pun teringat dulu saat di depan kantor polisi, Royce berhasil melawan beberapa orang preman, sepertinya sekarang juga bukan masalah baginya untuk melawan beberapa orang di sini.

"William Jing, jangan macam-macam, katakan di mana dia sekarang, kalau tidak aku akan menggunakan seratus cara untuk membuat Michelle menderita."

"Berani kau!" kata William, "Aku akan membunuhmu! Aku akan membunuhmu!"

Royce tersenyum, "Aku ingin berterimakasih dulu kau sudah memilihku, aku sudah melakukan apa yang kau inginkan namun tak kuinginkan, oleh karena itu aku sudah mengembalikannya padamu, sekarang jangan coba-coba menguji kesabaranku, kuberi kau tiga menit, ingat baik-baik di mana dia sekarang, kalau kau tidak bisa......"

Lalu, ia pun memegang tangan William dan menekan urat nadi di tangannya, ia menekannya dengan keras, suaranya tiba-tiba terdengar dingin, "Akan kubunuh kau, tiga menit lagi, aku berharap aku bisa melihatmu tetap hidup dengan baik."

"Rian Zhou, jangan lupa siapa aku ini, kalau kau berani melakukan sesuatu padaku, seluruh anggota keluargamu akan menemanimu ke alam baka!"

"Kau boleh berkata seperti ini pada aku yang dulu." kata Royce sambil mencengkram lehernya, "Tapi sekarang, kau sudah tidak pantas lagi, semua anggota keluargamu sama sekali tidak bisa mengalahkan satu jariku ini."

Sebenarnya, William tahu jelas, siapa Rian sekarang, bagaimana kedudukannya, tak usah sebut seluruh anggota keluarganya, bahkan kalau ia bekerjasama dengan orang lain untuk melawan Rian, memang masih bukan tandingannya.

Tak akan ada yang berani menyentuh dia yang seperti ini.

Saat ini William hanya bisa merasa menyesal mengapa ia menyelamatkan Royce dari tempat seperti Echo dulu, ia juga mengajarinya ilmu bela diri dan judo.

Royce Yan yang sekarang tak ada bedanya dengan iblis, siapa pun yang melawannya, pasti akan mati!

Royce menyipitkan matanya, tenaga di tangannya semakin menguat, suaranya terdengar dingin, "Huh, sudah satu menit."

"Rian Zhou, kau sudah gila ya, apa kau tahu siapa aku ini, kalau kau berani membunuhku, kau pasti juga akan mati."

"Kalau begitu ayo kita bermain." Royce sama sekali tidak takut, "Lihat apa setelah aku membunuhmu aku akan mati, tapi dengan kemampuanku sekarang, mungkin tak ada yang bisa menyentuhku."

Ia melihat jarum jam di tangannya, detik demi detik berlalu, suaranya bak suara iblis, "Dua menit."

Orang seperti apa Royce Yan ini, ia tahu jelas, dulu ia menyelamatkan Royce dari Echo karena dulu dirinya adalah orang yang paling sadis di antara orang-orang di sana, dan semua yang ia miliki sekarang ini ia peroleh dengan kemampuannya sendiri.

Kalau ia ingin membunuh seseorang, jelas bukan main-main.

"Hampir tiga menit." Royce tersenyum, "Sayang, Tuan William Jing, ini adalah satu detik terakhir Anda di dunia ini."

"Kalau kau membunuhku, kau tak akan bisa menemukannya selamanya!"

Royce tidak bergerak, "Aku bisa, namun dari dirimu, aku bisa menemukannya lebih cepat, oleh karena itu William Jing, kalau kau menghabiskan waktumu denganku, sama sekali tidak ada gunanya, sama seperti dirimu yang sudah mencari Michelle selama ini dan masih belum menemukannya, itu karena kau tidak bisa mengalahkanku, lebih mudah bagiku untuk menemukan seseorang dibanding dirimu."

Sekujur tubuh William terus gemetaran, yang ada di dalam benaknya hanyalah isi cuplikan video Michelle tadi!

Ia menggertakkan giginya, lalu berteriak, "Kau memang benar-benar sadis, Rian Zhou, dia ada di atas!"

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu