Seberapa Sulit Mencintai - Bab 188 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Pukulan Royce itu memang sangat sakit, ekspresi William menjadi sangat jelek, tubuh tidak stabil lalu jatuh kesofa, memegang perut berkata: "Rian, lebih kamu simpan emosi kamu, sekarang kamu tidak ada hak marah."

Royce mengelus tinjunya, dengan senyum dingin berkata: "Ada hak atau tidak, aku yang tentukan, William jangan menyalahkan aku tidak memperingati kamu, masalah menyiksa anak kecil, bukan masalah yang dibisa lakukan seseorang."

"Jadi kamu cari orang memperkosai Michelle, bukannya bisa kamu buat juga?" William memegang perut, dengan ekspresi kesakitan: "Kamu pernah memikirkan perasaan dia tidak, dia begitu suka pada kamu, kamu kenapa bisa melakukan begini."

"Dia suka aku jadi ada hubungan apa dengan aku." Royce melirik William: "Didalam dunia aku, asalkan aku bersedia baru bisa ada kata cinta, jika aku tidak setuju maka semua itu sampah, William aku demi membalas budi, mendengar perkataan kamu menikah dengan Michelle, budi ini aku sudah kembalikan pada kamu, tapi tidak menyatakan kamu bisa dari aku mendapatkan segalanya."

Waktu itu semua orang tahu William sangat suka pada Michelle.

Tapi Michelle terhadap William tidak pernah perhatian, malahan suka dengan orang yang disampingnya.

William juga orang yang berpengertian, menerima pelajaran dari barat jadi dalam hati berpikir satukan mereka saja.

Saat William mengatakan permohonan ini, Royce menolak, William juga tidak berdaya hanya bisa menggunakan cara balas budi mengancam Royce.

Royce setuju.

Tapi tidak sangka, masalah ini bisa menyebabkan hasil yang buruk.

Jika dari awal tahu bisa begini, maka dia juga tidak akan satukan mereka.

Rian benar-benar adalah serigala, dia tidak punya hati, hewan yang berdarah dingin!

"Kamu......" William menunjuk Royce dengan dingin berkata: "Baik, yang kamu buat sangat baik, Rian kamu berani berbuat begini pada aku, jangan menyalahkan aku turun tangan pada wanita kamu, namun bilang lagi, aku baru tahu dia sudah punya anak orang lain, kenapa kamu sangat senang di selingkuhi?"

"Aku suka, emangnya kamu peduli?" Royce dengan dingin menatap William, cemoohan tertawa: "Kamu bukannya juga diselingkuhi dan sangat banyak kan, William sebelum menertawai orang sebaiknya atur diri sendiri dulu."

Ekspresi William langsung berubah: "Beraninya kamu mengatakan begini padaku?"

"Siapa yang tidak tahu tiga pacar kamu diluar ada selingkuhan, kamu kira mereka benar mencintai kamu? Sebenarnya hanya cinta dengan uang kamu saja."

"Rian!" William memukul meja, lalu berdiri dengan tubuh gemetar mengatakan: "Kamu jangan mengira aku tidak berani berbuat sesuatu pada kamu."

"Tapi kamu memang tidak berani." Royce memainkan jari tangan, dengan bermakna katakan: "Hidup seseorang ini, terus berusaha bisa disosial hidup, bukan hanya demi uang, tapi demi sama seperti sekarang, kamu tidak ada hak berkata begini pada aku."

William sangat marah.

Jujur saja, William dari kecil sampai dewasa tidak ada orang yang bisa membuat dia marah.

Selain Royce.

Dia memegang erat sepasang tangan, dengan dingin berkata:"Jika kamu sangat suka diselingkuhi maka hari ini aku akan didepan kamu membuatnya."

Selesai bicara, William melihat Megan: "Permohonan aku sangat mudah, ingin anak kamu dengan aku berbuat didepan Rian."

Saat tangan William menunjuk ke arah Royce, Megan merinding.

Tatapan Royce juga terlihat panik, malahan mendengar Megan berkata: "Baik, kamu lepaskan anak aku."

Megan tidak bisa berpikir banyak lagi, adegan anak dibawa pergi itu masih teringat oleh dia dan tidak akan terlupakan.

Dia tidak tega, tidak tega anaknya terluka sedikitpun.

Royce memegang tangannya, dengan dingin berkata: "Megan, biasanya otak kamu sangat pintar, kenapa kali ini kamu malah lebih bodoh dari kakek yang berumuran delapan puluh tahun, kamu mohon padanya, lebih baik mohon pada aku, bodoh."

Tubuh Megan sedikit kaku, dengan mata berkaca-kaca menatap Royce.

William tertawa dingin, dengan cara nyata melakukan masalah.

Melempar ponsel ketangan Royce dan Megan, berkata: "Kamu waktu itu terhadap Michelle begitu, maka kali ini aku juga sama, sepuluh menit, dia tidak setuju berbuat dengan aku, maka aku akan suruh asisten memperkosai anaknya, setiap sepuluh menit tambah satu orang."

Megan melotot mata, darah dalam tubuh seperti tersumbat saja, tidak bisa lancar.

Hawa dingin mendadak dari kaki naik ke atas, menyebar ke seluruh tubuh.

"Kenapa? Merasa tidak cukup?" William melihat ekspresi Megan yang pucat, merasa sangat senang.

"Kamu......kamu......" Tubuh Megan tidak tahan untuk gemetar, sepasang mata juga mulai memerah, dengan marah katakan: "Kamu masih manusia kah? Dia masih kecil, kamu kenapa bisa begini!"

"Ini kamu mau tanya pria kamu, sebelumnya pernah memikirkan bahwa Michelle juga seorang wanita kah? Istri dia kah?" William dengan dingin melihat Megan: "Jadi jangan mengatakan perkataan ini pada aku, mau salahkan, salahkan pria kamu, dia yang mencelakai anak kamu menjadi begini!"

"Kamu gila! Kamu gila!" Megan tidak tahan ingin berlari ke samping William, baru mau pukul dia, sudah dihalang oleh Royce.

William dengan bangga katakan: "Kali ini sudah tahu takut? Tidak mudah ah, Rian jarang bisa membuat kamu takut, kenapa merasa sedih? Sakit hati? Namun anak orang lain saja, kamu tidak perlu begitu pqnik."

Megan hanya terpikir jika ada orang melakukan begini terhadap anaknya, dia merasa langit akan runtuh."

Dia berusaha membuka bajunya, berteriak: "Baik, baik, aku temani kamu, kamu lepaskan anak aku, aku temani kamu!"

Melihat Megan mulai membuka bajunya, ekspresi Royce menjadi tidak senang, lalu marah: "Megan, kamu ini sangat bodoh!"

Baru selesai bicara, Royce sudah meninju ke wajah William.

Kemudian James masuk kedalam dan menggendong satu anak.

Anak sangat tenang, tidak menangis, dengan tenang tertidur.

Adegan ini ingin membuat orang tertawa.

Awalnya William masih sangat bangga dan angkuh, merasa akan menang.

Mana tahu sekejap melihat orang menggendong anak ini datang kesini.

Dia terkejut dan tubuh menjadi kaku.

Megan terkejut, hanya menatap James dan anak yang ditangannya.

Tubuh dia tidak stabil, pelan-pelan berjalan kesana.

James melihat baju dia yang terbuka ini, bergegas menoleh kepala.

Karena Royce berdiri dibelakangnya, tubuh mengeluarkan hawa dingin membuat orang takut.

"Bodoh." Dari belakang terdengar suara Royce: "Aku lihat kamu benar-benar perlu memeriksa otak, apakah didalam penuh dengan air jadi tidak cukup pakai."

Sambil berkata dia mengeluarkan rokok yang didalam kantong baju, menjepit ditangan lalu hidupkan.

William dengan tidak percaya jatuh ke sofa, hanya menatapa adegan ini lalu berkata: "Tidak mungkin......tidak mungkin......"

"Tidak ada yang tidak mungkin." Royce menghisap rokok, dua tangan merapikan baju William lalu berkata: "Jangan melawan dengan aku, kamu tidak akan menang dari aku, juga tidak ada yang bisa melawan aku, diluar negri tinggal tidak baik kah? William, ini terakhir kali, jika ada sekali lagi, aku akan membuat Michelle pergi menemani Browny kamu."

Browny adalah anjing peliharaan William.

Tahun lalu sudah meninggal.

Meninggal karena dalam mulutnya ditaruh bom dan meledak.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu