Seberapa Sulit Mencintai - Bab 124 Dengar-Dengar

Herlina Meng tahu Megan Zhao sedang hamil, sudah tujuh bulanan, hampir delapan bulan, ini sangat bahaya, biasanya, dimasa seperti seharusnya dirumah saja, tapi keadaan Megan Zhao ini agak istimewa, jika tidak ada pemasukan, biayanya setelah lahiran nanti, tidak akan ada yang menanggungnya.

Oleh karena itu Megan Zhao sangat berterima kasih pada Herlina Meng, selalu pada saat dia kesusahan, memberinya jalan keluar.

Hari itu juga Megan Zhao pun pergi ketempat itu, karena sebelumnya dia pernah ‘bekerja’ disini satu kali, bos pun masih mengingatnya, ditambah lagi tahu akan kesulitan wanita itu, dia pun memperkerjakan wanita itu di bagian pengantar tamu.

Bos juga, memperlakukannya cukup baik, memberinya 7 juta perbulannya.

Ketika Megan Zhao tidak sibuk, dia membuku buku penyakit-penyakit yang diberikan oleh Harland Gu, dia takut setelah melahirkan nanti akan muncul penyakit-penyakit, tidak punya uang, pasti akan menjadi masalah, jika paham sedikit tentang ilmu kedokteran, meskipun tidak terlalu digunakan, apa yang harus dimakan, apa yang tidak seharusnya dimakan, masih bisa terpakai.

Meskipun dia tahu, ini sama sekali bukan apa-apa.

Tamu-tamu yang datang disini, sebagian besar adalah orang kaya, datang untuk mencari kesenangan, Megan Zhao sering melihat seseorang yang sangat gemuk memeluk dan mencium Herlina Meng.

Setelah semua yang dialaminya, Herlina Meng akan langsung menuju kekamar mandi, membersihkan dirinya, kemudian keluar.

Melihat hal ini, Megan Zhao tidak heran bisa merasa iba pada wanita itu.

“Herlina Meng, bagaimana kalau, kamu tidak usah kerja lagi, bukannya uang kamu cukup banyak? Bukannya kamu bilang ingin pulang dan membuka sebuah toko kecil?”

Herlina Meng bersandar pada dinding, kuku jarinya diwarnai merah merona, sambil merokok: “Megan Zhao, jujur saja, aku sudah dikelabui seorang pria, dia bilang dia akan menikahiku, dia bilang dia ingin berinvestasi, aku mempercayainya, setelah memberinya dua puluh juta, pria itu menghilang.”

Herlina mengatakannya dengan tenang, seolah-seolah sedang menceritakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan siappun, tapi tiba-tiba saja, dia teringat akan sesuatu, mematikan rokok ditangannya: “Maaf, kamu sedang hamil.”

Megan Zhao menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa.”

“Kamu bilang, apa semua laki-laki itu brengsek?” Herlina Meng bersandar pada dinding, bertanya pada Megan Zhao.

Disaat itu Megan Zhao dapat melihat wajah Herlina Meng yang terlihat seperti kesepian, dia menggeleng: “Aku tidak tahu, tapi aku tahu, terkadang, yang brengsek itu kita sendiri.”

Herlina Meng menundukkan kepalanya tersenyum: “Benar…… terkadang, kita sendirilah yang brengsek, Megan Zhao, berikutnya apa rencanamu.”

"Rencana……” Megan Zhao menyentuh perutnya: “Membesarkan anak ini, kemudian……membuatnya hidup tenang.”

Herlina Meng agak kagum melihat perut Megan Zhao, bergumam: “Yang diharapkan seorang wanita, tidak lain dan tidak bukan adalah memiliki sebuah keluarga, Megan Zhao, kamu bilang Anthony Xu sangat mencintaimu, mengapa kamu ingin meninggalkannya.”

“Cintanya mengikat.” Megan Zhao perlahan-lahan membuka mulutnya: “Aku tiba bisa membalas semua hal yang tidak sanggup ku balas, itu hanyalah kepalsuan, Herlina Meng, jika aku melahirkan anak ini, bisakah kamu membantuku, aku ingin meninggalkan kota ini.”

“Meninggalkan?” Herlina Meng agak terkejut: “Kamu mau pergi kemana?”

“Aku tidak tahu.” Megan Zhao menggelengkan kepalanya: “Orang dan juga masalah di tempat ini, aku sama sekali tidak ingin lagi memperdulikannya.”

Herlina Meng mengangguk, dia menghela nafas panjang: “Baik, jika kamu telah melahirkan, aku akan membantu meninggalkan tempat ini.”

Malam itu, tiba-tiba saja dia paham mengapa Herlina Meng tidak rela meninggalkan tempat ini.

Mudah mendapatkan uang, tidak susah-susah, yang paling penting adalah, bisa dengan cepat memiliki hubungan dengan orang kaya, meskipun mereka yang datang kesini, semuanya seperti babi.

Tapi semua orang, tentu memiliki mimpi seorang putri, berharap ditempat ini bisa bertemu dengan seorang putra langit, membawa mereka meninggalkan lautan kesedihan ini.

Kemudian pada akhirnya sebagian besar, hanyalah sedang berimajinas, mana ada yang namanya putra langit, bisa datang ketempat seperti ini, semuanya yang ketempat ini hanyalah datang untuk bermain-main.

Megan Zhao disini sudah bekerja selama tujuh hari, pekerjaannya terbilang cukup ringan, bagaimana pun perutnya begitu besar, bos tidak berani memberinya pekerjaan yang terlalu berat, hanya menyuruhnya menyapu dan mengepel lantai.

Oleh karena itu Herlina Meng selalu mengatakan, bos dulunya juga orang susah, bagaimana pun Megan Zhao yang sekarang, pergi mencari pekerjaan dimanapun tidak akan ada yang mau memperkerjakannya.

Selama ini, Anthony Xu tidak henti-hentinya menghubungi dan mengirim pesan singkat pada Megan Zhao, Megan Zhao tidak tahu harus bagaimana membalasnya, oleh karena itu dia membiarkannya, dan tidak pernah menggubrisnya.

Tamu-tamu yang datang ketempat ini, terkadang bisa membahas hal tentang LY Corp, kadang-kadang dia bisa mendengarnya.

Hari itu, dia mendengarkan percakapan dua orang tamu.

“Dengar-dengar istri CEO LY Corp. beberapa hari yang lalu lagi-lagi melakukan percobaan bunuh diri.”

“Ini entah sudah yang keberapa kalinya.”

“Siapa yang tahu, sejak waktu itu……” orang itu berhenti: “Yang penting orangnya bisa bertahan hidup, anaknya juga bisa diselamatkan, sudah sangat beruntung, dengar-dengar sudah hampir waktunya melahirkan, katanya tuan Zhou sangat memperhatikannya, katanya dia sudah menyewa taman laut di Los Angeles untuknya, hanya untuk membuatnya kembali tersenyum.”

“Benar juga, sudah ada diposisi sekarang, it is lonely at the top, berapa banyak mata yang melihatnya, tuan Zhou juga masih sangat muda, aih……”

Megan Zhao sekarang sepertinya sudah agak mati rasa, terlalu banyak orang yang membahas tentang hal ‘Tuan Zhou’, sebagian besar selalu berhubungan dengan Michelle Xun dan dia yang saling mencintai.

Sudah terbiasa, Megan Zhao tidak lagi memperdulikannya.

Ketika dia bekerja sampai malam hari, bos lebih cepat membagikan gaji, Herlina Meng memeluk Megan Zhao dengan senang, katanya ingin mentraktirnya makan.

Jam 11, ketika keluar dari pintu Handoko Li tiba-tiba saja berdiri didepan pintu, berjongkok dengan sembrono, merokok, begitu melihat Megan Zhao berjalan keluar, dia segera mendekatinya: “Yo, aku pergi kekediaman keluarga Xu mencarimu, mereka bilang kamu sudah diusir keluar, aku pikir itu hanya pura-pura, setelah mencari-cari begitu lama, rupanya lari ketempat ini melakukan pekerjaan ini?”

Megan Zhao tidak menyangka Handoko Li bisa muncul seperti ini, wajahnya pucat pasi.

Dia kemudian memegang perutnya, melihat pria itu dengan tatapan waspada: “Apa yang ingin kamu lakukan?”

“Lakukan apa?” Handoko Li tersenyum dingin: “Aku akhir-akhir ini sudah di laporkan oleh tetangga sebelah, jika ingin menghapus laporan, maka aku harus memberi mereka uang, uang ini, kamu yang berikan.”

“Atas dasar apa!” Herlina Meng menghalangi di depan Megan Zhao: “Kamu bukan siapa-siapa, atas dasar apa ingin Megan Zhao memberimu uang, menyingkir, jangan halangi jalan nyonya.”

“Seorang pelacur juga berani berbicara denganku?” Handoko Li menamparnya, Herlina Meng saat itu juga terjatuh karena tamparan pria tersebut, mulutnya mengeluarkan darah.

Megan Zhao menjerit ketakutan: “Herlina Meng, kamu baik-baik saja bukan.”

“Cepat beri aku uang! Kamu hamil karena melakukan sesuatu ditempat ini, anak itu juga pastilah bukan anak Anthony Xu, cepat berikan uang padaku!”

Megan Zhao mundur dengan ketakutan, Handoko Li mendekatinya.

Dia menggenggam erat tujuh juta ditangannya, wajahnya pucat.

Ketika Handoko Li hampir mendekatinya, dia segera kabur.

Tapi dia sedang hamil ini, mana bisa kabur secepat kilat, sebentar saja dia sudah ditangkap oleh pria itu.

‘Sreett’, Megan Zhao kehilangan keseimbangan, tubuhnya kemudian terjatuh kearah depan.

Handoko Li bermaksud menariknya, tapi dia hanya menarik bajunya, kemudian melihat wanita itu terjatuh ketanah.

Tidak lama kemudian, kaki Megan Zhao, mulai mengeluarkan darah segar……

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu