Seberapa Sulit Mencintai - Bab 59 Aku Telah Hamil

Michelle pernah berkata kalau Royce tidak akan mengurus surat nikah dengannya. Tetapi, ia tidak menyangka kalau mereka akan mengambil foto pernikahan.

Atau mungkin, Michelle telah menipunya. Bagaimana mungkin Royce melepaskan Michelle? Ia adalah wanita yang kaya raya dengan status dan kedudukan yang tinggi. Setiap pria juga tahu harus memilih siapa.

Megan berjalan terhuyung-huyung di sebuah gang kecil dengan tatapan mata yang kosong.

Anthony telah tiba di tempat yang ditentukan, tetapi ia tidak melihat Megan di sana. Ia hanya bisa mondar-mandir di dalam gang itu untuk mencari Megan.

Setelah berputar-putar, Anthony akhirnya menemukan Megan di sebuah lereng bukit. Ia pun bergegas menghampirinya sambil berteriak: "Megan, mengapa kamu bisa ada di sini?"

Megan menatap Anthony dengan keheranan, wajahnya tampak sedikit pucat.

Anthony mengangkat alis matanya dan bertanya: "Mengapa wajahmu begitu pucat?"

Megan hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian, ponsel Anthony berdering. Ia segera mengangkatnya, lalu terkejut untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia tersenyum dan berkata: "Benarkah?"

Setelah menutup telepon, Anthony berkata: "Megan, Bibi menelepon dan mengatakan kalau dia juga sedang ada di Kota Tua Qingxia ini. Dia bilang kalau sore ini dia dan Paman akan mengambil foto pernikahan di sini. Dia tahu kalau kita juga sedang berada di sini, jadi dia meminta kita untuk datang dan melihat mereka."

Raut wajah Megan terlihat sedikit kaku, tetapi karena tidak ingin Anthony melihat hal itu, ia pun mengangguk: "Oh, begitu……"

"Kalau begitu, mari kita pulang dulu. Wajahmu sungguh pucat, mungkin karena belum terbiasa dengan keadaan di sini."

Anthony membantu Megan untuk berjalan pulang, tetapi hati Megan sesungguhnya telah terbenam ke dalam es dingin.

Jelas-jelas datang ke Kota Tua Qingxia ini untuk berlibur, tetapi semua yang terjadi membuat suasana hati menjadi buruk.

Anthony malah senang. Mungkin karena masalah tentang hubungan Royce dan Michelle itu sudah berakhir. Ia merasa sudah tidak ada kemungkinan lagi bagi hubungan Megan dan Royce. Wajah tampannya itu pun dipenuhi oleh senyuman.

Sore harinya, Michelle kembali menelepon. Setelah menutup telepon, Anthony berkata: "Bibi telah memanggil mobil untuk kita dan sudah tiba di bawah. Mari kita pergi."

Megan sebenarnya ingin menolak, tetapi Anthony sangat bersemangat dan terus mengajaknya dengan mengatakan bahwa itu adalah demi foto pernikahan pamannya, dan sebagai keponakan, ia merasa harus pergi untuk membantunya.

Megan tidak punya pilihan selain pergi mengikuti Anthony.

Michelle juga sangat perhatian. Ia memanggil mobil untuk Anthony dan Megan. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan langsung menuju ke kompleks vila Surga Shuiyue.

Di dalam perjalanan, wajah Megan terlihat sangat pucat dan seluruh tubuhnya lemas, dadanya juga terasa sesak.

Sesaat sebelum mereka tiba di kompleks vila itu, sopir mobil berkata bahwa vila Surga Shuiyue itu merupakan properti pribadi milik Royce dengan luas area mencapai tiga ribu meter persegi. Bisa dibayangkan, berapa tinggi biaya yang dikeluarkan.

Setibanya di sana, Michelle sendiri yang keluar untuk menyambut mereka. Ia telah mengenakan gaun pengantin. Megan belum pernah melihat model gaun yang seperti itu, harganya pasti mahal. Michelle juga telah merias wajahnya dengan riasan yang tebal. Meskipun demikian, itu tidak membuat orang jijik, malah kecantikannya membuat orang terkagum-kagum.

Pada saat berdiri di bawah tangga dan melihat Michelle itu, Megan tiba-tiba mengerti mengapa Royce memilih Michelle.

Ia benar-benar…… cantik.

"Bibi, mengapa kalian tidak bilang dari awal kalau akan mengambil foto pernikahan di sini? Kami tidak sempat mempersiapkan apa-apa."

"Butuh persiapan apa," jawab Michelle sambil tersenyum. Ia meraih tangan Megan dan berkata: "Megan, kamu di sini, cepat masuk. Pamanmu tahu kalau kalian sedang ada di sini, dia terus membicarakannya."

Megan tampak melamun, dan ia menarik tangannya dari tangan Michelle secara tidak sadar.

Melihat hal itu, Michelle pun tersenyum dan tidak memedulikannya. Lalu, mereka berdua masuk ke dalam.

Anthony melihat raut wajah Megan, lalu berkata: "Ada apa? Jangan murung, hari ini adalah hari yang sangat baik."

Entah apakah Anthony sengaja atau tidak, ia jelas-jelas mengetahui apa artinya Royce bagi Megan.

Dekorasi vila Surga Shuiyue itu mirip dengan gaya kastil kuno Amerika dan ada semacam gaya Barok ketika masuk ke dalamnya.

Royce sedang berganti pakaian di lantai atas. Ketika mereka berdua naik ke loteng, mereka melihat Royce mengenakan kemeja putih. Pada saat memutar badan, terasa seperti kembali ke masa lalu. Penampilannya yang berjiwa muda dan tampan, serta bibirnya yang selalu memiliki senyum nakal.

Entah mengapa, Megan merasa ujung hidungnya sakit dan matanya berlinang air mata.

Tetapi, ia sadar sedang berada dalam situasi seperti apa dan mencoba untuk mengendalikan suasana hatinya, lalu berbalik dan berkata: "Anthony, aku pergi ke kamar mandi dulu."

"Oke."

Megan berbalik dan bertanya pada pelayan yang ada di samping, kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Ia membuka air dingin dan membasuh wajahnya, berusaha untuk menjernihkan pikirannya.

Royce pernah mengatakan bahwa tidak peduli seberapa keras Megan berusaha, ia tidak akan memiliki hubungan apa-apa dengannya. Yang harus dilakukan Megan ialah, mengembalikan segala sesuatunya ke dalam keadaan semula. Jangan mengkhayal dan jangan berharap.

"Jangan khawatir, aku telah mengandung anak Rian. Dia akan segera tersadar dan kita akan kembali ke Amerika secepat mungkin."

Di luar kamar mandi, ada suara lembut yang datang perlahan-lahan.

Megan terkejut dan bergegas berjalan ke arah dinding.

"Dia sangat baik padaku. Tenanglah, Rian pasti akan menjadi seorang ayah yang baik."

Itu…… itu adalah suara Michelle.

Ia hamil?

Megan tiba-tiba teringat kejadian ketika dirinya melihat mereka berdua di Departemen Obstetri dan Ginekologi. Ternyata…… itu benar, Michelle benar-benar hamil?

Megan tiba-tiba merasa pandangannya gelap dan seluruh tubuhnya terasa lemas tak berdaya.

Ia tahu hubungan di antara Royce dan Michelle dan juga telah memikirkan apa yang mungkin terjadi di antara mereka. Tetapi, ia tidak berani memikirkannya secara detail, karena itu akan membuat hatinya terasa sangat, sangat sakit.

Dengan bersandar pada dinding, Megan berusaha untuk menahan emosinya. Akan tetapi, dalam situasi seperti ini, bagaimana ia dapat menahannya?

Orang yang berdiri di sana itu adalah orang yang dicintainya di dalam hidup ini!

Tiba-tiba, pintu itu terbuka. Dan orang yang masuk ke dalamnya adalah Anthony.

Begitu melihat Megan duduk di lantai, ia segera membantunya berdiri dan berkata: "Megan, ada apa denganmu?"

Megan menatap Anthony, tetapi tidak berkata apa-apa.

Anthony membopong Megan berjalan keluar dari kamar mandi dan berkata: "Paman sudah di bawah untuk mengambil foto pernikahan. Mari kita turun."

Mana mungkin Megan masih memiliki semangat untuk membalas perkataan Anthony itu. Pikirannya dipenuhi dengan apa yang dikatakan oleh Michelle.

Jika itu semua memang benar, maka keberadaannya benar-benar konyol.

Turun ke bawah, ada Royce yang sedang berdiri di tangga. Tidak ada ekspresi apa pun di wajah tampannya itu. Ia hanya berdiri di sana.

Fotografer itu terus memotret mereka. Tiba-tiba, ia meletakkan kameranya dan berkata: "Cahaya pengantin wanita ini sedikit gelap. Siapa pun, tolong angkat cahaya bantuan itu."

"Tidak ada orang lagi, hanya ini saja yang ada."

"Kalau begitu…… Nona, apakah kamu bisa membantu untuk mengangkatnya?" fotografer itu menunjuk ke arah Megan.

Megan masih termenung, dan sebelum ia mendengar apa yang dikatakan oleh fotografer itu, Anthony pun berkata: "Biar aku saja."

"Cedera di tanganmu masih belum sembuh," jawab Michelle sambil tertawa. Ia lalu berkata: "Lenganmu yang terluka itu masih belum pulih, tidak boleh mengangkat yang berat-berat. Tenanglah, benda itu tidak berat, Megan bisa melakukannya."

Megan kebingungan. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Ia hanya melihat ada seseorang yang meletakkan lampu bantuan di tangannya.

Tetapi, segera setelah lampu itu berada di tangannya, ia menjatuhkannya.

Kap lampu terjatuh dan terdengar bunyi 'bang', mengenai kepala Michelle.

Hanya terdengar suara jeritan Michelle. Dan sekarang terjadilah kekacauan.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu