Seberapa Sulit Mencintai - Bab 459 Bersiap-siap Untuk Melarikan Diri

Kimmy menekan ketakutannya dan dengan hati-hati melangkah ke dalam.

Pewawancara di dalam adalah pemimpin editor dan wakil editor VK Magazine dan juga photografer VK Magazine.

Kimmy tahu dirinya sendiri tidak cukup tinggi maka dari itu dirinya tidak begitu percaya diri tetapi tidak disangka sebelum dia berbicara, pemimpin editor langsung bertanya: “Ada kelebihan apa kamu bisa lulus dari wawancara? Siapa yang meloloskan dia untuk pra seleksi? Begitu pendek, apakah kamu kerdil?”

Wajah Kimmy memanas, tidak di sangka jika kenyataan ini tampak lebih kejam dari yang dia pikirkan.

“Pergilah.” Pemimpin editor tidak memberikan kesempatan Kimmy untuk berbicara: “Kamu tidak cocok untuk pekerjaan ini, apa yang kamu kerjakan dulu boleh dikerjakan kembali, tidak perlu kembali untuk menjadi seorang model.”

Tiba-tiba hati Kimmy terasa seperti di siram es yang dingin, dari awal masuk hingga sekarang, dirinya belum sempat berkata apapun lalu harus mendapatkan celaan ini membuat dia merasa sangat malu.

Di dalam situasi ini dia juga tidak bisa berpikir untuk menyangkalnya, dan tanpa sadar dia berdiri lalu berjalan ke pintu keluar.

Ketika dia hendak ke pintu, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan : “Kamu tunggu dulu.”

Kimmy membeku sejenak, membalik dan melihat photografer menunjuknya dan bertanya: “Bukankah kamu pernah memotret di Culture Mo?”

Kimmy mengerutkan dahinya : “Aku... tidak...”

Photografer mengambil sebuah foto dari bawah meja dan membandingkannya dengan Kimmy lalu berkata : “Kamu seharusnya wanita yang berada di dalam fotonya Andy.”

Kimmy melihat foto di tangannya, rupanya gambar yang diambil oleh Andy ketika dia masih menjadi pemula photografer.

Beberapa saat kemudian, Kimmy terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa.

“Apakah dia?” Pemimpin editor mengerutkan dahinya: “Selama beberapa tahun ini selain Melissa, Andy tidak pernah memotret wanita lain bahkan pacarnya Joen saja tidak berkesempatan untuk itu, apakah dia?”

Photografer juga tidak mengatakan apapun pada pemimpin editor dan hanya menunjuk Kimmy : “Kamu pergi ke sebelah untuk berdandan dan tunggu di studio, kami akan memotretmu.”

“Hei, omong kosong, dia terlalu pendek dan tidak ada bedanya dengan seorang kerdil, kamu akan membiarkannya berjalan di panggung T untuk menjadi bahan lelucon semua orang!”

Sikap photografer sangat tegas seolah-olah tidak ingin bertengkar dengan pemimpin editor dengan dinginnya berkata kepada Kimmy: “Cepat pergi.”

Kimmy tercengang dan berjalan ke arah yang ditunjukkan oleh dirinya, disebelah adalah ruangan rias, dengan hati-hati dia berjalan masuk, photografer mengikutinya dan menyuruh beberapa penata rias untuk memulai merias wajahnya dan memilh sebuah pakaian untuk dirinya.

“Apakah kamu sudah gila? Bahkan tingginya tidak sampai 165 cm, dan masih merias wajahnya, ini akan menghabiskan waktu, aku pikir dia boleh langsung keluar saja!” Pemimpin editor mengikutinya masuk dan sangat marah.

Photografer tetap memilih baju dan dengan tenangnya menjawab : “Aku percaya dengan mata Andy, dia memiliki status kedudukan yang tinggi di dunia fashion, dirinya juga tidak akan dengan mudahnya mengambil foto orang lain, pikirkan saja Melissa juga seorang model yang tidak memiliki reputasi pada saat itu dan jika bukan karena Andy, apakah dia akan menjadi hebat sekarang? Kamu tidak usah memperdulikannya, aku harus melihatnya apakah dia adalah wanita yang difoto oleh Andy pada saat itu!”

“Kamu!” Kemarahan pemimpin editor seperti telah berada di puncak : “Ini sama sekali tidak masuk akal, bahkan menghabiskan waktu orang lain, aku sungguh meragukan jurusanmu ini!”

Kimmy merasa sangat tidak nyaman, faktanya hati terdalamnya mengerti bahwa dirinya tidak layak untuk menjadi model dan berjalan di panggung T, dia datang ke wawancara ini hanya ingin melengkapi keinginan hatinya.

Proses merias wajah cukup lama karena tuntutan photografer yang sangat banyak dengan riasan yang sangat tebal.

Dia memilih pakaian yang sangat aneh untuk Kimmy, dia memakai rok kulit di dalam dan di luarnya mengenakan sebuah jaket sweater berwarna merah.

Dandanan ini seperti pakaian Kimmy pada saat tinggal di desa menggunakan pakaian merah dan bawahan kuning sebagai pelengkapnya.

Tetapi Kimmy tidak menolaknya, dan setelah berganti pakaiannya dengan malu-malu dia berdiri didalam studio.

“Bukankah ini gadis yang di foto oleh Andy yang pada saat lalu?”

“Benar, benar-benar sangat cantik dan bening, ini kepribadian yang sulit untuk dijumpai, riasan tebal juga tidak dapat menutupi kepribadiannya, tidak heran bahwa Andy memilihnya waktu itu.”

“Berapa banyak wanita yang bisa berada di kamera Andy? Semuanya bisa dihitung jari, selain Melissa cuman dia saja.”

Komentar dari semua orang membuat Kimmy merasa malu.

Memang benar jika dia pernah berada di kamera Andy tetapi dia tidak mengira hal itu sehebat ini, tidak tahu mengapa ketika berada di bibir mereka semua ini terasa berbeda.

Jadi apakah Andy benar-benar sehebat itu?

“Sini, berjalan ke sini dan berdiri di sini, aku akan memotretmu.” Mata photografer penuh dengan kejutan, sambil menunjuk tempatnya.

Dengan sedikit ketakutan Kimmy berdiri, melihat kearah kamera dengan pikirannya yang kosong, dirinya tidak tahu apa yang harus dia lakukan layaknya seorang dungu dia berdiri sdisana

Tiba-tiba ada sedikit ada sedikit ketakutan, ketakutan bahwa beberapa orang ini bakalan tahu pekerjaannya, melihat pekerjaannya yang tidak layak, tatapan mereka seperti sebuah pedang yang membuat Kimmy mundur ke belakang.

“Apakah kamu tidak tertarik dalam berpatisipasi untuk perlombaan modeling? Juara 1 dapat menjadi sampul VK Magazine dan tahun ini bisa berpartisipasi dalam acara pembukaan pertunjukkan luar negeri.”

Setelah photografer meletakkan kameranya, kemudian melihat ke arahKimmy: “Kamu hanya perlu berolahraga saja karena ototmu terlalu sedikit.”

Kimmy tidak mengerti apa yang dibicarakan olehnya, menjadi sampul majalah apa, acara pembukaan apa, pikirannya kosong dan tidak tahu harus berbuat apa.

Dia hanya dengan samar-samar mendengar orang berkata : “Tidak bisa, walaupun dia ada di kameranya Andy dan tetapi tinggi badannya tidak ideal, jika benar-benar dia mengikut lomba pastinya dalam hitungan beberapa menit saja orang dapat membandingkannya.”

“Iya, dia tidak bisa, pertunjukkan di luar negeri dengan ukuruan baju model paling tidak dengan tinggi 170 cm baru bisa mengenakannya, masalahnya tinggi badannya tidak mencapai 165 cm dan pastinya akan susah.”

Kimmy bisa menjadi fokus terbesar sekarang karena photografer memilihnya ke dalam daftar list, dia masih tampak kebingungan.

Hingga ke aula, ketika melihat Andy yang berada di dalam video tersebut, dirinya mulai sadarkan diri.

Dipilih… dia dipilih?

Seperti mimpi... kedepannya dia harus berbuat apa? Pergi memberitahu kak Hong kemudian tidak bekerja ataukah mengikuti perlombaan?

Kimmy merasa dilema dimana kak Hong tidak akan membiarkannya pergi dan jika dia mengikuti perlombaan pastinya akan diketahui oleh kak Hong.

Terlebih lagi dia merasa bahwa tinggi badannya tidak akan sampai pada babak akhir perlombaan.

Ketika kembali ke Club House, waktu telah menunjukkan siang hari, bahkan belum dia memasuki pintu Club House, dirinya sudah mendengar amarah dari kak Hong : “Mira, jangan bohongi diriku, Kimmy pergi kemana? Katakan?”

“Tidak kak Hong, Kimmy hanya pergi berbelanja, bentar lagi kembali!”

“Kamu jangan mengira jika aku tidak tahu dia ingin pergi, sebelumnya aku sempat melihat ada tiket kereta api di dalam lacinya, dia sudah bersiap-siap untuk melarikan diri, betulkah itu?”

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu