Seberapa Sulit Mencintai - Bab 430 Sudah Kaya

Kimmy tidak menyangka Leo membawa dia ke sini untuk membeli jajanan saja!

Jujur saja, jajanan dalam kampung tidak begitu bagus juga mahal, rasa hanya ada manis dan asin, tapi terhadap Kimmy adalah hal yang senang seperti masa kecilnya berharap ingin memakan cake, juga berharap kapan dirinya bisa memiliki tas, kemudian tas dipenuhi dengan jajanan, jadi saat dia jalan di sawah bisa dari tas mengambil jajan.

Hal ini membuat dia merasa bahagia.

"Paman Wu.......ini untukku?" Kimmy ekspresi kaget melihat ke arah Leo: "Benar kah?"

"Iya." Leo menganggukkan kepala, lalu menarik jajanan itu dan berkata: "Bukan barang yang mahal, lagi pula wanita seumuran kamu pasti suka makan jajanan, sekarang kita tidak ada waktu ke kota, kebetulan di kuil ada yang menjual jajanan, jadi kita harus beli lebih banyak lalu taruh di rumah dan setiap kamu ingin makan juga bisa makan."

Di dalam rumah Kimmy tidak disayangi orang tua, namun setelah menikah dengan Leo, dia dibelikan tas, jajanan, juga membantu dia memikul keranjang......

Meskipun ini adalah hal kecil, tapi Kimmy adalah orang yang tahu berterima kasih, orang lain baik padanya dia juga akan ingat selamanya.

Mungkin karena ingin makan, jadi Kimmy juga tidak menolak jajanan ini, kemudian dari tangan penjual mengambil plastik lalu memilih biskuit, kuaci, kue dan permen.

Total dua puluh ribu, Leo juga langsung lunasi, kemudian membawa Kimmy berjalan di sekitar: "Jika ada yang ingin dibeli, kita sekaligus beli saja."

"Paman Wu ini sudah banyak." Kimmy dengan senyum membuka permen lalu masukkan ke mulut: "Benar-benar enak, Paman Wu, kamu coba."

Melihat dia karena permen tertawa, Leo juga teringat pada putrinya, lalu Leo juga dengan bengong menerima permen dari tangan Kimmy dan berkata: "Kimmy, hal sebelumnya, apakah kamu ada menyalahkan aku?"

Kimmy sambil makan sambil menggelengkan kepala: "Masalah apa? Paman Wu aku tidak ingat lagi."

Setelah Leo mendengar ini juga dengan senang berkata: "Iya pikiran kamu tidak baik."

"Hehe." Kimmy tertawa lalu mengikuti Leo memutar di sekitar ini, kemudian Leo membelikan dia kelinci kecil, dengar-dengar ada diskon dan kelinci ini baru lahir saja, satu ekor sepuluh ribu dan dapat kandang gratis.

Melihat Kimmy terus menatap kelinci ini, Leo juga membelikan dia.

Saat perjalanan pulang, Kimmy memyimpan jajanannya ke dalam tas, juga mengangkat kelinci dan merasa senang.

"Paman Wu, kamu lihat kelinci ini sangat lucu, menurutku kita bisa mengambil sedikit rumput untuk makanan kelinci."

Setelah mendengar perkataan Kimmy, Leo juga dengan senyum menganggukkan kepala.

Saat sampai depan rumah, Kimmy melihat ada beberapa penduduk berdiri di depan pintu.

Sebenarnya dari sawah sudah melihat mereka berdiri di depan pintu berbicara, namun tidak tahu mereka berkata apa.

Sampai di sana, mereka juga dikelilingi beberapa penduduk, lalu bertanya: "Apakah kamu tadi menjual bakcang di dalam kuil?"

Kimmy melihat tampak mereka yang galak, mengira ingin datang mengomentari mereka atau ingin memarahi mereka.

Masalah hiburan di dalam kampung tidak banyak, apalagi untuk para wanita, jadi hiburan yang bisa dilakukan mereka adalah setelah makan mencari beberapa wanita bergosip.

Kimmy sekejap tidak tahu harus berkata apa, dia hanya bisa melihat ke arah Leo.

Leo baru ingin bicara tapi sudah dipotong oleh orang lain: "Kami dari Kampung Lotus, waktu itu ibuku membeli bakcang dengan kalian, kami merasa sangat enak, jadi ingin beli lagi namun tidak menemukan kalian, dengar-dengar kalian hari ini menjual di Kuil Dewi Guanyin, namun saat kami ke sana tidak menemukan kalian, jadi kami mencari tahu pada penduduk lain, lalu menemukan rumah kalian."

"Iya, bakcang kamu benar-benar enak juga cantik, aku sudah makan satu masih ingin makan lagi, tidak sangka suamiku hanya membeli satu biji, benar-benar membuat aku marah."

"Iya, makanan kamu sangat enak, tujuan kami datang ke sini untuk bertanya, apakah kamu masih ada bakcang?"

Kimmy benar-benar tidak menyangka, mereka bisa datang ke rumah hanya demi untuk membeli bakcang.

Sekejap dia juga merasa kaget, kemudian baru sadar: "Aku biasanya malam hari baru buat, kemudian esoknya jual dan hanya aku seorang yang buat, jadi hanya bisa membuat seratus biji saja, jadi sekarang sudah habis, maaf......"

"Tidak ada lagi ya......" Semua orang merasa sedih karena tidak ada bakcang lagi.

"Aku ada cara." Seorang wanita memegang tangan Kimmy lalu berkata: "Aku pesan padamu, kamu buatkan seratus bakcang kuning untukku, tiga hari kemudian aku kemari mengambil, aku beri kamu tiga ratus ribu sebagai uang panjar, setelah kamu selesai buat aku akan memberi kamu satu juta lagi."

Kimmy juga kaget, lalu melotot mata melihat dia: "Kamu, apa yang kamu katakan?"

"Kamu tahu tidak, cucuku sangat pilih-pilih makan, kamu memberi dia makan apa, dia tidak mau, tapi setelah makan bakcang kamu dia menjadi ingin makan, dia biasanya hanya ingin makan jajanan, tidak suka makan nasi, aku melihat dia bersedia makan bakcang buatan kamu, jadi aku datang ke sini membeli bakcang."

Perkataan bibi ini membuat mereka kepikiran sesuatu.

Orang lain mendengar bisa memesan bakcang, juga berkata: "Aku juga ingin pesan, keluargaku sangat suka makan, aku pesan dua puluh biji."

"Aku juga mau, uang panjar bukan masalah, kita juga tahu kamu sendirian membuat bakcang dan waktu akan lama, namun kamu tenang saja kami bisa menunggu."

Mereka juga terus berbicara, sama sekali tidak melihat ekspresi Kimmy yang kaget.

Awalnya dia hanya ingin menjual bakcang lalu menyimpan sedikit uang, tidak sangka penduduk karena ingin makan bakcang bisa mencari sampai sini dan ingin memesan padanya.

Tiga ratus ribu uang panjar! Menurut dia ini adalah uang yang besar.

"Kalian begitu banyak orang, aku pasti tidak bisa melakukan dengan cepat."

"Tidak apa-apa, asalkan buatan kamu saja!"

Mereka bergegas memberi uang panjar pada Kimmy, lalu mengatakan ingin berapa biji dan warna apa.

Kimmy dengan bingung mendengar perkataan mereka, setelah mereka pergi dia baru menyadari dia menerima uang yang banyak!

"Paman Wu! Banyak sekali uangnya!" Kimmy dengan bingung memegang uang ini: "Kita, kita sudah punya uang!"

Leo hanya dengan tenang melihat Kimmy lalu menjawab: "Kimmy, kamu sudah kaya, kamu memang ada bakat menjadi boss."

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu