Seberapa Sulit Mencintai - Bab 390 Apakah Kamu Marah?

Megan Zhao mengenduskan hidungnya, tiba-tiba merasa sangat hangat.

Ketika mengikuti Royce Yan berjalan keluar dari villa, benar terasa sedikit dingin.

Royce Yan sengaja memperlambat langkahnya mengikuti di belakang Megan Zhao, seperti beberapa tahun yang lalu, ia sangat suka berjalan di belakangnya, karena dengan begitu ia bisa melihat ancaman bahaya, tidak akan membiarkannya terpukul oleh orang lain.

Megan Zhao juga terbiasa dengan hal itu. Ia berjalan di depannya dan ia berkata dengan kepala tertunduk, “Royce, dekat-dekat ini aku mendengar bahwa Anthony Xu pergi belajar melukis, bagus sekali. Akhir-akhir ini kakak juga menghubungiku menanyakan kabar kita.”

Megan Zhao berbincang acak dengan Royce yan, namun Royce Yan di belakangnya tetap merespon dengan diam.

Mungkin karena terlalu gelap, kaki Megan Zhao tidak sengaja menginjak kosong dan badannya terjatuh ke depan.

Dengan cepat Royce Yan berjalan maju menariknya ke dalam pelukan.

Melihatnya, Megan Zhao langsung memeluk balik pada pinggang Royce Yan dan mendengarkan suara detakan hatinya menembus pakaian tebalnya, “Jangan bergerak, aku hanya ingin memelukmu. Royce Yan, lebih baik kamu jangan mendorongku, kalau tidak aku akan menangis di depanmu.”

Royce Yan tertegun dan sudut bibirnya terangkat dalam kegelapan, seperti tak berdaya, juga seperti tersenyum pahit.

Di sekeliling hening sekali, tengah malam begini tidak ada orang banyak, seolah-olah di dunia ini hanya tersisa mereka berdua.

“Apakah kamu ingin mendengarkan cerita masa lalu ku?”

Hening.

“Dulu sekali, sebelum kamu mengenalku.”

Masih hening.

“Di saat ibuku belum bercerai dengan ayahku. Karena miskin, kami selalu tertindas di desa. Ayahku adalah orang jujur, suatu kali karena desa harus membayar biaya perbaikan jalan dan ayahku tidak mampu mengeluarkannya, seluruh warga desa melemparkan batu ke rumahku setiap harinya. Mereka mengatakan bahwa kami sekeluarga adalah sampah, semuanya kotoran. Mereka juga berkata bahwa ibuku adalah jalang dan ayahku tidak berguna. Ibuku tidak tahan dengan kehidupan yang begitu sulit, akhirnya ia menikah dengan Handoko Li.”

Megan Zhao mengenduskan hidungnya dan berusaha untuk berkata dengan nada santai, “Di malam ibu dan ayahku bercerai, ayahku memberiku sebuah telur, telur di tahun 19944 sangatlah berharga. Ayahku tidak rela memakannya, biasanya ia membawanya ke kota untuk bertukar dengan uang. Kamu tahu setelah ia memberikannya padaku, apa yang ia katakan?”

Ia mendongak, menatap Royce Yan dalam kegelapan.

“Ia berkata, ibuku suka makan telur, menyuruhku untuk mengambilnya dan berikan padanya untuk makan di jalan.”

Royce Yan tertegun dan perlahan mengulurkan tangannya meyeka air mata Megan Zhao, “Lalu, apakah ibumu memakannya?”

“Tidak.” Megan Zhao tersenyum dan berkata, “Di jalan, ketika aku memberikan telur itu padanya, ia berkata, ia tidak ingin memiliki hubungan sedikit pun dengan pria miskin itu. Ia melemparkannya, namun aku memungutnya kembali dan memakannya.”

“Tidak takut kotor?” Tangan Royce Yan sepertinya juga memeluknya dengan erat, “Kedainya ada di depan, ayo jalan.”

“Royce......” Tetapi Megan Zhao tidak membiarkannya pergi, melainkan memeluk erat pinggangnya dan berkata, “Seumur hidup sangatlah panjang, mungkin kita masih ada 40 tahun, 50 tahun, namun jika kita benar-benar hanya memiliki sebanyak itu, aku justru merasa sedikit sekali. Aku benar-benar, benar-benar ingin setiap hari, setiap menit, setiap detik bersamamu, tidaklah sia-sia, melainkan nyata dan bahagia. Karena selama kita bersama, kesulitan apapun semuanya akan teratasi, bukankah begitu?”

Di dalam kegelapan, apapun ekspresi Royce Yan, juga tidak bisa terlihat dengan jelas.

Megan Zhao berusaha mengendalikan emosinya dan berkata dengan suara serak, “Aku tidak ingin, tidak ingin ketika ibu menjadi gila barulah menyadari bahwa ayahku lah yang selama ini menemaninya. Tetapi sudah terlambat, benar-benar terlambat...... Kita tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok, bukankah begitu? Jika besok aku terkena kanker......”

Siapa tahu, sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, Royce Yan pun mencium bibirnya, menghentikan kalimat selanjutnya.

“Jangan katakan......” Suaranya terdengar serak, “Hal sepert itu, tidak boleh asal sebut.”

“Kenapa asal sebut?” Air matanya mengalir pelan, “Kenyataannya, banyak kecelakaan yang terjadi pada esok hari. Setiap hari aku pun khawatir, apakah kita masih bisa bersama di esok hari, kamu kira hanya dirimu kah yang tidak bisa melangkahinya? Aku juga tidak tenteram.”

Royce Yan sungguh tidak menyangka Megan Zhao akan memikirkan begitu banyak hal, saking banyaknya akan sampai seumur hidup.

Ia mengira, hal seperti itu, hanya dia yang akan memikirkannya.

Sekali lagi ia mencium pada wajahnya dan air matanya, “Baik, aku berjanji padamu, mulai besok aku akan berusaha untuk tidak memikirkan hal sebelumnya.”

Megan Zhao tersenyum dan mengangguk dengan kuat. Barulah ia melepaskan Royce Yan dan keduanya berjalan depan belakang menuju kedai di depan.

Kedai yang buka di tengah malam sangatlah banyak, setelah keduanya memilih salah satu kedai, mereka pun memesan banyak sekali makanan.

Duduk di depan meja di bawah langit, memandang bintang yang memenuhi langit, memakan BBQ, meminum bir, juga merupakan sebuah konsep artistik.

Royce Yan mengupaskan kulit udang untuknya dalam diam, tidak mengatakan apa-apa.

Megan Zhao menyodorkan sepotong daging di depan mulutnya, “Makan.”

Royce Yan menatapnya dan membuka mulur memakan daging itu.

Megan menyanggakan dagu pada tangannya dan menatap Royce Yan makan. Suasana hatinya pun berubah menjadi baik.

Meskipun keduanya tidak banyak berkomunikasi, namun dalam diam pun terasa hangat. Bagaimanapun juga, kesempatan Royce Yan dan dia duduk berhadapan dan menyuapnya dengan makanan, sudahlah sangat sedikit.

Di perjalanan pulang setelah selesai makan, Royce Yan berjalan berdampingan dengan Megan Zhao dan memegang tangannya, “Lain kali, jangan makan itu lagi, besok aku akan pergi membeli bahan dan membuatkan camilan malam untukmu.”

Megan Zhao tertegun dan menoleh menatap Royce Yan.

Dia mengatakan bahwa akan membuatkannya camilan malam, benar-benar pertama kalinya.

Ia bertanya dengan senyum, “Kamu yakin masakanmu bisa dimakan?”

Megan Zhao tidak berpikir bahwa orang yang tidak pernah memasak sebelumnya bisa membuat masakan dengan baik. Masakannya yang paling hebat mungkin adalah mie instan.

Royce Yan mendengus pelan, “Mulai besok, makanan pagi siang malam akan kubuatkan.”

Jika camilan malam tadi hanyalah kejutan, maka makanan tiga kali dalam sehari sudahlah menakutkan.

Megan Zhao terbengong, sesaat tidak bisa berkata apa-apa.

Kemudian ia berkata dengan hati-hati, “Royce...... Apakah kamu marah?”

“Hhmm?”

“Aku tidak ingin makanan tiga kali semuanya mie instan......”, ujarnya dengan hati-hati. “Kalau tidak biarkan aku saja......”

Tidak tahu apakah teringat akan kejadian sebelumnya, sudut bibir Royce Yan terangkat membentuk senyum kecil. Ditambah dengan perkataan Megan Zhao sekarang, ia pun bisa menebak isi pikiran hatinya.

“Tenanglah, bukan mie instan.”

Megan Zhao bukannya tidak ingin makan, selama itu hasil masakan Royce Yan, ia pasti akan memakan semuanya.

Tetapi ia juga membutuhkan waktu untuk menerimanya.

Makanan tiga kali semuanya begitu, bisa mati.

Namun Megan Zhao juga tidak ingin merusak inisiatif Royce Yan. Ia hanya bisa mengangguk kaku dan berkata, “Kalau begitu, baiklah. Apakah perlu kubantu?”

“Tidak perlu, kamu baring saja, kamu perlu beristirahat dengan baik.”

Megan Zhao mengerutkan keningnya, “Aku bukanlah pasien, istirahat untuk apa......”

Mata hitam Royce Yan samar-samar melirik ke arah perut Megan Zhao dan berkata dengan penuh makna, “Termasuk pasien juga.”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu