Seberapa Sulit Mencintai - Bab 79 Sangat Adil

Megan Zhao menatap Royce Yan dengan perasaan tidak percaya, ia bahkan tidak meyangka bahwa perkataan itu keluar dari mulutnya.

Anthony Xu memeluk Megan Zhao, mengerutkan alisnya dan berkata,"Paman, jangan takuti Megan, ia tidak sengaja."

Anna Zhou berjalan keluar ketika mendengar suaranya, ketika ia melihat keadaan tersebut, ia pun langsung menyingkirkan Anthony Xu, lalu berkata dengan nada yang dingin,"Bibimu masih memerlukan bantuan, kalian semua jangan seperti ini, cepat masuk."

"Tetapi, Megan......"

"Megan apanya, dia sudah dewasa, apakah ia tidak bisa hidup setelah tidak ada dirimu? Cepat masuk."

Anthony Xu langsung didorong masuk ke dalam ruang pasien oleh Anna Zhou.

Megan Zhao hanya tercengang di tempat ia berdiri, lalu meneteskan air matanya.

Royce Yan langsung menatapnya tajam, menutup pintunya dan membiarkan ia sendiri di luar.

Mereka sekeluarga mengelilingi Michelle Sun dengan bersenang hati di dalam, namun dia...... Hanyalah orang luar, bahkan Royce Yan juga bersikap.......

Megan Zhao terus menyindir dirinya sendiri, ketika teringat kembali akan sikap Royce Yan tadi, ia pun bergumam,"Megan Zhao, kamu benar-benar bodoh, kamu ingin mati karena cinta, ia sendiri sudah merindukan istrinya......"

Ia perlahan berpaling, lalu melangkah keluar dari rumah sakit, ia terlihat sangat menyedihkan.

Anna Zhou kini sedang berbincang dengan Michelle Sun, tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi ia tiba-tiba berteriak,"Rian Zhou, apakah menurutmu benar?"

Royce Yan tercengang bersandar di dinding.

"Rian Zhou, aku sedang berbicara denganmu."

Royce Yan kembali fokus,"Aku pergi ke toilet sejenak."

Setelah selesai berbicara, ia pun langsung pergi keluar tanpa menghiraukan apa yang sedang Anna Zhou bicarakan.

Ia berjalan pergi ke toilet rumah sakit, membuka keras air, menundukkan kepalanya dan menatap tangannya, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.

Ia tidak ingin pergi ke toilet, ia hanya bersandar pada dinding, menyalakan rokok, dengan ekspresi yang sedikit lemas.

Ia menghembuskan asap rokok, lalu melihat tangan kanannya, ia terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tersenyum sinis,"Kekanak-kanakan......"

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering, ia melihatnya, tatapan matanya terlihat sedikit mendingin.

Ia menjawab panggilan tersebut, lawan bicaranya kemudian berkata,"Tuan, masalahnya sudah selesai."

"Urusi satu masalah lagi."

"Silahkan katakan."

"Keluarga Sun berhasil menyelamatkan Brian Zhao keluar dari penjara, perhatikan, ketika saat yang diperlukan tiba, kalian harus mengurusinya."

Setelah memutuskan panggilannya, Royce Yan menjepit kembali rokoknya dan berjalan keluar dari toilet, tidak tahu apa yang sedang ia bicarakan, tetapi tatapannya terlihat sedikit lemas.

Ketika ia berpaling, ia langsung bertemu dengan Anthony Xu yang sedang berjalan ke arahnya.

Royce Yan mengisap rokoknya, menenangkan perasaannya, lalu tersenyum dan berkata,"Anthony Xu, apakah kamu ingin ke toilet?"

"Paman,"Anthony Xu menatap Royce Yan, lalu perlahan berkata,"Aku berharap, kamu dan bibi dapat pulang ke Amerika."

Royce Yan tercengang,"Mengapa? Apakah kamu tidak senang menyambut kami?"

"Senang ataupun tidak, Paman, kamu adalah seseorang yang pengertian, aku tahu kamu mengerti jelas semuanya, jadi, aku juga tidak ingin terus menjadi orang bodoh."

Anthony Xu jarang sekali bersikap serius, Royce Yan hanya tersenyum, lalu menepuk bahu Anthony Xu,"Aku tetap akan pergi, kamu tidak perlu terlalu khawatir."

"Setiap menit, setiap detik paman menetap disini itu terasa seperti penyiksaan bagiku."

Royce Yan berhenti dan menatap tajam Anthony Xu,"Orang itu tidak seharusnya dikontrol oleh emosi, orang yang seharusnya mengontrol emosi."

Setelah selesai berbicara, Royce Yan tersenyum, lalu berpaling pergi.

Anthony Xu terdiam menatap Royce Yan, lalu mengepalkan tangannya.

Pamannya ini, semakin ia mengenalnya, ia semakin mengerti apa perbedaan antara dirinya dengan pamannya.

Ia benar-benar takut, benar-benar sangat takut......

Namun, pamannya ini benar-benar sangat menakutkan, sangat tidak bisa ditebak......

Royce Yan berpaling kembali ke ruang pasien, lalu melihat Anna Zhou sedang berbincang dengan Michelle Sun, mereka berdua berbincang dengan sangat senang.

Ketika meliaht Anthony Xu melangkah masuk, Mcihelle Sun langsung tersenyum,"Rian Zhou, aku merasa senang bisa melihatmu."

Anna Zhou melihat ia bersikap santai, ia pun mengerutkan alisnya,"Kamu ini, Anthony Xu berkata bahwa kamu adalah seorang direktur, mengapa kamu tidak bisa bersikap serius, masih saja merokok, ibu hamil tidak bisa menjadi seorang perokok pasif, cepat keluar."

Royce Yan tersenyum, lalu mematikan api dari puntung rokoknya dan berkata,"Kak, kamu terlihat sangat khawatir, aku bahkan mengira anak dalam perutnya itu adalah anakmu."

Ucapan Royce Yan ini terdengar seperti sebuah lelucon, namun Michelle Sun merasakan sesuatu yang kurang tepat, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan, namun ia langsung menggenggam erat selimutnya, ekspresi wajahnya juga terlihat gugup.

Anna Zhou tidak menyadari perasaan Michelle Sun, ia hnaya menyenggol Royce Yan,"Sikapmu ini tidak pernah serius, seluruh tubuhmu dipenuhi bau rokok, cepat pulang, kamu sudah sibuk selama beberapa hari, kamu bahkan pulang menggunakan pesawat, kamu pasti sangat lelah, pualnglah kami akan menjaga Michelle disini."

Royce Yan meninggikan alisnya,"Baik, kalian yang jaga saja."

Setelah selesai berbicara, Royce Yan pun langsung berpaling pergi.

......

Ketika kembali ke rumah yang asing dan juga akrab baginya, Megan Zhao merasa sangat tidak nyaman.

Ia menangis di sepanjang perjalanan pulang, ia kemudian menyadari bahwa manusia itu memang tersusun dari partiker air, ia tidak bisa menghentikan tetesan air matanya.

Ia hanya diam-diam melangkah naik ke lantai dua, menutupi dirinya dengan selimut dan menangis tersedu-sedu.

Mengapa Royce Yan bisa bersikap seperti itu padanya, sekalipun ia bersikap sebagai pamannya, apakah ia tidak bisa bersikap lebih baik padanya? Ia hanya ingin melihatnya sedikit lebih lama......

Megan Zhao merasa sangat sedih, ia tidak tahu harus kepada siapa ia bercerita, selain daripada Anthony Xu, tidak ada orang dalam ruamh ini yang benar-benar tulus baik padanya.

Ia mengira pulang ke rumah dan bertemu dengan Royce Yan akan menjadi keadaan yang sangat membahagiakan, namun, kenyataan itu berbalik dengan yang ia inginkan, semuanya benar-benar berlawanan!

Ia menggigit bibirnya dan terus menangis, tidak tahu bagaimana, ia pun akhirnya tertidur lelap.

Ketika ia kembali terbangun, keadaan di sekelilingnya terlihat sangat gelap, ia berpaling, mengenakan sepatunya, berjalan ke samping pintu, lalu menyalakan lampu.

Keadaan kamar langsung menjadi jelas dalam sekejap, ia perlahan berjalan keluar dari kamarnya, ia masih merasa sangat lelah, ia berjalan sambil memejamkan kedua matanya, namun, tidak disangka ia tiba-tiba menabrak dada seseorang.

Ia berteriak perlahan sejenak, lalu mengelus dahinya dan melangkah mundur, kemudian membuka kedua matanya.

Ia melihat lelaki yang sangat tampan, ia sedang mengenakan pakaian santai, dengan kerah yang terbuka, rambut terlihat berantakkan, tatapan dari pupil hitamnya itu tertuju tajam padanya.

"Royce...... Paman......,"wajah itu membuatnya langsung kembali berfokus, ia merasa terkejut, takut, sehingga ia pun langsung berdiri tegak.

Namun, ketika ia pikirkan kembali, mengapa ia setakut itu, ia tidak akan mengaku salah karena telah memukul Michelle.

Ketika teringat akan hal ini, ia pun ingin melewati Royce Yan.

Tetapi tidak disangka, ketika ia hendak membelok ke arah kiri, Royce Yan juga mengarahkan tubuhnya ke arah kiri, ketika ia membelok ke kanan, tubuh Royce Yan juga mengarah ke kanan.

"Paman...... Jika kamu ingin aku meminta maaf kepada bibi, aku tidak akan mungkin melakukannya, ia sudah menamparku, aku hanya menamparnya kembali, itu adalah hal yang sangat adil."

Ketika medengar ia berbicara sambil menggertak giginya, Royce Yan hanya tersenyum,"Iya, sangat adil."

Megan Zhao sebelumnya mengira Royce Yan muncul untuk menagih permasalahan Michelle Sun, sehingga ia tidak berencana untuk mengundurkan diri.

Namun, tidak disangka, ketika ia hendak melawannya, Royce Yan tiba-tiba berkata 'sangat adil', sehingga ia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

"Kamu......"

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu