Seberapa Sulit Mencintai - Bab 422 Menjual Bakcang

Sejujurnya Leo Wu tidak pernah memikirkan masa depan anaknya, dia sama seperti petani pada umumnya, ingin mempunyai anak agar memiliki keturunan, mengenai kehidupan anaknya dia tidak pernah memikirkan nya.

Disaat Kimmy Ning tiba-tiba mengajukan pertanyaan tersebut, Leo Wu dengan sendirinya juga memikirkan hal ini.

“Paman Wu, kita berdua dilahirkan dalam keluarga petani, melewati hari-hari dengan menyedihkan, kita berdua juga sudah mengalaminya sendiri, aku tidak ingin kelak kita sudah mempunyai anak juga akan seperti ini, betul tidak?”

Kimmy Ning memegang ikan tersebut dan berkata dengan ketakutan.

Sejujurnya dia belum yakin bisa membujuk Leo Wu mengenai masalah ini, tetapi tidak terpikirkan, ditahun sebelumnya Leo Wu pernah bekerja di kota dan sudah pernah melihat dunia luar.

Dia sendiri sangat tahu jelas seberapa banyak perbedaan anak yang tumbuh diperdesaan dan anak yang tumbuh diperkotaan.

Hanya saja dia tidak menyangka Kimmy Ning bisa memikirkan masalah ini, ini membuatnya sedikit terkejut.

Setelah hening sejenak, dia berkata: “Jadi bagaimana dengan pendapat mu?”

“Aku berpikir membuat bisnis diluar cukup sulit, namun jalan didesa kita cukup bagus, terhubung dengan beberapa desa sebelah, aku bisa membuat sedikit makanan ringan dan menjualnya setiap hari, tidak masalah penghasilannya banyak atau sedikit yang penting kita dapat penghasilan bukan?”

Kimmy Ning takut bahwa Leo Wu akan mengira dia ingin melarikan diri, kemudian menambahkan: “Paman Wu tenang saja, kamu boleh ikut bersama ku, karena tujuan ku agar kita bisa mengumpulkan sedikit uang.”

Mendengar perkataan ini Leo Wu tersenyum, berjalan kedapur dan melihat dapur yang begitu gelap, hanya ada sebuah tungku api yang menyala.

“Apa yang akan kamu jual?”

“Apa kamu sudah setuju?” Kimmy Ning tertegun, tersenyum sambil berjalan ke sisi pintu, menatap Leo Wu dengan matanya yang berbinar: “Aku berencana untuk menjual bakcang, sebelumnya sewaktu aku masih dirumah, aku sering pergi kesebelah desa untuk menjual buah hazel dan buah-buahan, kita bisa menjual bakcang.”

“Bakcang?” Leo Wu mengerutkan alisnya: “Tidak terlalu untung menjual ini, karena semua orang bisa membuat bakcang, menjual ini tidak ada artinya.”

“Tidak, paman Wu.” Kimmy Ning dengan bergegas menjelaskan : “Bakcang yang aku jual isian nya berupa buah, aku sudah memikirkan nya, pertama-tama membuat asinan, setelah aromanya keluar, baru kita membungkusnya, dan juga beras ketan nya kita juga bisa menggunakan warna lain agar warna nya bisa rata, jadi tidak lagi menjadi putih, dengan begini disaat kita keluar menjual kita bisa menggunakan trik dengan mengatakan kita ada menjual bakcang kacang dan bakcang lima rasa, bagaimana menurut mu.”

Leo Wu menatap Kimmy Ning dan berkata: “Ternyata kamu cukup pintar, bagaimana kamu bisa mendapatkan ide ini?”

Tidak disangka Leo Wu juga bisa memuji Kimmy Ning, dia tertegun dan berkata sambil tersenyum: “Tetapi masalah enak atau tidak, kita masih belum tahu, jadi aku membuat nya terlebih dahulu, paman Wu harus bantu aku untuk mencicipinya.”

Melihat senyumnya yang polos, Leo Wu tidak membantah, hanya merasa sejak kejadian Kimmy Ning mengatakan bahwa dia tidak akan pergi, mentalitas nya mulai merubah suasana rumah yang suram ini.

Kimmy Ning masuk kedapur, lalu mengambil buah liar yang dibawa pulang dari gunung, dan juga beberapa sayur yang dia petik dari ladang untuk disatukan, kemudian diasinkan, dan pewarna beras ketan dari berbagai sayuran, setelah itu menjadi bakcang lima rasa.

Kimmy Ning memulai dengan membuat satu bakcang merah, didalam isian nya terdapat buah hazel dan buah-buahan lainnya, setelah masak, dia menyadari aroma nya tidak sama dengan yang dipikirkan nya, lalu dengan segera memperbaikinya.

Leo Wu tidak mendesak juga tidak mengatakan apapun pada Kimmy Ning, duduk diaula dan melihat orang yang bertubuh kecil ini berjalan bolak-balik didapur.

Berulang kali mendengarkan dia berteriak: “Paman Wu, aku sudah siap membuatnya, apa kamu ingin mencobanya?”

“Lupakan, seperti nya yang ini tidak enak, paman Wu, tunggu sebentar lagi.”

Setelah seharian Kimmy Ning mencampurkan semua isian, dia baru mengetahui jika buah hazel dicampur dengan daging dan rempah-rempah khusus, dan beberapa asinan buah menghasilkan rasa yang enak.

Kimmy Ning mengambil keluar bakcang yang baru masak lalu meletakkan nya dihadapan Leo Wu, tersenyum dan berkata: “Paman Wu silahkan dicoba, festival Dragon Boat hari ini aku hanya sibuk mengerjakan ini, kamu cicipi, jika tidak enak aku akan mencoba lagi.”

Leo Wu mendengus, mengupas bakcangnya dan dia menyadari didalamnya bukan beras ketan putih melainkan ada warna nya.

Dia cukup penasaran dan mengupas beberapa kali lagi lalu menyadari ada warna merah, kuning, hijau dan juga hitam.

Setelah membukanya, semburan aroma bakcang tercium, juga membawa sesuatu aroma yang tidak bisa dijelaskan yang menarik selera orang.

Dia tidak bisa menahan dan memberi satu gigitan, pada pertama rasanya sedikit asin, tetapi setelah memakan buah hazel nya, itu terasa manis dan sampai akhir ada suatu rasa makanan yang dia tidak ketahui apa itu, rasanya juga sangat unik.

Setelah gigitan pertama, dia menginginkan gigitan kedua, tetapi sebelum gigitan kedua, Leo Wu sudah menghabiskan bakcangnya, menjilat bibirnya dan berkata: “Kimmy Ning, sebenarnya bagaimana caranya kamu bisa membuat ini, rasanya sangat enak.”

“Paman Wu, aku menggunakan daun bakcang untuk mewarnainya, warna merah menggunakan beras merah, warna kuning menggunakan bunga canola, beras ketan yang diwarnai cukup bagus dan juga enak, didalam nya terdapat isian buah hazel, daging dan juga beberapa sayur, aku secara khusus membuat nya seharian, akhirnya mendapatkan rasa yang enak ini.”

Leo Wu menganggukkan kepalanya: “Ini benar-benar enak, aku rasa ini bisa laris dijual, besok aku akan pergi bersama mu.”

“Ah? Apakah besok paman Wu tidak akan pergi berjudi?” Kimmy Ning menatap Leo Wu dengan mata yang besar: “Aku ingin pergi ke kampung Shilin, sedikit jauh dan juga orang disana cukup banyak, mungkin disana bisa laris.”

“Kampung Shilin, tubuhmu kecil pasti tidak bisa tahan untuk membawa begitu banyak bakcang, satu bakcang kamu mau jual berapa?”

Meskipun paman Wu mengatakan demikian, tetapi Kimmy Ning juga tahu bahwa dia takut bahwa dirinya akan melarikan diri, jadi dia berkata akan menemaninya.

Tetapi Kimmy Ning juga tidak membocorkan dan menjawab: “Kalau begitu kita jual satu bakcang dengan seharga dua kuai dan kalau beli tiga harganya lima kuai, dengan begini lebih menguntungkan.”

“Dari mana kamu mendapatkan ide ini?” Leo Wu mengelus dagunya sendiri dan menatap Kimmy Ning: “Tidak tahu, saya rasa dari film.”

“Sebelumnya tetangga sebelah ku kakak Calvin Li sering dari kota pulang kerumah, setiap kali pulang dia akan menceritakan masalahnya dikota, jadi aku pernah mendengarkan nya beberapa kali, dan juga mempelajarinya.”

Leo Wu menganggukkan kepalanya: “Baiklah, kalau begitu kamu lanjut buat, aku akan mencuci wajah.”

“Ah.” Kimmy Ning dengan bergegas memindah barangnya kedapur, dan memulai ‘bisnis’ menjual nya sendiri, selama dia bisa menjual bakcang, pasti bisa menabung sedikit uang.

Malam ini, Kimmy Ning tidak tidur, dia sibuk dengan membuat bakcang dan merebusnya.

Merebusnya sampai jam enam pagi, setelah ada seratus bakcang dia baru berhenti.

Memasukan bakcang kedalam keranjang yang berbeda, lalu menutupnya dengan kain, dan sudah bisa pergi ke kampung Shilin.

Leo Wu juga bangun pagi, anehnya dia tidak pergi berjudi, malah memilih Kimmy Ning, untuk menemaninya pergi kekampung Shilin.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu