Seberapa Sulit Mencintai - Bab 261 Jangan Marah, Aku yang Salah

Royce benar-benar besar kepala, di tempat yang banyak orang seperti ini, berani-beraninya ia mencekik leher Anthony.

Megan tidak tahu mengapa dia tiba-tiba marah seperti ini.

Di dalam ingatannya, semarah apa pun Royce, ia tidak pernah menyentuh anggota Keluarga Xu.

Anthony memegangi tangan Royce, menatapnya dengan dingin, "Dia adalah putriku, apa urusannya denganmu? Sudah sepantasnya aku mengajari anakku sendiri."

Tiba-tiba, Cole pun mengulurkan tangannya ke arah Royce sambil menangis, "Papa, aku mau Papa, Papa gendong."

Rupa Cole itu tampak sangat lugu dan memelas, apalagi saat dirinya mengulurkan tangannya itu, pria mana pun pasti tidak ada yang bisa menolaknya.

Royce mengalihkan pandangannya, lalu melepaskan Anthony dan berjalan ke arah Megan, ia menggendong Cole dari tangan Megan.

Anehnya, saat Cole bersandar di punggung Royce, ia langsung tidak menangis, ia malah tersenyum dan berkata, "Papa gendong, Papa gendong."

Melihat perubahan Cole itu, Anthony semakin merasa kesal, ia langsung berteriak, "Kembalikan anakku, akulah papanya! Kembalikan!"

"Anthony, uangmu itu, aku tidak mau, pinjamkan anak ini padaku satu hari, bagaimana pun, ia adalah cucu keponakanku."

Sepertinya Royce sudah menerima uang Anthony itu, oleh karena itu ia juga sudah bisa menebak apa yang terjadi.

Megan merasa sangat canggung, ia berdiri diam di tempatnya tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Ternyata rasanya sangat tidak mengenakkan saat rahasiamu terbongkar oleh orang lain.

Ia rela berkorban demi orang lain, namun mungkin di mata orang itu, sama sekali tidak ada harganya.

Anthony malah tersenyum dingin dan berkata, "Kalau paman tidak mau uangku itu, mungkin seumur hidup ini kau harus terus tinggal di rumah kontrakan, menjadi preman, meminta uang keamanan, dan tak akan pernah sukses lagi."

Royce sama sekali tidak peduli dengan sindiran Anthony itu, katanya, "Aku akan mentransfer uang itu kembali, aku pinjam anak ini satu hari."

Lalu, Royce pun pergi dari sana.

Langsung pergi dengan santainya.

Megan pun memandangi bayangan Royce yang pergi dari sana tanpa berbuat apa-apa.

Ia tidak menghiraukan pengorbanan dirinya terhadapnya, atau tidak mau menerima pengorbanan dirinya itu?

Seketika itu, perasaan Megan sungguh sangat kacau.

Begitu mendengar Royce akan mengembalikan uang yang diberikan oleh Anthony.

Ia merasa semua pengorbanannya menjadi sama sekali tidak berarti.

Royce menggendong Cole berjalan di tepian jalan.

Wajah Kelly tampak jelas tidak senang, dengan sedikit kesal ia berkata, "Untuk apa membawa anak Megan? Anak ini sungguh menyebalkan."

Royce pun menatapnya tajam dan berakta, "Jangan ucapkan kata-kata seperti itu di hadapan anak kecil, ia adalah cucu keponakanku, ia sempat tinggal bersamaku selama beberapa waktu, tentu saja ada perasaan tersendiri di antara kita."

Kelly merasa sangat kesal, namun ia tidak berani mengatakannya langsung pada Royce.

Bagiamana pun, meski kini Royce tidak punya apa-apa, tapi kemampuannya tetap saja tidak terkalahkan.

Kalau sampai ia marah, ia tetap saja bisa menghabiskannya sendiri meski tanpa kedudukan atau takhta.

"......"

Anthony yang masih berada di depan pintu Ocean Park itu merasa sangat marah, apalagi saat ia mendengar Cole terus menyebut Royce 'Papa', sungguh ingin rasanya ia menyobek mulut Cole dengan tangannya.

Kenapa ia harus memanggil Royce dengan sebutan itu, dirinya inilah ayahnya!

Anthony membalikkan kepalanya, melihat ke arah Gerwin yang berdiri di samping Megan dengan dingin, ia mengulurkan tangannya dan berkata, "Sini!"

Melihat rupa Anthony itu, Gerwin pun gemetaran, ia menundukkan kepalanya berjalan ke arah Anthony perlahan-lahan.

Setelah tinggal bersama Anthony beberapa waktu ini, Megan sepertinya juga mengerti.

Saat ini wajah Anthony tampak begitu suram, itu artinya ia sangat marah.

Dan saat ia marah, emosinya mudah tidak terkendali, ia bisa membanting barang atau mungkin memukul anaknya.

Sepertinya Gerwin sudah sering dipukuli, oleh karena itu begitu melihat wajah Anthony itu, ia akan langsung berjalan ke hadapan Anthony dengan sendirinya.

Saat Anthony mengangkat tangannya, Megan pun memeluk Gerwin erat-erat.

Pukulannya itu mendarat di tubuh Megan.

Sakit, sakit sekali.

Megan berkata, "Anthony, apa kau mengidap penyakit psikologis yang mudah marah, periksalah ke dokter!"

Sifat Anthony berubah drastis, Megan pun menyampaikan sarannya dengan sungguh-sungguh.

Namun, begitu Anthony mendengarnya, ia bertambah marah, di hadapan banyak orang, ia berteriak pada Megan, "Aku bilang aku punya penyakit psikologis? Baik! Megan Zhao, kuberitahu kau, sekarang hanya aku, Anthony Xu, akulah pria milikmu, kau harus ingat itu, kau yang memohon-mohon padaku, memohon-mohon memintaku untuk menerimamu, kau memintaku membantu Rian Zhou, jangan lupa pada perkataanmu sendiri!"

Setelah itu, Anthony pun pergi dengan marahnya, "Jangan pulang ke rumah lagi kalau kalian berani, lihat saja bisa ke mana kalian!"

Anthony pun pergi, ia juga membawa mobilnya pergi.

Dompet Megan ada di dalam mobil, di dalam kantongnya hanya ada empat ratus ribu lebih saja.

Gerwin menatap Megan sambil mengelus-elus punggung Megan, dengan suara imutnya ia berkata, "Sakit tidak?"

Entah megnapa, saat Gerwin mengatakannya, ia sungguh terlihat seperti Royce.

Tiba-tiba mata Megan pun memerah, ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak sakit."

Gerwin menundukkan kepalanya, "Kau tidak perlu melindungiku, sebenarnya Papa hanya akan memukulku sekali itu saja, tidak sakit kok."

"Anak bodoh."

Gerwin sangat penurut dan serius, ia benar-benar membuat Megan merasa kasihan.

Megan menggandeng tangannya dan berkata, "Kalau begitu hari ini, aku bawa kau ke Ocean Park ya."

"Kau punya uang?"

"Punya."

Gerwin pun tersenyum manis.

Di rumah itu, jarang sekali ia punya waktu untuk bermain.

Saat ia mendengar bahwa Anthony akan membawa mereka pergi ke Ocean Park.

Ia benar-benar merasa sangat gembira.

Saat mereka keluar dari Ocean Park, hari sudah siang.

Gerwin tampak begitu senang, ia terus bercerita pada Megan binatang-binatang air apa saja yang ia temui di dalam tadi.

Ini pertama kalinya Gerwin membuka hatinya pada Megan.

Saat kedua orang itu bertatapan matan Anthony berjalan ke depan dan berkata dengan sangat menyesal, "Megan, aku minta maaf, tadi aku salah bicara, perasaanku sedang tidak baik, oleh karena itu aku berbuat seperti itu, benar katamu, aku pasti mengidap penyakit psikologis yang mudah membuatku emosi, aku pasti akan memeriksakannya ke dokter, maaf, maafkan aku."

Saat ini, Anthony terlihat sama persis seperti Anthony yang dulu.

Namun Megan tidak tahu apa yang harus ia katakan.

Tiba-tiba, senyuman di wajah Gerwin pun menghilang, ia menatap Anthony dengan sedikit takut, lalu berkata, "Papa."

"Gerwin, sini, tadi Papa bicara kasar padamu, maaf ya, Papa yang salah."

Sebenarnya, Megan sama sekali tidak merasa aneh.

Belakangan ini, Anthony selalu seperti ini, sebentar marah, lalu sebentar tenang.

Ia benar-benar curiga Anthony punya masalah psikologis.

Gerwin menatap Anthony dengan ketakutan, lalu berjalan ke sampingnya.

Anthony pun menggendongnya dan tersenyum ,"Sudah, ayo kubawa kalian pergi makan, kalian pasti lapar kan."

Megan tidak ingin pergi.

Tapi begitu melihat Gerwin memeluk Anthony, ia pun tidak menolaknya.

Di tengah jalan, saat mereka berhenti di lampu merah.

Tiba-tiba, Megan pun melihat Royce dan Kelly yang berjalan di seberang jalan.

Royce menggendong Cole dalam pelukannya, lalu tangan kanannya menggandeng Kelly.

Benar-benar tampak seperti keluarga yang harmonis.

Megan tersenyum kecut.

Ia sendiri yang mengusir Royce pergi.

Siapa pun yang bersama dengan Royce, bukanlah urausannya.

Asalkan Royce bisa hidup bahagia.

Apa pun akan ia relakan.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu