Seberapa Sulit Mencintai - Bab 319 Takut Dia Bangun

Royce......

Megan dengan panik melihat Royce yang di tempat tidur.

"Tidak......" Dia dengan panik mundur ke belakang, bahkan tidak sengaja menabrak gelas yang di meja.

Gelas jatuh dan pecah, dia masih berusaha mundur ke belakang, sangat panik, kemudian dengan takut katakan: "Tidak akan, aku percaya dia pasti akan memaafkan aku!!"

"Megan, kamu terlalu polos." Kelly tertawa dingin katakan: "Kamu lihat pria yang berbaring didepan kamu ini berstatus apa."

Megan terdiam hanya terus mundur ke belakang.

Perkataan dingin Kelly, terus menghancurkan pemikiran dia.

"Dia adalah Royce, ketua LY Corp, juga orang terkaya di Eropa! Dia mau wanita apapun ada, wanita dari keluarga orang kaya, wanita berbakat, yang mana tidak lebih baik dari kamu? Dia mengapa harus mau wanita yang memakai narkoba?"

Mata Megan memerah, hanya menatap Kelly.

Dia berharap Kelly jangan katakan lagi, tapi yang dia katakan adalah kenyataan.

"Apain lihat aku begini, apa yang aku katakan tidak benar?"

Selesai bicara, Megan berjalan ke arah Kelly, lalu melambaikan tangan, seolah-olah ingin menampar dia.

Tapi Kelly pernah belajar martial arts, jadi sekejap saja sudah menangkap tangan Megan dan menahan tangannya: "Megan, jangan tidak tahu diri, jika kamu sangat percaya diri, maka kita bertaruh, bertaruh setelah Royce bangun dan tahu masalah kamu, apakah dia akan memaafkan kamu atau tidak?"

Perkataan Kelly ini sangat menyakitkan.

Dengan status dan posisi Royce, dia bisa memilih wanita yang cocok dengan status dia.

Dia yang terus mengikuti Royce, jika dia tahu dia tercandu narkoba, apakah dia masih akan mencintai dia?

Awalnya Megan sangat percaya diri, sekejap menjadi tidak ada akal.

Karena dia tidak percaya dengan keputusan Royce, narkoba adalah barang yang ditakuti orang.

Dirinya dengan dia sudah kalah satu tingkat, jika......

Megan tidak berani pikir lebih dalam.

Kelly melepaskan tangan dia, lalu menjatuhkan dia dan menunduk kepala berkata: "Megan, aku dari awal sudah katakan, kamu sama sekali tidak cocok dengan Royce, jika kamu ingin mencoba, maka kamu tunggu dia sadar."

Megan dengan panik melihat Royce yang di tempat tidur, lalu merangkak ke arah dia, saat sampai disamping tempat tidur Royce, dia dengan erat memegang tangan Royce lalu menempel ke tangannya: "Royce, kamu pasti tidak akan begini terhadap aku kan? Kamu akan percaya aku kan? Aku......aku pasti akan berhenti memakai ini, pasti, kamu percaya pada aku."

Kelly melihat bayangan dia, juga tertawa dingin, seolah-olah dia sudah melihat jelas semua, hanya saja tidak mengatakan, kemudian pergi.

Megan dengan iman yang kuat bertahan, dia tunggu, tunggu Royce sudah sadar, lalu mengungkapkan semuanya.

Jika dia tahu semuanya ini, pasti akan berdiri disampingnya.

Tapi sampai malam hari, rasa yang aneh itu datang lagi, awalnya masih bisa tahan, dia menggigit gigi, terus mengatakan pada diri sendiri: "Megan kamu harus bertahan, asalkan melewati kali ini saja, pasti akan baik!"

Dia bertahan untuk menahan, berusaha untuk menahan turun tenaga ini.

Tapi tidak sangka, rasa sakit itu datang dengan cepat, tubuhnya seolah-olah seperti digigit ribuan serangga, sangat sakit.

Dia jatuh ke lantai, menyusut tapi akalnya mengatakan padanya harus bertahan.

"Harus bertahan......harus bertahan! Royce sedang melihat kamu......" Megan berusaha bangkit, melihat Royce yang berbaring di tempat tidur, kemudian mata memerah: "Royce......kamu cepat bangun......aku sudah tidak bisa tahan lagi......"

Melihat wajah tampan Royce, Megan tidak tahan untuk mengulur tangan, dengan gemetar memegang: "Royce......"

Tapi rasa sakit itu datang lagi, lebih sakit dari sebelumnya, sakit sampai tidak bisa ditahan Megan, dia jatuh lagi, menyusut dan berputar.

"Sakit......sakit sekali!"

Rasa sakit itu, mulai membuat dia tidak begitu sadar, disaat itu, Megan melupakan semua, mau Royce, masa depan, anak, dia tidak mau lagi.

Pintu terbuka, dia melihat Kelly berjalan mendekati dia, kemudian mengambil suntik bertanya dia: "Megan, kamu ingin ini tidak?"

Dia dengan gila memegang tangan dia, lalu berkata: "Mau, mau, aku mau!"

Kelly tertawa, lalu dengan pelan menyuntik ke sarafnya.

Setelah disuntik, rasa sakit ditubuh Megan juga pelan-pelan hilang, kemudian merasakan sangat nyaman.

Dilantai yang putih ini, tubuh dia sangat ringan, seperti bisa melayang saja, pemikiran dia mengatakan padanya, ini sangat tidak baik, tapi dia tidak bisa menahan rasa nyaman ini.

Saat dia bangun sudah hari kedua.

Dia dengan bingung melihat suntik yang dilantai, setelah bingung sejenak, dia menutup mulut menangis.

Kelly membuka pintu, lalu mengantar makanan kedepan dia, dengan senyum katakan: "Sudah lapar kan, makan dulu."

Suara prank, Megan membuang makanan itu, lalu memeluk kaku menyusut disudut dan menangis: "Mengapa......mengapa melakukan ini terhadap aku! Mengapa!"

Melihat makanan yang berserakan dilantai, Kelly dengan pelan berdiri, dengan tatapan cemoohan melihatnya, sama sekali tidak melihat rasa sakitnya Megan.

"Jangan banyak omong lagi, semalam dokter sudah datang, katanya Royce tidak lama akan bangun, masalah kamu, kamu sendiri bilang padanya!"

Megan mendengar ini, tubuh menjadi kaku, menoleh kepala melihat Royce dan merasa takut.

Dia takut Royce bisa bangun, takut dia bangun lalu melihat tampak dia begini.

Jika begini dia pasti tidak punya muka berdiri didepan Royce lagi.

Setelah melihat Megan panik dan takut, Kelly juga pelan-pelan jongkok, melihat dia: "Megan masalah ini, tidak ada yang memaksa kamu, semalam kamu yang menyuruh aku menyuntik ke tubuh kamu."

Iya......semalam dia yang paksa Kelly lakukan.

Karena dia tidak bisa menahan rasa sakit itu lagi.

Saat itu dia baru tahu, mengapa berhenti memakai obat itu sangat susah, karena setelah tercandu narkoba, maka rasa itu juga sangat susah diungkapkan.

Meskipun imannya kuat untuk berhenti memakai obat ini, tapi saat benar-benar kambuh, baru tahu dalam pemikiran hanya ingin, bukan berhenti memakai.

"Megan, jika kamu sangat percaya diri, maka tunggu Royce bangun, jika kamu tidak percaya diri......"

Dia memeluk dirinya, menyusut dengan takut katakan: "Aku......aku percaya pada dia......dia pasti akan memaafkan aku."

Dia seharusnya percaya pada Royce......

Mereka sudah mengalami sangat banyak, apakah kepercayaan ini juga tidak ada?

Disaat ini, Royce yang di tempat tidur mengeluarkan suara hmmph.

Megan juga menjadi panik dan berlari ke samping Royce, lalu dengan erat memegang tangannya berkata: "Royce! Royce!"

Royce mengerutkan dahi, tapi belum sadar.

Tapi dia bisa mendengar Royce berkata: "Megan......bunga yang di Lautan Lin sudah mekar."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu