Seberapa Sulit Mencintai - Bab 260 Jangan Berkata Keras di Hadapan Anak Kecil

Dari kaca jendela mobil, ia melihat wajah Royce yang tampak tidak baik itu.

Merokok, minum-minum alkohol, dan berkelahi.

Semua ini adalah sesuatu yang bisa dilakukannya, dan bahkan sangat disukai olehnya.

Namun, begitu melihat wajah Royce yang seperti ini lagi, mata Megan pun memerah.

Jelas-jelas Royce bisa untuk tidak melakukan hal-hal seperti ini.

Dia sudah berkepala tiga, sebagai seorang pria, apa maksudnya berkepala tiga.

Bukan menjadi seorang preman pasar, tapi menjadi seseorang yang sangat sukses.

Dulu, bisnis Royce sangat sukses, namun karena Megan, ia kini berubah menjadi seperti ini......

Anthony memandangi wajah Megan, lalu tersenyum dingin dan berkata, "Sekarang, paman tidak hanya menjadi seorang preman saja, ia juga sering berkelahi dengan orang lain, lihatlah, bukankah ia sangat cocok dengan 'bibi' di sana? Paman sudah jatuh dan berbubah menjadi seperti sekarang ini, tapi ia tetap saja bersedia untuk bersama dengannya, ia pasti benar-benar mencintainya."

Perkataan Anthony itu sungguh terdengar sangat aneh.

Megan tidak tahu mengapa Kelly ada di sini, ia juga tidak tahu mengapa Royce bersama dengannya.

Namun, dirinya sendirilah yang telah mengusir Royce dari kehidupannya.

Tidak ada alasan baginya untuk merasa penasaran akan hal-hal ini.

Asalkan Royce bisa bangkit dan sukses kembali.

Apa pun akan ia lakukan.

Royce menghisap puntung rokoknya dengan santai, gayanya tampak sangat nakal.

Namun meskipun demikian, dengan berdiri diam di sana saja, aura dirinya yang terpancar masih sangatlah hebat.

Tangan kanannya memegangi rokok seharga puluhan ribu itu, sambil memuntahkan asap rokok dari bibirnya, ia berkata dingin, "Cepat beri uang keamanan padaku, enam ratus ribu, tidak banyak juga tidak sedikit, kalau tidak, aku akan menghancurkan seisi tokomu ini."

"Aduh, kakak-kakak sekalian, hidupku bergantung pada toko kecil ini, dalam sebulan aku hanya untung lima enam jutaan saja, aku juga punya keluarga yang harus kuhidupi di rumah, bisakah dikurangi sedikit?"

Pemilik toko itu tampak berumur empat puluh tahunan lebih, pakaiannya sangatlah sederhana, memang sepertinya uangnya juga tidak banyak.

Preman yang berdiri di belakang Royce, adalah preman pasar yang sangat terkenal di Jing State, begitu mendengar perkataan sang pemilik toko, ia langsung membanting-banting barang di toko itu.

Mungkin preman-preman ini sudah menyogok orang-orang yang berkuasa di kawasan sana, oleh karena itu, sang pemilik bos dan orang-orang di sekitar sana sudah mengenal mereka, dan tetap saja tidak berani berkata apa-apa saat mereka membanting-banting barang-barang itu.

"Jangan dibanting, jangan dibanting, aku mohon!" kata sang pemilik toko, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya berdiri di samping sambil mengusap air matanya.

Kelly yang berdiri di samping Royce tersenyum, lalu berkata pelan, "Royce, lihatlah, asalkan kau mau melakukan apa yang kukatakan, Tuan Nickson pasti tidak akan mempersulitmu."

Royce pun menatap ke arah Kelly, lalu bersendawa di hadapan Kellu dengan santai, lalu tersenyum dan membalikkan badannya pergi dari situ.

Kelly mengikutinya dan memegang tangannya, "Tenang saja, dalam beberapa hari ini aku akan mengatakannya pada Tuan Nickson, kalau kau mau menikahiku, kita bisa menjadi orang bawahan Tuan Nickson."

Royce melemparkan puntung rokoknya ke tong sampah, lalu berkata dingin, "Menjadi orang bawahannya?"

"Iya." Kelly terlihat sedikit panik, "Kau sudah tidak akan bisa kembali ke kehidupanmu yang sangat sukses dulu lagi, apalagi sekarang ada Tuan Nickson yang terus menekanmu, kalau kau bersedia, kita bisa menjadi orang bawahannya, meskipun tak sebaik kehidupanmu yang dulu, tapi setidaknya tidak lebih buruk dari yang sekarang."

Royce tersenyum, "Kalau begitu, aku harus berterimakasih padamu?"

Kelly tercengang, baru saja ia hendak membalas perkataan Royce, tiba-tiba preman-preman di belakang mereka pun berjalan ke arah mereka, katanya, "Kak, sudah beres, enam ratus ribu sudah kita dapatkan."

Royce menunduk melihat ke arah uang enam ratus ribu di tangan mereka, kumpulan dari beberapa lembar uang sepuluh ribuan, lalu ia pun berkata, "Ayo, kita pergi makan."

Di belakang mereka ada seseorang yang terus berdiri di sana, setelah mereka pergi dari sana, orang itu pun berjalan ke depan toko tadi.

Seisi toko sudah hancur berantakan, semua makanan-makanan ringan tersebar di atas lantai.

Hidup sang pemilik toko dan keluarganya bergantung pada toko ini, biasanya, para orang tua yang mengajak anak-anak mereka datang ke Ocean Park akan membelikan jajan dan makanan-makanan ringan untuk anak-anak mereka, tapi ada juga orang tua yang tidak membelikannya, oleh karena itu, cukup sulit juga untuk mendapatkan keuntungan berjualan di sana.

Melihat keadaan toko itu, hati sang pemilik toko pun ikut hancur berantakan.

James berjalan ke arah sang pemilik toko, lalu menyodorkan sebuah kartu, "Tuanku berkata, kau punya keluarga yang harus kau hidupi di rumah, orang tuamu juga sedang berada di rumah sakit, oleh karena itu ini adalah ganti ruginya untukmu, di dalam kartu ini ada delapan ratus juta, kata sandinya adalah kata sandi awal."

Keajaiban yang jatuh dari langit!

Sang pemilik toko itu memandangi James dengan bingung, ia sama sekali tidak bisa berkata apa-apa.

James memberikan kartu itu padanya, lalu berkata, "Tuanku menyuruhku untuk meminta maaf, kalau bisa, tutup saja tokomu ini beberapa hari belakangan ini."

Setelah itu, James pun pergi dari sana.

Sang pemilik toko itu memandangi kartu yang diberikan oleh James itu dengan sangat terkejut dan bingung.

"......"

Awalnya, Megan tidak ingin bertemu dengan Royce.

Namun, sudah susah payah Anthony memikirkan cara untuk membawa Megan dan anak-anaknya ke Ocean Park hari ini, mana mungkin ia akan menyerah begitu saja.

Ia sengaja membawa Megan dan anak-anaknya pergi ke arah Royce.

Jadi, tentu saja pada akhirnya mereka pun bertemu.

Anthony tersenyum dan berkata, "Paman, Bibi, kebetulan sekali kita bertemu di sini, oh ya, paman, aku ingat aku sudah mengirimkan uang padamu, apa kau sudah menerimanya? Cukup tidak? Kalau tidak cukup, aku akan mentransfernya lagi, bagaimana pun Megan yang memintanya, aku harus melakukan apa yang ia katakan."

Megan menggigit bibirnya, lalu berkata pelan, "Anthony, cukup, ayo kita pergi."

Anthony pun menggenggam tangan Megan dan tersenyum, "Kenapa pergi, paman dan bibi ada di sini, kita harus menyapa mereka kan."

Namun siapa sangka, begitu Cole melihat Royce, ia langsung berteriak, "Papa, Papa gendong, Cole sangat rindu pada Papa, Cole mau Papa."

Suara Cole terdengar sangat lucu.

Namun karena itu pula, Megan pun merasa sangat sakit hati, ia mendekap Cole dengan erat untuk menenangkannya.

Seketika, wajah Anthony pun berubah muram, ia langsung memarahi Cole di hadapan semua orang, "Dasar anak tak tahu diri, aku inilah papamu, siapa yang kau panggil Papa itu? Lihat aku! Lihat aku!"

Megan merasa sangat malu.

Mendengar perkataan Anthony yang marah-marah di hadapan Royce dan Kelly, tidak hanya Cole, Megan pun juga merasa sangat malu.

Namun tiba-tiba, belum saja Anthony selesai berbicara, Royce langsung mendaratkan kepalan tangannya ke wajah Anthony.

Gerakan tangannya sangat cepat dan bertenaga, Anthony pun langsung terjatuh ke atas lantai.

Setelah itu, Royce memijat-mijat tangannya dan berkata dingin, "Anthony, sebagai paman, aku harus mengajarimu beretika, kalau kau berani bersikap seperti ini pada anak kecil, jangan salahkan aku kalau aku melakukan hal yang sama padamu."

Royce adalah orang yang seperti itu.

Meskipun sekarang dia tidak punya apa-apa.

Meskipun sekarang dia tak lebih dari seorang preman.

Namun perkataan yang keluar dari mulutnya selalu terdengar sangat menakutkan, sampai-sampai membuat orang yang mendengarnya akan merasa dirinya pasti akan sengsara jika tidak melakukan apa yang ia katakan.

Anthony menjilat darah di ujung bibirnya itu, lalu berkata, "Kau sekarang tak lebih dari seorang preman saja! Kau kira dirimu adalah Direktur CEO? Tidak ada yang bisa mengalahkan kedudukan dan kehebatanmu? Jangan mimpi!"

Lalu, Anthony pun segera bangkit berdiri dan melayangkan pukulannya ke arah Royce.

Megan sudah menduga hal ini akan terjadi, namun ia tidak khawatir.

Bagaimana pun, dengan kemampuan Anthony, belum sampai ia menyentuh Royce, ia pasti sudah terkapar di atas tanah.

Dan ternyata benar, hanya dengan satu tangan saja, Royce pun mencekik leher Anthony, lalu berkata dingin, "Aku sedang mengajarkanmu bagaimana menjadi orang yang baik, jangan berkata keras, jangan bersikap galak, jangan marah-marah di hadapan anak kecil, kau dengar tidak? Ha?"

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu