Seberapa Sulit Mencintai - Bab 505 Makanan Terlezat

"Jangan berdiri saja. Cepat kemari, makanlah," kata Paman Wu sambil menarik mereka berdua untuk duduk. Ia meletakkan nasi hangat dan memberikan sumpit kepada mereka, lalu berkata: "Cepat makanlah. Aku menyiapkannya sepanjang siang hingga sore hari. Aku sudah menunggu kalian dari tadi, ternyata jam sepuluh baru tiba. Kalian pasti sudah lapar setelah mengendarai mobil seharian dalam perjalanan. Cepat makanlah."

Andy masih kenyang. Ia melihat Kimmy dan tersenyum canggung: "Ehmm, Paman Wu, aku sangat kenyang......"

"Jangan makan kalau sudah kenyang. Lagi pula, aku tidak memasaknya untukmu," jawab Paman Wu sambil memelototi Andy. Ia berkata lagi: "Tidak tahu malu. Kalau tidak makan, ya duduk saja, jangan bicara."

Andy menggaruk-garuk hidungnya dan baru menyadari kalau Paman Wu benar-benar menganggap Kimmy sebagai putrinya sendiri. Kapan Paman Wu pernah mengatakan hal seperti itu kepadanya? Dan juga, perkataannya itu semua demi Kimmy?

Ia melihat Paman Wu yang dulunya galak itu memberikan irisan daging dan ronde pada Kimmy, kemudian tersenyum dan berkata: "Makanlah yang banyak. Lihat, kamu begitu kurus."

Kimmy awalnya mengira kalau ia akan sangat malu untuk bertemu dengan Paman Wu ketika dirinya pulang. Ia bahkan memikirkan banyak hal untuk dikatakan pada Paman Wu, bagaimana menjelaskan mengapa dirinya tidak menghubungi Paman Wu selama bertahun-tahun, bagaimana menjelaskan kehidupannya di Jing State selama beberapa tahun ini, apa yang sudah dilakukannya, masuk TV atau membeli sesuatu?

Ia sudah memikirkan sangat banyak hal. Tetapi, di luar dugaannya, Paman Wu tidak bertanya apa-apa kepadanya. Hal ini membuat Kimmy merasa sangat tenang.

Andy bercanda: "Paman Wu benar-benar, ya. Aku memberi Paman hadiah setiap tahun, tetapi Paman tidak mengucapkan apa-apa meski sudah menerimanya. Sekarang, aku kembali dan Paman tidak membiarkanku makan. Aku akan memberi tahu ayahku ketika pulang nanti. Lihat saja bagaimana nanti."

"Dasar bajingan, sudah bagus aku tidak memukulmu. Mengapa Kimmy tidak makan beberapa waktu yang lalu? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kamu mengganggunya? Kamu membiarkan dia diganggu orang di Jing State?"

Mendengar topik ini, Andy pura-pura terbatuk, kemudian tersenyum pahit dan berkata: "Paman Wu, ini hanya salah paham saja. Kimmy benar-benar bertengkar dengan orang lain waktu itu. Aku akan memberi tahu Paman. Perempuan yang bertengkar dengan Kimmy itu adalah teman baik Kimmy. Paman juga tahu perempuan itu seperti apa. Kalau bertengkar, pasti akan sedih dalam waktu yang lama. Apalagi, dia adalah satu-satunya teman Kimmy di Jing State. Kalau mereka bertengkar, mana mungkin ada nafsu untuk makan?"

Kimmy benar-benar mengagumi Andy saat ini. Ia baru menyadari kalau seni fotografi Andy bukan yang terbaik, tetapi kemampuan berbohongnya adalah yang terbaik.

Paman Wu menatap Andy dengan curiga, kemudian berkata: "Kamu ini sungguh licik, entah apa yang kamu katakan itu benar atau tidak."

Setelah itu, ia menatap Kimmy dan bertanya: "Apa itu benar? Kamu tidak nafsu makan karena bertengkar?

Melihat kekhawatiran dalam tatapan Paman Wu itu, Kimmy pun mengangguk pelan. Khawatir kalau Paman Wu akan mencium sesuatu yang tidak beres, ia lalu berkata: "Iya, aku berteman baik dengan perempuan itu."

"Baiklah kalau begitu," kata Paman Wu sambil menghela napas panjang dan mengambil daging ikan untuk Kimmy. Ia melanjutkan: "Aku sebenarnya tidak khawatir kalau kamu bertengkar dengan orang lain. Aku hanya khawatir kamu diganggu orang lain di luar sana dan tidak ada yang membantumu. Kamu pasti mengalami banyak masalah selama bertahun-tahun berada di luar sana. Aku sempat ingin ke Jing State untuk mencarimu, tetapi aku tidak tahu nomor teleponmu dan juga tidak bisa menghubungi orang yang dahulu menjemputmu itu. Ini membuatku khawatir denganmu. Kemudian, ketika aku pergi untuk mengambil uang, aku menyadari kalau jumlah uang di dalam kartu itu bertambah banyak setiap tahun. Aku menduga kalau kamu yang mengirimnya."

Ketika membicarakan hal ini, Paman Wu pun menghela napas, kemudian melanjutkan: "Kamu ini, tidak bilang kalau menemui masalah. Uang yang kamu peroleh itu pasti adalah hasil kerja kerasmu. Kalau kamu mengirimkannya padaku, kamu sendiri pakai apa? Tapi tenang saja, aku sama sekali tidak menggunakan uang di dalam kartu itu. Aku berencana untuk menggunakannya sebagai maskawin untukmu nanti."

"Maskawin?" jawab Kimmy sambil menatap Paman Wu dengan sangat terkejut. Ia berkata lagi: "Pa, Paman...... Itu masih terlalu dini......"

"Masih dini?" kata Paman Wu. Ia menatap Kimmy dan berkata: "Waktu kamu dan aku menikah saat itu, itu masih sangat muda. Tapi, mengenai hal itu, kita berdua hanya bermain-main saja. Pernikahan itu tidak dihitung. Lagi pula, semua orang di desa tahu kalau tidak terjadi apa-apa di antara kita. Jangan khawatir. Kalau mereka berani bergosip aneh-aneh, aku akan membunuh mereka dengan tanganku sendiri!"

Mendengar perkataan Paman Wu itu, Andy dan Kimmy pun hanya saling memandang satu sama lain. Mereka baru menyadari kalau Paman Wu sama sekali tidak berubah. Ia masih Paman Wu yang dahulu, yang selalu berbicara tentang 'membunuh orang'.

"Paman, apakah Paman menganggap Kimmy sudah memiliki pasangan?" tanya Andy. Ia lalu tersenyum dan berkata lagi: "Mengapa Paman tidak bertanya pada Kimmy apakah dia sudah memiliki pacar di Jing State."

Paman Wu tertegun, lalu berkata: "Benar juga. Kimmy, apa kamu sudah punya pacar di Jing State? Apa sudah jadian? Kenapa tidak diajak kemari?"

Kimmy memelototi Andy, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak ada, Paman. Jangan dengarkan omong kosongnya. Aku tidak punya pacar!"

"Lihat omong kosongmu ini!" kata Paman Wu. Ia kemudian mengernyit dan berkata: "Jangan bicara sembarangan seperti para duda di desa."

Andy tersenyum canggung dan membalasnya: "Paman, perumpamaan Paman ini terlalu berlebihan...... Bagaimanapun juga, aku bukan seorang duda......"

Mendengar percakapan mereka itu, ujung bibir Kimmy pun sedikit terangkat dan memperlihatkan senyuman tipis.

Makan malam itu sepertinya merupakan makanan terlezat yang dimakannya dalam beberapa tahun terakhir.

Malam itu, Paman Wu merapikan kamar yang dulu digunakan oleh Kimmy. Ia bahkan menjaga kondisi kamar itu sama seperti saat Kimmy meninggalkannya.

"Lihatlah, semua barang yang pernah kamu gunakan masih ada pada tempatnya."

Kimmy melihat punggung Paman Wu dari belakang. Ia sepertinya menyadari bahwa waktu telah merenggut banyak hal dari Paman Wu. Yang tersisa hanyalah dirinya saja.

"Paman, sudah hentikan," kata Kimmy. Ia berjalan ke depan dan berkata: "Aku bisa melakukannya sendiri. Hari sudah malam, Paman istirahat saja."

Paman Wu berjalan sampai ke pintu, kemudian berbalik dan berkata: "Apa kamu mau melihat toko kecil yang dulu itu. Setelah kamu pergi, aku masih menjual bakcang. Orang-orang di desa semua menjual bakcang sekarang. Peralatan kita juga masih ada."

Sambil berkata demikian, Paman Wu bersikeras ingin membawa Kimmy untuk melihat toko kecil milik mereka dahulu.

Mereka berjalan ke sebelah pintu, di sana terdapat toko kecil itu. Paman Wu membuka pintu toko dan tersenyum, lalu berkata: "Bukankah masih sama dengan yang dulu."

Toko itu sangat kecil, tidak bisa dibandingkan dengan toko di Jing State. Tetapi, tempat ini telah membangkitkan kenangan Kimmy.

Rumah ini dahulu dibangun sendiri oleh Paman Wu. Toko bakcang ini juga dibuatnya untuk Kimmy. Tetapi, Kimmy telah meninggalkan tempat itu sebelum ia sempat menjual bakcang.

Ia menyentuh benda yang ada di sebelahnya dengan lembut. Ada semacam perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ia mengerutkan bibirnya dan berkata: "Paman, terima kasih. Jika bukan karena Paman, aku mungkin sudah mati pada saat itu."

"Jangan bicara yang tidak-tidak," kata Paman Wu sambil memelototi Kimmy. Ia berkata lagi: "Pikirkanlah sekarang, bukankah kehidupan kita semakin lama semakin baik? Kalau kamu sudah menemukan suami, memiliki anak, dan hidup bahagia, maka aku juga akan bahagia di sisa hidupku nanti."

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu