Seberapa Sulit Mencintai - Bab 186 Lebih Baik Jangan Ikut Campur

Megan tidak tahu apa maksud dari kenyataan yang dikatakan oleh Royce.

Dia merasa Royce ada masalah yang susah dikatakan, tapi tidak tahu tentang apa, mungkin karena kepergian waktu itu atau masalah Kelly? Megan tidak tahu.

Turun dari pesawat, dia mengangkat telepon dari James.

James mengatakan Yunita dilempar keluar oleh Sonny, lebih tepat adalah dilempar oleh orang tua Sonny.

Dia bergegas ke rumah sakit, melihat Yunita sedang dibangsal melihat buku, wajah juga biruan dan seluruh tubuh penuh dengan luka.

Malam itu sangat gelap dia tidak bisa melihat jelas, sekarang baru tahu rupanya Yunita dipukul oleh orang.

Baru masuk Yunita menengadah kepala dengan dingin melihat Megan.

"Yunita?"

"Megan Zhao." Yunita dengan dingin memanggil namanya.

Ini pertama kali Megan mendengar Yunita memanggil nama lengkapnya.

"Kamu jelas-jelas tahu yang bawa aku pergi adalah Sonny, kenapa kamu tidak datang menolong aku?"

Tatapan Yunita ini sangat dingin.

Megan terkejut, tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Saat Sonny membawa Yunita pergi, perkataan dia jelas-jelas sangat membela Yunita dan saat Yunita dipukul oleh orang juga Sonny yang menjaganya.

Dia mengira Sonny benar-benar suka padanya, jadi tidak ikut campur, tidak sangka......

Baru selesai bicara dari luar pintu sudah terdengar suara: "Kamu adalah kakaknya Yunita kan?"

Melihat satu pria satu wanita yang masuk ini, perkiraan umur lima puluh tahunan, mengenakan baju yang mewah dan tas yang dipegang juga jutaan.

Pria ini sangan mirip dengan Sonny.

Dalam hati Megan juga terkejut, dua orang ini mungkin adalah orang tua Sonny.

Benar, belum tunggu Megan bicara, Ayah Bai duluan berkata: "Kamu tahu apa yang dibuat adik kamu?"

Megan sedikit mengerutkan alisnya, terhadap pertanyaan Ayah Bai ini merasa tidak nyaman.

Ibu Bai berkata: "Memang orang kampung, tujuan juga sama hanya demi uang saja, mengapa harus memikirkan begitu banyak cara, kita biasanya memberi amalan juga puluhan juta, berikan kalian sedikit juga tidak apa-apa."

"Kamu......" Megan sangat marah, baru ingin bicara sudah ditarik oleh Yunita, ekspresi dia sangat tenang, sedikit menunduk kepala berkata: "Maaf, aku yang sudah salah, lain kali aku tidak akan mendekati Sonny lagi, juga tidak akan muncul didepan dia."

"Perkataan ini aku sudah sering mendengar, anak aku adalah tuan pertama di Jing State, disamping juga banyak wanita, setiap kali aku juga mendengar perkataan yang sama, jadi cara lebih baik dan baru agar berguna."

Sindiran Ibu Bai membuat Megan sangat tidak senang.

Tapi Yunita tidak melawan malah mengakui dirinya yang salah.

Megan tidak bisa tahan lagi juga tidak bisa lihat kondisi begini.

"Benar, kita memang orang kampung, tidak ada kekuasaan, juga tidak punya status dan uang seperti kamu, tapi kamu juga tidak pergi tanya dulu, putra kamu yang mengganggu adik aku."

"Putra aku mengganggu dia, karena beri dia muka, tapi dia seharusnya tidak boleh berharap bisa menjadi menantu Keluarga Bai, putra aku bisa main semua wanita tapi yang bisa masuk ke Keluarga Bai pasti adalah nona terpandang, bukan dia, seoarang anak kampung."

Ibu Bai didepan Yunita menyindir tanpa ada rasa kasihan sedikitpun.

Ekspresi Yunita sangat tenang, perbedaan dia dengan sikap Megan adalah sikap dia sangat mirip dengan Lucy, menghadapi semua masalah tidak pernah membela diri sendiri.

Yunita tahu Megan tidak akan tahan emosi jadi memegang erat tangan dia.

Ibu Bai tidak jelas dengan hal ini jadi terus menyindir: "Aku bilang pada kamu, Yunita jangan mengira kamu masuk ke universitas terkenal sudah sangat hebat, disekitar kita paling banyak adalah tamatan terbaik dari universitas terkenal, tapi perbedaan mereka dengan kamu adalah, mereka baru tamat sudah mengambil alih bisnis keluarga sendiri, menjadi pengusaha yang hebat, tapi kamu, kamu ada apa? Setelah tamat masih kesana sini mencari kerja?"

Perkataan Ibu Bai memang sangat kejam tapi sangat masuk akal.

Dalam hati Yunita juga tahu jarak dia dengan Sonny sangat jauh.

Sejak waktu itu Sonny berkata padanya bahwa selamanya tidak akan menikah dengan dia, Yunita juga sudah tahu.

Tapi respon Yunita sangat tenang, membuat Ibu Bai merasa aneh.

Dia bahkan kata melawan juga tidak ingin katakan.

Akhirnya Ibu Bai dan Ayah Bai melempar uang puluhan juta kemudian pergi.

Ini adalah kompensasi untuk pembayaran uang rumah sakit Yunita.

Dia mengambil uang, tiba-tiba tertawa melihat Yunita: "Kak, kita sudah punya uang."

Tapi tertawa tidak lama, air mata juga menetes.

Megan sangat sakit hati, lalu mengambil uang ditangannya dan lempar ke lantai: "Kamu kenapa tidak membela diri sendiri, kamu bukan orang seperti ini juga bukan demi uang mereka."

"Tapi siapa yang percaya?" Yunita duduk ditempat tidur, air mata menetes ditangan: "Tidak ada yang percaya, karena sosial memang begini, aku mendadak merasakan hidup yang dulu sangat baik, meskipun dirumah dipukul, dimarahi, dikejar utang, tapi tidak akan ada yang curigai kamu demi uang naik ke ranjang orang."

"Yunita......" Megan sedikit mengerutkan dahi.

"Sebenarnya aku tahu kamu juga demi kebaikkan aku, aku dulunya juga ingin memberi dia kesempatan, tapi malam itu dia mengatakan pada aku, dia bisa memberikan aku semua barang tapi tidak bisa memberikan aku posisi menantu Keluarga Bai."

Yunita sambil berbicara sambil meneteskan air mata: "Orang tua dia datang, menyuruh orang memukul aku, sebelum mengusir aku keluar, orang tua dia katakan, jika Sonny ingin bersama dengan aku, dia harus melepaskan semua harta Keluarga Bai."

Yunita dengan pelan menengadah melihat Megan, dengan senyum katakan: "Kamu tahu apa yang dibuat dia?"

"Dia memukul kamu?" Megan dengan hati-hati bertanya.

Namun Yunita menggelengkan kepala: "Dia tidak berbuat apapun, hanya melihat aku dipukul orang, melihat aku seperti sampah dibuang keluar, dia apapun tidak lakukan, kak sebenarnya, aku dulunya sangat suka pada dia, aku benar......benar sangat suka padanya....."

Dia memegang erat selimut, seperti sedang menahan semua perasaannya.

Megan tidak tahu harus bagaimana membujuknya, dia tiba-tiba menyadari Yunita sudah dewasa, dia bukan anak kecil yang dulu lagi.

Dia ada pemikiran, bahkan dari awal dia sudah memutuskan untuk suka pada Sonny.

Hanya saja dirinya menganggap Yunita masih kecil, jadi tidak menganggap penting.

Tidak sangka Sonny dalam hatinya rupanya sama penting seperti Royce dalam hatinya.

Dia menepis bahu Yunita.

Saat keluar dari rumah sakit, dia menngangkat telepon dari Royce.

Royce berkata: "Megan, masalah Sonny kamu lebih baik jangan ikut campur."

"Kamu sudah tahu?" Megan memegang erat ponsel: "Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Orang tua Sonny sudah dikomunitas bisnis Jing State memblokir Yunita, setelah dia tamat dan kembali kesini tidak akan mungkin bisa mendapat pekerjaan."

"Bagaimana mereka bisa melakukan ini!"

"Kamu masih tidak mengerti?" Royce dengan suara rendah berkata: "Mereka bukan sengaja mempersulit Yunita tapi ingin membuat dia mengerti jaraknya dengan Sonny, mau dia seberusaha apapun tidak akan bisa mengejar jaraknya dengan Sonny, kamu lebih baik jangan ikut campur."

"Dia adalah adik aku! Aku tidak ikut campur, siapa yang ikut campur!?"

Royce hanya menjawab satu kata: "Aku."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu