Seberapa Sulit Mencintai - Bab 57 Apakah Kita Saling Kenal?

"Kalau suatu hari, aku berubah dan menjadi hebat sepertimu?" tanya Megan sambil diam-diam melihatnya, tatapan matanya penuh harapan.

Royce tersenyum, lalu mengambil gelas anggur yang ada di sebelah dan meneguknya.

Jakunnya bergerak, lalu ia menjawabnya dengan suara rendah: "Untuk apa? Anthony sangat baik padamu. Kamu juga sangat bahagia bersamanya. Setiap orang memiliki tujuan terakhirnya masing-masing. Dan aku bukanlah tujuan terakhirmu."

"Jadi, aku di matamu, hanya…… hanya……," kata Megan dengan malu dan kesal, hingga tidak bisa berkata apa-apa.

Royce mengangkat dagu Megan dengan jari telunjuknya, kemudian sambil menatap matanya yang berlinang air mata, ia berkata: "Aku tidak akan jatuh cinta pada siapa pun, termasuk kamu."

Tatapan Royce begitu dingin. Kelembutan yang ada di masa lalu itu, kini telah tiada.

Megan bukanlah orang yang suka menangis. Tetapi, ia tidak bisa menahannya di hadapan Royce.

Ketika Megan mendengar Royce berkata kalau dirinya 'tidak akan jatuh cinta pada siapa pun', ia merasa sangat sakit hati hingga susah untuk bernapas.

Megan melepaskan tangan Royce dengan penuh kemarahan, lalu berkata: "Kalau begitu, biarlah terjadi seperti itu!"

Setelah itu, Megan berjalan menuju pintu.

Royce tidak menghalanginya, ia hanya menatap Megan dari belakang diam-diam.

Kemudian, ponsel Royce berdering. Ia melihat ponselnya dan menyeringai.

"Tuan Sun, sudah lama tak berjumpa."

"Tuan Zhou, aku dengar dari Michelle kalau Anda tidak berencana untuk mengambil buku nikah?"

"Ya."

"Tuan Zhou, Anda…… Anda, bukankah dulu sudah dibicarakan? Tuan William baru-baru ini juga masih menanyakannya."

Royce mencibir: "Lima tahun yang lalu, kamu menggunakan William untuk menekanku. Tidak masalah. Tapi sekarang, tidak ada gunanya kamu memakai William untuk menekanku."

"Aku tahu. Tuan Zhou, identitasmu saat ini, bahkan Tuan William pun tidak berani mengganggumu, tapi…… Michelle sangat ingin menikah denganmu. Sebagai ayahnya, aku sangat khawatir. Apalagi, kalian telah memutuskan untuk menikah sejak tiga tahun yang lalu……"

"Jika bukan demi menghormati William, kamu pikir aku akan menikahinya?" kata Royce sambil mengangkat kepalanya dan menenggak anggur: "Tapi, sudah cukup sampai di sini. Tidak ada lagi yang bisa memerintahku untuk melakukan sesuatu, termasuk William. Kecuali, kalau kamu berhasil melampauiku."

Selesai berbicara, Royce menutup telepon itu. Ia memandang kota yang ramai itu dengan tatapan yang dingin.

Sudah pukul sembilan malam ketika Megan tiba di rumah. Ia membuka pintu dan melihat Anthony yang sedang duduk di sofa dan menonton TV. Begitu melihat Megan pulang, Anthony segera berdiri dan berkata: "Sudah makan belum?

Megan melambaikan tangannya dan berkata: "Tidak perlu, aku lelah. Bukankah besok masih akan pergi ke Kota Tua Qingxia? Aku tidur dulu."

"Baiklah."

Kemudian, Megan melepas pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia membiarkan tubuhnya dibasahi oleh air.

Di dalam kepalanya, ia memikirkan perkataan Royce itu. Royce benar-benar telah berubah, berubah menjadi begitu kejam……

Mengapa Royce bisa seperti itu, tidak akan jatuh cinta pada siapa pun, termasuk dirinya. Jangan-jangan, semua yang dilakukan Megan sekarang, dianggap sebagai main-main saja oleh Royce?

Megan merasa sangat lelah.

Setelah selesai mandi, ia berbaring di tempat tidur. Saking sedihnya, ia tidak bisa tidur, walau telah menutup mata.

Anthony membeli tiket kereta api yang berangkat pada pukul enam pagi. Dibutuhkan waktu selama tiga jam dari Jing State menuju ke Kota Tua Qingxia. Pagi-pagi sekali, Anthony sudah bangun untuk membereskan kopernya. Mereka berdua naik kereta api menuju ke Kota Tua Qingxia.

Dalam perjalanan, Megan termenung melihat pemandangan di luar jendela yang berlalu begitu cepat.

Anthony melambaikan tangannya di hadapan Megan, lalu tersenyum dan berkata: "Kalau kita punya anak nanti, kita akan membawa mereka keliling dunia. Bagaimana menurutmu?"

"Anthony…… Ada yang ingin kubicarakan," kata Megan sambil menunduk, seperti ingin mengutarakan sesuatu.

"Katakanlah."

"Aku ingin mengganti kartu keluarga Yunita ke Jing State agar dia bisa kuliah," kata Megan setelah berpikir cukup lama. Ia merasa dirinya sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah ini. Apalagi, kuliah adalah masalah jangka panjang, tidak bisa terus-terusan ditutupi, jadi ia sebaiknya menjelaskannya pada Anthony.

"Baiklah," Anthony langsung menyetujuinya tanpa berpikir panjang: "Aku akan mengurusnya setelah kita kembali nanti, memasukkan namanya ke dalam kartu keluarga kita. Jangan khawatir tentang uang, aku akan membereskannya."

Megan tahu kalau Anthony pasti akan menyetujuinya. Tetapi, Anthony selalu membantunya dengan senang hati. Inilah yang membuat Megan merasa sangat bersalah.

Tiga jam kemudian, mereka tiba di Kota Tua Qingxia. Anthony telah memesan sebuah tempat penginapan. Begitu sampai di sana, mereka langsung menuju ke tempat penginapan tersebut.

Setelah meletakkan koper, Megan melihat pemandangan di sekelilingnya, sungguh menarik. Ada juga beberapa penduduk asli di sana yang mengenakan pakaian daerah dan sedang berjalan-jalan di dalam gang kecil. Sungguh sebuah pemandangan yang menyenangkan.

Tetapi, tanpa disangka, ia melihat seseorang yang dikenalnya!

Bagaimana ia bisa ada di sini?

Setelah berpikir sebentar, Megan bergegas keluar.

Anthony sedang pergi membeli makanan. Megan memutuskan untuk keluar ke gang kecil itu.

"Tuan Zhou, aku benar-benar tidak menyangka dapat bertemu dengan Anda di tempat ini. Aku dengar Anda datang dari kantor pusat di Amerika ke Jing State. Aku tidak percaya kalau Kota Tua Qingxia ini adalah salah satu kota tua yang dikembangkan oleh Joyful Corp. Keuntungannya mencapai sekitar 60 triliun rupiah tiap tahunnya."

Itu adalah Royce! Megan bersandar pada dinding dan memandangnya diam-diam. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Royce benar-benar datang ke Kota Tua Qingxia!

Royce didampingi oleh beberapa pria yang mengenakan setelan jas dan celana kain. Mereka menganggukkan kepala pada Royce.

Mereka baru saja mengatakan kalau Kota Tua Qingxia adalah salah satu proyek yang dikembangkan oleh Joyful Corp?

Pada saat Megan masih memikirkan hal tersebut, tiba-tiba seorang wanita muncul dan menghalangi jalan Royce.

"Benar-benar kamu?!" kata wanita itu dengan ekspresi terkejut: "Aku melihatmu di Jing State, tapi aku masih tidak percaya. Lalu, aku mengikutimu sampai ke sini, ternyata benar-benar kamu!"

Royce mengerutkan dahinya: "Apa kita saling mengenal?"

"Rian, mengapa kita tidak saling kenal? Jangan pergi, aku belum selesai bicara!"

Royce menatapnya dengan dingin, kemudian ia berbalik dan pergi. Wanita itu tidak membiarkan Royce pergi. Untungnya, beberapa pria kekar yang bersama Royce itu menghentikan wanita tersebut. Mereka tidak membiarkan wanita itu mengejar Royce. Lalu, Royce pun masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.

Wanita itu berteriak-teriak dan membuat keributan untuk beberapa saat. Ketika dilihatnya bahwa tidak ada orang yang datang, ia pun menghentikan perbuatannya itu dan pergi dengan penuh kemarahan.

Megan merasa ada yang aneh. Wanita itu sepertinya mengenali Royce……

Megan diam-diam mengikuti wanita itu dari belakang. Ia melihatnya berbelok ke dalam gang dan menundukkan kepala untuk melihat ponselnya. Entah apa yang dilihatnya, kemudian wanita itu berbelok dan berjalan menuju ke jalan raya.

Wanita itu terus berjalan, hingga akhirnya ia tiba di sebuah kompleks vila bernama Surga Shuiyue.

Kompleks vila ini terletak di bagian utara Kota Tua Qingxia, menempati daerah yang luas di atas bukit. Ada orang yang berjaga di pintu gerbang, tampaknya sangat resmi.

Wanita itu melihat-lihat sebentar di pintu gerbang, kemudian ia pergi berbicara dengan penjaga yang ada di sana. Tetapi, entah apa yang dibicarakannya, ia lalu diusir oleh penjaga tersebut.

Wanita itu tidak menyerah. Ia berdiri di pintu gerbang dan berteriak-teriak. Kemudian, ia berjalan ke pagar yang ada di samping dan merenung apakah dirinya bisa memanjat masuk ke dalam.

Tidak disangka, ketika wanita itu berjalan menuju ke pagar tersebut, ia melihat Megan.

Megan mengira kalau mereka tidak saling mengenal dan tidak akan berkata apa-apa, tetapi tidak diduga, setelah melihat dirinya, wanita itu pun tersenyum dan berkata: "Aku tahu kamu!"

Megan tertegun. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh wanita itu. Kemudian, wanita itu tersenyum dan berjalan menghampirinya. Ketika sampai di hadapan Megan, ia tiba-tiba mengeluarkan kain putih dari dalam sakunya dan menutupi mulut Megan dengan kain itu.

Dalam sekejap, Megan merasa pandangannya menjadi gelap, kemudian ia jatuh pingsan.

Dalam kondisi tak sadar itu, ia sepertinya mendengar ada orang yang berkata: "Rian, jangan kejam seperti itu. Bagaimanapun juga, aku ini ibumu. Kalau kamu menginginkan dia, datanglah mencariku."

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu