Seberapa Sulit Mencintai - Bab 92 Aku Tak Punya Uang

Anthony Xu memang sangat berubah, tapi jika Jenny Zheng berkata ia mempunyai wanita lain, Megan Zhao tak mempercayainya.

Dan lagi, begitu melihatnya, bisa tampak bahwa wanita ini menyukai Anthony Xu, saat membicarakan Anthony Xu, matanya berbinar, apakah ia mengira Megan Zhao bodoh?

Ia hanya merespon singkat: “Oh.”

Jenny Zheng agak terkejut, ia menatap Megan Zhao: “Kau, apa kau tidak mengkhawatirkannya?”

Megan Zhao terlalu malas untuk menanggapi Jenny Zheng, matanya menatap guru yang sedang membagikan transkrip nilai Yunita Li, diatasnya terdapat nilai-nilai ujian tengah semester Yunita Li dari berbagai mata pelajaran, dan dalam ujian tengah semester ini, Yunita Li meraih peringkat pertama.

Jenny Zheng melihat hasil nilai Yunita Li, lalu melihat hasil nilai murid di tangannya sendiri, ia menjadi agak malu, dan duduk menjauh dari Megan Zhao.

Diantara para wali murid di pertemuan ini, Megan Zhao yang paling menarik perhatian, karena Yunita Li menjadi peringkat pertama tahun ini, dan ia akan mewakili sekolah di Olimpiade Matematika.

Sekeluarnya dari ruang kelas, Jenny Zheng mengejarnya dan bertanya: “Anthony Xu mempunyai wanita lain, apakah kau sama sekali tak mengkhawatirkannya?”

Megan Zhao menatap Jenny Zheng dengan dingin dan mendengus: “Aku sangat mengerti seperti apa sifat Anthony Xu, jika kau berusaha memisahkan kita, sebaiknya carilah cara yang lebih baik.”

“Bagaimana jika orang itu hamil? Apakah kau masih mengira ini hanya gurauanku?”

Megan Zhao terdiam sejenak: “Jika wanita itu mengandung anak Anthony Xu, aku akan mundur.”

Setelah berkata, tanpa mempedulikan Jenny Zheng lagi, Megan Zhao berjalan pergi.

Jenny Zheng menatap Megan Zhao dari belakang, dan mengepalkan tangannya.

Yunita Li mengantar Megan Zhao sampai ke gerbang, dan setelah ia masuk ke mobil, ia berkata dengan waswas: “Kak, sepertinya kondisimu kurang baik, setelah pulang nanti banyaklah beristirahat.”

“Iya, aku tahu, masuklah, belajarlah dengan giat.”

Setelah berbasa-basi sejenak dengan Yunita Li, Megan Zhao pulang ke rumah.

Anthony Xu saat ini setiap hari sibuk belajar hukum, saking sibuknya, ia tak pernah pergi ke supermarket, tak pernah membantunya maupun mempedulikannya.

Megan Zhao duduk sendirian di dalam kamar, dalam pikirannya ia selalu memikirkan Royce Yan.

Apakah ia sudah tiba di Amerika? Apa yang sedang dilakukannya bersama Michelle Sun sekarang?

Saat ia melamun, ponselnya tiba-tiba berdering, ia menatapnya dan melihat sebuah nomor asing.

Ia menerimanya, dan dari ujung telepon, terdengar suara Lucy Wu.

“Megan, tolong bantu aku.”

“Bukankah aku sudah menyuruh kalian pulang?” Megan Zhao tak lagi membayar tagihan rumah sakit, maka rumah sakit pasti telah mengusirnya dan Handoko Li, dan lagi, mereka berdua menyimpan begitu banyak uang, dan baru saja pulang ke rumah, kenapa begitu cepatnya meneleponnya?

“Megan, aku... ayahmu, ia mempunyai wanita lain.”

Lucy Wu mengatakannya diam-diam, tak disangka ia mengatakan hal ini.

Megan Zhao mendengus: “Sekarang ia ‘cacat’, wanita mana yang mau dengannya? Kau jangan terlalu penuh curiga, oke? Kalau tak ada apa-apa lagi, kututup dulu teleponnya.”

“Ini benar, wanita itu sekarang sedang di rumah, ayahmu... ayahmu bilang ia akan menjual rumah ini dan membeli sebuah rumah di pinggiran kota dan hidup berdua dengannya.”

Lucy Wu berkata sambil menangis, dan tidak terdengar seperti dibuat-buat.

Rumah di pedesaan itu tidak terlalu berharga, tapi tanahnya masih berharga, jika dijual mungkin bisa mendapatkan puluhan juta, jika ia ingin menggunakan uang ini untuk membeli rumah di pinggiran kota, mungkin hanya akan cukup untuk menyewa sebuah rumah, apakah otak Handoko Li sudah tidak berfungsi?

“Jangan menangis, besok aku akan datang...”

“Tidak bisa, Megan, saat ini ayahmu sedang menjual rumah ini, ia sedang bernegosiasi dengan pembelinya di luar, dan wanita itu sedang duduk di ruang tamu, menyuruhku mengemasi barang-barang untuk pindah.”

Begitu ia selesai berbicara, terdengar teriakan melengking Lucy Wu dari ujung telepon.

“Apakah aku menyuruhmu menelepon untuk mencari bantuan? Hah? Sudah kuberitahu kau, sekarang akulah nyonya di rumah ini! Serahkan semua uang yang kau punya, lalu pergilah!”

Di ujung telepon, terdengar suara seorang wanita, lalu terdengar suara panik Lucy Wu: “Megan, tolong aku.”

Lalu telepon ditutup.

Megan Zhao mengerutkan kening, walaupun Lucy Wu bekerjasama dengan Handoko Li untuk menyerangnya, tapi tetap saja Lucy Wu adalah ibunya.

Memikirkan hal ini, Megan Zhao segera berjalan keluar, naik ke mobil, dan bergegas pergi ke desanya di Provinsi Meng.

Dari Jing State ke Provinsi Meng membutuhkan waktu sekitar 3 jam, dan untuk menuju ke desanya, masih butuh setengah jam lagi.

Maka saat Megan Zhao tiba di rumah orangtuanya, ia melihat sebuah kekacauan.

Isi rumah itu berantakan, saat ia menerobos masuk, ia melihat Lucy Wu terduduk di tanah, bersandar pada tembok, tak sadarkan diri, kepalanya berdarah, dan lemari di sebelahnya juga terbalik.

Tak terlihat sosok Handoko Li, mungkin ia sudah kabur dengan wanita itu.

Melihat Lucy Wu seperti ini, dalam hati Megan Zhao merasa sangat sedih.

Ia berjongkok, menggoncang-goncang tubuh Lucy Wu perlahan, dan berbisik: “Ibu? Ibu?”

Tapi, belum selesai ia berbicara, ia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, dan pandangan matanya menjadi gelap, ia terjatuh ke dalam pelukan Lucy Wu.

Sambil setengah sadar, Megan Zhao tak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba di telinganya terdengar suara gumaman.

“Kudengar Rian Zhou sudah pergi? Untuk apa kau menyanderanya, Rian Zhou juga takkan memberimu uang.”

“Tidak mungkin Rian Zhou pergi, ia sungguh menyayangi gadis ini, bahkan gadis ini lebih penting dibandingkan nyawanya sendiri, dulu, demi gadis ini, entah berapa kali ia diserang oleh para bajingan dari kota sebelah, pernah suatu kali ia dihajar sampai masuk rumah sakit, dan karena takut gadis ini khawatir, ia bilang ia sedang pergi dengan wanita lain.”

“Kalau begitu...”

Megan Zhao membuka matanya, dan samar-samar, ia melihat sosok Handoko Li dan seorang wanita.

Ia tak bisa melihat dengan jelas, tapi terlihat Handoko Li menghampirinya dan menyeringai: “Yo, kau sudah sadar?”

Sambil berkata, Handoko Li menarik rambut Megan Zhao dan mengangkatnya.

Karena rasa sakit yang luar biasa di kulit kepalanya, Megan Zhao jadi sepenuhnya sadar.

“Aku butuh uang, beri aku uang!”

“Lepaskan aku! Aku tak punya uang!”

“Tidak punya uang? Ah, jika kau tak punya uang, hari ini juga aku akan membunuhmu!” Handoko Li masih mendendam karena Royce Yan dan Megan Zhao memaksanya melakukan operasi, maka ia selalu memikirkan cara untuk membalas dendam pada kedua orang ini.

Sungguh tak mudah mendapatkan kesempatan ini, maka mana mungkin Handoko Li melepaskannya dengan mudah?

Ia mencengkeram kepala Megan Zhao dan membenturkannya ke meja, Megan Zhao memberontak sekuat tenaga, setelah Handoko Li membenturkan kepalanya, ia menangkap tangannya dan menggigitnya.

Handoko Li menjerit, ia menarik tangannya, lalu menampar Megan Zhao.

Dan dengan suara ‘pak!’ itu, Megan Zhao tertegun sesaat, ia merasakan bau darah di dalam mulutnya.

“Damn, kau berani menggigitku!” Handoko Li mencengkeram tangannya, “Lihat saja, hari ini aku akan membunuhmu!”

Saat Handoko Li meraih tongkat kayu di sebelahnya dan hendak memukulkannya pada Megan Zhao, tiba-tiba pintu ditendang hingga terbuka, dan sekelompok pria berbaju hitam merangsek masuk, membuat Handoko Li kelabakan.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu