Si Menantu Buta - Bab 154 Kemarahan Denny

Denny adalah standar orang kaya generasi ketiga, terlahir dengan kaya, dicintai oleh keluarga Wang yang kaya dan dilindungi keluarga ibunya.

Sejak kecil menjadi kebanggan yang paling disukai, keluarganya tidak pernah memukulnya, bahkan belum pernah menegurnya dengan tegas.

Ketika di Kota Harayu, selalu dia yang memukul orang, dan tidak pernah dipukul orang.

Meskipun Jennie dan Billy membencinya, sebelum memukulnya harus berpikir, apakah mereka bisa menahan amarah keluarga ibunya.

Sekarang dia dipukul Friska, seorang gadis dari keluarga kecil, gadis yang terlihat sangat lembut malah memukulnya.

Tamparan Friska ini sangat menyakitkan, membuat hatinya sedikit marah.

“Kamu sudah gila, kalau gila pergi periksa ke rumah sakit.”Denny menatap Friska dengan marah, lalu berbalik pergi meninggalkan restoran.

Dia sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Neysia, tamparan Friska membuatnya sangat sedih.

Awalnya Jennie dan lainnya yang membuat masalah, dia merasa Friska sangat bodoh dimanfaatkan Jennie.

Meskipun hatinya marah, dia memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah ini dengan Friska.

Bagaimanapun dia istrinya, dan dia tahu Friska sangat pintar. Sangat wajar dia dimanfaatkan Jennie. Gadis ini lebih kecil darinya, dan dia tidak akan mempermasalahkan masalah ini dengan gadis ini.

Dia dilahirkan dalam keluarga yang terkenal sejak masih kecil, selalu menjadi orang yang berpendidikan dan berbudaya, sekalipun dirinya marah juga tidak akan mengatakan kata-kata kasar, dan tidak mungkin memukul seorang gadis kecil.

Dia yang tidak memperpanjang masalah ini dengan Friska, Friska malah tidak melepaskannya.

Ketika dia baru melangkah beberapa langkah, Friska kembali menendangnya dengan keras dari belakangnya.

“Kamu sudah selesai belum?”Denny benar-benar marah, berbalik melototi Friska.

Friska tidak mengatakan apa-apa, hanya menggunakan tatapan dingin melototinya, dan menamparnya sekali lagi dengan keras.

“Kamu gila ya?”Denny menghindar ke belakang.

Friska tetap tidak mengatakan apa-apa, dan menamparnya sekali lagi.

Kalau Denny waspada, Friska sama sekali tidak mungkin bisa menamparnya. Dia adalah master hebat di dalam negeri, dia yang ingin memukul Friska, Friska sama sekali tidak bisa menghindari tinjunya.

Dia mengalah untuk Friska, atau hatinya mencintai Friska. Sekalipun dirinya sangat marah, juga tidak ada pemikiran bercerai dengan Friska.

Dia tidak tahu mengapa, hari ini Friska seperti orang gila.

Dia terus mengalah kepala Friska, dan Friska tiada henti terus menamparnya.

Melihat Friska ingin menendangnya lagi, dia segera mengangkat lututnya menghadang kaki Friska.

Tendangan Friska mendarat di betisnya.

Betisnya kesakitan, dia mengira mungkin kaki Friska sakit dihadang oleh kakinya. Betis adalah salah satu bagian terkuat dari tubuh manusia.Jika seseorang menendangnya, dia akan terluka, tapi orang itu juga akan melukai dirinya sendiri.

“Sakit, kan?”Denny mengerutkan kening menatapnya.

Friska tidak mempedulikannya, dan menendang betisnya lagi.

Kali ini Friska menendangnya lebih sakit, dia sangat marah. Melihat Friska yang melambaikan tangan ingin menamparnya, dia segera meraih pergelangan tangan Friska dan memegangnya dengan kuat.

“Apa hakmu memukulku, siapa dirimu, apa hakmu memukulku!?”Denny marah berteriak pada Friska.

“Aku istrimu!”mata dingin Friska memerah.

“Apa itu istri, apakah istri harus memukulku?”tanya Denny.

“Iya, karena aku istrimu, jadi memiliki hak memukulmu. Sebaliknya siapa dirimu, kamu tidak lain hanya orang kaya generasi kedua.”ucap Friska.

“Dasar kamu wanita gila, jangan sentuh aku, mulai hari ini aku tidak ingin melihatmu.”Denny sekuat tenaga mendorong Friska, lalu berbalik berjalan ke luar.

Dia baru berjalan beberapa langkah keluar, merasa angin bertiup dari belakangnya.

Dia segera berlari beberapa langkah ke depan, menghindari tendangan Friska. Dia berbalik menatap Friska, melihat mata dingin Friska, tapi matanya memerah.

Dia merasa Friska hari ini gila, gila sampai tidak wajar. Dengan ketakutan di matanya, dia berlari ke tempat parkir bawah tanah.

Yang membuatnya merasa Friska sangat menakutkan adalah, ketika dia berlari Friska mengejarnya. Dia merasa Friska seperti iblis atau pembunuh. Sekarang dia tidak memikirkan apa pun, hanya ingin segera melarikan diri, menghindari kejaran Friska.

“Denny, aku salah menilai dirimu, aku pikir kamu lelaki yang layak dipercaya seumur hidup. Tidak disangka kamu sampah, kalau tahu setelah matamu sembuh akan berubah seperti ini, lebih baik matamu buta seumur hidup.”ucap Friska mengejar Denny sambil matanya memerah.

“Kamu benar-benar gila, aku malas mempedulikanmu.”ucap Denny tidak menoleh.

“Kalau punya nyali jangan lari.”ucap Friska.

“Sampah.”ucap Denny dengan dingin.

Ketika keduanya berlari ke tempat parkir, Denny melihat ada banyak mobil melintas, dia sangat mengkhawatirkan keselamatan Friska.

Beberapa pemuda berjalan menghampiri, ketika beberapa pemuda itu melihat tatapan Denny semuanya terkejut.

Beberapa pemuda ini adalah bawahan Alex.

“Kak Den, kebetulan sekali.”ucap beberapa pemuda ini.

“Di belakangku ada wanita gila, cepat hadang dia, lembut sedikit padanya, jangan biarkan mobil menabraknya.”ucap Denny dengan tatapan gugup.

“Ha? Iya, baik, kita pasti akan menahannya.”beberapa pemuda ini segera berlari ke arah Friska.

“Gila!”Denny menoleh melihat Friska, segera berlari ke mobil melarikan diri.

Dia tidak habis pikir, Friska yang lembut kenapa tiba-tiba menjadi seperti ini, apakah dia pikir dirinya menyentuh adiknya? Dia dan adiknya benar-benar tidak melakukan apa pun.

Friska memukul Denny sangat kuat dan sakit, sepanjang perjalanan pulang betisnya masih kebas dan sedikit sakit. Ketika dia turun dia memeriksa betisnya, betis yang ditendang Friska kulitnya terkelupas.

Ketika dia menghentikan tendangan Friska, dia sangat marah dan sengaja menggunakan teknik mengangkat lutut Muay Thai, ketika menghadang tendangan Friska betisnya sedikit bergerak ke depan, dia mengira kaki Friska mungkin juga terluka.

Dia menganggap ini membuat masalah dari belakang, karena tindakan jahat Jennie, kedua suami istrinya berkelahi di depan umum.

Dia merasa ini sangat memalukan dan sangat menyedihkan.

Setelah pulang ke rumah, dia melihat Dome membimbing Hera, Mario, Mark dan Alex memasak hot pot dan minum bersama.

Dia berjalan dengan marah ke arah semuanya, mengambil segelas alkohol dan meneguknya.

“Yo, Denny sudah pulang dari kencang. Dimana istrimu, kenapa tidak melihatnya?”ucap Dome tersenyum bahagia.

“Kenapa hari ini kamu tidak melindungiku?”Denny mengerutkan kening melihat Hera.

“Bukankah kamu tidak memerlukan perlindunganku?”ucap Hera heran melihatnya.

“Aku hampir saja mati dipukul wanita gila itu.”ucap Denny.

“Ada apa?”tanya Sumanto.

“Sekumpulan sampah!”Denny melototi Sumanto, berjalan ke kamarnya dengan marah.

“Dipukul istri, apa hubungannya dengan kita? Melampiaskan amarah kepada kita?”Anj*r!”wajah Sumanto terdiam.

Setelah kembali ke kamar, Denny duduk di depan meja menyalakan sebatang rokok.

Setelah berkelahi dengan istrinya, dia merasa sedikit sedih.

Dia mengingat kata-kata yang tidak enak didengar ketika berkelahi dengan Friska, menggunakan identitas sendiri menggertak Friska. Ketika Friska memukulnya, tidak seharusnya menggunakan kaki menghadang pukulan Friska.

Mungkin Friska juga terluka, mengingat kedua mata dingin Friska yang melotot mengejar dia, dia tidak bisa menahan tawa.

Friska tetap sangat lucu, ini pertama kalinya dia melihat Friska marah.

“Ada apa?”Mario berjalan masuk ke kamar tanpa ekspresi, duduk di depannya menyalakan sebatang rokok.

“Dipukul istri, gadis bodoh ini dimanfaatkan Jennie.”ucap Denny dengan kesal.

“Kenapa kamu mengatakan dia seperti itu?”Mario mengerutkan kening.

“Aku kenapa?”tanya Denny.

“Bukankah sudah seharusnya dia memukulmu?”ucap Denny.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu