Seberapa Sulit Mencintai - Bab 19 Jauhi Mereka

Handoko Li menghampiri tubuh Megan Zhao, tangan kanannya di ikat di kepala ranjang, tidak bisa bergerak, dia mengambil pena disamping, dan menusukkannya ke pundak Handoko Li!

Handoko Li berteriak, bergegas turun dari atas tubuh Megan Zhao, mengambil kesempatan, dia segera bangkit, membuka ikatan di tangan kanannya, bergegas menuju pintu dan berlari keluar.

Handoko Li menekan lehernya, menangkap tangan Megan Zhao dan marah: "Wanita jalang, mau kemana kamu!"

Megan Zhao menggenggam pena, mengemertakkan gigi: "Kalau kamu berani kemari, aku tusuk mati kamu!"

"Ayo kalau berani, wanita jalang!" Handoko Li menekan lehernya, dengan marah menangkap tangan Megan Zhao, mereka berdua bergelut.

Meskipun Handoko Li seorang lelaki, tapi disaat berbahaya seperti ini, Megan Zhao juga mengeluarkan seluruh tenaga yang dia miliki, bertarung dengan Handoko Li, Handoko Li merebut pena ditangan Megan Zhao, dengan kejam menusukkannya diatas pergelangan tangan Megan Zhao.

Dia menggigit bibir kesakitan, langsung menendang bagian bawah Handoko Li.

Terdengar Handoko Li berteriak: "Ah! Wanita jalang!" kemudian bergegas memegang bagian bawahnya, berlutut diatas lantai, pandangannya sangat kesakitan.

Megan Zhao segera menekan pergelangan tangannya yang berlumuran darah, segera membuka pintu berjalan keluar.

Begitu keluar, melihat Lucy Wu dan Yunita Li berdiri didepan pintu, sekujur tubuhnya gemetar, wajahnya pucat.

Megan Zhao tertawa dingin, berteriak: "Benar-benar ibu yang baik."

Lucy Wu membuka mulut, seperti ingin berkata sesuatu, tapi ucapanya tersendat di tenggorokan, bagaimanapun tidak bisa berkata apa-apa.

Yunita Li melihat tangan Megan Zhao, terkejut berkata: "Kakak...... Kamu berdarah."

Megan Zhao menaikkan sudut bibirnya, memandang Yunita Li: "Kalau masih mau hidup dengan baik, tinggalkan jauh-jauh sepasang suami istri ini, sekolah yang baik."

Selesai berkata, Megan Zhao bergegas pergi.

Saat Megan Zhao berumur delapan tahun, Lucy Wu meninggalkan ayah kandung Megan Zhao yang hanya bisa bertani, menikah dengan Handoko Li yang memiliki sebidang tanah, dan kemudian, mimpi buruknya dimulai.

Mengingat masa lalu ini, Megan Zhao merasa beruntung dirinya dari sangat awal sudah mengerti urusan pria dan wanita, kalau tidak saat umur delapan tahun itu, dia pasti sudah tertipu Handoko Li dan ditidurinya.

Beberapa tahun ini, dia memilih tinggal di sekolah, meskipun libur, dia juga tidak tinggal di rumah, agar bisa menghindari musibah ini.

Saat Royce Yan muncul, dia mengira dirinya sudah memiliki sandaran hidup, tapi tidak disangka, semua ini, hanya kepalsuan belaka.

Megan Zhao berlari keluar hotel, baru keluar pintu, langsung memberhentikan sebuah taksi dan pergi ke rumah sakit.

Supir melihat tangan Megan Zhao dari kaca tengah: "Aduh, nona, tanganmu kenapa, berdarah."

Megan Zhao memandang pemandangan diluar jendela, sama sekali tidak mempedulikan.

Kenapa kalau mengeluarkan darah, hal ini, bukankah dari dulu dia sudah terbiasa, dulu saat dipukul Handoko Li, dipukul sampai tulangnya patah, dia juga tidak menangis, sekarang bukankah hanya keluar darah sedikit, bukan apa-apa.

Supir dengan cepat mengemudikan mobil ke rumah sakit, membayar uang taksi kemudian masuk ke dalam.

Tapi tidak disangka, begitu berbelok, melihat Royce Yan dan Michelle Sun, mereka berdua baru berjalan keluar dari dokter kandungan.

Megan Zhao terpaku memandang mereka, otaknya "Peng" menjadi kosong, matanya langsung memelototi perut Michelle Sun.

Apa...... Michelle Sun hamil?

Banyak pasien yang berlalu lalang di koridor, tapi Michelle Sun langsung melihat Megan Zhao, melihat tangan kanannya mengeluarkan darah, tubuhnya kaku seperti patung kayu yang kehilangan jiwa, berdiri disana, tidak bergerak memandang dirinya.

"Aduh, Megan Zhao kan, kamu kenapa? Terluka?"