Seberapa Sulit Mencintai - Bab 329 Dia Bukan Orang Seperti Itu

Dalam kamar ini sangat gelap, sampai tidak bisa melihat barang, hanya bisa dari jendela kecil melihat kamar tidur yang terletak di sana.

Dalam kamar sangat gelap, lembab, sinar matahari masuk dari jendela kecil ini, membuat orang merasa sedikit tertekan.

Tidak lama terdengar suara pintu terbuka, ada orang yang masuk ke dalam, tangannya memegang makanan, lalu dengan hati-hati berkata: "Megan, makan dulu."

"Herlina......cepat, cepat ikat aku dengan tali, aku sepertinya kambuh lagi." Tampak orang yang bersembunyi di sudut sangat kotor, memakai baju yang sudah koyak, rambut berantakan, lalu menyusut di sana dan sangat kurus.

Herlina mengerutkan dahinya, lalu meletakkan makanan kemudian memungut tali yang di lantai dan mengikatnya.

Kelihatannya tali ini sangat sering dipakai, jadi barang yang paling banyak di lantai adalah tali.

Dia berjalan ke samping Megan, lalu mengambil tali mengikat tangannya: "Megan, aku ikat dengan kuat, jika terasa sakit kamu bilang......"

Baru selesai bicara, Megan sudah mendorong Herlina, lalu jatuh ke lantai, berusaha ingin mengambil tas yang diberi Kelly sambil berkata: "Berikan padaku! Berikan padaku!"

"Megan!" Herlina dengan panik merebut tas yang ditangannya: "Tidak boleh! Kamu tidak boleh begini lagi! Bukannya kamu ingin berhenti memakai ini? Di dalam ini adalah racun! Kamu sudah makan setengah! Kamu lihat tampakmu sekarang, sudah mirip seperti hantu! Tidak boleh dilanjutkan lagi!"

Mata Herlina memerah, lalu memeluk tas ini.

Rambut Megan sangat berantakan, Megan berteriak pada Herlina: "Berikan padaku! Cepat berikan padaku! Kamu tidak memberinya aku akan membunuh kamu!"

Herlina dengan sakit hati melihatnya, dia tidak tahu kenapa Megan bisa menjadi begini, dia dulunya tidak seperti ini......

"Berikan padaku, aku mohon padamu, Herlina......" Megan mendadak melembutkan suaranya: "Aku bisa mati, kamu tega melihat aku mati? Aku tidak akan bisa hidup."

Herlina menelan ludah, melihat tampak Megan yang kesakitan, dia hanya bisa memberi tas ini: "Kamu, kamu jangan hisap banyak......"

Baru selesai bicara, sudah melihat Megan merebut tasnya, lalu jongkok di sudut.

Tidak lama, sudah melihat Megan berbaring di lantai dan menunjukkan ekspresi yang senang.

Herlina menutup mulut, ingin menangis, tapi tidak berani menangis keluar.

Herlina tidak menyangka Megan bisa menjadi begini, dulunya Megan sangat cantik dan bersinar, tapi sekarang dia sangat kurus, tinggi badan yang 168 cm, berat badan hanya 40 kg, tulang pun sudah terlihat.

Jika terus begini Megan pasti akan mati.

Terpikir sampai sini, Herlina juga keluar dari kamar, setelah mengunci kamar, dia dengan cepat berlari ke rumah sakit.

Dia berdiri di ruang darurat sangat lama, perkiraan satu jam kemudian, Ricky akhirnya pulang kerja, sampingnya diikuti seorang wanita, wanita ini adalah tunangannya.

Herlina tahu dirinya tidak seharusnya mengganggu Ricky.

Tapi dia teringat dulunya Ricky pernah berbincang masalah narkoba padanya, juga pergi ke Pusat Rehabilitasi Narkoba membantu orang ini.

Setelah Ricky keluar, Herlina langsung berlutut di depannya dan mengetuk kepalanya: "Dokter Shen, tolong kamu bantu teman aku, aku mohon padamu agar menolongnya!"

Tindakan Herlina yang mendadak ini, mengejutkan Ricky dan pacarnya.

Setelah merespon kembali, baru melihat jelas orang yang berlutut adalah Herlina.

Ricky mengerutkan dahi, kemudian dengan dingin berkata: "Di sini adalah rumah sakit, kamu sudah salah tempat, jika kamu ingin berobat, bisa ambil nomor antrian dulu."

Selesai bicara, dia membawa tunangannya keluar.

Herlina bergegas menarik celananya, lalu memohon: "Aku mohon padamu, berapa banyak uang aku juga akan membayar padamu, tolong kamu tolong dia, jika tidak menolongnya dia akan mati."

Ricky sangat benci pada Herlina, karena pekerjaan dia, sehingga membuat dia merasa menyukai orang ini hanya bisa mempermalukan diri sendiri.

Dia mendorong Herlina, lalu menarik pacarnya berjalan keluar tanpa menoleh kepala.

Asalkan bisa menolong Megan, Herlina tidak akan menyerah, dia berdiri lalu mengejar Ricky.

Setelah Ricky masuk ke dalam mobil, langsung mengendarai mobil pergi.

Herlina terus mengejarnya dan berteriak: "Dokter Shen, Dokter Shen, aku mohon padamu, Dokter Shen!"

Tunangan Ricky melalui kaca spion melihatnya dan berkata: "Tampaknya pasien ini sangat kasihan, jika tidak kamu bantu dia dan biaya pengobatannya aku yang tanggung."

Dia mengira Ricky tidak menolong Herlina karena uang, tapi dia tidak menyangka, Ricky tidak menolongnya karena pekerjaan Herlina.

Melalui kaca spion melihat Herlina yang mengejarnya, dia bergegas menginjak gas, lalu mengendarai mobil dengan cepat.

Setelah melihat tidak ada orang yang mengejarnya lagi, Ricky baru mengatakan: "Dia tidak pantas ditolong."

Baru selesai bicara, mobil sudah berhenti karena lampu merah.

Ricky baru berhenti, jendela mobil sudah diketuk seseorang.

Ricky melihat ke sana, lalu melihat Herlina dengan sesak nafas berdiri di luar dan mengetuk jendela sambil berkata: "Dokter Shen, anggap aku mohon padamu."

Ricky membuka jendela, lalu melihat Herlina dan berkata: "Kamu ingin menyuruh aku mengobati wanita seperti itu? Kamu tidak tahu malu, aku masih tahu malu."

Herlina kaget, ekspresi berubah menjadi jelek, lalu menundukkan kepala berkata: "Bukan, bukan, teman aku......bukan melakukan hal seperti itu."

"Jika bukan melakukan hal seperti itu, pasti bukan hal yang baik, jika tidak kenapa kamu tidak ke rumah sakit berobat malah mencari aku?"

Apa yang dikatakan Ricky benar, masalah Megan bukanlah hal yang baik.

Herlina memegang erat tangannya, lalu berlutut di jalan raya.

Tindakan ini menarik perhatian banyak orang, bahkan tunangannya juga dengan panik berkata: "Ricky, kamu lihat perbuatan baik kamu, jangan biarkan dia berlutut! Apakah kamu tidak bisa menolongnya?"

Sikap Ricky kuno, tapi tunangannya tidak kuno, melihat Herlina berlutut, dia merasa tidak senang.

"Christy, wanita ini tidak boleh ditolong."

"Ricky, kamu sejak kapan menjadi sangat kejam! Aku kira kamu hanya kuno, tidak sangka kamu tidak bersedia menolong nyawa seseorang! Anggap saja aku buta baru bisa suka padamu." Selesai bicara, dia membuka pintu dan turun mobil.

"Christy!" Ricky berteriak, melihat Christy sudah berjalan jauh, dia juga memegang erat tangannya, lalu dengan ekspresi marah melihat Herlina: "Sudah, kamu sudah senangkan! Cepat masuk!"

Herlina kaget: "Kamu, kamu sudah setuju?"

"Cepat! Kesabaran aku terbatas!"

Herlina menjawab, kemudian dengan senang masuk ke dalam mobil Ricky.

Setelah sampai di tempat, Herlina membuka pintu, lalu menunjuk Megan yang berada di dalam: "Dokter Shen, kamu, kamu harus bantu aku rahasiakan, teman aku......"

Pintu terbuka, kemudian tercium bau yang menyengat, Ricky bergegas mengerutkan dahi: "Temanmu memakai narkoba ya?"

"Aku......"

"Ini tidak bisa dirahasiakan!" Ricky bergegas menutup pintu: "Dia harus bergegas pergi ke Pusat Rehabilitasi Narkoba."

"Tapi jika dia masuk ke dalam Pusat Rehabilitasi Narkoba, mungkin harus masuk beberapa tahun, tapi dia ada suami dan anak, mereka masih menunggunya!"

"Apakah dia di sini bisa sembuh?" Ricky dengan dingin berkata: "Aku beri kamu dua pilihan, satu bawa dia ke Pusat Rehabilitasi Narkoba, dua aku telepon polisi agar polisi membawa dia ke Pusat Rehabilitasi Narkoba."

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu