After Met You - Bab 255 Dia Berinisiatif Untuk Mengganggunya

Ketika Candra Gail kembali ke tempat tidur, dia memeluk Yuni Lim ke dalam pelukannya.

Yuni Lim membiarkan dia untuk memeluknya.

Dia masih berpura-pura tidur.

Tetapi setelah beberapa lama, ia tidak bisa berpura-pura lagi.

Andra Gail memeluknya dan mulai gelisah. Tangan memegang tepi piyamanya, dan mulai menciumnya dari bagian telinganya ...

"Hmm ..."

Yuni Lim mengepalkan kedua tangan dengan erat dan tidak berani bergerak, dan tidak tahan lalu berteriak.

"Bangun?"

Candra Gail berkata dengan suara yang serak dan menarik badannya dan saling berhadap-hadapan .

Dia berhenti dan meletakkan dahinya ke dahinya .

Yuni Lim bisa merasakan panasnya hembusan napasnya sedang menghempas ke arah wajahnya.

Wajahnya menjadi panas, rasa antusiasnya itu menembus kulit danmasuk ke dasar hatinya.

Dia bergerak dan mendorong tubuhnya dan berbisik, "jauhi aku."

"Tidak."

Nada biacara Candra Gail seperti anak kecil yang sedang marah, dan ada perasaan tidak puas dalam suaranya.

Bukan saja dia tidak didorong olehnya, tetapi dia malah lebih dekat dengannya.

"Aku tidak mau ... wu."

Di akhir katanya Candra Gail menciumnya.

Ciuman lembut itu dengan cepat membuatnya tidak lagi menolak.

Ketika Candra Gail melihat bahwa dia pelan-pelan menjadi lunak, sifatnya kembali seperti biasa dan gerakannya mulai menjadi agak kasar.

......

Sampai akhir, Yuni Lim memohon kepadanya baru dilepaskan oleh Candra Gail.

Setelah terdiam, Candra Gail ingin memeluknya lalu mandi, ketika menyalakan lampu dia melihat bahwa dia telah tidur.

Dia seperti orang yang sangat kelelahan.

Candra Gail merasa tidak tega melihatnya dan mencium bibirnya lagi.

Akhir-akhir ini terlihat tidak senang dan tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, dia tahu semua itu.

Dia yang seperti itu membuat hatinya menjadi tidak tenang, perasaan ini merasa sangat tidak nyaman.

Dia memandangnya sebentar, diam-diam mengambil keputusan, dan kemudian membawanya ke kamar mandi.

......

Keesokan harinya, ketika Yuni Lim bangun, sudah hampir tengah hari.

Apakah karena akhir-akhir ini suasana hatinya mudah berubah, maka itu mudah lelah dan selalu ingin tidur?

Yuni Lim merasa mungkin saja seperti itu..

Tidak ada orang di sampingnya, tapi dia bisa merasakan napas Candra Gail di ruangan itu.

Dia bangun dan melihat sosok ramping berdiri di depan jendela.

Dia memasukkan satu tangannya ke dalam jas dan tangan satunya sedang memegang telepon untuk menelepon .

"kirimkan semua file yang perlu dikerjakan ke sini."

"Yah, kamu kirimkan ..."

Nada bicara Candra Gail tiba-tiba berubah, dan dia berbalik.

Matanya tertuju pada Yuni Lim, dan dia membisikkan sesuatu ke telepon, lalu dia berjalan ke arahnya dengan kaki panjangnya.

Yuni Lim baru saja bangun, pikirannya agak bingung, dan dia terkejut bahwa dia bangun dan bisa melihatnya di kamar.

"sudah bangun?"

Candra Gail mendekat, duduk di depan tempat tidur dan menyentuh wajahnya, dia ingin menciumnya.

Tubuh Yuni Lim masih sedikit lelah, memikirkan apa yang terjadi semalam, raut wajahnya berubah dan dia menolehkan wajahnya untuk menghindari ciumannya.

Dia baru menyadari bahwa hiasan dan tataan kamar bukan seperti kamar di Vila Maya Bay.

Dia membuka mulutnya dengan terkejut: "Bagaimana kita ... u ... kamu ..."

Candra Gail baru saja ditolak, tentu saja tidak berhenti begitu saja.

Dia memeluk leher belakangYuni Lim dengan satu tangan dan meletakkan tangan lainnya di punggungnya, dia memutar kepalanya dan menutup bibirnya.

Posturnya yang kuat tidak bisa ditolak, Yuni Lim hanya bisa menerimanya.

"Oke, apa yang kamu mau katakan sekarang."

Setelah menciumnya, Candra Gail melepaskan bibirnya dan memberikan jarak dengannya.

Namun, dia masih belum melepaskan tangannya.

Yuni Lim meliriknya dan melihat sekeliling, dia baru menyadari bahwa sekarang dia ada di apartemen tempat dia tinggal dulu.

Tatapan matanya terlihat seperti terkejut, tetapi ada nada senang di suaranya: "Bagaimana ... kembali?"

Candra Gail melihat reaksinya di matanya, dia tidak bisa menahan unntuk tersenyum dan tidak langsung menjawab pertanyaannya.

"pasti sudah lapar, ayo bangun dan makan."

Setelah Candra Gail selesai berbicara, dia bangun dan pergi, dan memberinya waktu untuk berganti pakaian dan mandi.

Melihat Candra ke dapur, Yuni Lim masiih belum sepenuhya sadar.

Bagaimana bisa ketiika terbangun langsung kembali ke apertemen?

Candra Gail membawanya ketika dia tertidur? Permasalahannya adalah kenapa dia sama sekali tidak merasakan apa-apa!

......

Ketika Yuni Lim selesai mandi, Candra Gail sudah meletakkan makanan di atas meja.

Yuni Lim duduk di depan meja makan dan melihat Candra Gailan kembali ke dapur untuk mengambil sendok. Dia diam-diam tersenyum.

Ada banyak kenangan mereka berdua di apartemen. Meskipun mereka pada awalnya saling membenci, tapi di hati Yuni Lim, hari-hari ketika dia asih belum tahu identitas Candra Gail sebenarnya adalah masa-masa sangat bahagia.

Mungkin karena kembali ke apartemen, pikirannya menjadi tenang suasana hatinya pun menjadi baik, dan membuat nafsu makannya meningkat.

Candra Gail melihat nafsu makannya yang baik, dia menjadi senang, kali ini dia membuat keputusan dengan benar.

Candra Gail memberinya makanan dan berkata: "Makan lebih banyak."

Yuni Lim pergi memikirkan hal lain pada saat ini.

"Kami pindah seperti ini, kakekmu dia ..." Marco Gail tentu saja tidak akan bahagia, mungkin dia akan lebih membencinya.

"Jangan khawatir tentang dia, dia suka mencari susah karena usianya yang sudah tua ."

Meskipun kakeknya benar, ia juga bersyukur bahwa setelah kehilangan ibunya, kakek mengambil inisiatif untuk menemukannya.

Namun, ada banyak para pelayan di sekitar kakek, dan semua orang ingin menyenangkannya dan bersikap baik padanya.

Tetapi istri kecilnya berbeda.

Dia tumbuh dengan berbagai macam masalah, teman-temannya sedikit, dan orang yang baik padanya. sangat sedikit. Dia hanya seorang gadis kecil. Jika dia tidak mengambil inisiatif untuk menganggu dia, dia tidak akan dipersulit oleh kakeknya.

Tidak perlu dipertimbangkan lagi, dia akan berdiri di sisi Yuni Lim.

Namun, sulit untuk memiliki hal yang sempurna di dunia.

Meskipun dia akan berdiri di sisi Yuni Lim, dia juga harus peduli dengan perasaan kakeknya.

Menyiksa diri sendiri...

Sebagai seorang kakek, Marco Gail sangat pilih-pilih tentang istri cucunya. Ini sebenarnya hal yang biasa.

Yuni Lim ragu-ragu sejenak, menurunkan matanya, dan suaranya agak rendah: "Atau kembali."

Melihat makanan di depan tiba-tiba tidak ada nafsu makan.

Tiba-tiba ada keheningan di kamar.

Beberapa detik kemudian, Candra Gail memanggilnya: "Yuni Lim."

“Hmm?” Yuni Lim juga tidak mengetahui alasannya.

“lihat mataku dan memberitahu aku, apakah kamu benar-benar ingin kembali?” Candra Gail, sepasang bola mata berwarna hitam gelap menatapnya dengan tajam, matanya memancarkan cahaya dingin.

Di depan tatapan Candra Gail, dia tidak berani untuk berbohong.

Dia melipat bibirnya dan berkata dengan lembut, "Aku tidak mau ..."

Dia tidak suka tempat yang hanya miliknya dan Candra Gail sekarang dipenuhi dengan para pelayan dan banyak furnitur.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu