After Met You - Bab 489 Tak Ingin Bertengkar

Ini membuat Yuni Lim merasa diabaikan.

Dia teringat perkataan Alex Paige sebelumnya.

Setelah Candra Gail kembali dari rumah sakit, penampilannya juga seperti biasa, kondisinya juga kembali normal, namun, sifarnya......makin lama makin aneh.

Dari hari dimana Yuni Lim mengenalnya untuk pertama kali, dia tahu, Candra Gail adalah pria yang bijaksana dan cermat.

Dia tidak mungkin sama seperti pria yang ceroboh, tidak mendiskusikan hal seperti ini dengan Yuni Lim.

Berdasarkan pengalaman Yuni Lim, selain tidak akan mendiskusikan hal buruk dengan Yuni Lim dan melakukan tindakan sendiri, dalam hal lain pun meskipun dominan dalam hal lain masih akan tetap memikirkan perasaannya dan menghormatinya.

Namun kali ini, jelas-jelas dia tahu bahwa Yuni Lim marah, malah sama sekali tidak tahu mengapa dia marah.

Yuni Lim kembali mendesah, kemudian berkata dengan lembut: “Candra, aku bukan marah karena masalah perayaan ulang tahun Gilbert.”

“Jadi kenapa?” Candra Gail langsung bertanya balik.

Yuni Lim berkata dengan sedikit tak berdaya: “Saat kamu berencana untuk mengadakan perayaan ulang tahun Gilbert, bisakah kamu berdiskusi denganku sebentar?”

“Jika aku berdiskusi denganmu, apakah kamu akan menyetujuinya?”

Nada bertanya Candra Gail membuat Yuni Lim terbengong sejenak, lalu dia menjawab: “Jika kamu bersikeras mau mengadakannya, tentu saja aku akan menyetujuinya.”

Candra Gail terdiam untuk sesaat, lalu berkata: “Bukankah ini benar?”

“Kamu......” Yuni Lim tidak tahu bagaimana dia harus menjelaskannya.

Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat dengan jelas ekspresi Candra Gail, namun dia tahu, Candra sedang menunggu dia berbicara.

Yuni Lim berbaring, menarik selimut sampai ke kepalanya, lalu berkata “Tidurlah”, kemudian tidak memperdulikan Candra Gail lagi.

Dia takut jika terus membahasnya dengan Candra Gail maka mereka akan berantam.

Tak peduli mengenai pendapat Candra Gail yang mengadakan perayaan ulang tahun Gilbert, perayaan ini juga merupakan hal yang harus dilakukan.

Candra Gail tidak mengundang banyak orang, namun orang yang ingin menjalin hubungan dengan L. K. Grup tidak sedikit, besok tentu saja sibuk, di titik ini, dia tak ingin bertengkar dengan Candra.

......

Keesokan harinya, Yuni Lim bangun sangat pagi.

Dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan, kemudian pergi ke kamar untuk memakaikan pakaian untuk Gilbert.

Karena hari ini bukanlah hari yang biasa, maka Gilbert mau memakai setelan jas, setelan jasnya itu dipesan khusus, beberapa hari yang lalu sudah sampai, Yuni Lim sudah mencobakannya pada Gilbert, sangat pas.

“Anakku paling tampan!” Setelah Yuni Lim memakaikan Gilbert baju, dia melihatnya dan sangat puas.

Meskipun Candra Gail masih membuatnya marah kemarin, namun gen dia sangat kuat, Gilbert tumbuh mirip dengannya, setelah besar, tentu dia merupakan pria yang tampan.

Berpikir demikian, hati Yuni Lim sedikit melembut.

“Biasa saja.”

Terdengar suara Candra Gail yang dingin.

Yuni Lim mengangkat kepala, melihat Candra Gail berdiri di belakang Gilbert.

Candra Gail sudah mengganti setelan jas, mungkin merasa sangat repot maka dia tidak memakai wig, sudah hampir satu bulan, rambutnya sudah lebih panjang, namun masih sangat pendek, namun bagaimana pun juga, dia sangat tampan, tak ada pengaruhnya dengan rambut panjang ataupun pendek.

Melihat Yuni Lim yang sedang menatapnya, dia berjalan mengarah kepadanya, lalu melihat Gilbert sekilas dan berkata: “Setelan jas sangat biasa.”

“Itu tidak bergantung padamu, setelan jas kamu juga sangat biasa, namun di mataku, anak kita paling tampan.” Yuni Lim mengerutkan alisnya, selesai berkata, dia membawa Gilbert turun ke bawah.

Orang macam apa, berselisih mengenai anak? Dia merasa anaknya paling tampan lantas dia marah!

Candra Gail mengerutkan alis dengan tak senang, lalu ikut turun ke bawah.

......

Selesai sarapan, mereka bertiga pergi ke istana Yurich.

Mobil berhenti di pintu depan istana Yurich, Yuni Lim masih belum turun, dari jendela transparan mobil tampak pengawal di tiap lantai, juga para media yang telah menunggu lama.

Meski Yuni Lim tidak pernah terlibat dalam masalah ini, namun dia bisa menebak mengenai adegan ini.

Ada pengawal yang datang membukakan pintu mobil mereka.

Candra Gail turun terlebih dahulu, lalu setelah menggendong Gilbert keluar, barulah menjulurkan tangan untuk Yuni Lim.

Yuni Lim tidak terlalu terbiasa akan pergerakan Candra Gail seperti ini, namun dia tetap menjulurkan tangannya kepada Candra Gail dan turun dari mobil.

Karena barusan dia merasakan adanya lampu flash.

Para reporter sedang foto, karena Candra Gail mengizinkan mereka disini, tentu mereka diizinkan untuk foto dan membuat laporan.

Dia dan Candra Gail berdiri di kiri kanan Gilbert, satu orang menggenggam satu tangannya lalu berjalan masuk.

Mereka memiliki kualitas yang tinggi, meski usia Gilbert masih muda, namun tubuhnya proposional, langkahan kakinya juga sangat stabil, tak sedikit orang yang mengambil foto akan dirinya, dia melihat ke arah sana dengan penasaran.

Para reporter sedang mengambil foto dengan heboh.

Yuni Lim mendengar ada orang dalam kerumunan reporter itu berkata: “Ya ampun, tuan muda lucu sekali.”

Seiring dengan mereka yang semakin mendekat, para reporter itu mulai bertanya dengan mikrofon.

“Tuan Candra Gail, nyonya......”

“Halo, Tuan Candra Gail, sebelumnya tidak mendengar kabar apapun dari Anda, bolehkah saya tahu mengapa sekarang mendadak ada putra?”

“Halo, saya dari......laporan harian, ingin bertanya kepada nyonya, apakah Anda melahirkan di luar

“……”

Candra Gail diam untuk beberapa saat, antusias reporter meningkat, pertanyaan yang begitu banyak, tak henti-hentinya, namun pertanyaannya masihlah konservatif.

Dari awal sudah ada pengawal, menahan para reporter yang ada, Yuni Lim tidak terpengaruh.

Setelah konferensi pers, dia tidak begitu menyukapi acara seperti ini.

Dia mempercepat langkahnya, berniat untuk segera masuk.

Akhirnya, Candra Gail malah mendadak berhenti, memutar wajahnya, melihat ke arah reporterm dan memberi isyarat kepada para reporter untuk diam.

Tanpa diduga para reporter itu benar-benar diam.

Lalu, Yuni Lim menjawab: “Istriku memang melahirkan di luar, dan kondisi anak saya tidak terlalu baik, tak ingin diganggu oleh dunia luar, maka kami tidak memberitahukan kabar ini.”

Candra Gail mengatakannya dengan mudah, setelah menjawab pertanyaan reporter, kembali melihat ke arah pengawal lalu membawa Yuni Lim masuk.

Saat ini, Yuni Lim mendengar reporter bertanya: “Tuan Candra, apakah kakek Marco akan keluar?”

Yuni Lim terbengong, karena sudah cukup lama, dia hampir lupa bahwa masih ada kakek Marco.

Kemudian dia melihat ke arah Candra Gail.

Candra Gail menghentikan langkahnya, lalu menatap dengan serius: “Tentu, lagian dia adalah buyut dari anakku.”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu