After Met You - Bab 50 Kembali Ke Perusahaan Keluar Lim

"Direktur, saya sudah bekerja di perusahaan ini tiga tahun, saya adalah karyawan lama ..."

Ketika resepsionis melihat Yunus benar-benar turun, dia tertegun.

Dia melihat Yuni Lim menggenggam erat Yunus, dan bahkan lebih yang mengejutkan lagi, mereka terlihat sangat akrab. Bagaimana mungkin mereka begitu harmonis dan dekat, tidak seperti apa yang dikatakan para karyawan perusahaan.

"Justru karena dia adalah karyawan lama ini memperjelas letak masalah perusahaan. Yuni Lim telah bekerja di perusahaan sebelumnya. Dia adalah cucu perempuan saya. Dia datang mencari saya, dan Anda masih tidak akan membiarkannya naik? Saya bahkan tidak tahu bahwa resepsionis kecil memiliki hak yang begitu besar! "

Ekspresi Yunus terlihat serius, sedangkan gadis resepsionis itu menjadi pucat.

"Direktur, aku tahu aku salah. Aku sudah bekerja di perusahaan selama tiga tahun, namun kontribusi ku kurang namun aku sudah bekerja keras. Direktur, aku mohon padamu ..."

Gadis resepsionis itu tampaknya sudah hampir menangis, dan itu terlihat agak kasihan.

Namun, Yuni tak akan membiarkannya lolos dengan mudah hari ini.

Dia menoleh ke Yunus dan berkata, "Kakek, kurasa kita tidak bisa membiarkannya tetap bekerja disini. Seperti yang kamu katakan, seorang gadis resepsionis merasa bisa memutuskan tanpa izin melarang cucu-cucumu berkunjung, bahkan meninggalkan mereka. Kalau begitu, kedepannya mungkin akan banyak karyawan yang mengikutinya. Tapikan perusahaan keluarga Lim adalah perusahaan besar dan terhormat di Malaysia... "

Dalam hal ini, Yunus setuju dengan Yuni Lim.

Meskipun dia tidak suka Yuni Lim, dia tidak bisa mempublikasikan keburukan keluarganya. Bahkan karyawan sebuah perusahaan dapat memperlakukan Yuni Lim sesuka hati dan berbicara di belakangnya. Yang hilang adalah harga diri keluarga Lim.

Mengenai harga diri, Yunus tidak punya toleransi.

Terlebih lagi, dia masih ingin membuat Yuni Lim kembali bekerja. Tentu saja, dia harus mengikutinya dan berkata, "Kalau begitu pecat dia sebagai peringatan untuk seluruh karyawan!"

Yuni Lim tersenyum puas atas keputusan Yunus.

Pada saat itu, Yessica Lim juga turun.

Ketika dia melihat Yuni Lim, dia berjalan dengan senyum lebar dan berkata, "Yuni sudah datang ya."

"Nanti, Yuni akan bekerja di perusahaan. Kamu sebagai seorang kakak, harus mengajarinya lebih banyak. Baiklah, serahkan masalah ini ke bagian HDR. Aku masih ada banyak urusan. Yuni, ayo pergi."

Yuni Lim mengikuti perintah Yunus dengan patuh, untuk menjaga harga dirinya.

"Sepupu, aku naik duluan." Yuni Lim membalas senyum Yessica Lim dan mengedipkan sebelah matanya, yang membuat emosi Yessica Lim terpancing.

Yessica Lim menjaga senyum di wajahnya dan memegang erat tangannya sendiri.

Seorang wanita yang tidak punya apa-apa, apa yang mau dia banggakan?

...

Yuni Lim mengikuti Yunus ke kantor, dan senyum di wajahnya menyusut sedikit.

Dia ingin mengambil simpati Yunus dengan aktingnya. Yunus juga perlu orang-orang untuk mengira bahwa keluarga Lim toleran dan harmonis.

Di depan orang lain, mereka sangatlah akrab. Tetapi ketika mereka hanya berdua empat mata, mereka menunjukkan wajah mereka yang sebenarnya.

"Buatlah kontrak baru berdasarkan ini." Yuni Lim mengeluarkan kertas kontrak dan meletakkannya di depan Yunus.

Yunus menatapnya dan berkata, "Kamu yang membuat kontrak ini?"

Yuni Lim duduk di sebelahnya dan dengan bangga membalas "Ya, aku pernah mengambil kelas hukum waktu kuliah, jadi jangan coba membodohiku."

Begitu mendengar kata-kata Yuni Lim, Yunus tidak bisa menahan rasa malunya. Dalam kontrak sebelumnya, dia memang menyuruh pengacaranya membuat beberapa tipuan.

Sebagai seorang pengusaha, ia telah menggunakan tipu muslihatnya agak terlalu berlebihan.

Teguran Yuni Lim membuatnya tak bisa menipu Yuni Lim lagi mengenai perjanjian di dalam kontrak tersebut.

Satu-satunya cara hanyalah dengan santai memanggil pengacara , merancang ulang kontrak menurut kontrak yang dibuat oleh Yuni Lim, lalu kedua belah pihak menandatangani kontrak baru.

Setelah mengambil kontrak yang baru, muncul senyum cerah dari wajah Yuni Lim :" Kedepannya kakek harus ingat untuk memberitahuku jika pertemuan pemegang saham akan diadakan."

Yunus merasa sedikit tertekan, tetapi ketika dia memikirkan keuntungan yang akan didapatnya, dia merasa bahwa sahamnya hanya masalah kecil.

"Sahamnya sudah kuberikan padamu, jadi mari kita bicara tentang pekerjaanmu setelah kamu kembali ke perusahaan." Yunus menyesap teh dari cangkir samping dan menatap Yuni Lim serius.

Yuni Lim tersenyum tenang, tapi masalah ini itu tidak sesederhana itu.

Dia sendiri merasa sedikit penasaran. Apa alasan mengapa Yunus bersedia memberikannya saham ?

"L.K. Grup menemukan perusahaan kami dan ingin bekerja sama, tetapi meminta kamu untuk menjadi kepala pengurus proyek ini."

Yunus menatap Yuni Lim saat dia berbicara. Dia tidak mengerti mengapa L.K Grup mengajukan permintaan seperti itu, tetapi apapun siap dilakukannya demi keuntungan.

Jika perusahaan keluarga Lim bekerja sama dengan L. K. Grup, ia akan mendapat untung lebih banyak daripada dividen dari saham yang diterima Yuni Lim.

"Kenapa kamu harus mencariku?" Yuni Lim meremas kontrak di tangannya dan berpikir keras.

Meskipun mereka belum lama memulai bisnisnya di negara ini, kekuatan L. K. Grup sangat besar, cukup besar untuk disadari semua orang.

Beberapa waktu yang lalu, berita mengatakan bahwa presiden L. K. Grup telah kembali ke dalam negeri, tetapi tak ada yang menyangka mereka ingin bekerja sama dengan perusahaan domestik.

Yuni Lim berpikir, jika L. K. Grup ingin bekerja sama dengan perusahaan domestik, tentu saja banyak perusahaan yang bersedia. Mengapa mereka harus mencari Perusahaan Keluarga Lim dan menunjuknya untuk menjadi kepala proyek ?

Ada yang mencurigaakan

"Kembalilah bekerja besok, buatlah kesepakatan kerja sama dengan L. K. Grup secepat mungkin sehingga perusahaan akan dapat menghasilkan keuntungan lebih awal. Kalau tidak, Belajar di luar negeri selama bertahun-tahun akan sia-sia."

Yunus secara sepihak membuat keputusan, tidak memberi Yuni Lim kesempatan untuk mendiskusikan hal ini.

Ini mengingatkan Yuni Lim akan alasan mengapa dia dikirim ke luar negeri. Dia menatap Yunus dengan dingin dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Dia mengerti bahwa Yunus memiliki tujuan yang berbeda, tetapi tak habis mengapa orang-orang dari L. K. Grup menunjuknya.

Bukan cuma Yunus yang penasaran, dia sendiri juga merasa penasaran, jadi dia tidak membantah kata-kata Yunus

Namun, dia masih mengajukan permintaan: "Saya ingin Tasya menjadi asisten saya."

Dia tidak percaya dengan orang lain.

"Baik." Yunus meliriknya dan mengangguk.

...

Keesokan paginya, Yuni Lim datang kerja tepat waktu.

Kejadian kemarin tersebar cepat seperti diterbangkan burung. Semua karyawan tahu bahwa nona Yuni Lim, yang sempat datang untuk bekerja selama beberapa hari dan tiba-tiba tidak datang, telah diundang kembali.

Kali ini, Ia bukan hanya sekedar direkrut, Yunus juga secara pribadi membawanya ke departemen proyek.

"Yuni bertanggung jawab atas kerja sama L. K. Grup. Jika dia memiliki kebutuhan, semua orang harus membantunya. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan langsung kepada manajer."

Yunus hanya menjelaskan beberapa kata dan pergi.

"Yuni!"

Yuni Lim menoleh ke belakang dan menemukan bahwa itu adalah Tasya.

Yuni Lim berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar. Tasya bergegas dan berbisik, "Mengapa kakekmu tiba-tiba memperlakukanmu dengan sangat baik?"

"Jangan khawatir tentang dia. Aku sudah mendapatkan sahamku kembali. Kedepannya kita harus bekerja sama dengan baik!" Yuni Lim mengulurkan tangannya ke Tasya, yang tersenyum dan memeluk pinggangnya.

Setelah berbasa-basi, kedua wanita itu mulai bekerja : "L.K Grup mengurus masalah ini dengan sangat sigap, mereka sudah mengirimkan jadwal rapat kerja sama yang pertama."

"Di mana lokasinya?"

"Tentu saja di kantor L. K. Grup" L. K Grup memiliki cabang di Cina.

Yuni Lim mengangguk. "Kalau begitu mari bersiap-siap. Kita akan ke sana sebentar lagi."

Ketika mereka sudah siap, mereka pergi ke L. K. Grup.

Memang sepantasnya L. K Grup menjadi pemimpin lingkaran finanasial Eropa. Bahkan gedung cabang telah dibangun dengan momentum besar.

"Halo, saya Yuni Lim dari perusahaan keluarga Lim. Saya diundang untuk datang ke perusahaan Anda untuk membahas kerja sama." Yuni Lim memberikan kartu namanya kepada resepsionis.

Resepsionis itu sangat antusias: "Halo, Nona Lim, seseorang akan segera datang dan mengarahkan anda."

Benar saja, tanpa mengunggu lama, seseorang datang untuk menjemput Yuni Lim dan Tasya.

Datang dengan setelan yang disesuaikan, dia pasti sekretaris presiden atau kurang lebih seperti itu: "Presiden sedang menunggu Anda, tolong ikuti saya."

Yuni Lim dan Tasya saling memandang. Mengapa presiden L. K. Grup tampaknya sangat antusias ?

Sekretaris membawa mereka sampai ke pintu kantor presiden dan mendorong pintu sampai terbuka: "Silakan masuk!"

Yuni Lim masuk dan melihat pria itu duduk di mejanya sekilas. Dia melihat dan dengan cepat melangkah mundur.

Tasya bertanya kepadanya, "Ada apa?"

"Kurasa kita mungkin salah ruangan. Ayo kembali."

Tapi sudah terlambat. Di belakangnya, ada suara pria yang jernih dan merdu: "Yuni Lim!"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu