After Met You - Bab 12 Yuni, Tidak Bertanggung Jawab Kamu Masih Mau Berpura-pura?

Candra meletakkan barang yang ada di tangannya, ia duduk di atas kakinya, dengan tatapan mata yang sangat dalam seperti putaran air ia menatap Yuni Lim, perhatiannya tidak dapat dibandingkan, "Yuni, berapa umurmu tahun ini?"

Yuni yang dipelototi dengan begitu serius oleh Candra, dia tanpa sadar langsung terdiam, dia berdiri dengan tegak, "22."

Mata Candra penuh dengan rasa puas, suaranya seperti air yang mengalir sangat enak didengar, akan tetapi tetap saja terdengar tegas di dalamnya, "Sebagai seorang yang telah dewasa, harus bertanggung jawab atas setiap perbuatannya, Yuni, tidak bertanggung jawab kamu masih ingin berpura-pura tidur?"

"Kamu, apa yang kamu katakan?" Yuni terkejut mendengar perkataan Candra yang begitu menusuk.

Tetapi, Candra sudah tidak ingin mempedulikan dia lagi, dia bangkit dan meninggalkan kamar.

........

Setelah selesai menggantung baju, Yuni keluar dari kamar.

Dengan suara yang pelan dia berjalan menuju ke pintu dapur.

Dia pikir dirinya tidak membuat pria yang berada di dapur itu terkejut, Candra tiba-tiba menoleh ke belakang ke arah Yuni, dengan tatapan yang serius dia berkata, "Aku kurang bisa memasak Chinese food, makan malam hanya makan western food."

"Apapun itu." Yuni menganggukkan kepalanya seperti sedang mencincang bawang, seorang yang tidak bisa memasak tidak mempunyai hak untuk memilih makanan!

Candra menganggukkan kepala dengan puas.

Yuni Lim berbaring di sebelah pintu melihat ke arah dalam.

Hanya sehari berhubungan dengannya, dia merasa Candra sangat aneh.

Saat Yuni Lim menggantungkan baju, sangat berhati-hati, meskipun labelnya telah dilepas, akan tetapi dia tetap saja dapat melihat merek baju-baju itu, barang yang ia beli apabila dijumlahkan, menghabiskan uang 10 juta lebih kan.

Dia mengira bahwa Candra datang tidak membawa uang, tapi saat dia mengeluarkan uang juga tidak terbilang pelit.

Meskipun dia bukanlah seorang anak orang kaya, tetapi terlihat seperti seorang yang keberuntungannya terlalu baik, kemampuannya begitu kuat, sedikitpun tidak seperti orang yang bisa memasak.

Gerakan tangannya sangat lincah, pasti dia sering memasak.

Semua anak orang kaya yang dikenal oleh Yuni Lim, tidak ada 1 pun yang bisa memasak.

Memikirkan hal ini, dia mengira bahwa kemungkinan Candra termasuk seseorang yang berpengetahuan tinggi.

Masakan Candra sangat enak, Yuni Lim adalah seorang yang ada ubi ada talas, ada budi ada balas, setelah selesai makan dia meringkasi piring-piring tersebut dan membawanya ke dalam dapur, menandakan dia ingin mencuci piring.

Candra mendengar suara dari dalam dapur, "Ting ting tuang tuang", ia mengerutkan dahinya, kemudian berjalan menuju pintu dapur, "Apa kamu bisa?"

Mendengar perkataan itu, Yuni menolehkan kepalanya dan tersenyum palsu, "Kamu kira hanya kamu yang bisa? Bukannya hanya mencuci piring?"

Setelah berbicara, Yuni sedikit tidak percaya diri, meskipun hidupnya di rumahnya tidak terlalu mulus, tetapi dia juga tidak perlu memasak dan mencuci piring, pergi ke luar negeri beberapa tahun ini, dia juga tetap saja tidak bisa memasak, karena terlalu sibuk belajar.

Dahi Candra perlahan-lahan mulai merenggang, seperti merasa sesuatu dan ia menganggukkan kepalanya, "Eng, terima kasih nona Yuni telah mengakuiku."

Lalu, membalikkan badan dengan langkah panjang dia meninggalkannya.

Mengakui? Yuni telah mengakuinya apa?

Setelah Yuni Lim selesai mencuci piring, dia juga membereskan dapur secara sempurna.

Sebelumnya dia membicarakan tentang masalah bercerai, kemudian dia memutuskan pembicaraanku, aku menjadi tidak enak untuk membicarakannya lagi, aku bukanlah orang yang seperti dia yang tidak malu.

Berpura-pura tidur? Sebenarnya siapa yang tersakiti?

Malam itu, dia dan Candra dua orang yang tidak menarik bersama dan terjadi suatu hal yang seharusnya tidak terjadi pada mereka.

Sedangkan saat ini kedua orang itu dalam keadaan sadar, hari ini mereka telah resmi menikah.

Kalau tidak dia tidur ruang tamu saja lah, Yuni melirik ke arah sofa, hatinya tidak terlalu terima, dengan berjinjit seperti pencuri dia berjalan menuju pintu kamar.

Dia mengulurkan tangannya dan dengan perlahan mendorong, seketika pintu pun terbuka.

Di dalam kamar hanya menyalakan sebuah lampu kamar, di bawah sinar kuning, Candra mengenakan jubah mandi yang longgar sedang duduk di sofa single dan berbicara pada handphone, karena cahaya terpancar melewati bungkus lampu, membuat Candra memiliki selapis yang membuatnya menjadi lembut bersinar, semua sikap dingin yang ada dalam dirinya pun menghilang.

Melihat dia berdiri di depan pintu, Candra berdiri sambil menggenggam handphone dan berjalan sampai di hadapannya, wajahnya tidak dapat memperlihatkan emosinya, sama sekali tidak menakutkan seperti Yuni Lim saat itu.

Suaranya tetap saja begitu enak di dengar, katanya, "Aku pergi mengangkat telepon, kamu setelah selesai mandi langsung tidur saja terlebih dahulu."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu