After Met You - Bab 144 Pasti Akan Datang Mendoakan

Candra Gail kembali setelah menaruh sapi di kandangnya, kembali duduk di depan meja makan seakan tidak terjadi apa – apa, tetapi Yuni Lim justru merasa seperti ada badai yang menerjang ke arahnya.

Dia dengan kondisi tertekan menghabiskan makan malamnya, dengan segera pergi ke kamar tidur, tetapi saat dia sedang mandi Candra Gail tiba – tiba membuka pintu dan masuk, memberikan dia pelajaran “cinta”.

Keesokan paginya, Yuni Lim memegang pinggangnya yang pegal, melihat raut wajah Candra Gail yang cerah.

“mari sarapan.”

Hehe.

Yuni Lim berjalan ke arahnya, mengambil segelas susu yang ada di tangannya, “pia” menaruhnya di atas meja, lalu duduk dan memulai sarapan.

Sudut bibir Candra Gail terangkat ke atas, memakan sarapannya dengan pelan, membuatnya terlihat elegan yang tidak biasa.

Tiba – tiba, Candra Gail mengeluarkan kalimatnya: “malam ini pulang lebih awal.”

“oh.”Yuni Lim menjawabnya dengan tidak peduli, dia biasanya juga akan berbicara seperti ini, jadi dia tidak begitu mem pedulikannya.

Candra Gail tidak puas dengan jawaban ini, mengerutkan dahinya: “jika tidak pulang tepat waktu, aku akan membuang sapi ke luar.”

Yuni Lim tersedak, dengan segera meminum susu: “baiklah.”

Yuni Lim tidak begitu tahan dengan gaya bicaranya, dia merasa Candra Gail semakin mendominasi.

Berpikir sampai di sini, dia mengangkat kepala dan melihat Candra Gail, menyadari Candra Gail juga melihat ke arahnya, Yuni Lim bertanya kepadanya: “pulang lebih awal apakah ada urusan?”

Candra Gail terdiam sejenak: “tidak ada, kamu cukup pulang lebih awal saja.”

“oh, baiklah.” Meskipun dia berbicara seperti itu, tetapi Yuni Lim tahu mungkin dia ada masalah apa, meskipun biasanya dia juga akan berpesan untuk pulang lebih awal, tetapi tidak akan mengulanginya berkali – kali.

……

Sejak kemarin sudah hujan satu minggu penuh, Malaysia mulai masuk ke musim dingin, cuaca juga menjadi semakin dingin setiap harinya.

Yuni Lim keluar dari garasi mobil, dia memakai baju dingin putih panjang yang menutupi hingga lututnya, bawah lututnya tidak tertutup apa – apa, kakinya yang putih, kecil membuat orang terkagum, ia juga memakai sepasang hak tinggi berwarna perak, sedang berjalan ke arah lobi utama perusahaan keluarga Lim.

“Halo direktur Lim!”

Bertemu dengan karyawan dalam perjalanannya, Yuni Lim membalasnya dengan menganggukkan kepalanya, senyuman di bibirnya sangat kecil, membuatnya terlihat sangat dingin.

Yuni Lim masuk ke dalam lift, saat pintu lift tertutup, dan perlahan naik ke atas, dia mengeluarkan tangannya dan meniupnya untuk memberi kehangatan.

Sudah beberapa tahun dia tidak melewati musim dingin di Malaysia, tidak menyangka kalau musim dingin akan sedingin ini.

Karena itu, kecantikannya yang membuat orang kagum berubah menjadi kecantikan yang “membekukan” orang.

Demi penampilan, kedinginan sebentar juga tidak apa, lagi pula di dalam kantor ada penghangat.

Tetapi, teringat pandangan Candra Gail saat melihatnya keluar, hatinya tiba – tiba menciut.

“ding…”

Pintu lift terbuka, Yuni Lim berjalan keluar, dan menuju ke ruangannya.

Dia mendorong pintu, dan melihat Ferry Goh yang sedang duduk di sofa, sedikit tercengang: “mengapa kamu ada di sini?”

Pagi – pagi seperti ini ada di ruangannya, apa yang mau dia lakukan?

Belakangan ini banyak hal yang terjadi, membuat dia hampir melupakan kalau masih ada Ferry Goh ini.

Perasaan ini sangat aneh, saat dia berumur belasan tahun dia sangat menyukai Ferry Goh, meskipun tidak bertemu satu hari saja dengannya juga akan merasa rindu.

Setelah bertemu dengannya, dia akan merasa sangat senang.

Tetapi sekarang, setelah tidak bertemu dengannya beberapa saat, dia sulit mengingat Ferry Goh, mungkin karena Yessica Lim juga sudah pergi ke luar negeri, dia juga tidak mempunyai alasan untuk datang ke perusahaan keluarga Lim, dia juga sibuk dengan urusan perusahaan Goh, jadi jika keduanya tidak memiliki janji temu, akan sangat sulit untuk saling bertemu.

“apakah tidak bisa bertemu jika tidak ada urusan?” mata Ferry Goh penuh dengan kekecewaan: “Yuni, sejak kapan kita menjadi jauh seperti ini?”

“jika ada urusan bicarakan nanti saja, aku masih harus kerja.” Sambil berbicara, Yuni Lim berjalan ke belakang meja.

Ferry Goh melihat Yuni Lim yang berjalan melewati depannya, ia dapat mencium aroma parfumnya yang elegan itu, masuk ke dalam hatinya.

Meskipun raut wajahnya dingin, tetapi sepasang matanya justru terlihat menggoda, melihatnya sekilas, seakan mencuri roh seseorang untuk pergi dengannya.

Hati Ferry Goh merasa terguncang, dia mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu, apa yang terpikirkan olehnya, langsung diucapkannya: “Yessica Lim berkata akhir tahun ini akan mengadakan acara pernikahan.”

Yuni Lim menoleh ke arahnya, pandangannya tertuju pada tangannya yang menariknya, sambil berkata: “oh, lepaskan dulu tanganku.”

“apakah tidak ada yang ingin kamu katakan?” Ferry Goh tidak hanya tidak melepaskan, bahkan menggenggamnya semakin erat, mengerutkan dahinya, seakan sedang ada dalam masalah.

Jika dulu, Yuni Lim melihatnya yang seperti ini, pasti hatinya akan melembut dan merasa kasihan.

“jika dilihat orang lain tidak baik.” Yuni Lim melihatnya tidak melepaskan, maka dia melepaskan tangannya sendiri, mundur selangkah, membuat jarak antara mereka berdua: “selamat, apakah kamu sengaja kemari untuk memberi tahu aku berita ini? Sekarang aku sudah tahu, di hari pernikahan nanti aku pasti akan datang mendoakan.”

Yuni Lim selesai berbicara, dengan segera berjalan ke belakang meja, mengulurkan tangannya dan membuka komputer, tidak melihat Ferry Goh sekali pun: “aku sudah mau bekerja, kamu silakan.”

Seperti perkataannya, dia langsung bekerja.

Wajah Yuni Lim yang dingin, membuat hati Ferry Goh membeku.

Dia dengan serius melihat Yuni Lim yang sedang bekerja, menyadari kalau dia sangat cantik, sejak kecil hingga besar, selalu sangat cantik, selalu dapat membuat orang menyadari keberadaannya.

Saat dia kecil, melihatnya, jelas – jelas sangat malu, tetapi berpura pura seakan sangat terbuka, dengan nadanya yang manis memanggilnya ” kak Ferry”

Dia tidak tahu, betapa manisnya sikapnya seperti itu.

Kulitnya sangat putih, matanya juga indah, tidak peduli siapa pun yang melihatnya pasti akan terpincut, bibirnya yang merah, hidungnya yang mancung benar – benar sangat cantik.

Dia menyadari, perempuan yang akan dengan manis memanggilnya “kak Ferry”, benar – benar sudah tumbuh besar, menjadi perempuan cantik yang dewasa.

Dan reaksi dia setelah berjanji kepada Yessica Lim untuk mengadakan acara pernikahan, yang pertama kali dia lakukan adalah mencari Yuni Lim.

Meskipun Yuni Lim terlihat seakan tidak peduli, tetapi dia masih tidak ingin pergi: “Yuni, apakah selama ini kamu baik?”

Yuni Lim akhirnya melihat ke arahnya: “sangat baik, baik hingga tidak bisa lebih baik lagi.”

“terakhir, kamu…”

“Direktur Lim.”

Saat ini, ada orang yang mengetuk pintu.

Yuni Lim melihat Ferry Goh yang mengerutkan dahinya.

Yuni Lim berkata kepada orang yang mengetuk pintu: “masuklah.”

“wakil direktur berkata sekarang mau…” orang yang datang adalah asisten dari Ivan Lim, mendorong pintu dan melihat keberadaan Ferry Goh, sedikit tercengang, matanya merasa curiga.

Yuni Lim tidak peduli apa yang dicurigainya, bertanya: “wakil direktur berkata apa?”

“wakil direktur berkata akan ada rapat darurat.” Asisten itu melihat kea rah Yuni Lim, selesai berbicara, dan tidak dapat menahan diri untuk melihat Ferry Goh.

Ferry Goh dengan biasa duduk di sana, tidak merasa ada yang salah jika calon kakak ipar datang untuk mencari calon adik ipar.

Yuni Lim mengerutkan dahinya, menganggukkan kepala kea rah asisten itu: “aku akan segera ke sana.”

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu