After Met You - Bab 179 Hanya Perlu Pulang dan Menunggunya

Dingin di wajah Candra Gail tidak berubah sedikit pun: "Saya dapat menghancurkan toko ini sekarang. Dan membuat tidak ada seorang pun di industri farmasi Malaysia berani mempekerjakanmu di masa depan."

Candra Gail telah bertarung di pasar untuk waktu yang lama dan dia sangat tahu cara bemain di bidang farmasi. Jadi tampaknya wajar baginya untuk mengatakan itu dari mulutnya.

Dokter perempuan itu ada di toko obat dengan penghangat ruangan, tetapi mendengarkan kata-kata Candra Gail menimbulkan rasa dingin di punggungnya, yang membuatnya percaya bahwa jika dia bisa mengatakannya, dia akan mampu melakukannya.

Karena itu, dokter wanita itu mengaku dengan gemetar "Dia membeli kontrasepsi...."

Ia belum selesai berbicara, namun pria yang baru saja membuatnya takut sudah bergegas pergi seperti angin.

Candra Gail membutuhkan waktu kurang dari tiga menit dari memasuki toko obat untuk kembali ke mobil.

Jadi dia menyetir dan segera melihat Yuni Lim, yang berjalan perlahan di sisi jalan.

Dia membawa tasnya di satu tangan, dengan kepala di bawah dan matanya yang tidak bercahaya, ia terlihat lemah dan kebingungan,

Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang.

Candra Gail melambat dan mengawasinya sampai Yuni Lim memasuki sebuah restoran, lalu dia berhenti di sisi jalan.

Terdengar dering ponsel ketika ia menarik gagang pintu mobil.

Matanya jatuh ke arah pintu restoran, dan dia menjawab telepon tanpa sadar.

.......

Waktu makan malam sudah hampir tiba, dan tidak terlalu banyak orang di restoran.

Yuni Lim duduk di dekat jendela, membalik menu di tangannya, memesan makanan, dan melihat keluar jendela.

Melihat Bentley diparkir di sisi jalan, tatapan Yuni Lim menyusut tajam dan wajahnya sedikit berubah.

Sebelumnya, dia memiliki semacam insting bahwa seseorang sedang mengikutinya di dari belakang, tetapi memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.

Mobil itu milik Candra Gail. Apakah dia datang dengannya?

Segera, Yuni Lim mengesampingkan pemikiran itu, melihat Hanna Gu sudah datang.

Pelayan datang secepat kilat : "Nona, pesanan anda." Yuni Lim menaruh tangannya ke ujung meja, memudahkan pelayan untuk menyajikan makanan. Namun, matanya tampak pergi jauh dari pemikiran dan kesadarannya, dan dia terus melihat ke arah Bentley hitam.

Hanna Gu mengetuk pintu. Saat berikutnya, pintu terbuka dan sosok Candra Gail terlihat di pandangnnya.

Sekarang sudah malam, dan cahayanya sangat gelap, jadi Yuni Lim tidak bisa melihat ekspresi di wajah Candra Gail.

Yuni Lim menyaksikan Hanna Gu berbicara dan tertawa, dan datang ke restoran bersamanya. Yuni Lim mengalihkan kembali pandangannya ke atas meja.

Melihat makanan yang indah di depannya, Yuni Lim tidak punya nafsu makan sama sekali.

Dia memakan dua suap dengan cepat, membayar, dan bersiap untuk pergi ke toilet sebelum meninggalkan restoran.

Keluar kamar mandi, Yuni Lim bertemu Hanna Gu.

Mungkin ini lah arti dari kata "Jodoh pasti bertemu".

"Kebetulan sekali." Hanna Gu melepas kacamata hitam dari wajahnya dan menatap Yuni Lim.

Penampilannya yang ceria sangat kontras dengan wajah putih Yuni Lim yang menyedihkan.

Yuni Lim tidak berbicara, berbalik ke samping untuk keluar, namun tanpa diduga Hanna Gu mencengkram lengannya. "Mengapa sangat terburu-buru? Candra dan aku juga makan di sini. Apakah kamu mau bergabung?"

Provokasi dalam kata-kata itu sudah jelas. Yuni Lim perlahan mengepalkan jari-jarinya, mengerutkan bibir, dan kemudian berbalik untuk melihat Hanna Gu dengan sedikit jijik di matanya: "Tidak heran seseorang di internet mengatakan bahwa EQ mu rendah, aku tidak perlu memenuhi meja dan menggangunya, aku hanya akan pulang dan menunggunya. "

Yuni Lim telah membaca beberapa artikel tentang Hanna Gu di Internet sebelumnya. Meskipun tidak ada skandal, ia masih saja di kritik habis-habisan oleh pengguna internet.

Faktanya, EQ Hanna Gu tidak rendah.

"Aku pikir EQ-mu pasti sangat tinggi, tapi ..." Wajah Hanna Gu tetap sama: "Itu belum tentu bisa menangkap hati seorang pria."

Dengan itu, Hanna Gu mencibir dan berbalik pergi.

Dia baru saja menelepon Candra Gail untuk mengajaknya makan malam. Tanpa diduga, dia benar-benar setuju.

Apalagi, Yuni Lim juga ada di restoran ini.

Intuisi wanita memberitahunya bahwa ada masalah antara Candra Gail dan Yuni Lim.

Jika tidak, ketidakpedulian Candra Gail kepadanya sebelumnya pasti tidak akan membuatnya makan bersama. Dia selalu acuh tak acuh padanya.

Dan ternyata instingnya benar.

Menonton Hanna Gu pergi dengan kepala terangkat seperti ratu yang menang, Yuni Lim menarik napas dalam-dalam dan kembali ke meja cuci untuk mencuci tangannya perlahan dan hati-hati.

Tangan ini diraih oleh Hanna Gu. Itu kotor ...

.......

Di dalam ruang VIP, Candra Gail minum air dingin tanpa memandang Hanna Gu.

Bahkan jika diabaikan, wajah Hanna Gu masih alami: "Candra, tahun baru sebentar lagi tiba, kapan kamu akan kembali untuk melihat Kakek?"

Ketika dia menyebut kakeknya, ekspresi di wajah Candra Gail akhirnya sedikit lebih tegang : "masih terlalu dini untuk tahun baru."

Ia tanpa langsung mengatakan bahwa ia tidak ingin berbicara dengannya tentang Kakek.

Wajah Hanna Gu sedikit berubah. Dia menunduk dan berhenti berbicara.

Candra Gail selesai minum, ia mulai merokok lagi dan memperhatikan arlojinya dari waktu ke waktu.

Hanna Gu merasakan kegelisahan Candra Gail. Begitu dia hampir mengatakan sesuatu, Candra Gail tiba-tiba tersedak asap dan mulai berjalan keluar: "Aku punya sesuatu yang harus dilakukan. aku pergi dulu."

Setelah itu, tanpa menunggu reaksi Hanna Gu, dia langsung pergi.

.......

Candra Gail keluar dari ruang VIP dan melihat tempat Yuni Lim duduk sebelumnya, dan sadar bahwa bukan dia lagi yang duduk disana.

Dia mengerutkan kening. Dia tahu kecepatan makan Yuni Lim, jadi dia keluar dari restoran pada waktu yang tepat. Tanpa diduga, dia sudah pergi.

Seolah-olah dia telah membuat perhitungan yang salah tentang Yuni Lim.

Dan yang terpenting, dia salah menilai perasaannya untuknya.

......

Yuni Lim keluar dari restoran, pergi ke supermarket dan tidak membeli apa pun.

Hanya ingin berada di tengah keramaian.

Dia merasa seperti telah dibuang dan berubah menjadi tunawisma.

Alasan mengapa pejalan kaki terburu-buru adalah karena mereka memiliki tempat untuk pergi, tetapi dia tidak tahu harus pergi kemana.

Villa May Bay, dia tidak ingin kembali.

Tidak heran setiap orang mengatakan bahwa hati seorang pria bisa berubah dengan sangat cepat. Ketika mereka baik padamu, itu sangat manis. Ketika sudah berbalik ...

Yuni Lim menertawakan dirinya sendiri.

Candra Gail mengatakan bahwa dia sudah berusaha mengerti perasaanya, dan dia berkata ia sedang mencoba beradaptasi dengan cara yang berbeda.

Kata-kata ini sama sekali tidak terdengar seperti kata-kata kemarahan. Ini benar-benar seperti alasan setelah perubahan hati.

Bahkan jika dia marah lagi, Yuni Lim tidak akan pernah mengatakan kata-kata seperti itu. Mungkin karena sifat tidak menyenangkan, dan akhirnya dia bosan.

Kalau tidak, mengapa dia tiba-tiba menjadi sangat marah?

Tanpa sadar Yuni Lim sudah berjalan ke pintu keluar, ia menggelengkan kepalanya dan berhenti memikirkan itu.

Tepat di depan matanya, sebuah bus berhenti. Dia meragu sejenak dan naik, tidak peduli ke arah mana dia pergi.

Waktu menunjukkan pukul sebelas ketika dia kembali ke apartemen kecil.

Ia membuka pintu dan melangkah masuk. Belum sempat menyalakan lampu, tiba-tiba suara rendah seorang pria terdengar : "Akhirnya kamu tahu kata 'pulang' ?

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu