After Met You - Bab 46 Kamu Adalah Wanita Pertama Yang Menamparku

Nomor Yuni Lim telah ditelfon beberapa kali, namun dia tidak pernah mengangkatnya.

Dia terganggu oleh kebisingan itu.

Ia bangun dan membuka pintu, Andrea yang sedang berdiri di depan pintu sambil menelponnya tertegun: "Nyonya ..."

"Aku tidak ingin mendengar kata-kata apapun." Yuni Lim tanpa basa-basi menghalangi jalan keluar dan juga tidak mengizinkannya masuk. "Kamu datang di waktu yang tepat. Tunggu disini."

Ekspresinya masih sangat dingin, yang membuat Andrea tanpa sadar tidak berjalan masuk.

Yuni Lim menarik sprei dari tempat tidur dan langsung membentangkannya di lantai.

Semua pakaian Candra Gail diambil dari lemari lalu dilemparkan ke sprei. Begitu pula dengan peralatan toilet di kamar mandi, serta gelas minum Candra setiap hari ...

Setelah tidak ada jejak kehidupan seorang pria di ruangan itu, dia mengikat keempat sudut sprei itu menjadi satu, menyeretnya ke pintu lalu melemparkannya ke depan Andrea.

"Ini semua barang bosmu. Aku tahu dia tidak akan menginginkannya lagi, tapi membuang sampah sebanyak itu sangat memakan tenaga. Kamu ambil dan buang sampah ini."

Yuni Lim menyelesaikan kata-katanya tanpa ekspresi dan akan menutup pintu.

Sempat terkagum dengan serangkaian gerakan dan bahasa Yuni Lim yang fasih, Andrea akhirnya kembali sadar dan segera menghentikan Yuni Lim : "Nyo..."

Yuni Lim memelototinya, dan dia dengan cepat mengubah kata-katanya: "Nona Lim, bos kami salah telah menyembunyikan identitasnya, tetapi bos kami bagaimana pun juga menyelamatkan..."

"Apakah Candra menyuruhmu mengatakan hal ini ?" Yuni Lim memotongnya.

Begitu Andrea mendengar nada bicaranya, dia tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dan dengan cepat menyangkal, "Tidak, tidak begitu."

Yuni Lim menaikkan sartu alis sambil melihatnya dan tiba-tiba tertawa. "Aku tidak punya apa-apa berterima kasih padanya, dia juga tidak kekurangan uang. Sekarang aku cuma punya diriku sendiri, mungkin bisa tidur dengannya satu kali."

Andrea tertegun: "Su ..."

Suara lain yang penuh dengan kemarahan langsung menutupi suara Andrea : "Yuni !"

Yuni Lim menongak dan melihat Candra yang entah kapan datang, berdiri di belakang Andrea.

Ia mengangkat kepalanya untuk melihat Andrea dan dengan dinginnya mengeluarkan dua kata: "Hina !"

Andrea menundukkan kepalanya akan malu. Sebagai pria gentleman, dia telah menipu seorang wanita, dan itu memang lumayan hina.

Namun, dia bergantung pada bosnya untuk makan, dia tak bisa apa-apa selain mendengarkan bosnya.

Yuni Lim menatapnya dengan marah.

Andrea memalingkan kepalanya, dan menapakkan salah satu kakinya ke dalam, membuat Yuni Lim tidak bisa menutup pintu.

Candra Gail melangkah maju dan meletakkan tangannya di atas tangan Yuni Lim, yang mengikat tepi pintu.

Yuni Lim menarik tangannya seperti sedang terkena sengatan listrik.

Candra dengan mudahnya membuka pintu dan masuk.

Ketika Andrea melihat bahwa Candra telah masuk, dia menghela napas lega dan menarik kakinya dan menutup pintu.

Dia bersandar ke pintu dan menghela napas lega. Melihat wanita yang sangat anggun, Ketika dia menatapnya, dia merasa bahwa wanita akan menusuknya.

Wanita pilihan bos memang bukan wanita biasa.

Andrea menatap barang-barang Candra yang dilemparkan Yuni Lim, dan menyeringai dengan sudut mulutnya.

Di dalam ruangan.

Yuni Lim membuka kulkas, mengambil bir yang biasa ia minum dan duduk di sofa, tanpa melirik Candra sedikit pun.

"Baru saja keluar dari rumah sakit, beraninya kamu minum bir !" Suara dingin dan serius Candra terdengar di belakangnya.

Seolah tidak mendengar suara Candra, Yuni Lim dengan cuek meminum seteguk lalu menyalakan televisi.

"Apakah kamu tidak mendengarku?" Candra menghampirinya dan meraih bir di tangannya.

Emosi Yuni Lim ikut naik. Dia melemparkan remot televisi di tangannya dan berdiri lantang : "Tidak, aku tidak mendengar apa yang kamu katakan! Ini rumah saya! Kalau kamu tidak suka dengan apa yang kulakukan, silakan pergi."

Yuni Lim menunjuk ke arah pintu dengan tangannya yang lembut, nafasnya naik turun penuh kemarahan, dan seluruh emosinya melonjak.

Candra menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Wanita kecil di depannya masih sangat muda, lima tahun lebih muda darinya. Dia cantik ketika dia tertawa dan masih cantik ketika dia marah.

Untuk pria yang terbiasa dengan kecantikan, Yuni Lim memiliki daya tarik yang tidak biasa. Kalau tidak, Kejadian malam itu jelas-jelas bisa dihindari, tapi mereka masih juga melakukannya.

Sadar bahwa Yuni Lim sedang marah, dia tidak akan mendengarkan apa pun yang dikatakannya.

Dia hanya menunduk dan langsung menciumnya.

Yuni Lim terkejut sejenak oleh gerakannya yang tak terduga dan mengulurkan tangan untuk mendorongnya.

Tahu bahwa Yuni Lim akan mendorongnya, Candra sudah lebih dulu merangkul tubuhnya, memeluknya erat.

"Hey... Kamu ..." Yuni bukan lawan Candra, kekuatannya tidak bisa dibangingkan dengan Candra.

Candra tidak peduli dengan tinjuan, pukulan dan tendangannya. Kekuatannya sama sakitnya seperti sedang digaruk.

Candra akhirnya membebaskannya setelah Yuni Lim lelah memukul dan jatuh didalam pelukannya.

Tidak diduga, dia baru saja melepaskan Yuni Lim, Yuni Lim mengangkat tangannya dan menampar wajahnya.

"Pak!"

Tiba-tiba, Candra menerima tamparan sekuat tenaga olehnya.

Hati Yuni Lim penuh akan amarah, dan tamparan ini membutuhkan banyak kekuatan.

Ketika Candra menoleh, Yuni Lim melihat bahwa separuh wajahnya telah memerah. Matanya memandang Yuni Lim seolah-olah mengandung kegelapan tak terbatas.

Yuni Lim merasakan getaran dari lubuk hatinya. Dia takut dengan Candra yang seperti itu.

Selama mereka bersama, Candra bukannya tidak pernah memandangnya dengan marah dan dingin, tetapi tidak pernah sekalipun menatapnya semenakutkan ini

Dia terlalu terbiasa dengan Candra yang lembut dan bijaksana, tetapi dia merasa mungkin ini adalah wajah Candra yang sebenarnya, Candra yang lembut dan bijaksana hanyalah sebuah kebohongan.

Ruangan itu sunyi senyap, terlalu sunyi sehingga Yuni Lim bisa mendengar jantungnya berdetak.

"Kamu wanita pertama yang menamparku."

Entah mengapa, suara Candra Gail parau.

Yuni Lim mundur selangkah, menatapnya dengan waspada dan mencibir, "mau menamparku kembali?"

Suara itu agak menantang.

Candra dengan tenang menatapnya selama dua detik dan tiba-tiba tertawa, "Kamu pasti akan mencariku duluan."

Setelah itu, dia berbalik dan pergi.

Bang!

Pintunya tertutup.

Ketika pintu ditutup, Yuni Lim menyelinap di sofa seolah-olah seluruh kekuatannya telah diambil.

Candra baru saja menatapnya seperti itu ...

Tatapan yang membuatnya berpikir Candra akan menamparnya kembali.

Yuni Lim gemetar dan meraih bir itu lagi, meskipun butuh beberapa saat untuk tenang.

Tanpa mandi terlebih dahulu, dia berjalan lemah ke arah kasur dan tidur.

Mimpi buruk menghampirnya sepanjang malam.

Ketika ia bangun keesokan paginya, ia merasa lebih lelah daripada sebelum tidur kemarin.

Yuni Lim membersihkan sekujur tubuhnya, lalu membersihkan kamar dari dalam dan ke luar, dan mengganti sprei sebelum membuang isi-isi kulkas.

Terlepas dari tembok yang hancur, dia tampaknya telah kembali ke kehidupannya ketika dia pertama kali kembali dari luar negeri.

Orang yang tak berdaya dan tidak percaya pada siapapun.

Ya, dia hanya memiliki satu orang sekarang.

Candra menipu dia dan dia juga tidak bisa kembali ke keluarga Lim. Dia harus melakukan apa yang perlu ia lakukan dan melanjutkan hidupnya.

Cari pekerjaan dan periksa kasus Ayahnya.

Apakah Candra tidak akan pernah kembali?

Sebagai bos di belakang layar Istana Yurich, ia tidak kekurangan uang dan wanita. Untuk apa dia datang menemuinya, seorang wanita yang tidak tahu apa-apa. Jadi dia seharusnya tidak akan pernah kembali.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu