After Met You - Bab 487 Tidak Perlu Mengambil Resiko

Selesai berkata, Yuni Lim menunggu Candra Gail untuk berkata.

Akhirnya setelah beberapa lama, Candra Gail tidak berniat untuk melanjutkan pembicaraan ini lagi.

Yuni Lim bertanya kepadanya: “Kamu sebenarnya tahu kan siapa? Beri tahu aku lah.”

Pandangan Candra Gail mengarah ke depan, mengemudi dengan serius, saat Yuni Lim menunggunya dengan sangat sabar, dia baru berkata: “Tidak tahu.”

“Benar-benar tidak tahu?” Yuni Lim merasa tidak mungkin, dia merasa Candra Gail pasti sudah mengetahui sesuatu.

Candra Gail melihatnya: “Sudah sampai rumah.”

Yuni Lim baru menyadari, mereka berdua berbicara dan tanpa sadar sudah sampai depan rumah.

Setelah turun dari mobil, Yuni Lim bersiap untuk lanjut bertanya kepadanya, namun seketika masuk ke villa langsung dijerat Candra Gail.

......

Meskipun Daniel Mo mengatakan bahwa lebih baik Candra Gail mengesampingkan pekerjaannya untuk sementara, namun Candra Gail sudah cukup lama tidak bekerja, sudah terlalu banyak pekerjaan yang menumpuk.

Bukan hanya dia, bahkan Yuni Lim juga begitu.

Yuni Lim berdiskui dengan Candra Gail: “Pagi kamu kerja, siang kamu temanilah Gilbert Lin, bermainlah dengannya.”

Candra Gail mengerutkan alisnya, juga tidak mengatakan bisa atau tidak, hanya bertanya: “Kamu?”

Mendadak Yuni Lim berniat ingin menggodanya, menahan tawa, berkata dengan normal: “Aku akan pergi kerja untuk menafkahimu, kamu jaga anak di rumah, gimana? Aku istri seperti ini baik sekali bukan?”

Selesai berkata, dia tak kuasa kemudian tertawa.

Candra Gail masih tetap tidak berekspresi, Yuni Lim heran, bukankah ini lucu?

Setelah beberapa saat, Candra Gail mencubit wajahnya dan berkata: “Boleh lah.”

Intonasinya sama sekali tidak seperti sedang bercanda, bahkan masih sedikit serius, pupil hitamnya memperhatikan Yuni Lim dengan erat, seperti mau menghisapnya.

Yuni Lim mengedipkan matanya, meraba bagian yang dicubit Candra Gail, kemudian berkata: “Baiklah, aku akan kerja besok.”

Candra Gail hanya menjawab: “Hm.”

Melihat dia yang tidak berkomentar apapun, Yuni Lim teringat akan rencananya sebelumnya.

Dia merenung sebentar, dengan serius berkata: “Candra, sebelumnya aku telah memikirkannya dengan baik, kamu beli Perusahaan Marigold, aku tak ingin terus melakukan perjalanan bisnis ke Kota J.”

Jika Candra Gail tidak membeli Perusahaan Marigold, kedepannya dia harus sering-sering pergi melakukan perjalanan bisnis ke Kota J.

Namun, dia sama sekali tidak suka status kehidupan yang harus membuatnya melakukan perjalanan bisnis, sekarang dia ingin memiliki kehidupan yang tenang.

Setelah Candra Gail membeli Perusahaan Marigold, maka dia bisa menyuruh orang kantor saja untuk pergi ke Kota J, dan dia bisa menetap di Malaysia, bekerja di Yanyue.

Candra Gail langsung berkata: “Tidak bisa.”

“Kenapa?” Yuni Lim bingung, bukankah seharusnya Candra Gail berbahagia?

Sebelumnya dia menyuruh Yuni pergi ke Kota J untuk mengurusi masalah Perusahaan Marigold karena kondisi tubuhnya yang memburuk.

Candra Gail mengatakannya dengan sabar: “Jika kamu malas mengurusnya, aku bisa menyuruh orang untuk membantumu, atau aku juga bisa, kalau untuk membelinya, itu tidak bisa.”

Keluarga Feng adalah yang terkaya di bagian utara, Perusahaan Marigold juga merupakan turun temurun dari Keluarga Feng, namun Keluarga Feng tidak besar, sampai di generasi Niko Feng, Ibu Yuni Lim, Xexilia Feng, meninggal akibat melahirkan, Niko Feng meninggal karena penyakitnya, maka tiada yang lain selain Yuni Lim di Keluarga Feng.

Bagi Candra Gail, untuk membeli Perusahaan Marigold merupakan hal yang bagus, namun, ancaman Grisi belum sepenuhnya hilang, jikalau beli Perusahaan Marigold menjadi bagian dari L. K. Grup, maka, nantinya jika terjadi kesalahan bisa bermasalah.

Meskipun kemungkinannya tidak besar, namun Perusahaan Marigold merupakan milik Yuni Lim, dia juga tak seharusnya mengambilnya.

Bisa dikatakan juga sebagai, target Grisi adalah L. K. Grup, pusat L. K. Grup terletak di Negara J, jika Grisi berniat untuk turun tangan, tentu bisa menemukan caranya.

Sedangkan Perusahaan Marigold berada di Negara Z, juga merupakan perusahaan besar di Negara Z dan memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian di Negara Z, jika Grisi melakukan tindakan, maka departemen yang berhubungan tentu takkan duduk diam.

Meskipun Grisi sangat arogan, namun akarnya itu juga di Eropa, mengenai Negara Z, mereka tetap takut.

“Namun, kenapa tidak membelinya?” Yuni Lim masih terobsesi pada masalah ini.

Candra Gail membungkuk dan memberinya ciuman, berkata: “Apa yang perlu dibeli, aku suruh orang untuk mengurusnya saja.”

Mendengar penolakan dalam intonasinya, mendesah, tidak beli juga bukan masalah besar, dia tak ingin orang lain membantunya, biarkan dia sendiri saja mengurusnya.

......

Beberapa hari kemudian, Yuni Lim menjalani hari-hari yang tenang.

Sama seperti yang dikatakannya, dia bekerja, Candra Gail di rumah.

Setiap malam sepulang kerja, melihat Candra Gail yang membawa Gilbert Lin menyirami tanaman di pekarangan, sama seperti ayah dan anak pada umumnya.

Candra Gail yang menetap di rumah setiap hari, juga tidak memakai pakaian formal, hanya memakai pakaian rumah, rambutnya juga pendek, tampak seperti anak remaja.

Yuni Lim mala merasa, kehidupan seperti ini, terlalu tenang.

Kematian Leon Hu, Yudi Lin tidak ada kabar, jadi orang yang menyuruh Leon Hu untuk meracuni Candra Gail siapa......

Masalah ini masih belum terselesaikan, meski kelihatannya tidak berpengaruh pada kehidupan mereka, namun kekhawatiran itu masih tetap ada.

Hanya saja, melihat Candra Gail yang begitu santai, Yuni Lim juga malas untuk berpikir lebih banyak.

Hari ini, saat Yuni Lim pulang, lalu melihat dua pengawal yang sedang mengambil barang dibawa keluar dari villa.

Yuni Lim bertanya-tanya: “Apa ini?”

Satu pengawal bergegas berkata: “Ini adalah sayur kelebihan yang dibeli pembantu, ini adalah sayur yang rusak.”

Sayur yang rusak begitu banyak?

Meski Yuni Lim sedikit ragu, namun tetap mengangguk.

Lalu, kedua pengawal itu lanjut membawa barang itu keluar.

Yuni Lim tanpa sadar membalik kepala, melihat bahwa ada bercak merah di sisi plastiknya, seperti darah?

Karena merupakan sayur yang rusak, mungkin di dalamnya juga ada daging dan sayur, tak ada yang aneh.

Yuni Lim tak berpikir panjang, langsung masuk ke dalam villa.

“Tuan?” Seketika masuk, Yuni Lim langsung bertanya keberadaan Candra Gail kepada pembantu.

Pembantu segera menjawab: “Tuan dan tuan muda ada di ruang buku.”

Yuni Lim mengangguk dan langsung beranjak ke ruang buku.

Seketika mendorong pintu, dia melihat Candra Gail sedang menulis sesuatu di meja kerja, Gilbert Lin duduk di atas meja, tangannya memainkan sesuatu sambil bergumam.

Pemandangan yang harmonis ini membuat Yuni Lim tersenyum.

“Gilbert! Ibu pulang.” Yuni Lim menutup pintu dan berjalan ke arah mereka.

Seketika melihat Yuni Lim, Gilbert Lin langsung berdiri dan merenggangkan tangannya untuk digendong Yuni Lim.

Yuni Lim menggendongnya, memberi sebuah kecupan di wajahnya: “Sayang, ada patuh tidak hari ini?”

Gilbert Lin mengedipkan matanya, berkata dengan keras: “Ya~”

Kelihatannya sangat bahagia.

Candra Gail hanya melihat mereka berdua, lalu kembali menunduk.

“Lagi apa?” Yuni Lim menggendong Gilbert Lin, beranjak ke sisi Candra Gail, baru melihat bahwa yang sedang dia tuliskan adalah undangan, dengan heran bertanya: “Kenapa kamu menulis surat undangan?”

Candra Gail menjelaskan: “Beberapa hari lagi Gilbert berulang tahun yang ke dua.”

Yuni Lim terkejut: “Kamu ingin merayakannya?”

“Ya.” Candra Gail merespon.

Yuni lim melihat sekilas undangan yang dia tulis, melihat bahwa yang diundang tak semuanya rekan bisnis, ada juga beberapa seperti Albert Paige.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu