After Met You - Bab 794 Menyerah Saja

Di lantai bawah, Bibi Liu sedang menyiapkan sarapan, ia melihat Julianna Lu yang menuruni tangga, berlari seperti angin, ia segera memanggilnya: “Julianna, apa kamu tidak sarapan dulu?”

Namun Julianna Lu telah berlari jauh, ia tidak mendengar perkataan Bibi Liu.

Bibi Liu menatap jam, kemudian ia bergumam: “Masih sangat pagi, dia kenapa?”

Tidak berselang lama, Albert Paige juga turun ke bawah.

“Bibi Liu.”

Setelah ia menyapa Bibi Liu, ia duduk di meja makan.

”Bibi Liu terkejut melihat Albert Paige yang muncul di hadapannya, ia terdiam, kemudian tersenyum ke arahnya: “Tuan, kapan kamu pulang?”

“Tadi malam.”

Albert Paige meminum segelas air, pikirannya melayang.

……

Setelah Julianna Lu kembali ke rumahnya, ia mengendap-endap naik ke lantai atas, namun Ibu Lu memergokinya.

Ibu Lu menarik telinganya dan menyeretnya menuju sofa.

Julianna Lu memegang telinganya sendiri dan merengek.

“Bu, Ibu... Sakit...”

Ia adalah anak kesayangan di rumah itu, bagaimana bisa ibunya menarik telinganya.

Wajah ibu Lu terlihat dingin dan tegas, ia duduk berhadapan dengan Julianna Lu.

Dari seluruh Keluarga Lu, Julianna Lu paling takut dengan Ibu Lu, karena anggota keluarga lain semuanya adalah pria yang sangat sayang padanya, hanya Ibu Lu yang bersikap tegas padanya.

Melihat raut wajah Ibu Lu saat ini, Julianna Lu tidak berani merengek lagi, ia menunduk seperti anak ayam.

“Kamu ini perempuan dan punya rumah, kurangilah pergi ke rumah Keluarga Paige.”

Julianna Lu membela dirinya, ia menjelaskan pada ibunya: “Kakek Bai yang mengundangku makan dan minum alkohol, ia sudah tua, ia pasti kesepian, maka aku menemaninya minum-minum sedikit.”

“Aku tidak bilang kamu tidak boleh makan di rumah Keluarga Paige, aku hanya memberitahumu jika kamu harus berhati-hati, dalam Keluarga Paige itu semuanya pria, Albert Paige juga sudah sebesar itu, hubungan kalian dekat, ia juga adalah seorang pria, Kakek Bai akhir-akhir ini mencari jodoh untuknya, kamu sebaiknya kurangi pergi berkunjung kesana, aku hanya takut jika ada masalah.”

Begitu Julianna Lu mendengar hal ini, ia merasa sangat tidak nyaman.

Ternyata Kakek Bai ingin mencarikan Albert Paige jodoh.

”Ibu Lu mengamati raut wajah Julianna Lu, nada bicaranya berubah menjadi sangat serius: “Julianna, katakan pada ibu, apakah kamu masih memiliki perasaan pada Albert Paige?”

“Pe... perasaan apa?” Julianna Lu pura-pura tertawa, tatapan matanya mengarah ke arah lain.

“Tidak peduli perasaan apapun itu, kamu jangan melakukan apa-apa, kamu sudah mengenal Albert Paige sejak lahir, ia juga menyayangimu, namun bukan perasaan sayang seorang pria pada wanita, sewaktu kamu berusia dua puluh tahun, ia tidak akan diam saja, tidak mungkin sampai sekarang belum bersama denganmu, sudah menyerah saja.”

Ucapan Ibu Lu di telinga Julianna Lu terdengar sangat pahit, namun ia tahu ini adalah sebuah fakta.

Saat remaja, anak laki-laki dan perempuan di kelasnya diam-diam menulis surat cinta untuk orang lain, namun dalam hatinya hanya ada Albert Paige.

Setelah ia bertumbuh dewasa, ia tahu bahwa ia dan Albert Paige adalah teman sedari kecil, walaupun jarak usia mereka cukup besar, namun ia tidak mempedulikannya.

Selain ayah dan kakak laki-lakinya, Albert Paige adalah pria yang paling baik baginya.

Beberapa tahun berlalu, Albert Paige selalu bersikap sama padanya.

Ayah dan kakaknya telah menasehatinya, maka beberapa waktu ini, ia selalu menjaga jarak dengan Albert Paige, ia menahan untuk tidak bertemu dengannya, tidak mencari tahu tentang kabarnya.

Ibu Lu melihat Julianna Lu terdiam dan menundukkan kepalanya, ia tahu bahwa ia terlalu keras padanya, namun jika tidak demikian, ia takut anak perempuan satu-satunya ini tidak mendengar nasehatnya.

……

Setelah melewati pagi yang melelahkan, pada siang hari ia benar-benar tidak ingin menghabiskan waktu di rumah, maka ia menelepon Luna Cheng.

Entah apa yang sedang dikerjakan Luna Cheng, setelah menunggu lama, akhirnya ia mengangkat teleponnya.

“Julianna, ada urusan apa?”

Julianna Lu merasa ada busur panah menancap tepat di dadanya.

Apakah ia harus memiliki urusan untuk menelepon Luna Cheng?

“Kamu dimana? Mari kita bermain.”

Luna Cheng menjadi terdengar ragu: “Eh... hmm... sepertinya aku masih ada urusan...”

“Urusan apa? Kamu dimana? Biar aku kesana.” Julianna Lu berbicara sembari beranjak mengambil bajunya.

Namun, belum sampai ia mendengar jawaban dari Luna Cheng, ia mendengar suara seorang pria.

“Luna, hati-hati!”

Julianna Lu sakit hati kemudian menutup teleponnya.

Jelas-jelas beberapa hari yang lalu, Julianna Lu masih merasa menyesal karena kakak sepupunya, sekarang dia sudah menemukan pria lain?

Julianna Lu akhirnya pergi seorang diri, ia pergi berkeliling tanpa tujuan.

Semua yang ibu katakan itu benar, ia merasa ia harus mencoba untuk mencari pria lain untuk dijadikan pacar.

Sebentar lagi ia akan lulus perguruan tinggi, namun ia beluum pernah sekalipun berpacaran.

Kemudian ia menelepon Vincent Lu.

Vincent Lu semalam pergi ke club, kemudian tidur pada siang hari, jam tidurnya sudah terbalik.

Ia terbangun karena teleponnya berdering, ketika ia melihat di layar bahwa Julianna Lu yang menelepon, ia mendesah kemudian mengangkatnya: “Adik kesayanganku, katakan, apa yang membuatmu ingat pada kakak kandungmu ini?”

Ia juga telah gagal menjadi seorang kakak, adik perempuannya ini tidak dekat dengan kakak kandungnya, tapi malah dekat dengan anak tetangga dari Keluarga Paige.

“Kak, carikan aku pacar, aku ingin pacaran.”

“Hah? Uhuk... uhuk...”

Vincent Lu yang baru saja bangun, meminum segelas air, ketika mendengar Julianna Lu mengatakan ini, ia langsung tersedak.

“Benarkah?” Vincent Lu tidak percaya bahwa adik perempuannya ini sadar begitu cepat.

“Sungguh, serius, harus cepat.”

……

Setelah menutup telepin, Vincent Lu termenung sejenak, ia teringat bahwa Julianna Lu dan Albert Paige memang sudah tidak sedekat dulu, ia juga menyadari ini.

Kemudian ia segera mencarikan target untuk Julianna Lu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Vincent Lu sudah memanaskan mobil sportnya, ia berhenti di depan rumah untuk mengantar Julianna Lu kencan buta.

Julianna Lu sangat yakin dengan keputusannya, ia menata rambutnya, membeli baju baru, ia tampak sangat menawan.

Keduanya sampai di restoran, Vincent Lu tetap duduk di ruang utama, namun Julianna Lu dan pria yang ia ajak kencan ini akan bertemu di ruang tertutup.

Vincent Lu menepuk pundak Julianna Lu: “Masuklah, kakak akan berada di luar menunggumu, jika lelaki itu bertingkah macam-macam, keluar saja dan panggil aku, aku akan langsung menghajarnya.”

Julianna Lu menatapnya dengan pandangan hina: “Sudah sebesar ini, mengapa kamu masih seperti anak SMP, yang ada hal kecil saja langsung ingin bertengkar.”

Vincent Lu: “...”

Ia bukannya ingin menunjukkan aksinya di depan adiknya, namun ia ingin menunjukkan padanya bahwa kakaknya ini juga bisa diandalkan.

Setelah Julianna Lu masuk ke dalam, barulah Vincent Lu memanggil pelayan dan memesan secangkir teh hijau.

Saat ia asyik memainkan ponselnya, ada seseorang yang keluar dari ruangan tertutup yang lain, kemudian ia mendengar suara seseorang yang tidak asing di telinganya, membuat Vincent Lu menoleh untuk melihat siapa orang itu.

Begitu ia menoleh, ia langsung bertukar pandang dengan Albert Paige.

Kota J ini sangatlah besar, namun bagi mereka yang memang sejak kecil sudah tumbuh bersama, tempat makan dan bermain yang hanya itu-itu saja, sangat mudah bagi mereka untuk bertemu.

Albert Paige membisikkan sesuatu pada orang di sebelahnya, kemudian ia berjalan mendekati Vincent Lu.

Vincent Lu dan Julianna Lu, sejak kecil sudah hidup berdampingan dengan Albert Paige, namun Julianna Lu adalah anak perempuan, Albert Paige juga memperlakukannya dengan lembut, Vincent Lu yang merupakan seorang anak laki-laki, tidak jarang juga dipukul oleh Albert Paige.

Vincent Lu membenarkan posisi duduknya, namun ia merasa sedikit canggung, kemudian ia meminum tehnya lagi.

“Apa yang kamu lakukan disini?” mata Albert Paige sedikit menyipit, kemudian ia duduk berseberangan dengannya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu