After Met You - Bab 196 Buku Harian Vania Xu

Keduanya membereskan barang-barang, lalu berjalan bersama menuju lantai bawah.

Baru saja sampai di terminal, bus yang akan dinaiki Tasya datang, ia melambaikan tangan pada Yuni Lim lalu masuk ke dalam bus.

Yuni Lim menunggu sampai bus itu pergi, barulah ia memutuskan untuk mencari taksi dan pulang.

Saat ia akan melambaika tangan memanggil taksi, sebuah mobil Rolls-Royce yang terlihat familiar berhenti di depannya.

Asisten Andrea menampakkan kepalanya dari dalam mobil, bertanya dengan ramah: “Nona Yuni Lim, baru pulang kerja?”

Yuni Lim sedikit terkejut, ia tidak mengira akan bertemu Asisten Andrea disini.

“Kebetulan sekali.”

Asisten Andrea seperti sudah mengira Yuni Lim akan mengatakan itu, ia tersenyum dan berkata: “Bukan kebetulan, Bos yang menyuruhku menjemputmu.”

Candra Gail yang menyuruh Asisten Andrea datang menjemputnya?

Raut wajah Yuni Lim datar tanpa ekspresi, ia menyipitkan mata dan bertanya pada Asisten Andrea: “dia… mencariku ada urusan apa?”

Asisten Candra menghembuskan napas panjang ‘Bos benar-benar bisa memprediksi segala hal’ lalu ia menjawab: “Ya, ini tentang kejadian yang lalu di tempat pemandian air panas.”

Selesai bicara, ia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Yuni.

Ketika Yuni mengetahui bahwa ada hubungannya tentang hal itu, ia memutuskan untuk pergi bersama Asisten Andrea.

Ia mengira Candra Gail mencarinya karena ada urusan, pasti di istana yurich, ia tak mengira Asisten Andrea langsung menjemputnya menuju Villa Maya Bay.

……

Sesampainya di pintu masuk Villa Maya Bay, Asisten Andrea menunggu sampai Yuni Lim turun dari mobil, ia berkata “sampai jumpa” langsung meninggalkan tempat itu.

Yuni Lim menoleh ke belakang, kenapa terburu-buru sekali?

Hampir sepuluh tahun ia tidak kembali ke villa ini, Yuni Lim berdiri di depan pintu besar itu, perasaannya sedikit rumit.

Ia mengambil kunci, membuka pintu dan masuk ke dalam, Sapi entah darimana datangnya berlari ke arah Yuni dan langsung menubruknya.

“Sapi.” Yuni Lim membungkuk dan mengelus kepala Sapi.

“Guk, guk~”

Sapi menggeliat di kepala Yuni Lim, menggonggong, seakan mengungkapkan kegembiraan karena bertemu dengannya.

Yuni Lim memegang kepalanya dan mengelusnya, Yuni Lim mendongak menatap koridor, ia tahu bahwa anjing itu tidak akan mengerti, tapi ia tetap bertanya padanya: “beritahu aku, apakah papamu ada disini?”

Sapi hanya mengedipkan mata memandangnya, ia memamerkan wajahnya yang lucu.

Yuni Lim tersenyum, ia menutup pintu, menuju tangga lalu naik ke lantai atas.

Di ruang baca juga tidak ada orang, Candra Gail pasti belum pulang.

Yuni masuk ke dalam, baru saja berjalan sampai ke dekat jendela, ia melihat sebuah mobil mengarah ke bangunan itu.

Setelah mendekat, baru ia menyadari bahwa itu adalah mobil Candra Gail.

Perasaan Yuni sedikit melemah.

Ia berbalik dan menuju lantai bawah, tepat saat Candra Gail membuka pintu, penampilannya seperti sedang terburu-buru.

Ia mendongak menatap Yuni yang sedang berdiri di anak tangga, ia terdiam sesaat, lalu berkata: “sudah datang.”

“iya.” Yuni Lim menjawabnya dengan datar.

Terjadi keheningan disana.

Candra Gail pergi ke dapur dan menuang dua gelas air, lalu ia menuju sofa dan duduk di sana, ia mengambil satu gelas air, dan mendorong gelas yang lain ke arah seberangnya.

Yuni Lim dengan sendirinya pergi kea rah seberang Candra Gail, tapi ia tidak menyentuh gelas berisi air itu.

Tatapan mata Candra Gail terlihat berat.

“Aku…”

“kamu…”

Keduanya tidak pernah memikirkan akan bertemu saat ini, keduanya sama-sama terkejut ketika mendengar suara satu sama lain.

Yuni berpikir sejenak: “kamu bicara saja duluan.”

Candra Gail berkata: “kamu duduk saja dulu disini, setengah jam lagi, bisa makan malam.”

Selesai bicara, ia pergi menuju dapur.

Yuni terbengong, lalu buru-buru memanggilnya: “Candra.”

Candra Gail menoleh ke belakang menatapnya, tak bicara sepatah katapun.

Yuni Lim mengerutkan bibir, kalimat ‘bukankah kamu mau membahas sesuatu?’ juga tak keluar dari mulutnya.

Candra Gail yang menatapnya seperti itu, membuatnya tak bisa mengucapkan kalimat yang mengandung penolakan.

……

Setengah jam kemudian, makanan telah siap terhidang di atas meja.

Makanan lauk dan sayur, lengkap dan terlihat menggiurkan.

Yuni Lim menatap makanan yang ada di atas meja, menunduk dan mulai makan.

Setelah dari istana yurich, setelah apa yang Candra Gail perbuat padanya karena masalah anak, Yuni Lim tidak pernah kembali ke Villa Yunshan, juga tidak pernah memakan masakan Candra Gail lagi.

Makan dalam satu meja dengannya lagi, membuat Yuni Lim merasakan sesuatu yang tak bernama dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sama seperti dulu.

Melihat Yuni Lim memperlambat gerakan sumpitnya, Candra Gail berkata: “tidak selera ya?”

“Bukan, aku tidak terlalu lapar, aku sudah kenyang, aku menunggumu selesai makan, lalu kita bicara.” Yuni Lim selesai bicara, lalu menaruh sumpitnya, ia memasang raut wajah seperti ingin membicarakan sesuatu.

Candra Gail melihat wajahnya yang seakan berkata “kalau ada urusan, langsung bilang saja” matanya mengeluarkan aura kemarahan, ia menggenggam sumpitnya semakin kuat, tapi sampai akhir tetap tidak bicara.

Ia makan dengan perlahan, Yuni Lim duduk di hadapannya, merasa seperti ini malah terasa canggung, ia langsung mengeluarkan ponselnya.

Ia menyalakan ponsel dan me-refresh halaman browser, ia melihat sebuah artikel berita.

“Istri Konglomerat Terlibat Kasus Pembunuhan!”

Melihat judul berita ini, hati Yuni Lim berdegup kencang, saat ia membuka beritanya, tak salah lagi, itu adalah Lina, Ibu Yessica.

Walaupun tidak dijelaskan secara langsung siapa yang terlibat dalam berita itu, tapi jelas sekali bahwa gambar yang tertera dalam berita itu adalah Lina.

Dalam kolom komentar sudah ada sejumlah “dewa kebenaran”

“Pantas saja anak perempuannya membatalkan pertunangannya!”

“Bukan karena perempuan itu menggoda suaminya kan?”

“Bah, orang kaya masalahnya banyak, masih untung aku miskin!”

“……”

Orang-orang yang berkomentar tampak sedang menerka-nerka, mereka terlihat tidak dapat dipercaya.

Yuni Lim membaca dua halaman kolom komentar, dan merasa ada satu komentar yang mendekati kebenaran.

Padahal kenyataanya, ia juga tidak tahu apa motif Lina membunuh Vania Xu.

Ia melihat lagi waktu berita itu dipublish, belum sampai 20 menit, keluarga Lim pasti telah mengetahui berita ini.

Tak disangka, dia baru memikirkannya, ponselnya tiba-tiba bergetar.

Telepon dari Yessica Lim.

Ia berpikir sejenak, lalu mematikan suara di ponselnya, tidak mengangkatnya.

Candra Gail mengangkat kepalanya: “telepon dari siapa? Kenapa tidak diangkat?”

Ada nada menginterogasi dalam nada bicara Candra Gail yang membuat Yuni Lim tidak nyaman.

”Tidak ingin.” Yuni Lim membuang muka.

Candra Gail tidak bertanya lagi, ia membereskan meja, lalu berbalik naik ke lantai atas.

Yuni Lim mengikutinya naik, mereka masuk ke ruang baca.

Candra Gail berjalan menuju meja kerjanya, mengambil sebuah buku berukuran kecil dan memberikannya kepada Yuni Lim.

”Apa ini?” Yuni penasaran bertanya padanya, ia mengulurkan tangan menerima buku itu.

”Buku harian milik Vania Xu.” Ucap Candra Gail, ia mengeluarkan sebatang rokok dan hendak menyalakannya.

Saat api rokoknya sudah menyala, ia menaruh kembali korek apinya, sedikit mengerutkan kening, lalu mematikan rokoknya dan membuangnya ke tempat sampah.

Yuni Lim menuju ke samping, dengan cepat melihat buku harian Vania Xu.

Buku harian sudah menguning, sampulnya ada gambar-gambar yang biasa disukai perempuan, tidak ada yang spesial dari buku itu.

Ia tahu, Candra Gail memberikan buku ini padanya, pasti karena dalam buku harian ini terdapat informasi yang penting.

Yuni Lim memikirkan sesuatu, dan dengan cepat ia membalikkan halaman buku itu sampai ke kejadian 4 tahun yang lalu pada saat ia memergokinya.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu