After Met You - Bab 195 Selera Alex Paige Sungguh Bagus

"Ah!"

Tak di sangka, Yunus Lim menghelah nafas panjang.

Yunus Lim bersandar, wajahnya penuh dengan kesedihan, ia telah hidup begitu lama, dan berkelana di dunia bisnis begitu lama.

Meskipun tidak menguntungkan, ia juga dapat mengatakan bahwa itu lancar dan lancar. Tentu saja, tidak ada kekurangan dari usahanya sendiri.

Walaupun tak dapat di katakan semuanya lancar, tetapi dapat di katakan semuanya masih baik-baik saja, tentu saja semua ini tak luput dari kerja kerasnya sendiri.

Tetapi ia malah tak menyangka, keluarganya sangat mengecewakan.

Anak laki-laki tertua yang selalu di banggakan, bisa-bisanya membunuh orang dan masuk kedalam penjara. Dan hasilnya sekarang menantunya juga membuat kasus yang sama.

Saat ia masih muda dahulu, Yunus Lim adalah orang yang sangat bekerja keras, tak di sangka pada saat tua ia malah menghadapi kegagalan.

Putranya mengecewakannya, menantu perempuan juga memiliki hati yang jahat, selanjutnya ia tak tau bagaimana orang-orang akan menertawakannya.

Dibandingkan dengan masalah Yuni Lim itu, tampaknya seperti tidak susah untuk di maafkan.

Membuat kasus, di penjara, semua itu berada di depam wajah Yunus Lim.

Memikirkan hal itu, membuat Yunus Lim menghelah nafas panjang sekali lagi: "Mengecewakan!"

"Bagaimana bisa bibi seperti itu, kakek, bukankah ada kesalah pahaman yang terjadi? " Yuni Lim berfikir, dan berbisik menanyakkan.

Polisi keluarga mengatakan semuanya di depan wajahku, mana mungkin ada kesalah pahaman, muka saya rasanya sudah tak ada lagi!"

Selesai berbicara, mata Yunus Lim melotot lebar.

Setelah selesai mendengarkannya, Yunus Lim hanya menunduk dan tak lagi banyak tanya.

Tampaknya masalah ini benar-benar ada hubungan dengan ibu Yessica.

Apa sebenarnya motiv ibu Yessica?

Ini adalah sesuatu yang membuat Yuni Lim tidak dapat mengerti.

Pada saat itu, polisi mengatakan bahwa Vania Xu ditemukan di asrama staf, yang berarti bahwa Vania Xu adalah seorang karyawan pemandian air panas.

Ada hubungan apa antara seorang wanita yang bekerja di pemandian air panas dan dan seorang wanita kaya?

Tiba-tiba, sesuatu melintas melintas di benak Yuni Lim, dan dia terfikir sesuatu, tetapi dia masih tidak bisa menemukan petunjuk untuk sementara waktu ini, ini semua membuat ia merasa kesal yang luar biasa .

Ia harus baik-baik memperhatikannya.

"Kakek, jangan terlalu emosi, harus perhatikan juga tubuhmu. Seluruh perusahaan masih membutuhkanmu untuk memimpin, kalau ada sesuatu yang dapat aku bantu, anda hanya perlu membuka suara. aku akan berusaha sebaik-baiknya."

Yuni Lim mengucapkan kata-kata yang enak di dengar untuk membujuk Yunus lim, lalu pergi

.....

Sesampainya ia di ruang kerjanya sendiri, ia mulai berfikir kembali.

Di antara Vania Xu dan juga ibu Yessica Lim sama sekali tidak ada hubungan yang dapat menguntungkan.

Yang Yuni Lim ketahui adalah, di antara mereka berdua dapat tecipta sebuah hubungan, lalu kembali menyelidiki empat tahun sebelumnya, Vania Xu membongkar keluar ia yang menggugurkan kandungannya.

Ia yang mengeluarkan bukti mengenai aborsi itu memang benar, dan juga di tangannya masih ada bukti bahwa Yuni Lim pergi ke dokter kandungan, itu juga benar.

Foto itu memang benar ia pergi ke dokter kandungan, karena pada saat itu periode mensturasinya tidak lancar, jadi ia pergi kesana untuk mengecek, tidak di sangka bisa kebetulan di foto oleh orang, dan juga di gunakan untuk mengambil keuntungan.

Tapi semua ini juga bisa dipahami, lagipula, Yessica Lim pada waktu itu telah dengan sengaja mencoba untuk berurusan dengannya.

Pada waktu itu, Vania Xu baru saja pindah ke kelas itu tidak lama, duduk di bangku paling ujung dan juga tidak suka berbicara, sedikitpun tidak menarik perhatian orang lain.

Justru karena hal itu di bocorkan keluar oleh Vania Xu yang tak pernah banyak bicara, dan di tambah dengan buktu foto aborsi, sehingga kabar itu lebih meyakinkan.

Di tambah lagi pada saat itu Yuni Lim adalah siswi yang terkenal di sekolahnya, sehingga banyak membuat pawa siswi lain menjadi iri kepadanya.

Merekapun mengatakan hal yang sama.

Jelas-jelas masalah tersebut belum di konfirmasi mengenai kebenaranya, tetapi semakin tersebar dan semakin di anggap sebagai kenyataan.

Pada akhirnya, semua orangpun percaya, berjalan kemanapun pasti ada orang yang menunjuk-nunjuknya sambil berbisik-bisik.

Akhirnya, membuat Yunus Lim semakin membencinya, memberinya sebua kartu, lalu mengirimnya pergi ke luar negeri, dan tak lagi mempedulikannya.

Sampai empat tahun kedepan, ia pulang dengan terpaksa.

Yuni Lim menggosok-gosok pelipis matanya, memikirkan kembali ia bertemu dengan Vania Xu di pemandian air panas waktu itu, ekspresi wajahnya.

Waktu itu ia juga tak mengenali ia adalah Vania Xu.

Tidak tau mengapa, pada saat Vania Xu yang mengira Yuni Lim mengenalinya tersebut, dari dalam matanya matanya terlihat terkejut.

Yuni Lim sedikit tak mengerti.

Pada saat bersamaan, tiba-tiba Tasya berjalan menghampirinya.

Tasya berjalan kemari dan bertanya: "Lagi-lagi kamu pergi ke kantor polisi? tak ada masalah kan?"

Yuni Lim mengangguk: "Tak ada masalah."

Ia terdiam sejenak, lalu bertanya kepada Tasya: "Oh ya, seberapa dalam kamu mengenal Vania Xu?"

"Dia ya." Tasya yang mendengar pertanyaan Yuni Lim, sepertinya sedang kembali memikirkan masalalu.

Sejenak ia mengingat-ingat kembali, lalu mengangguk-anggukan kepala dan berkata: "Sebenarnya ia juga tidak begitu jelas Mengenai Vania, yang dia tau hanyalah pada waktu itu Vania tidak mengikuti ujian akhir sekolah, sehingga ia berhenti sekolah."

Yuni Lim sedikit terkejut: "Kenapa? yang aku ingat pada saat itu nilainya lumayan bagus, rankingnya selalu berada di deretan teratas."

Nilai bagus seperti Vania, kenapa ia sampai tidak ikut ujian akhir sekolah?

"Tidak ada satu orang pun yang tau, pada saat itu tak ada satu pun murid yang memiliki hubungan baik dengannya." Tasya mengatakannya sampai di sini, lalu tiba-tiba tertawa: "Tetapi, ketika ia menjebak kamu, semua orang langsung mempercayainya."

Tasya berkata sambil mencibir: "Aku melihat orang-orang itu iri padamu."

Yuni Lim mengangguk tanda setuju pada perkataan Tasya, ia menyadari, ia telah mengenal Tasya bertahun-tahun, ia tak berubah sedikitpun.

Sampai sekarang ia masih tidak mengerti kenapa Yessica Lim tidak menyukainya dan membencinya.

Dari kecil Yessica selalu mendapat lebih banyak perhatian darinya, dan juga lebih berprestasi darinya.

Tetapi, Yessica Lim selalu membencinya dan mempersulitnya, bahkan ketika ia akan segera berangkat, ia ingin mencari waktu untuk bersalaman dengan Tasya pun di halangi olehnya.

Ia masih mengingat wajah arogan Yessica Lim pada waktu itu: "Cepat angkat kaki dari rumah ini, dan sebaiknya kau tidak pulang untuk selamanya, kamu hanya menyandang keluarga Lim saja, tetapi kamu tidak akan mendapatkan apapun dari keluarga Lim, kamu ingin menghubungi teman baik mu itu kan? aku benar-benar penasaran, manusia sepertimu ini masih bisa ada teman, sebaiknya kamu tidak perlu menghubunginya, atau tidak aku tidak bisa menjamin akan melakukan sesuatu terhadapnya....."

Seberapa besar benci Yessica Lim terhadapnya, ia tidak membiarkan Yuni Lim bertahan di rumah tersebut, dan bahkan tak membiarkannya berhubungan dengan satu-satunya teman paling baiknya.

Ia berniat untuk membuat Yuni Lim tak memiliki apapun.

Mengingatnya kembali Yuni Lim merasa heran, sebenarnya seberapa besar ia membuat Yessica iri kepadanya, dan membuat Yessica Lim berusaha keras untuk menjatuhkannya!

Setelah kembali dari ingatan masa lalu, Yuni Lim tersenyum dan berkata: "Apa yang bisa diirikan dari ku? kecuali reputasi nama yang buruk ini."

"Kamu cantik." Tasya duduk berhadapan dengannya,berpangku dagu dan melihat kearahnya.

Yuni Lim mendengarnya, lalu menatap wajahnya lalu mengelus wajahnya: "Kamu juga cantik, kalau tidak kenapa Alex ingin tidur bersamamu."

"Apa yang kamu bicarakan." Tasya memukul tangan Yuni Lim, dan memalingkan wajahnya kesamping, tak ingin melihatnya kembali.

Yuni Lim tertawa dan tak mengatakannya kembali, sikap Alex Paige terhadap Tasya sangat berbeda, ia sangat jelas melihatnya, Tasya dapat menyadarinya atau tidak ia juga tak mengetahuinya.

Pokoknya sebagai seorang teman, ia hanya dapat mengingatkan, mengenai keputusan yang di buat oleh Tasya, semuanya tergantung pada dirinya sendiri.

Yuni Lim mengangguk-anggukkan kepala, lalu berpura-pura tidak mengatakan kalimat barusan tadi, dengan serius berkata: "Tidak sembarangan kok, Tasya memang cantik."

Lalu menambahkan sepatah kata: "Alex Paige seleranya memang bagus."

Yuni Lim!

"Ah, sudah mau pulang kerja."

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu