After Met You - Bab 224 Milikku Adalah Milikmu, Milikmu Juga Milikku

Tatapan Yuni Lim terhenti beberapa detik pada gadis kartun berambut panjang di sampul buku, lalu menatap Candra Gail: "Apakah kamu bisa melukis gadis yang berada sampul ini?"

Candra Gail dengan dingin meliriknya, memindahkan buku itu ke samping, dan terus menghalangi wajah Yuni Lim.

Ekspresi cemberut di wajahnya terlihat sangat jelas.

Yuni Lim tak malu melihatnya ke kiri dan pindah ke kanan, tetapi tetap saja dihalangi oleh Candra Gail.

Akhirnya kesabarannya pun habis, ia berbalik dan pergi ke kamar mandi.

Setengah jam kemudian, setelah Yuni Lim selesai mandi, terlihat Candra Gail sudah mengganti buku.

Ketika dia di sekolah menengah, dia suka membaca majalah yang diterbitkan dua kali sebulan, dia memesannya setahun sekali.

Majalah yang Candra Gail pegang di tangannya, merupakan satu seri dengan majalah yang sebelumnya.

"Apakah kamu suka melihat ini?"

Yuni Lim menggosok rambutnya, dan menghampirinya dengan rasa penasaran.

Ketika dia menoleh untuk melihatnya, Candra Gail menggunakan tangan besarnya untuk menekan kepalanya, tidak membiarkannya untuk melihat.

Yuni Lim memandangnya dengan cemberut.

Suara Candra Gail berkibar: "Apakah kamu masih ada hubungan dengan ketua kelas saat kelas satu sekolah menengah?"

“Apa?” Yuni Lim tampak tercengang.

Tidak ada angin dan tidak ada hujan, mengapa dia menyebutkan ketua kelas saat kelas satu sekolah menengah.

Candra Gail menatapnya tajam, sudut mulutnya melengkung, sepertinya sebuah cibiran.

Yuni Lim bergidik.

"Ketua kelas hari ini mengikuti perlombaan estafet dan terlihat sangat tampan..."

"Ketua kelas hari ini menemuiku untuk membayar uang kas kelas, ketika dia tersenyum dia tampak sangat tampan..."

"..."

Ketika Yuni Lim mendengar kalimat pertama, dia masih merasa tidak mengerti, dan ketika dia mendengar kalimat kedua seketika barula ia mengerti.

Dia melihat majalah di tangan Candra Gail: "Kenapa kamu membalik-balikkan barang orang lain secara sembarangan!"

Dia sekarang merasa sangat canggung.

Ketika pergi ke sekolah, kadang-kadang ada jam pelajaran yang kosong, jika tidak ada sesuatu hal yang dilakukan dia secara diam-diam membaca majalah, kemudian jika terpikirkan sesuatu hal dia akan menulisnya di majalah.

Dia telah melupakannya selama bertahun-tahun.

Dan tidak disangka dilihat oleh Candra Gail hari ini.

Itu adalah ketua kelas saat kelas satu sekolah menengah, dia pun pindah sekolah saat kelas dua, jangankan masih berhubungan dengannya, bahkan dia sudah lupa bagaimana rupanya.

Candra Gail mengangkat majalah dengan satu tangannya, dan tangan lainnya menarik Yuni Lim ke dalam pelukannya, menatapnya dengan dingin: "Milikku adalah milikmu, milikmu juga milikku."

Sedang melatih olah lidah? Apaitu milikmu milikku!

Yuni Lim memberontak di pelukannya: "Berikan kepadaku!"

Candra Gail menatapnya dalam, bibir tipisnya perlahan begetar: "Oke, kuberikan padamu."

Setelah selesai berkata, ia membuang majalah di tangannya.

Kemudian, berbalik dan menekannya, ketika melakukan gerakan ini, tidak lupa untuk menahannya dengan hati-hati dengan satu tangan.

Yuni Lim tiba-tiba mengerti apa yang akan dia lakukan, dan terkejut: "Kamu ... kamu bangun!"

Candra Gail tersenyum dengan wajah yang dalam dan memegang tangannya ke suatu tempat.

Wajah Yuni Lim menjadi merah dalam sekejap: "Dasar penjahat!"

"Aku sekarang datang untuk memastikan, panggilan penjahat ini ..."

Sampai saat tidur yang sangat lelah, Yuni Lim tiba-tiba menyadari Candra Gail marah bukan karena dia melihat Ferry Goh di lorong berbicara dengannya, ternyata dia cemburu karena sesuatu yang ada di majalah tersebut!

......

Keesokkan paginya.

Karena Candra Gail cemburu dan memberontanya di malam sebelumnya, jadi ketika Candra Gail bangun, Yuni Lim tidak merasakan apa-apa.

Candra Gail mandi sebentar, dan dengan hati-hati menutup pintu dan pergi keluar.

Ketika sampai di depan tangga, ia bertemu Yunus Lim.

"Tuan Lim."

Candra Gail sedikit mengalingkan kepalanya, meskipun ia menggunakan panggilan hormat, setiap gerakan tampaknya sangat lembut, tetapi, hal ini membuat Yunus Lim ilusi yang seolah-olah direndahkan nya.

Ini membuat Yunus Lim yang meremehkan "identitas" Candra Gail, merasa lebih tidak nyaman., dia hanya berkata"ya" dengan pelan, dan langsung turun ke bawah.

Candra Gail dengan sikap yang santai mengikutinya dari belakang, sosok ramping dan wajah tampan yang tak tertandingi, membuat para pelayan yang berada di sekitarnya terpana.

Ada juga pelayan yang berbisik: "Pacar Nona Muda Kedua sangat tampan!"

"Itu adalah suaminya, mereka sudah menikah, tapi menurutku Tuan Muda Goh lebih tampan ..."

"Itu aura! Apakah kamu mengerti apa itu aura? Itu adalah... keindahan yang ada pada dirinya sendiri! Orang terkenal!"

"..."

Candra Gail tidak mendengar argumen yang berbisik tersebut.

Yunus Lim merasa perasaan hatinya tidak stabil.

Yuni Lim semakin arogan akhir-akhir ini dan berani mengancamnya.

Dia dan Candra Gail ini, perasaannya tampak sangat baik ...

Ketika Yunus Lim memikirkannya, dia berkata kepada Candra Gail: "Temani aku jalan-jalan di luar."

Candra Gail terdiam dan berkata apapun, diam yang berarti ia menyetujuinya.

Perasaan hati Yunus Lim terasa lebih hampa, dia merasa bahwa Candra Gail mengikutinya berada di posisi atas, bahkan dia tidak memanggilnya dengan panggilan "kakek", sepertinya dia sama sekali merendahkan keluarga Lim.

Keduanya berjalan sangat jauh dari villa, Yunus Lim perlahan berkata: "Apakah kamu tahu Yuni di perusahaan, kinerjanya sangat menonjol?"

"Mengenai hal pekerjaan, aku biasanya tidak bertanya." Karena dia tahu segalanya, jadi dia tidak perlu bertanya.

"Dia memiliki hubungan yang baik dengan Direktur Presiden LK, dia menandatangani kontrak besar untuknya."

Ketika Yunus Lim berbicara, ia memperlambat langkahnya, menoleh dan melihat ekspresi Candra Gail.

Setelah Candra Gail mendengar ia mengatakannya, ia mengangguk setuju, ia pun berkata dengan serius: "Yuni sebenarnya tidak terlalu berbakat, tetapi dia sangat tekun, dia bersedia bekerja keras, mengenai soal waktu, juga tidak bisa dikatakan bahwa dia bisa lebih baik daripada ku."

"Uhuk ..."

Ketika Yunus Lim mendengar kata-kata itu, ia sangat marah dan langsung terbatuk.

Dia yakin bahwa Yuni Lim dan Direktur Presiden LK memiliki hubungan lain, ia mengatakan hal ini sebenarnya juga ingin memprovokasi keraguan Candra Gail tentang Yuni Lim.

Tanpa disangka, Candra Gail tidak mengikuti arahan yang dibuatnya untuk mencurigai Yuni Lim.

Candra Gail sepertinya tidak melihat bahwa Yunus Lim marah padanya, ia terus berusaha dan berkata: "Apa yang dipikirkan oleh Tuan Lim?"

"Hmm!"

Yunus Lim mendengus, ia berkata dengan pandangan tegas, "Bagaimanapun, kamu dan Yuni sekarang adalah sepasang suami istri, dan bahkan tidak memanggil dengan panggilan kakek, apakah kamu untuk memandang rendah diriku?"

"Tentu saja tidak." Kerendahan hati wajah Candra Gail berangsur-angsur menghilang, ia menatapnya dalam: "Aku hanya khawatir kamu tidak rela."

Kemarahan Yunus Lim tak terbendung: "Apa maksudmu!"

"Maksudku yaitu yang tadi didengar oleh Tuan Lim."

Candra Gail tidak peduli Yunus Lim yang tampak begitu marah, lagi pula Yuni Lim dan dia tidak punya perasaan apapun. Meskipun Perusahaan LK dan Perusahaan Keluarga Lim memiliki kerja sama, tetapi hal itu, dia masih tidak melihatnya.

Yunus Lim sangat marah sehingga dia tidak mengatakan apapun kepada Candra Gail.

Candra Gail mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam, dia merasa bahwa Yuni Lim harusnya bangun dan ia berbalik kembali ke Villa Keluarga Lim.

Dia di depan dan Yunus Lim di belakang ketika berjalan kembali ke Villa, yang satu ekspresinya terlihat seperti biasa, dan yang satu terlihat pucat.

Ketika pelayan melihatnya, tidak ada yang berani berbicara.

Candra Gail langsung naik ke atas.

Sebelum dia tangannya meraih gagang pintu, pintu kamar tiba-tiba dibuka dari dalam kamar.

Candra Gail bertabrakan dengan Ferry Goh, yang keluar di dalam.

Keduanya tercengang.

Ekspresi wajah Ferry Goh tampak canggung.

Candra Gail tercengang selama dua detik, lalu ia kembali tersadar, mengulurkan tangan dan meraih pakaian Ferry Goh, ia menariknya dan melemparnya keluar.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu