After Met You - Bab 284 Ingin Mencari Tahu, Pose Apa Yang Dia Sukai

Candra Gail merenggangkan pegangan tangannya, saat Yuni Lim bersiap menghempaskan tangannya, justru mendengar Candra Gail mengucapkan kata – kata dengan suara kecil: “maaf.”

Raut wajah Yuni Lim langsung berubah, tercengang.

Saat ini, Candra Gail langsung menarik dia dengan cepat keluar dari toko sarapan.

Menunggu Yuni Lim tersadar, dia sudah ditarik oleh Candra Gail ke sebuah tempat terpencil yang tidak ada orang, baru melepaskan tangannya.

Yuni Lim melihat Candra Gail yang ada di depannya, matanya terlihat sedang menahan: “apa yang mau kamu lakukan?”

Candra Gail menatapnya dengan dalam beberapa saat, lalu berbicara dengan lembut, dengan nada memohon: “pulanglah, jangan marah lagi.”

Dengan segera, hati Yuni Lim, juga ikut melembut sedikit.

“masalah yang sudah berlalu, biarlah berlalu, kita masih ada kelak.” Candra Gail berbicara, mengulurkan tangan dan menaruh di atasnya.

Yuni Lim bergeser sedikit, menghindarinya.

Dia tertawa dingin, berkata: “tidak bisa melupakan.”

Di hati lelaki itu, anak yang meninggal itu hanyalah “hal yang sudah berlalu”, ingin membiarkannya berlalu.

Tetapi di hatinya, dia tidak bisa melupakannya.

Mata Yuni Lim melihat raut wajah Candra Gail yang perlahan berubah, mengangkat kepalanya, dan melangkah pergi.

“Yuni Lim!”

Candra Gail memanggilnya dari belakang: “jangan ribut lagi.”

Yuni Lim memutar kepalanya, tertawa lebar: “bisa, cerai akan menyelesaikan semuanya.”

Hingga bayangan Yuni Lim yang sudah menghilang, Candra Gail meninju tembok dengan keras.

Darah dari kulitnya juga mengalir dengan deras, lelaki itu seakan tidak merasakan sakit, bahkan matanya saja tidak bergetar.

Entah berlalu beberapa saat, ponselnya tiba – tiba bordering, dia baru menggerakkan matanya, dengan tatapan datar mengangkat telepon.

Andrea mengingatkannya, kegiatannya hari ini.

Andrea sudah berbicara panjang lebar, menunggu jawaban dari Candra Gail.

Dan akhirnya, mendengar Candra Gail mengucapkan sebuah kalimat: “periksa sekali lagi.”

Andrea dengan cepat mengerti, apa yang dimaksud oleh Candra Gail.

Dia berpikir, lalu berkata: “bos, masalah ini sudah diperiksa tahun lalu, beberapa hari yang lalu juga sudah memeriksa lagi, hasilnya selalu lama…”

“tut….”

Teleponnya sudah dimatikan.

Andrea menarik napas dalam, kalau begitu periksa lagi saja.

….

Hari Senin.

Yuni Lim sudah tiba di kantor pagi – pagi.

“Pagi, Direktur Lim.”

Setelah Angel Li menaruh kopi, dia tidak segera pergi.

“masih ada urusan?” Yuni Lim mengangkat kepala, dan melihat Angel Li yang sedang ragu.

Angel Li dengan berhati – hati berkata: “nanti aku ingin minta ijin selama dua jam…”

Yuni Lim bertanya: “ingin melakukan apa?”

Angel Li mengeluarkan raut wajah yang bingung: “aku…”

Yuni Lim melihatnya yang seperti ini, mengira kalau dia ada alasan yang tidak nyaman untuk dibicarakan, lalu terpikirkan performa Angel Li yang lumayan, langsung menganggukkan kepala dan berkata: “pergilah, balik tepat waktu.”

“terima kasih Direktur Lim.” Angel Li berkata dengan bahagia, lalu pergi.

Yuni Lim menganggukkan kepala, dan melanjutkan pekerjaannya.

…….

Angel Li tidak ada, mengambil minum dan menyeduh kopi harus dilakukan sendiri.

Yuni Lim selesai meminum kopi, bersiap untuk mengambil air.

Berjalan hingga ke ruang istirahat, mendengar ada yang berbicara dari dalam.

“peluncuran film Hanna Gu, aku ingin sekali pergi!”

“sudahlah, tidak bisa meminta ijin.”

“tetapi, dengar – dengar perusahaan kita akan ada film besar yang mau diproduksi, dengar dari gosip orang, mengundang Hanna Gu sebagai tokoh utama! ”

Yuni Lim mendengar sampai sini, langsung berjalan masuk.

“Direktur Lim.”

Di ruang istirahat, kedua perempuan yang tadi sedang mengobrol, melihat Yuni Lim masuk, langsung berhenti mengeluarkan suara.

Setelah mengambil air, ia langsung keluar.

Dan segera dipanggil oleh Yuni Lim: “yang tadi kalian bicarakan, peluncuran film Hanna Gu… dia sudah kembali?”

“ehm, iya…” perempuan itu langsung menganggukkan kepala, hatinya merasa, Direktur Lim juga sangat cantik, hanya saja terlihat sedikit dingin.

Tidak seperti Hanna Gu, meskipun dia cantik, tapi terlihat sangat lembut….

“oh.” Yuni Lim menganggukkan kepala, memberikan tanda kalau dia sudah tahu.

“kalau begitu, Direktur Lim, kita pergi dulu.”

“pergilah.”

Yuni Lim juga tidak memutar kepalanya, pandangannya hanya tertuju ke dispenser, tetapi jika ada yang memperhatikan dengan teliti, akan menyadari kalau dia sedang memegang gelas dengan erat – erat.

Hanna Gu, sudah kembali?

…….

Kembali ke ruangannya, Yuni Lim mencari berita Hanna Gu di internet.

Ternyata memang sudah kembali.

Dua tahun ini Hanna Gu selalu syuting film, kebanyakan di luar negeri, kali ini dia kembali untuk memperkenalkan film barunya, sedikit mendadak, membuat semua penonton senang.

Yuni Lim menggeser mouse, dan terhenti di foto Hanna Gu yang tertawa lebar.

Tidak peduli dua tahun yang lalu maupun dua tahun kemudian, Yuni Lim mengakui, kalau Hanna Gu sangat menggoda orang.

Candra Gail tiba – tiba sadar, dan tunangan dengan Hanna Gu, juga dapat di mengerti.

Lelaki… bukankah selalu begitu?

Hanya saja, Candra Gail sekarang justru tidak bisa melepaskannya, tidak ingin bercerai, termasuk apa?

Suara “plak”, menutup laptopnya.

Saat ini, ada yang mendorong pintu dari luar.

Yuni Lim mengangkat kepala dan melihat, orang yang tadi dia cari di internet, sekarang muncul di depan pintunya.

Masih mengenakan pakaian dari foto yang dibagikannya di internet, terlihat datang kemari dengan buru – buru.

Saat dia melihat Yuni Lim, raut wajahnya sedikit berubah, lalu memberikan senyum lembutnya: “dengar – dengar kalau Yanyue media Kedatangan direktur baru, tidak disangka kalau adalah teman lama.”

Hanna Gu menutup pintu, melangkah dengan elegan, selangkah demi selangkah berjalan ke depan Yuni Lim, menatapnya dari atas.

Yuni Lim tidak menyukai perasaan seperti ini, lalu memundurkan kursinya, dengan tatapan dingin berkata: “apakah aku mengizinkanmu masuk?"

Hanna Gu terhenti, tahun itu saat dia bertemu Yuni Lim terakhir kali, melihatnya yang sangat terpukul, mengira kalau dia akan sangat menderita, tetapi tidak disangka, kalau dia semakin membaik.

Ditambah lagi, masih sama seperti dulu yang suka melebih – lebihkan.

Dia juga mendengar kabar, kalau Yuni Lim sudah kembali, baru datang kemari dengan buru – buru, setelah menyelesaikan konferensi pers.

Dia ingin melihat sebentar, tahun itu dimana dia menginjak Yuni Lim, sekarang akan seperti apa.

Hanna Gu dengan segera kembali ke pandangan normal, senyumannya tidak berubah: “sifat nona Lim masih sangat terus terang! Kelihatannya dua tahun ini, kamu jalani dengan baik.”

Begitu Yuni Lim terpikirkan, kalau Candra Gail akan Menikah dengan wanita ini, melakukan hal yang mesra, dia melihatnya, merasa sangat jijik.

“aku menjalaninya dengan baik atau tidak, apa hubungannya denganmu.”

“jangan begitu dingin, aku tidak punya teman di negara ini, kita pernah kenal, lalu tidak bertemu selama dua tahun, setidaknya harus mengobrol sebentar mengenang masa lalu.” Hanna Gu terhadap kedinginan Yuni Lim, seakan tidak melihatnya.

Yuni Lim tertawa dingin: “tidak disangka kamu begitu lucu, ingin mengenang masa lalu bersama mantan istri tunanganmu, apakah ingin mencari tahu dariku, pose apa yang dia sukai?”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu