After Met You - Bab 268 Kamu Tidak Tahu Bahwa Kamu Hamil?

Dan kenyataannya memang seperti yang dia pikirkan, setelah dia mengatakan nama Candra Gail, sekelompok pria ini kelihatan ragu-ragu sebentar.

Salah satu pria pergi ke samping dan menelepon sebentar. Tidak tahu apa yang dikatakan orang dari seberang telepon. Setelah pria itu merespons beberapa kali, dia menutup teleponnya.

Setelah sambungan dimatikan, dia mengumpat "Dasar wanita menjijikan."

Kemudian dia berjalan mendekati Yuni Lim, wajahnya tersenyum dengan jahat.

Yuni Lim mempunyai firasat buruk, tetapi tidak ada cara lain, dia hanya bisa maju, tidak bisa mundur.

"Jangan mendekat!"

Pria itu melangkah maju dua langkah, meraih dagunya dan melihatnya lagi, lalu tertawa, "Tampangnya cantik juga, tapi kenapa otaknya tidak beres? Kalian bilang betul tidak?"

Dia menoleh kepada pria--pria lain yang ada di belakang, semuanya tertawa serempak.

Pria itu mendekatinya beberapa langkah, menatapnya dengan tatapan merendahkan, "Orang kaya seperti mereka yang masuk dalam peringkat dunia, bagaimana mungkin memilihmu! Tunangannya adalah seorang artis ternama. Selain cantik, juga mempunyai latar belakang yang baik. Jangan bermimpi lagi. Jika kita merasa puas hari ini, mungkin kita bisa membiarkanmu tetap hidup ..."

Kekuatan pria yang mencubit dagunya agak besar, pada dasarnya memang kulitnya halus putih, dengan cepat berubah warna menjadi merah, tetapi dia seperti tidak merasakan sakit, segera bertanya kepada pria itu, "Tunangan apa?"

"Hei! Mau menangis? Hahaha!"

Wajah Yuni Lim memang cantik, dengan sepasang mata persik yang berkabut dan pada saat mengerutkan kening, sama seperti menangis, kelihatannya sangat kasihan.

Saat menatap pada seseorang, seperti sedang menggoda.

Sekelompok pria ini memang tidak baik, melihat dia yang seperti ini, juga tidak mempunyai kesabaran untuk bercanda lagi dengannya, hanya ingin langsung melahapnya.

"Sekarang masih terlalu awal untuk menangis, nanti kamu akan menangis karena terlalu nikmat!"

Baru saja selesai berkata, pria itu mencengkram kuat lengan Yuni Lim, menjatuhkannya dengan keras dan langsung ingin menimpanya.

Yuni Lim terlempar dengan kuat ke tanah, tulang-tulangnya sakit hingga berasa hampir patah. Dia menyipitkan mata, pandangan matanya kabur.

Tidak boleh ....

"Kali ini biarkan aku duluan, waktu itu kalian yang duluan ..."

"Barang sebagus ini, tentu saja harus bos yang duluan!"

"......."

Yuni Lim dapat mendengar suara mereka secara samar-samar, seperti ada peringatan dalam otaknya, membuatnya mulai tersadar.

Tidak bisa diam saja menunggu mati seperti ini.

Yuni Lim mengepalkan tangannya dengan kuat, kukunya ditancapkan ke dalam daging, kesakitan yang terasa, membuat otaknya dapat berpikir jelas.

Segera matanya terfokus pada seorang pria yang sedang melepaskan pakaiannya dan ingin menindihnya.

Yuni Lim tersentak, tangannya mengepal lebih kencang lagi, darah mengucur keluar lewat jari-jarinya yang putih.

Kemudian, ponsel pria itu berdering di saat berikutnya.

"Kurang ajar!"

Pria itu marah, mengeluarkan ponsel lalu melemparkannya pada orang di sebelahnya "Nyalakan pengeras suara."

Setelah pengeras suara dinyalakan, terdengar suara wanita, "Urusan sudah beres belum! Masih mau uang tidak!"

Suara ini ....

Yuni Lim menggigit bibirnya supaya dirinya tetap tersadar. Jelas, wanita ini telah menyamarkan suaranya, tetapi tetap kedengaran tidak asing baginya.

"Nada bicara seperti apa itu! Memangnya aku pengemis! Galak apa galak, " Pria-pria itu juga bukanlah orang yang sabar, tidak puas dengan nada bicara wanita di seberang telepon, langsung membalasnya.

Otak Yuni Lim langsung bekerja dan dia ingat, suara ini milik Yessica Lim!

Berpikir bahwa orangnya adalah Yessica Lim, hati Yuni Lim perlahan-lahan menjadi dingin.

Jika ada orang yang mempunyai dendam begitu besar dengannya, dilihat dari orang-orang sekitar ... hanya ada Yessica Lim, tidak ada orang lain lagi!

Ia tidak boleh membiarkan wanita itu berhasil menjalankan rencananya.

Bahkan jika Candra Gail tidak percaya padanya, dia juga tidak ingin menghancurkan sisa hidupnya.dengan cara demikian.

Pria itu masih berbicara ditelepon dengan Yessica Lim, bahkan sampai bertengkar. Dia tidak pernah mendengar Yessica Lim memarahi orang seperti seekor rubah betina.

Tetapi pada saat ini, yang lebih penting adalah melarikan diri.

Ketika perhatian para pria sedang tertuju pada telepon, ia dengan cepat berdiri, tetapi terlihat oleh mata salah seorang dari kelompok itu.

Yuni Lim gugup, langsung lari, juga tidak tahu apakah berlari ke arah pintu.

"Tangkap dia, dia ingin lari!"

Seseorang yang berada di depan segera menangkapnya.

“Lepaskan aku!” Yuni Lim tahu apa yang akan terjadi padanya jika dia tidak bisa melarikan diri.

Candra Gail sudah pergi. Pria itu tidak peduli lagi padanya. Pria itu mengatakan bahwa Andrea akan datang, tapi yang datang itu bukan Andrea, melainkan burung dan binatang buas.

Tidak ada yang bisa menolongnya!

Dalam pemberontakkannya, Yuni Lim merasa ada angin dibelakangnya. Dia dengan samar merasa, ada pintu keluar dibelakangnya!

Ketika orang-orang sedang sangat putus asa, mereka sering dapat mengeluarkan kekuatan terbesarnya, dia bahkan tidak tahu dari mana tenaganya berasal, dia sanggup menyingkirkan orang yang memegangnya, berbalik dan berlari ke belakang.

Namun, dia berhenti setelah berlari dua langkah.

Dibelakangnya bukan jalan keluar, hanya ada jendela di belakangnya.

Gunung itu sangat dingin, sama seperti hatinya, hanya ada angin dingin yang tak terbatas.

"Plak!"

Pria yang menangkapnya menamparnya dengan keras, " Tak Kubiarkan kamu pergi, jika berani coba saja melompat ke bawah! Wanita hina!"

Sebelah wajah Yuni Lim membengkak, ada juga suara dengungan lain di telinganya, Yuni Lim melihat ke samping dan menatapnya.

Yang dia pikirkan saat ini adalah bahwa jika dia melompat dari sini, akankah dia mati?

"Wanita hina, rasakan akibatnya!"

Pria itu mulai berkata-kata kotor memarahi Yuni Lim.

Mereka tampaknya berkeyakinan bahwa Yuni Lim tidak akan berani melompat. Wanita yang lebih cantik pada awalnya bersikeras melawan, dan kemudian mereka pada takut mati sehingga akan dengan patuh mengikuti kemauan mereka!

"Tidak tahu untung, kita bersama-sama saja masuki dia, lihat tampang murahannya, sudah diketahui ..."

Namun, ketika mereka sedang tertawa dan hendak maju untuk mengambil pakaian Yuni Lim, Yuni Lim memegang kusen jendela dan mendorong, hingga tubuhnya terjatuh ke bawah ....

"Celaka, bos, dia benar-benar melompat turun."

"Apakah dia akan mati?"

"Hei, bagaimana bisa mati dari lantai dua? Terjatuh parah, juga harus menyeretnya kesini dulu dan bicara ..."

"............."

Jarak dari lantai dua ke tanah tidak jauh, tetapi proses ini terasa sangat panjang bagi Yuni Lim, suara sekelompok orang itu masih terdengar di telinganya.

Rasa sakit menyebar ke seluruh badan dalam sekejap, terutama di perut bagian bawah.

Sebelum dia pingsan, sebuah suara yang akrab dan ganjil terdengar di telinganya.

"Gerakannya pelan-pelan sedikit ..."

-------------

"Tetes-"

Suara semacam mesin terdengar di telinga Yuni Lim, ia perlahan membuka mata.

Terlihat wajah seorang wanita asing begitu membuka mata. Ketika Yuni Lim bangun, suster bertanya dengan takjub, "Kamu sudah bangun ?"

"Kamu ..." Yuni Lim ingin berbicara, tetapi mendapati tenggorokannya serak dan suaranya tidak terdengar.

Perawat memberinya tabung infus dan berkata dengan simpati, "Kamu jangan terlalu bersedih, anak bisa ada lagi nanti."

"Apa yang kamu bicarakan?" Anak apa?

Yuni Lim tiba-tiba tersadar, wajah pucatnya menjadi putih, "Maksudmu ..."

Sebagai seorang perawat di spesialis kandungan, dia sudah terbiasa dengan pasien wanita semacam ini. Dia juga seorang wanita. Dia juga merasa sedikit kasihan, berniat menghiburnya, "Kamu jatuh dari lantai dua. Meskipun anak itu tidak dapat diselamatkan, untungnya tubuhmu tidak terluka ..."

Yuni Lim mengatupkan bibirnya dan mencoba beberapa kali sebelum berkata, "Aku benaran hamil sebelumnya?"

Perawat terkejut, "Kamu tidak tahu bahwa kamu hamil?"

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu