After Met You - Bab 707 Berpura-pura Sehat Saat Penyakitnya Kambuh

Direktur… Lim?

Yuni Lim mendengar ada sedikit menggerutu dan tidak puas dalam cara bicara Candra Gail.

Yuni Lim hanya takut jika ia dapat mengganggunya tidur, maka dari itu saat ia bangun, ia tidak membangunkannya, apakah ia harus berbuat sampai seperti ini?

Yuni Lim memijat-mijat dahinya, bertanya padanya: “Sudah bangun?”

Candra Gail bicara dengan tersedu-sedu: “Iya, aku telah dimainkan oleh seorang wanita sampai pukul dua atau tiga pagi, saat aku bangun, aku menyadari bahwa hanya ada aku sendiri di tempat tidur, setelah dipakai, aku dibuang begitu saja.”

Yuni Lim: “…”

Di dalam villa, Candra Gail sedang duduk di meja makan, bersiap-siap untuk sarapan.

Sudah lama sekali ia tidak tidur senyenyak ini.

Setelah pulang ke rumah dan kembali ke lingkungannya yang familiar, memeluk Yuni Lim sampai tertidur, ia tidak merasa tidak biasa.

Maka, saat Yuni Lim sudah bangun pun, ia tidak mengetahuinya.

“Berbicara yang serius, sebenarnya di antara kita berdua, siapa yang memainkan siapa?”

Setelah Yuni Lim mengatakan itu, ia baru menyadari bahwa ia masih berada di ruang rapat.

Rapat baru saja selesai, ia tidak terburu-buru untuk meninggalkan ruang rapat, ia segera mendongak dan melihat sekeliling, setelah memastikan bahwa ia hanya seorang diri di dalam ruangan itu, barulah ia merasa lega.

Sepertinya, Candra Gail langsung mengetahuinya: “Kamu mempermainkanku.”

Tidak tahu malu.

Yuni Lim terlalu malas untuk berdebat dengannya, lagi pula ia tidak akan memenangkan debat dengannya.

Yuni Lim berdiri dan melihat keluar, bersiap untuk kembali ke ruangan kerjanya sendiri.

“Apakah kamu sudah sarapan?”

Candra Gail tidak menjahilinya lagi, lalu ia menjawab: “Sedang bersiap untuk sarapan.”

“Kalau begitu, kamu sarapan saja, nanti saja kita bicara lagi.” Yuni Lim sudah berada di depan pintu ruangannya, selesai bicara, ia hendak memutuskan teleponnya.

“Baiklah.”

Setelah Candra Gail menjawabnya, ia memutuskan teleponnya.

……

Pagi hari dengan cepat berganti siang.

Siang hari, Yuni Lim berencana untuk menelepon Candra Gail, menanyakan padanya apakah ia mau makan malam di luar, namun ia teringat akan keadaan Candra Gail saat ini, ia belum bisa muncul di hadapan orang banyak, jadi ia mengurungkan niatnya.

Yuni Lim dan Lina pergi keluar bersama, lalu mencari restoran dan makan bersama.

Selesai memesan makanan, Yuni Lim beranjak untuk pergi ke kamar mandi.

Saat mencuci tangan, ia melihat di cermin, dari luar, muncul seorang wanita yang pakaiannya serba tertutup, ia tampak menyeramkan dan misterius.

Yuni Lim mengerutkan keningnya, ia menjadi waspada.

Baru saja ia bangkit, kemudian ia melihat perempuan itu membuka maskernya: “Yuni Lim!”

Mata yang biru dan jernih, wajah yang menawan.

“Bate Charlene?” Yuni Lim menatapnya, rasa waspada yang terlihat di wajahnya kini menghilang, ia menoleh dan menatapnya dengan bingung: “Mengapa kamu berpenampilan seperti ini?”

Dengan kesal Bate Charlene menatapnya: “Kamu pikir aku menginginkannya?”

Kalau bukan karena ancaman dari Candra Gail, seumur hidupnya ia tidak akan melakukan hal seperti ini.

Namun, ia tidak mungkin menandingi Candra Gail, maka ia hanya bisa mengikuti nasehatnya.

Melihat raut wajah Yuni Lim yang penuh dengan tanya melihatnya, ia langsung teringat ucapan Candra Gail, ada kilatan petir di matanya, namun entah ia teringat hal apa, ia menggigit bibirnya dan berkata: “Sebelum ini aku pernah berkata padamu, orang yang menyelamatkan Candra Gail, pria yang bermarga Lu, apa hubungannya denganmu?”

Yuni Lim tidak tahu mengapa tiba-tiba ia mengungkit tentang Lukman Lu, raut wajahnya terlihat dingin: “Untuk apa kamu menanyakan hal ini? Apa hubungannya denganmu?”

Yuni Lim dan Bate Charlene bisa dibilang cukup akrab, namun mereka juga bisa dibilang terlalu asing, masalah pribadi seperti ini, Bate Charlene tidak perlu mengetahuinya, Yuni Lim juga tidak perlu menjawabnya.

Tuhan tahu apa tujuannya.

Ada kilatan di tatapan Bate Charlene, ia menekankan nada bicaranya: “Pagi ini aku pergi sarapan, lalu bertemu dengannya.”

Yuni Lim seketika mendongak menatapnya: “Di Malaysia? Bertemu dengannya?”

Yuni Lim tidak bisa menebak ekspresi wajah Bate Charlene, ekspresi di wajahnya terlalu rumit.

Namun ia teringat akan penampilan pria yang ia temui pagi tadi, ia mengerutkan keningnya: “Sepertinya keadaannya tidak cukup baik, jika kamu menganggapnya teman atau sebagai orang yang telah menyelamatkan Candra Gail, kamu dapat menemuinya, aku hanya bisa mengatakan hal ini, sore ini aku akan pulang ke Kerajaan J.”

Setelah Bate Charlene selesai bicara, ia langsung bergegas pergi.

Untuk beberapa saat, Yuni Lim masih terdiam karena terlalu terkejut, kemudian dengan cepat ia kembali dari lamunannya dan mengejar Bate Charlene.

Ia menarik tangan Bate Charlene: “Dimana kamu bertemu dengannya?”

Bate Charlene segera menangkis tangannya, ia seperti takut akan dihajar olehnya.

“Tidak ada gunanya mengatakan ini padamu, sekarang ia pasti sudah tidak ada disana, jika kamu memang berniat mencarinya, pasti akan kamu temukan.”

Yuni Lim tidak menjawab, karena apa yang Bate Charlene ucapkan itu memang benar, hanya jika Lukman Lu memang benar-benar ada di Malaysia, dan ia memiliki niat untuk mencari, ia pasti akan menemukannya.

Sebelumnya, ia tidak berhasil menemukan Candra Gail, karena Candra Gail sangat berhati-hati.

Lukman Lu juga orang yang sangat berhati-hati, namun ia tidak seperti Candra Gail yang sangat sulit ditebak, jika ingin mencarinya mungkin akan memerlukan waktu yang lama, namun ia pasti bisa ditemukan.

Bate Charlene maju beberapa langkah, namun ia seperti teringat akan sesuatu, ia berbalik, dan menatap Yuni Lim yang masih berdiri di tempat yang sama, entah apa yang ada dalam pikirannya.

Raut wajahnya seperti memikirkan sesuatu yang rumit, ia ragu, namun tetap berbalik: “Kamu memiliki waktu, sering-seringlah menemani Candra Gail, jauhilah orang yang bermarga Paige itu.”

Ia pernah melihat Candra Gail menemui Albert Paige, ia juga pernah melihat Candra Gail merasa rishi dan terganggu karena Yuni Lim berbicara dengan pria lain.

Saat ini Candra Gail terlihat normal, namun Bate Charlene tahu, penyakitnya belum sembuh, namun satu-satunya orang yang bisa mempengaruhi kesehatannya hanyalah Yuni Lim.

Candra Gail sangat peduli pada Yuni Lim, hanya jika Yuni Lim tidak berbuat macam-macam, ia tidak akan kambuh.

Bate Charlene baru pertama kali bertemu orang sakit seperti Candra Gail.

Ia dapat memastikan, Candra Gail memiliki penyakit yang menyerang jiwa dan mentalnya, namun kini jika mengandalkan konselor dan pskiater, tidak ada gunanya.

Karena ia sangat pintar, ia dapat berpura-pura sehat saat penyakitnya kambuh, lalu mengelabui semua dokter kejiwaan.

Untung saja, Candra Gail bertemu dengan Yuni Lim, paling tidak ada orang yang bisa mengatasinya, jika ia tidak berjalan di jalan yang benar, ia benar-benar bisa membahayakan orang di sekitarnya.

Walaupun Candra Gail bukan orang yang tidak bersalah, paling tidak ia dikenal sebagai pengusaha yang terkenal, ia berpengaruh dalam dunia usaha.

Yuni Lim mau tidak mau mengakui bahwa kemampuannya terbatas, ia tidak bisa menyembuhkan Candra Gail.

Dengan cermat Yuni Lim mengamati Bate Charlene, ia hanya bsa mengamati raut wajahnya yang khawatir.

Ia mengerutkan kening dan bertanya: “Tidakkah kamu berpikir jika kamu sedikit keterlaluan mengatakan ini?”

Bate Charlene mengerutkan bibirnya, lalu dengan langkah besar ia pergi menjauh.

Dalam hati Yuni Lim merasa sangat penasaran.

Benarkah Bate Charlene tidak lagi memiliki perasaan dengan Candra Gail? Apa maksud ucapannya tadi?

Pikiran-pikiran ini, memang sangat sulit ditebak.

Bate Charlene mengatakan bahwa Lukman Lu berada di Malaysia, jika hal ini benar, kalau begitu orang-orang dari Grisi juga sudah tiba di Malaysia.

Sementara itu, Marchelius Gail yang lama tidak ada kabarnya, mungkin saja juga telah berada di Malaysia.

Kemarin, Yuni Lim hampir saja dirampok, namun Bate Charlene menyelamatkannya.

Kalau begitu, orang yang hendak merampoknya kemarin, adalah Grisi? Atau Marchelius Gail?

Atau, keduanya telah bekerja sama?

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu