After Met You - Bab 542 Tamu Tak Terduga

Mendengar nama Alex Paige, Candra Gail berpikir sebentar sebelum mengingat adegan pertemuan pertamanya dengan Alex Paige.

Lagi pula sudah sepuluh tahun, wajar jika dia tidak bisa mengingatnya untuk sesaat.

Setelah beberapa saat, dia menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Kalau begitu bagaimana kalian berkenalan?" Yuni Lim tertarik dan bertanya padanya.

"Pertama kali kita bertemu, dia adalah klienku," Candra Gail berkata ringan.

Dengan itu, dia pergi ke kamar mandi.

Yuni Lim mengikutinya, bertanya, "Lalu?"

Tapi Candra Gail mengabaikannya.

Meskipun Yuni Lim masih di belakangnya, dia masuk ke kamar mandi dan menutup pintu.

Yuni Lim langsung berhenti, menyentuh hidungnya dan menatap pintu yang sangat dekat dari wajahnya. Untung saja dia cekatan.

Dia hampir tertabrak pintu.

Tidak masalah jika Candra Gail tidak ingin membahasnya, ia akan bertanya pada Alex Paige ketika mereka pulang.

Candra Gail tidak segera melepas pakaiannya dan mandi ketika ia masuk ke kamar mandi. sebaliknya, ia berpaling menghadapi pintu. Melalui pintu kaca ia memastikan siluet yang berdiri di luar meninggalkan arah kamar mandi sebelum berjalan masuk.

Kamar mandi itu sangat besar. dia berjalan beberapa langkah dan membuat panggilan telepon: "Kamu bisa melakukannya."

...

Keesokan hari.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi ketika Yuni Lim bangun.

Dia tidur nyenyak kemarin malam, mungkin karena dia tidak tinggal di istana Morgen Wen Lagi.

Candra Gail sudah lama pergi, dan setelah mandi, dia membuka pintu dan keluar.

Karena dia sedikit mengantuk ketika dia datang kemarin malam, dia tidak ingat bentuk vila ini.

Dia berkeliaran di koridor untuk beberapa saat sebelum dia menemukan tangga.

Dia menuruni anak tangga dan melihat banyak orang di aula lantai bawah.

Ada beberapa pelayan, Candra Gail dan Andrea.

Dia ingat ini hari kerja, kenapa mereka tidak pergi bekerja di perusahaan?

Beberapa orang duduk bersama-sama dan entah apa yang mereka bicarakan. Lina menoleh dan melihat Yuni Lim, tersenyum dan menyapa, "Nyonya."

Candra Gail berbalik.

Melihat bahwa Yuni Lim telah turun, dia mengatakan sesuatu kepada Andrea dan bangun untuk berjalan menuju Yuni Lim.

Dia berdiri di depan Yuni Lim dengan tatapan lembut: "Sarapan dulu."

Dengan itu, ia melirik ke arah pelayan yang berjaga : "Bawa nyonya ke ruang makan".

Tanpa menunggu Yuni Lim berbicara, Lina tiba-tiba berdiri dan menawarkan diri, "Biar aku saja!"

Suaranya sedikit mendesak dan keras, yang segera menarik perhatian semua orang.

Lina berkedip malu. Matanya birunya sangat indah.

"Aku akan membawa nyonya sarapan," Ia mengulang perkataannya, dengan nada yang lebih tenang.

"Baik." Candra Gail berpikir tidak ada salahnya jika Yuni Lim dan Lina menjadi lebih akrab.

Saat ini, dia tidak yakin berapa lama dia akan tinggal di sini.

Dan apabila suatu hari ia tidak bisa memperhatikannya, Lina sebagai seorang wanita bisa menemaninya untuk menghabiskan waktu.

Yuni Lim tidak tahu seberapa jauh pemikiran Candra Gail.

Dia tersenyum dan berkata, "Terima kasih."

Terlihat jelas, sama seperti Andrea, hubungan Lina dengan Candra Gail juga sangat dekat dan bergantung pada Candra Gail.

Beberapa hari setelah berkumpul, dia sadar bahwa sifat Lina sedikit lebih ceria dari Andrea, dan dia mengingatkannya akan Tasya.

Gadis yang tampak cantik, memiliki kepribadian riang, dan memiliki kemampuan bekerja yang kuat akan membuat orang tanpa sadar merasa senang.

"Nyonya, aku akan membawamu sarapan dan kemudian mengajakmu berkeliling vila." Lina kemudian membawanya ke ruang makan.

Ketika mereka tiba di ruang makan, Lina menyajikan sarapan satu per satu.

Dia menolak semua pelayan yang berusaha membantu.

Yuni Lim malu bangun terlambat, tapi melihat tampilan Lina yang tidak peduli, Yuni Lim tidak membahasnya lagi dan mulai sarapan setelah mengucapkan terima kasih.

"Apakah rasanya cocok dengan seleramu? Bos secara khusus memberitahu koki untuk memasak makanan Malaysia saja kedepannya." Lina duduk di depannya, memangku dagunya dan menatapnya. Sepasang mata biru cerah itu membuat seluruh penampilannya memberikan kesan muda dan segar, jauh berbeda dari aura ketika dia pertama kali melihatnya.

Yuni Lim tidak bisa menahan rasa penasarannya, "Berapa umurmu, jika kamu tidak keberatan?"

Lina tidak keberatan Yuni Lim menanyakan usianya. Dia berpikir dengan hati-hati dan berkata, "Hm...dua puluh enam."

Yuni Lim mengangguk. Dua puluh enam, dua tahun lebih tua darinya.

Dibutuhkan kemampuan yang tinggi untuk bekerja di bawah Candra Gail. Menjadi tangan kanan Candra Gail, dan mempertahankan sifat periangnya tentu saja merupakan hal yang sulit.

"Nyonya, aku ada pertanyaan..."

Yuni Lim memotongnya : "Pakai...nama saja."

Meskipun sudah biasa dipanggil "Nyonya" oleh Andrea, tetapi ia tidak nyaman mendengar panggilan itu dari mulut Lina.

"Tidak, tidak.. kamu adalah nyonya." Lina tersenyum dan menolak.

Yuni Lim melihatnya dan tidak memaksanya: "Apa yang ingin kamu katakan tadi?"

Mendengar pertanyaan Yuni Lim, dia merasa tidak nyaman. Dia meragu sesaat sebelum akhirnya membangun keberanian untuk berkata, "Apakah Daniel Mo datang bersama kalian?"

"Dokter Mo?" Yuni Lim melihat wajah Lina yang tersipu. Ia berpikir keras sebelum teringat akan hari pertama ia melihat Lina dan Andrea.

Dia jelas ingat percakapan antara Lina dan Andrea waktu itu.

Berita tentang pria.... Apakah pria itu Daniel Mo?

Pipi Lina merah.

Tetapi...

Yuni Lim memikirkan obsesi Daniel Mo akan kebersihan dan bagaimana ia ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan penelitian, yang membuatnya secara tidak langsung khawatir akan Lina.

"Aku tidak terlalu jelas tentang hal ini, karena aku datang ke sini dengan kakek, aku tidak tahu apakah Candra Gail kembali dengan Daniel Mo atau tidak."

Yuni Lim melihat senyum di wajah Lina runtuh dan menambahkan, "Aku bisa menanyakannya kepada Candra Gail untukmu."

Mata Lina kembali bersinar segera setelah dia mendengar ini.

Yuni Lim tersenyum dan mulai menikmati sarapan dengan tenang.

Tapi setelah sarapan, sudah waktunya makan siang lagi.

Dia mulai bisa menebak mengapa Candra Gail dan mereka tidak pergi ke kantor hari ini.

Ia baru pertama kali mengunjungi vila ini, dan mereka khawatir ia tidak mengenal tempat ini, jadi mereka secara khusus tinggal dengannya untuk sehari.

Dia sudah lama tahu bahwa Candra Gail selalu memperhatikannya hingga ke hal-hal kecil, tetapi sekali lagi ia merasa tersentuh akan kepedulian suaminya .

Di sore hari, Vila kedatangan tamu yang tak terduga.

Yuni Lim dan Lina sedang berjalan keluar dari taman di halaman belakang, ketika sedang asik berbicara dan berjalan di koridor, dia mendengar suara Jeremy Gail.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu