After Met You - Bab 142 Kebenaran Adalah Hal Yang Paling Mudah Di Tutupi

Hanna Gu berdiri di belakang asisten Andrea, melihat Yuni Lim memelototinya, dia juga tidak pusing, hanya tersenyum sejenak, bahkan merasa puas.

Tangan Yuni Lim memegang mangkok erat – erat, terdiam melirik kea rah lain.

Meskipun dia mempercayai Candra Gail, tetapi, strategi Hanna Gu juga tidak dapat diremehkan, dia akan melakukan apa saja.

Sesaat setelah itu, pintu kamar kembali terbuka, Canda Gail sudah memakai baju, rambutnya masih sedikit basah, wajahnya yang pucat, kantong matanya yang hitam, membuat perbedaan yang jelas, entah kenapa terlihat sedikit menggoda.

Yuni Lim memegang bibirnya, sudahlah jika dia memang tampan, tetapi sudah sakit saja masih begitu tampan, melanggar aturan!

Candra Gail melihat sekilas, pada akhirnya tatapannya berhenti di Yuni Lim: “turun ke bawah.”

Dia tidak suka membiarkan orang lain masuk ke kamar.

“Candra” Hanna Gu memanggil namanya, Candra Gail melihat ke arahnya, ucapannya yang penuh perhatian, dengan nada lembutnya: “apakah kamu sudah merasa lebih baik?”

Yuni Lim merasa Hanna Gu adalah perempuan yang cantik, jika dia adalah seorang lelaki, bisa jadi dia juga akan menyukai Hanna Gu, meskipun dia juga tidak mengerti kenapa Candra Gail tidak menyukai Hanna Gu, tetapi dia merasa sangat bersyukur.

“iya.” Candra Gail menjawabnya, mengulurkan tangan dan membawa mangkok yang ada di tangan Yuni Lim, lalu merangkul Yuni Lim dan turun ke bawah.

Yuni Lim merasa tangannya menjadi ringan, mangkok yang ada di tangannya sudah di ambil Candra Gail, dia ingin mengambilnya kembali: “aku saja…..”

Candra Gail melihat ke arahnya, matanya berkedip: “hanya demam saja, bukan lumpuh, apa menurutmu aku tidak bisa mengangkat semangkok sop ayam?”

“bukan…” Yuni Lim merasa pasrah.

Candra Gail mendapatkan jawabannya yang mengelak, dengan puas menuju ke bawah.

Hanna Gu melihat pemandangan itu, menggigit bagian bawah bibirnya dan berdiri di tempat semula.

Asisten Andrea berjalan maju, melihat Candra Gail dan Yuni Lim yang sudah ada di depan, dengan suara kecil berkata kepada Hanna Gu: “melihatnya saja membuatku ingin menikah, setidaknya saat sakit, aka nada orang yang membuatkan sop.”

Jadi bagaimana pun juga, pemikiran laki – laki dan perempuan itu berbeda.

Yang dilihat asisten Andrea adalah saat Yuni Lim membuatkan sop untuk Candra Gail, sedangkan yang dilihat Hanna Gu adalah, Candra Gail yang bahkan tidak rela Yuni Lim mengangkat mangkok, perhatiannya membuat hatinya sakit.

Sedangkan perhatian ini, seharusnya bisa menjadi miliknya.

“asisten Andrea setelah pulang dari luar negeri, Bahasa mandarinmu semakin membaik, jika kamu mempunyai mata biru yang indah, pasti akan membuat orang – orang mengira kalau kamu lahir dan besar di sini.”

Hanna Gu melihat ke arah asisten Andrea, dengan senyumannya.

Asisten Andrea tidak tahu maksud dari perempuan ini, dengan tersenyum berkata: “semua orang juga berkata seperti itu, haha!”

Lalu, Hanna Gu dan asisten Andrea turun ke bawah, ke arah ruang makan.

Candra Gail sudah di sana meminum sop ayam, Yuni Lim membawa sesuatu keluar dari arah dapur.

Melihat Hanna Gu yang turun bersama asisten Andrea, Yuni Lim melihat ke arah mereka: “mau …. Makan siang bersama?”

Setelah dia selesai berbicara, dia berjalan kea rah meja makan, menaruh sayuran yang sudah ditumisnya di atas meja, dalam hati berharap kalau mereka akan tetap tinggal.

Ini adalah kali kedua dia memasak, makanan yang dimasaknya tidak sampai tidak enak, tetapi semuanya tidak menaruh garam.

Candra Gail masih sedang sakit, lagi pula selera makannya juga tidak akan baik, dia tidak akan membedakan apakah makanannya enak atau tidak enak.

Dia bisa mengerjai Hanna Gu sejenak, membuat Yuni Lim merasa puas.

Tetapi tentu saja kenyataannya tidak sama sepeti apa ang dibayangkannya.

Candra Gail menaruh sendoknya ke dalam mangkok, mengangkat kepalanya dan melihat ke asisten Andrea: “masalah istana Yurich, harus kamu perhatikan sedikit, siang hari lebih banyak orang, kamu kembali untuk mengawasi, jangan sampai terjadi sesuatu tapi tidak menemukan orangnya.”

Hati asisten Andrea sedikit bingung, jika dia tidak salah mengerti, bos tidak ingin dia ikut makan, sedang mengusirnya?

Setelah menjadi bawahan beberapa tahun bahkan anjing saja tidak dapat dibandingkan dengannya.

Meskipun dia tahu prinsip yang menyedihkan ini, tetapi asisten Andrea dengan senyumannya berkata: “tenang saja bos, aku akan bekerja dengan baik.”

“iya.” Candra Gail menganggukkan kepala puas, lalu melihat kea rah Hanna Gu: “bukankah belakangan kamu mengambil film baru? Kamu menjengukku sudah menghabiskan waktumu, biarkan asisten Andrea mengantarmu pulang saja.”

Hanna Gu ter bata – bata: “kalau begitu… kamu jaga dirimu baik – baik.”

Yuni Lim berdiri di depan meja makan, tercengang melihat Galvin yang duduk mengusir asisten Andrea dan Hanna Gu.

Candra Gail tidak lupa membicarakan kalimat terakhir: “saat keluar ingat tutup pintunya.”

Yuni Lim melihat Hanna Gu menghentakkan kakinya sejenak.

“mengapa kamu mengusir mereka?” Yuni Lim berkata sambil menyendok semangkuk sop ayam yang tawar itu, duduk berhadapan dengan Candra Gail.

Candra Gail dengan pelan menghabiskan sop ayamnya, semangatnya juga semakin membaik, dengan pelan berkata: “mereka sangat sibuk.”

Dengan arti lain, bukan dia yang mengusir lain.

“……”

Candra Gail tidak peduli dia berpikir apa, dengan raut wajahnya yang datar ia menitipkan mangkuk ke depannya: “beri aku satu mangkuk lagi.”

Yuni Lim memajukan mulutnya dan menuju ke dapur untuk mengambil sop.

Pandangan Candra Gail melihat Yuni Lim masuk ke dapur, baru menyimpan pandangannya, ia bersandar, mengulurkan tangannya dan memijat bagian bawah kepalanya, tubuhnya masih sedikit tidak nyaman.

Dia baru pertama kali merasakan Yuni Lim memasak untuknya, bagaimana mungkin membiarkan orang lain ikut merasakannya.

……..

Keadaan tubuh Candra Gail sangat baik, setelah istirahat di rumah seharian, di hari kedua saat dia bangun, kurang lebih sudah merasa lebih baik.

Yuni Lim turun melihat lelaki yang sedang terduduk di meja makan menyantap sarapan, tercengang: “mengapa kamu bangun sepagi ini?”

“jika aku tidak bangun sepagi ini, ada orang yang tidak dapat menyantap sarapannya.”

Candra Gail hanya melihatnya sekilas, lalu membalikkan badannya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil dua gelas jus.

Yuni Lim memegang hidungnya, lalu duduk di depan meja makan: “aku kemarin itu lupa…..”

Setelah sarapan, keduanya bersiap untuk pergi ke kantor.

Setelah Yuni Lim sampai di kantor, ia ditarik Tasya ke sebelah: “apakah kamu sudah lihat beritanya?”

“tidak melihat.” Kemarin dia masih sibuk menjaga Candra Gail yang sedang sakit, mana sempat melihat berita.

“coba lihat ini, komentarnya berpihak ke sebelah.” Tasya menunjukkan komentar yang ada di teleponnya.

Itu adalah posting an yang panjang, intinya sedang membicarakan Hanna Gu yang kali ini terluka di studio, bahkan masa lalu Yuni Lim juga ikut dibicarakan, topik ini menjadi topik utama.

Blogger itu bahkan berpihak ke Yuni Lim, selain itu karena dia juga sangat terkenal, otomatis semua netizen mengikutinya.

Posting an ini di sebarkan hingga ratusan kali, semuanya berpihak sebelah.

Setelah Yuni Lim melihatnya, ia tidak terlihat bahagia seperti yang Tasya prediksikan, tetapi tersenyum dengan pasrah, tidak berkata apa – apa.

Setelah kembali ke kantor, dia membuka komputernya, dan bengong melihat ke layar komputer.

Kenyataan adalah hal yang paling mudah untuk di tutupi, jadi kebanyakan orang tidak akan peduli, terkadang mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat.

Setiap orang ingin berdiri di titik tertinggi, menilai orang, prihatin terhadap orang, tetapi yang paling lucu adalah, Yuni Lim justru karena orang – orang yang tidak penting ini, justru membuat masalahnya berkurang.

Karena posting an ini berpihak kepada Yuni Lim, ditambah lagi Hanna Gu yang dengan maksud tersendiri membantunya berbicara, masalah ini juga telah berlalu.

Tetapi, dampak lainnya adalah, Yuni Lim kembali menjadi pusat perhatian.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu