After Met You - Bab 793 Sejak Kecil Sudah Menjadi Pemabuk (Kisah Paige dan Lu)

Hari sudah malam ketika Alex Paige sampai di rumah Keluarga Paige.

Mulai dari halaman sampai ke dalam rumah, suasananya sangat sunyi.

Ia juga tidak mengatakan akan pulang sebelumnya, namun Bibi Liu tetap menyalakan lampu ruang keluarga.

Setelah pesta pernikahan mereka selesai dilaksanakan, mereka tinggal di rumah untuk beberapa waktu, kemudian mereka kembali ke Malaysia, akhir-akhir ini Alwin Bai entah sibuk melakukan apa, ia juga jarang pulang ke rumah.

Dengar-dengar ia sudah mempunyai wanita lain.

Albert Paige tidak bisa menahan tawanya ketika mengingat hal ini.

Kedua adiknya, semua telah menikah, bahkan ada yang dua kali, hanya dia yang masih seorang diri, maka tidak heran jika saat ia pulang, selalu dinasehati oleh dua orang tua di rumahnya.

Jika ia terlebih dulu mengatakan akan pulang ke rumah, kedua pria tua itu pasti sudah mengatur untuk mengenalkannya pada seorang wanita.

Maka mau tidak mau ia pulang diam-diam saat sudah larut malam.

Pekerjaannya sudah sangat sibuk, ditambah harus mendengarkan ocehan dan nasehat saat pulang ke rumah, walaupun ia masih bugar, ia akan merasa sakit kepala.

Ia mengendap-endap masuk ke kamar, sehingga tidak mengagetkan orang rumah.

Saat sudah masuk, akhirnya ia bisa menghela napas lega.

Ia menyalakan lampu, ia melepaskan jasnya dan melemparnya dengan sembarang, kemudian ia melepaskan satu-persatu kancing bajunya dan masuk ke kamar mandi.

Ia mengerjapkan matanya, kemudian ia melihat selimutnya berantakan di atas kasur.

Apakah ada orang yang tidur di tempat tidurnya?

Ia terbiasa melipat selimut dengan rapi, bahkan di kamarnya sendiripun begitu

Dengan cepat ia melangkah ke tempat tidur, ia menyibakkan selimutnya, kemudian ia melihat Julianna Lu terbaring di tempat tidurnya, wajahnya merah dan panas.

Albert Paige mengerutkan kening, bagaimana dia bisa ada disini?

Ia mendekatkan diri padanya, kemudian ia langsung mencium bau alkohol.

Raut wajah Albert Paige menjadi dingin, namun gerakannya sangat lembut saat kembali menyelimuti tubuh Julianna Lu.

Bocah ini semakin hebat, biasanya ia tidak menelepon dan mengganggunya, pada akhir pekan ia juga tidak menemuinya untuk makan bersama, namun saat ia tidak di rumah, ia datang ke rumahnya dan minum sampai mabuk, dan ia juga tidur di kasurnya.

Kakek sering mengundangnya untuk minum-minum di rumah.

Sejak kecil ia memang sudah suka minum alkohol.

Entah mengapa orang ini suka sekali minum alkohol.

Albert Paige menatap wajahnya untuk beberapa saat, entah mengapa ia merasa sedikit panas dan haus.

Mungkin karena penghangat ruangan di kamar itu terlalu panas, ia merasa tidak terbiasa saat ia pertama kali masuk ke kamar.

Kemudian ia berbalik dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, ia mencari selimut baru, kemudian berbaring di sofa.

Sofa itu sangat kecil, ia merasa tidak nyaman berbaring di sana, walaupun ia tertidur sampai hari menjadi terang, namun ia terus memimpikan hal-hal yang aneh.

Walaupun Julianna Lu mabuk berat, namun minuman yang ia minum dengan pria tua adalah minuman berkualitas tinggi, maka ia bisa bangun pagi dan tidak terlalu pusing.

Ia menyibakkan selimutnya, kemudian ia melihat ada seorang pria yang tidur di atas sofa, dengan cepat ia naik lagi ke atas kasur.

Mengapa kakak pulang ke rumah?

Bukankan Bibi Liu berkata bahwa kakak tidak akan pulang hari ini?

Albert Paige memiliki kepekaan yang tajam dari seorang tentara, lagi pula ia terbiasa bangun pagi, ia membuka matanya.

Ia melihat Julianna Lu yang memakai baju tidurnya yang berbulu, ia duduk di atas tempat tidur, ia bengong menatapnya.

Poninya terlihat berantakan, tatapan matanya kosong, saat orang baru saja bangun tidur, respon mereka juga tidak terlalu cepat.

Albert Paige juga tidak mempedulikannya, ia menggaruk alisnya, kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Mendengar suara air dari dalam kamar mandi, akhirnya Julianna Lu benar-benar sadarkan diri.

Ia berdiri dan berjalan menuju sofa dan duduk di sana, masih terasa rasa hangat bekas Albert Paige tidur di sana.

Dengan cepat Albert Paige memakai bajunya dengan rapi.

Julianna Lu selalu mengagumi kecepatan Albert Paige saat mandi dan berpakaian, ia hanya menghabiskan waktu lima menit.

“Kakak, bagaimana bisa kamu pulang ke rumah?” Ia mengambil bantal yang ada di dekatnya kemudian memeluknya untuk mengurangi rasa canggung.

Setelah pernikahan Alex Paige dan Tasya, ia menjadi jarang bertemu dengan Albert Paige, mungkin hanya beberapa kali bertemu dan saling menyapa dengan singkat.

Lama sekali mereka tidak bertemu di ruang tertutup seperti ini, terlebih lagi ini adalah kamar Albert Paige.

Albert Paige menjawab dengan singkat, tidak seperti biasanya: “Akhir pekan.”

Pada akhir pekan, ia akan pulang ke rumah.

“Oh.” Kata Julianna Lu, ia tidak tahu harus mengatakan apa.

Sebelum ini, saat ia masih terus mengincar Albert Paige dan mengikutinya kemanapun ia pergi, ia tidak merasa aneh dengan Albert Paige yang misterius dan sedikit bicara ini.

Sekarang saat ia jarang bertemu dengannya, ia baru merasa bahwa ia benar-benar sangat datar dan dingin.

Walaupun ia berusaha keras untuk tidak mempedulikannya lagi, namun ia tetap masih merasa sedih.

Albert Paige menatapnya dari arah yang lebih tinggi, ia menunduk dan menatapnya, ia hendak mengatakan sesuatu, namun akhirnya ia tidak mengatakannya.

Walaupun Julianna Lu memakai baju tidur yang tebal dan hangat, namun Albert Paige sudah lama mengenalnya, ia tahu bahwa ia tidak memakai pakaian dalam.

Juliana Lu memang selalu ceroboh dan sembrono, ia tidak mempedulikan itu semua, Albert Paige sudah menasehatinya berkali-kali, namun setiap kali ia menasehati Julianna Lu, Julianna Lu selalu tidak sabaran dan langsung berkata bahwa ia sudah tahu, malah ia terlihat lebih kesal dan bisa sewatu-waktu marah.

Albert Paige sudah pasrah, baginya, Julianna Lu sudah tumbuh besar, iapun merupakan teman sekolah Luna Cheng, mereka berdua seumuran, Julianna Lu dan Luna Cheng sudah seperti adik perempuan baginya.

Albert Paige berpikir sejenak, kemudian menjadi marah: “Julianna Lu, apakah setelah kamu minum-minum, kamu bisa sembarangan tidur di rumah orang? Tidakkah kamu sedikit saja memikirkan tentang keamananmu?!”

Julianna Lu yang pada awalnya memang sedang sedih, begitu mendengar ucapannya ini, wajahnya langsung menjadi pucat.

Jadi maksudnya, ia tidak boleh tidur di kamarnya?

Hidungnya mulai berair, ia menggigit bibirnya dan menatap Albert Paige: “Aku hanya tidur sebentar di kasurmu, apakah kamu harus semarah itu? Bukankan kamu bisa tidur di kamar kakak-kakak yang lain? Jika semua penuh, kamu juga bisa membangunkanku!”

Ia bukannya tidak pernah tidur di kamar Albert Paige, ia bisa semarah ini, pasti karena ia sudah memiliki wanita lain di luar sana.

Itu adalah apa yang dikatakan internet.

Albert Paige mengerutkan keningnya: “Bukan itu maksudku.”

“Lalu apa maksudmu?” Julianna Lu berdiri, kemudian dengan cepat ia melangkah menuju keluar, ia berjalan sembari berkata: “Kalau kamu tidak senang, aku juga tidak akan tinggal di rumahmu lagi, seperti aku ini orang asing saja.”

Albert Paige yang melihatnya hendak keluar, dengan cepat mengejarnya, kemudian membopongnya kembali masuk: “Kamu mau langsung pergi?”

“Kalau tidak? Menunggu kamu sampai selesai memarahiku baru aku pergi?” Julianna Lu memberontak, namun karena badannya yang kecil, ia tetap tidak bisa lepas dari gendongan Albert Paige, kemudian ia tidak terima dan melotot ke arahnya.

Albert Paige melihat Julianna Lu melotot kepadanya, ia ingin tertawa namun tetap ia tahan.

Dari kecil sampai sudah tumbuh dewasa, dia selalu melotot pada orang jika sedang marah.

Suara Albert Paige menjadi lembut: “Ganti baju dulu, setelah itu baru pergi.”

Julianna Lu menunduk dan melihat baju yang ia pakai, ia teringat akan sesuatu, kemudian muncul semburat merah di wajahnya.

Bukannya ia tidak tahu Batasan antara laki-laki dan perempuan, namun ia tidak menyangka Albert Paige akan pulang pada tengah malam, dan ada satu alasan lagi yaitu, ia tidak pernah merasa malu di depan Albert Paige, lagi pula saat kecil, Albert Paige pernah menggantikan popoknya…

Hal yang telah berlalu tidak mungkin bisa kembali…

Ia memikirkan hal ini, wajahnya semakin merah, Albert Paige masih menggendongnya dan tidak menurunkannya.

Julianna Lu melotot ke arah Albert Paige: “Turunkan aku.”

Albert Paige mendengar perintahnya, kemudian melepaskannya.

Setelah Julianna Lu lepas darinya, ia langsung berlari dengan cepat seperti kelinci menuju ke kamar mandi.

Setelah ia selesai berganti pakaian yang rapi, ia keluar dan langsung kabur tanpa mengucap sepatah katapun pada Albert Paige.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu