After Met You - Bab 337 Apakah... Kamu Kenal Sandi Gail?

Dia menarik Candra Gail pergi menjauh, saat menoleh, dia masih bisa melihat pemilik tenda itu menghadap ke arahnya dengan wajah yang terkejut.

Yuni Lim tersenyum.

Dia merasa bahwa Candra Gail sengaja melakukannya.

Meski boneka ini tidak terlihat seperti yang dikatakan oleh pemilik tenda, harganya 600 ribu, tetapi boneka ini pasti tidak akan dapat terbeli hanya dengan harga 60 ribu.

Pemilik tenda itu sudah menduga bahwa orang-orang pasti akan salah saat menulis, sehingga orang-orang hanya bisa bergantung kepada keberuntungannya, tetapi dengan Candra Gail, dia harus mengalami kerugian.

Candra Gail melihat Yuni Lim yang tersenyum, dan dia ikut tersenyum.

Dia menatap jam tangannya untuk mengecek waktu, dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul lima.

"Hari sudah gelap, tunggulah aku disini, aku akan bergegas menyalakan mobil."

"Ya."

Yuni Lim menganggukkan kepalanya, sambil memeluk boneka, dia mundur beberapa langkah.

Dia melihat bayangan tubuh Candra Gail yang tinggi besar menyatu dengan kerumunan orang, dan dia merasa sedikit sedih.

Apakah dia harus mempercayai Candra Gail?

Mungkin, Yuni Lim seharusnya menanyakan langsung kepada Candra Gail, apa makna untuknya menyembunyikan semua ini sampai sekarang?

Candra Gail untuknya, sungguh indah...

Yuni Lim menyenderkan dagunya diatas kepala boneka itu, dia memikirkan hal itu sampai melamun.

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan wanita dari tengah kerumunan: "Minggir! Mobil itu kehilangan kendali!"

Yuni Lim dengan cepat mengangkat kepalanya, sebuah mobil kontainer melaju dengan cepat ke arahnya.

Di belakang tubuh Yuni Lim adalah tembok, di sebelah kanannya adalah sebuah tenda, dia harus pergi jika ia ingin menghindar.

Dia melihat mobil yang melaju ke arahnya, pikiran dia seketika berubah kosong, baru ia bisa berlari.

Dia dengan cepat berlari ke samping, seketika ada sebuah sepeda listrik yang melaju dengan cepat...

"Yuni Lim!"

Yuni Lim mendengar suara Candra Gail yang memanggilnya, tetapi dia tidak tau dimana Candra berada.

"Tik- -"

"Bang!"

Yuni Lim menoleh ke Candra Gail yang berada disana, dia langsung merasa tubuhnya ringan, dan tubuhnya terbang terlempar, dia menjulurkan tangan ingin mengambil boneka yang ia peluk tadi, tetapi semuanya sudah terlambat...

"Yuni Lim!"

Suara Candra Gail semakin mendekat, terdengar dia sedikit terengah-engah.

Tetapi, dia merasakan kepalanya begitu pusing...

Tidak mungkin kan dia mati seperti ini?

Jikalau ia mengetahui bahwa ini akan terjadi, dia sebelumnya tidak seharusnya ragu begitu lama, seharusnya dia langsung menanyakan dengan jelas kepada Candra Gail....

Tidak seharusnya dia membuang-buang waktu seperti ini, hidup sungguh berhatga.

....

"Tik...."

Terdengar di telinganya sebuah bunyi peralatan yang tidak asing.

"Mengapa ia tidak sadarkan diri?"

"Bagian kepalanya terbentur, pingsan adalah hal yang normal, berbagai pemeriksaan menunjukkan bahwa...."

Suara itu sempat terdengar jelasm tetapi perlahan-lahan berubah tidak jelas...

Yuni Lim menggerakkan tubuhnya, dia merasa tubuhnya sangat nyeri.

Tepat disaat ini, dia mendengar ada seseorang berkata: "Dia sadarkan diri!"

Yuni Lim menoleh untuk melihat, ternyata itu adalah sebuah anak perempuan asing.

TIdak menunggu dia bersuara, anak perempuan itu langusng menghilang, dan terlihat sebuah wajah yang familiar.

"Kamu sudah sadar? Apakah ada tempat yang terasa sakit? Dimana yang tidak nyaman?"

Nada bicara Candra Gail begitu panik.

Yuni Lim sedikit kebingungan, di kepalanya ia masih memikirkan hal yang barusan terjadi, dan dia tidak langsung menjawab Candra Gail.

Candra Gail melihat dia, dan ekspresinya berubah, dia menoleh dan memegang dokter di belakangnya: "Periksa dia dengan seksama! Aku ingin pemeriksaan yang mendetil, jangan sampai engkau melewatkan sehelai rambutnya!"

Dokter: "....."

Yuni Lim: "...."

Dia tersadar kembali oleh perkataan Candra Gaul, dan dia tidak berbicara apa-apa kepadanya.

Dia menoleh melihat infus di tangannya, dia langsung menariknya, dan duduk diatas kasur, dia menatap Candra Gail, dan berkata: "Untuk apa kamu memegang dokter?"

Candra Gail dengan buru-buru melepaskan genggamannya, dan dia duduk disamping kasur, suaranya melembut: "Mengapa kamu dudul!"

"Aku pusing jika berbaring." Yuni Lim bersender di kepala kasurnya.

Dokter yang berdiri di belakang Candra Gail, berkata: "Tuan tidak perlu terlalu khawatir, istrimu hanya geger otak, cukup diopname satu minggu..."

Ketika Candra Gail mendengar ini, wajah dia langsung berubah: "Hanya apanya? Jadi menurutmu geger otak itu tidak parah?"

Yuni Lim tidak tahan lagi berteriak: "Candra Gail!"

Candra Gail dengan panik menjawab: "Aku disini."

Yuni Lim dengan marah melihatnya: "Apakah kamu dokternya? Jikalau bukan, janganlah banyak berbicara."

Candra Gail mengerutkan keningnya, melihat Yuni Lim yang tidak terlihat seperti terluka, dia merasa sedikit tenang.

.....

Selain luka luar sedikit dan geger otak ringan, Yuni Lim tidak kenapa-kenapa.

Sejujurnya, dia bahkan sebenarnya tidak kenapa-kenapa.

Tetapi, situasi itu benar sangat berbahaya.

Mobil kontainer itu melaju ke arahnya, dia berlari kepinggir, tetapi pas sekali ada sepeda listrik yang sedang melaju, dan langsung menabrak Yuni Lim.

Karena ini, dia sebenarnya beruntung karena dia tidak ditabrak oleh mobil kontainer itu.

Yuni Lim terdiam, dia mengangkat kepalanya menatap Candra Gail, dan berkata dengan serius: "Aku harus berterima kasih kepada pemilik sepeda listrik itu."

Candra Gail terdiam, dan dengan tidak senang dia berkata: "Berterima kasih?"

Dia sudah cukup baik untuk tidak mencari pemilik mobil kontainer itu, dan ini dia berterima kasih? Sungguh...

Yuni Lim melihat ekspresinya, dan dia langsung mengetahui apa isi pikiran Candra Gail.

"Jika bukan ditabrak oleh sepeda listrik itu, mungkin aku tidak akan berbincang denganmu saat ini, tidak ada yang akan tau,"

DIa menghirup napas dalam0dalam, dan memikirkan situasi saati ni, dia masih merasa takut.

Tatapan Candra Gail seketika berubah dingin, dia memeluk Yuni Lim, dan tidak berkata apa-apa.

Saat itu, Yuni Lim tertabrak, dan jatuh pingsan.

Tetapi dia melihat, mobil kontainer itu masih melaju.

Jika Candra Gail tidak langsung berlari kesana...

Dia tidak dapat memikirkan akibat selanjutnya.

Dia memeluk Yuni Lim dengan erat.

Yuni Lim sebenarnya juga merasa sedikit ketakutan, saat itu dia merasa dirinya sudah hampir mati.

Lebih menyeramkan dibanding dengan 2 tahun lalu.

Dan sekarang....

Dia mengcengkram tangannya, seperti sudah memutuskan, dan melepaskannya, lalu mendorong Candra Gail.

Candra Gail mengelus kepala Yuni Lim, bertanya: "Ada apa?"

Yuni Lim menggigit bibirnya, dan menatap Candra Gail yang khawatir, hati dia yakin.

Dia dengan ragu membuka mulut, dan suaranya sedikit kecil: "Apakah.. Kamu kenal Sandi Gail?"

Saat ia mengucapkan kalimat itu, dia berharap Candra Gail tidak mendengarnya.

Tetapi kenyataannya, Candra Gail terdiam, menandakan bahwa dia mendengarnya.

Ekspresi Candra Gail berubah, akhirnya ia kembali tenang, hanya saja, suaranya sedikit parau: "Bagaimana kamu tau?"

Hal ini membuat Yuni Lim mengerti.

Suara dia sedikit bergetar: "Jangan tanyakan bagaimana aku bisa tau, pokoknya... aku sudah tau...."

"Apakah Lukman memberitahunya kepadamu?" Suara dia melembut, dan ekspresinya juga tidak panik.

Ketenangan dia berdampak pada Yuni Lim, dan Yuni Lim mengangguk.

Suara dia sudah tidak begitu bergetar, tetapi masih tidak stabil: "Kata Kak Lukman, tahun itu kriminalnya adalah Sandi Gail."

Candra Gail berkata dengan pelan: "Dia adalah ibuku."

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu