After Met You - Bab 17 Di Dunia Hanya Tersisa Satu Botol Ini

Waktu Yuni Lim menghadiri kelas aturan dan sopan-santun, belajar sedikit pengetahuan tentang anggur merah, otomatis mengetahui anggur terbaik dunia pada tahun 1870, dan harga di pasaran di atas puluhan juta.

Meskipun bagi keluarga Lim puluhan juta itu hanyalah masalah kecil, tetapi keluarga Lim pasti tidak mau memberikan kepada dia.

“Berapa harganya?” Yuni dengan wajah yang terlihat berat hati bertanya.

Pelayan itu telah menangis: “Bos saya telah menghabiskan 80 juta untuk membeli...”

Yuni melihat pelayan tersebut menangis sampai seluruh wajahnya dipenuhi oleh air mata, melihatnya disalahkan dia merasa kasihan. Walaupun dia tidak mampu mengantinya, tetapi dia adalah Nona dari keluarga Lim, dan bagi pelayan itu merupakan hutang yang dapat menghancurkan hidupnya.

Kejadian disini telah mengejutkan orang lain, kepala pelayan jalan kemari bertanya : “Ada masalah apa!”

Kepala pelayan berjalan ke sana dan melihat tempat kejadian, muka pelayan yang di tempat telah berubah menjadi putih: “Bagaimana kamu bekerja! Kamu ingin membunuhku!”

Yuni Lim tidak terlihat karena tertutup pelayan yang di depannya : “ Kamu jangan menyalahkannya, karena saya berjalan tidak melihat jalan di depan jadi menabrak dia, saya yang akan menanggung semuanya.”

Kepala pelayan baru melihat jelas wajah Yuni, di matanya terlihat memandang rendah dia, tetapi dengan cepat dia menyembunyikannya, lalu mengeluarkan senyum di wajahnya: “Ternyata Nona Lim, mendengar Nona Lim mengatakan kalimat ini, saya merasa tidak khawatir lagi. Tetapi , apakah kamu tahu anggur ini sangatlah beharga, yang artinya kita masih harus bertanya kepada bos .”

“Ya.” Yuni merasa perkataan itu tidak jadi masalah.

Istana Yurich dalam beberapa tahun ini dibuka di Malaysia yang merupakan gedung pertemuan kelas tinggi, tetapi dengan cepat menjadi pusat hiburan dan belanja di Malaysia.

Disini merupakan tempat berjudi yang terkenal, ratusan orang kaya berkumpul disini, mereka di Istana Yurich menghabiskan uang demi menunjukan status sosial mereka.

Tetapi, yang membuatnya kagum adalah bos di balik semua ini.

Yuni sampai sekarang sangat kagum dengan bos yang satu ini, dan juga penasaran terhadap bos di balik layar ini. Hanya saja dia tidak tahu bisa bertemu dengannya atau tidak.

Yuni memukul kepalanya. Sudah jadi seperti ini, saat ini seharusnya dia mengkhawatirkan masalah hutang akan dia tangung sepanjang hidupnya.

Seketika ada orang yang datang untuk membersikan tempat kejadian, Yuni berada di tempat istirahat sedang duduk di atas sofa, melihat pakaian yang berada di depannya dia merasa sedikit khawatir, di bagian atas pakaian terdapat noda anggur merah. Jika dilihat sekilas terlihat seperti noda darah.

Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang bergerak dari jauh mendekat.

Yuni merasa sedikit gugup lalu berdiri.

Mengunakan jas berwarna biru pria tinggi itu berjalan kemari, hidung yang mancung, mata yang biru, dia adalah orang barat.

Pria itu memandang Yuni dari atas ke bawah, seketika matanya terlihat tertarik, lalu dengan hormat memberikan sebuah kartu nama: “Apa kabar, saya adalah Andrea.”

Menggunakan bahasa melayu yang terdengar sangat baik, dan untuk pengucapan tidak ada masalah sama sekali.

Dia merasa kepalanya di penuhi kabut, tetapi dia tetap harus dengan hormat menerima kartu nama tersebut: “Apa kabar, nama saya Yuni Lim.”

“Nona Lim.” Andrea menganggukan kepalanya: “Nona Lim sangat cantik, namanya juga enak di dengar.”

"..."

Jadi, berapa yang mau dia bayar?

“Anggur merah yang…” Yuni merasa Andrea menatap matanya dengan tatapan yang aneh, seolah-olah melihatnya seperti melihat mainan baru, sepertinya pria itu terhadap dia ... sangatlah penasaran.

“Oh ya Anggur merah!” Andrea mendadak mengatakan: “Untuk nona Lim, harganya 100 juta.”

Yuni mengerutkan dahinya : “Bukannya 80 juta?”

Andrea mendengar kata-kata itu, senyum di wajahnya sedikit menghilang. Dia tidak setuju lalu mengkerutkan bibirnya: “Bos kamu waktu membeli ini memang hanya membayar 80 juta, tetapi kolektor menyuruh saya mengeluarkan satu perjanjian penganti karena tidak mendapatkan keuntungan, dan lagi sampai saat ini anggur merah tahun 1870, di dunia ini hanya tersisa satu botol ini.”

Perkataan Andrea sangatlah masuk akal, hanya saja sekarang dia sungguh tidak dapat mengeluarkan uang sebanyak 100 juta.

“Yuni”

Pada saat ini, tidak jauh dari sana terdengar suara yang sangat familiar.

Dengan cepat Yuni memutarkan kepalanya, dia melihat yang datang adalah Candra, dimatanya terlihat setitik cahaya “Candra, kenapa kamu bisa di sini?”

Suara langkah kaki Candra yang mantap, seperti sangat bergegas datang kemari, dia melihat pakaian Yuni yang berwarna merah darah, wajahnya berubah serius: “Apa yang terjadi? Di bagian mana kamu terluka?”

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu