After Met You - Bab 746 Aku Tidak Memperlakukannya dengan Buruk!

Belum sampai panggilan telepon terhubung, Gilbert Lin segera memutuskan panggilannya.

Ia berkedip dan berkata: “Aku punya ponsel.”

Kemudian ia menaruh tas sekolahnya, kemudian mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam tasnya.

Alex Paige mengangguk, ia berpikir kembali bahwa ini ada benarnya, hanya untuk berjaga-jaga, bagaimana jika Tasya tidak ingin menerima teleponnya?

Melihat Gilbert Lin sedang menggunakan ponselnya, Alex Paige tidak tahan untuk mendekat, namun Gilbert Lin menjauhkan ponselnya darinya: “Jangan dilihat, aku sedang memasukkan password.”

Ada password juga.

Alex Paige melihat wajah Gilbert Lin yang sangat serius, sangat menggemaskan.

“Baiklah-baiklah, kamu masukan password dulu.”

Setelah ia memasukan password, ia menekan sesuatu dan menunggu sesuatu muncul di layar ponselnya.

Alex Paige mendekat untuk melihatnya, ia sudah melakukan panggilan, dan ada foto di layar ponselnya.

“Apakah kamu tahu nomor telepon Bibi Tasya?” lama sekali ia tidak bertemu Gilbert Lin, ia merasa ingatan tentang Gilbert Lin masih tertinggal di tahun lalu.

Gilbert Lin mendongak menatapnya sekilas, lalu mengacungkan ponselnya: “Tahu, ibu telah menyimpan nomor telepon semua orang.”

“Kamu bisa mengenali nama?”

“Ada fotonya.” Ia menunjuk foto Tasya di layar ponselnya dan memperlihatkannya pada Alex Paige.

Alex Paige berpikir bahwa seorang ibu adalah ciptaan Tuhan yang memiliki peran penting dalam kehidupan.

Telepon telah tersambung.

Terdengar suara dari ujung telepon: “Halo, Gilbert?”

Suaranya sangat lembut.

“Bibi Tasya.” Suara Gilbert Lin terdengar manja: “Kapan kamu akan pulang, kembali kepada Paman Paige…”

Alex Paige menghirup napas panjang, seluruh pembuluh darahnya seperti berkumpul di tenggorokkannya.

Jelas sekali bahwa Tasya dan Gilbert Lin pernah saling menelepon sebelumnya.

Hanya saja, tiap kali ia menelepon Tasya, ia tidak mengangkatnya, atau paling baik, hanya sembarang bicara sepatah dua patah kata, kemudian menutup teleponnya.

“Aku sudah kembali, aku sedang dalam perjalanan, aku akan tiba pada sore hari.”

Sikap Gilbert Lin sangat manis saat menjawabnya: “Baiklah, aku akan menunggumu!”

Alex Paige menoleh memandang Gilbert Lin, mengapa ia pintar sekali berbicara?

Apa yang telah terjadi saat ia pergi selama setengah tahun?

Ia tidak sabar dan menarik-narik lengan Gilbert Lin, memberinya isyarat agar menyerahkan teleponnya padanya.

Namun Gilbert Lin mengacuhkannya, tanpa rasa bersalah ia berkata: “Sudah dulu ya.”

Tiba-tiba Alex Paige mengerti mengapa Candra Gail terkadang tidak ingin bertemu dengan Gilbert Lin.

Selain menjadi cupid bagi sebuah pasangan, anak kecil juga bisa menjadi sebuah penghalang bagi hubungan seseorang.

……

Pada sore hari, Tasya sampai di rumah Alex Paige, Gilbert Lin seketika menghampirinya, matanya berbinar-binar: “Bibi Tasya, aku sangat lapar…”

Setelah itu, ia menekan hidungnya dan menunjukkan wajah ingin menangis.

Itu membuat Tasya sangat tersentuh.

Tasya menggendongnya dan bertanya dengan lembut: “Apa yang Paman Paige berikan untukmu saat makan siang?”

Ia menggendong Gilbert Lin dan langsung berjalan ke dalam, ia mengabaikan Alex Paige yang keluar untuk menyambutnya.

Alex Paige melihat Tasya meletakkan koper dan tasnya di pintu depan, kemudian Alex Paige membantu Tasya untuk membawakan koper itu ke dalam.

Kebetulan ia mendengar Tasya bertanya pada Gilbert Lin, ia segera menjawabnya: “Siang hari aku memesankan makanan dari istana Yurich! Aku tidak memperlakukannya dengan buruk!”

Tasya hanya meliriknya sekilas, namun ia tidak mengatakan apapun.

Ia menggendong Gilbert Lin, kemudian keduanya menuju sofa, mereka duduk dan berbincang-bincang, kemudian mereka berfoto bersama, dan mengirimkan foto itu kepada Yuni Lim, kemudian mereka mengobrol lagi dan tidak mengacuhkan Alex Paige.

Selang beberapa saat, Gilbert Lin merasa lelah dan telah jatuh tertidur, Tasya hendak menggendongnya dan naik ke atas, Alex Paige segera berkata: “Biar aku saja.”

Ia mengambil Gilbert Lin dari pelukan Tasya.

Ia tidak mengira, Gilbert Lin tidak terlihat gemuk, namun ia sangat berat.

Tasya juga tidak berkata banyak.

Ia memandangi Alex Paige yang menggendong Gilbert Lin menaiki tangga, sampai pada akhirnya ia menghilang di belokan tangga.

Akhirnya ia merasa khawatir? Apakah ia akan menunjukkannya?

Namun Alex Paige memang memperlakukan Gilbert Lin dengan baik, ia juga penyabar.

Tahun lalu saat Candra Gail dan Yuni Lim pergi ke Negara J, mereka menitipkan Gilbert Lin pada Alex Paige, saat Alex Paige menjaganya, ia sangat bersemangat untuk membuatkan makanan untuk Gilbert Lin.

Gilbert Lin sangat senang dan makan banyak, namun hasilnya, malam itu ia menderita diare dan dilarikan ke rumah sakit.

Setelah kejadian itu, Alex Paige selalu berusaha untuk mencoba memasak lagi, namun Gilbert Lin tetap tidak ingin makan.

Jika itu anaknya sendiri, ia pasti akan lebih senang bukan?

Ia berdiri beberapa saat di ruang tamu, kemudian ia membawa koper yang ia bawa masuk ke dalam kamar yang sebelumnya pernah ia tempati.

Alex Paige melihat tidak ada orang di ruang tamu, ia juga melihat bahwa koper Tasya tidak ada disana, ia panik dan berlari keluar, kemudian ia menampar wajahnya sendiri.

Ia berpikir bahwa ia sangatlah bodoh.

Ia berbalik dan berlari naik ke atas, ia mendorong pintu kamar Tasya dan melihat Tasya sedang menyilangkan kakinya duduk di lantai, ia sedang membereskan baju-bajunya.

Ia pulang ke rumahnya yang lama, awalnya ia ingin tinggal untuk waktu yang cukup lama, maka ia membawa banyak barang.

Namun, ayah dan ibunya di rumah sudah mulai menua, mereka mulai mengkhawatirkan tentang masalah pasangan Tasya.

Dalam kondisi Tasya dan Alex Paige yang seperti ini, tentu saja ia tidak bisa memberitahu mereka bahwa ia telah memiliki kekasih.

Kebetulan saat itu Yuni Lim meneleponnya, memberitahunya bahwa Yuni Lim dan Candra Gail akan pergi berbulan madu, Gilbert Lin akan masuk taman kanak-kanak, maka mereka tidak bisa membawa Gilbert Lin, lalu menitipkannya pada Tasya dan Alex Paige.

Baru saja ia juga ingin kembali ke Malaysia, lalu ia segera kembali ke rumah.

Namun ia yang telah memahami sifat Candra Gail, walaupun Gilbert Lin masuk taman kanak-kanak, Gilbert Lin pasti bisa mengatur itu semua dan membuat Gilbert Lin bisa ikut bersama mereka, namun ia memakai alasan itu karena ia tidak ingin Gilbert Lin mengganggu waktunya bersama Yuni Lim.

Candra Gail terlihat dingin dan serius, tidak ada orang yang lebih hebat darinya.

Alex Paige membuka mulut dan memecah keheningan: “Apakah kamu lapar? Mau makan apa?”

Sebenarnya ia tidak tahu apa yang ia katakan, ia hanya mencari topik pembicaraan saja.

Tidak ia sangka, ternyata Tasya mengangguk dan berkata: “Terserah.”

Raut wajah Alex Paige terlihat bersemangat, ia berlari menuju lantai bawah, dan membuatkan mie sayur untuk Tasya.

Ia teringat bahwa makanan yang ia beli tadi siang terlalu banyak, masih ada semur daging sapi yang belum tersentuh sama sekali, ia menyuguhkannya di meja makan.

Tasya segera turun ke lantai bawah, tangannya memegang bungkusan kecil.

Bungkusan itu adalah acar yang dibuatkan oleh ibu Tasya, tasya sangat menyukainya, setiap ia kembali, ia selalu membawanya.

“Ayo cepat makan.” Alex Paige melihatnya menuruni tangga, kemudian ia segera memanggilnya untuk datang ke meja makan.

Setelah Tasya meletakan acar yang ia bawa ke dalam kulkas, ia berjalan menuju meja makan.

Tasya melihat mie sayur yang ada di hadapannya, ia menyukainya, kemudian ia memakannya dengan daging sapi.

Membutuhkan waktu tiga sampai empat jam perjalanan dari rumahnya menuju kemari, ia tidak makan apapun pada siang hari, maka dari itu sekarang ia sedikit lapar.

Meja makan seketika menjadi hening, hanya terdengar suara alat makan yang berdentingan.

Setelah ia selesai makan, Tasya hendak membereskan piring kotor, Alex Paige segera berdiri dan berkata: “Aku saja, aku saja.”

Tasya juga tidak melarangnya, ia membiarkannya menyingkirkan piring dan membawanya ke dapur

Tasya melihat perawakan Alex yang terampil mencuci piring di dapur. Tasya merasa itu sedikit lucu.

Ia masih ingat ketika Alex Paige pertama kali mencuci piring, ia terlihat sangat serius dan terlihat panik.

Namun kali ini, ia tidak mengatakan apapun, Alex Paige hanya menatapnya dengan pandangan penuh makna.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu