After Met You - Bab 359 Seperti Makhluk Buas yang Menunjukkan Amarahnya

Iwan Goh seakan menua 10 tahun, suaranya yang serak terdengar lemah:“Ferry……”

Ferry Goh tidak mempedulikan Iwan Goh, ia berbalik menatap kea rah Yuni Lim.

Sejak kecil, ia sudah menyukai Yuni Lim, tapi kedua orang tuanya terus menerus memberitahunya bahwa istrinya kelak, adalah perempuan yang berharga seperti Yessica Lim, bukan Yuni Lim.

Jadi, di belakang itu semua, ia memikirkan ini.

Hanya saja, ia tidak mengira, ayahnya sendiri yang menyakiti Yakob.

Yuni Lim langsung menghindari tatapan Ferry Goh, ia menatap Iwan Goh dengan dingin: “aku mau kamu minta maaf di depan publik, menjelaskan seluruh kejadian pada saat itu, dan mengakui kesalahanmu.”

Ini adalah hal yang telah dia pikirkan sejak awal.

Jika suatu hari nanti, ia menemukan orang yang telah memfitnah ayahnya, ia akan membuat seluruh dunia tahu, bahwa ayahnya tidak bersalah.

Ferry Goh terkejut.

Nasib perusahaan Goh masih bergantung pada Iwan Goh, jika Iwan Goh terlibat dalam kasus ini, bukan hanya nama besar keluarga Goh saja yang tercoreng, dia juga tidak bisa mengurus perusahaan Goh, terlebih lagi, ia sangat menyayangi ayahnya, apalagi di usianya ayahnya yang sudah menua…

Ia melangkah mendekati Yuni Lim: “Yuni, masalah ini sudah lama berlalu, ayahku memang membuat kesalahan, tapi ia memperlakukanmu dengan baik selama bertahun-tahun, apakah kamu tega memasukannya ke penjara di usianya yang sudah tua ini?”

Yuni Lim tertawa dingin: “dia memang sudah tua, apakah tersangka pembunuhan yang sudah tua bisa lari dari hukuman? Ia membunuh dua orang, ia tidak bisa melarikan diri.”

“Kamu…” Ferry Goh hanya memikirkan tentang ayahnya saat ini, tidak menyerap kata-kata Yuni Lim dengan baik.

Ia menoleh, mendongak ke arah Candra Gail: “Candra, tidak peduli apa yang kamu katakan, kamu adalah anak kandung dari ayahku, apakah kamu benar-benar akan memasukannya ke penjara hanya demi wanita ini?”

Candra Gail merangkul Yuni Lim, memegang bahunya, dalam diam mencoba menenangkannya.

Raut wajahnya yang dingin dan datar menatap Ferry Goh: “Aku melakukan ini bukan demi satu wanita, tapi dua wanita.”

Selesai bicara, ia menoleh menatap Iwan Goh, berkata dengan lirih: “Sandi Gail, wanita yang telah dibunuh Iwan Goh, adalah ibu kandungku.”

Ferry Goh sempoyongan mundur dua langkah, dengan raut wajah tak percaya memandang Iwan Goh.

Iwan Goh dengan wajah putus asa menatap ke arah Candra Gail: “aku akan mengakui kesalahanku, tapi aku…”

Candra Gail tidak peduli apa yang ingin ia katakan selanjutnya, ia langsung memutus perkataannya: “tidak hanya mengakui kesalahan, kamu juga masih harus meminta maaf di depan publik, kata-kata istriku kamu tidak paham ya?”

Iwan Goh berlutut di lantai: “anggap saja aku memohon kepadamu! Tolonglah perusahaan Goh, aku rela mengakui kesalahanku, jangan suruh aku meminta maaf di depan publik, tolong beri aku sedikit waktu untuk membereskan urusan perusahaanku…”

Yuni Lim merasa bahwa tangan Candra Gail yang sedang memegang pundaknya semakin erat.

Ia menoleh ke samping, dan hanya melihat raut wajah dingin Candra Gail.

Candra Gail dengan dingin berkata: “semuanya terserah padamu.”

Selesai bicara, ia menarik tangan Yuni Lim dan pergi meninggalkan tempat itu.

Candra Gail berjalan dengan cepat.

Yuni Lim harus berlari kecil untuk bisa berjalan beriringan dengannya.

Ia merasa perasaan Candra Gail saat ini sangat tidak tenang, karena perasaannya juga begitu.

Sandi Gail dibunuh oleh Iwan Goh, Iwan Goh dan Mei bekerja sama dan memfitnah Yakob, Yakob mati di penjara.

Sedangkan Sandi Gail adalah ibu kandung Candra Gail, Iwan Goh adalah ayah kandungnya.

Ia menguak kebenaran yang terjadi, ayah kandungnya telah membunuh ibu kandungnya.

Walaupun ia tidak pernah merasakan hidup bersama dengan Iwan Goh, tapi, Iwan Goh adalah ayah kandungnya.

Hal seperti ini, normal jika ia tidak bisa menerimanya.

Sampai di tempat parkir, Yuni Lim menghalanginya di depan pintu mobil: “Aku saja yang menyetir.”

Selesai bicara, ia membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam.

Candra Gail sedang seperti ini, tidak bisa menyetir.

“Siang mau makan apa?” Yuni Lim tahu perasaannya sekarang sedang kacau, jadi ingin mengajaknya bicara.

Candra Gail tidak menjawab.

Yuni bertanya lagi: “tunggu beberapa hari lagi, mari kita pergi piknik, keluar dan menenangkan pikiran, beberapa bulan ini sangat sibuk, melelahkan.”

Seketika, Candra Gail mengulurkan tangan dan menarik seluruh tubuh Yuni Lim…

Yuni Lim kaget dan mencoba berkata: “Mobil…”

Tangan Candra Gail terulur, lalu mengambil setir kemudi dari samping, Mobil mengarah ke tepi jalan, lalu berhenti.

Kemudian, ia mulai menyobek baju Yuni Lim.

Wajah Yuni Lim terlihat terkejut dan takut: “Candra! Apa yang kamu lakukan!”

Mata Candra Gail penuh dengan kekejaman, tangannya tidak berhenti bergerak, ia menempelkan bibir ke Yuni Lim dan berkata: “Berikan padaku.”

Bagaimanapun juga, dua kata ini bukanlah meminta persetujuan dari Yuni Lim.

Tak berkata-kata lagi, ia langsung memaksa masuk ke dalam.

Yuni Lim merasakan sakit sampai mergangkan tangannya, ia merasa takut dan malu.

Siang bolong. Di pinggir jalan…

“Candra Gail, pulang…” kepalanya tenggelam, suaranya lemah.

Candra Gail tidak mempedulikannya, ia membalik badan Yuni lim, ia menurunkan senderan kursi, lalu mendorong tubuh Yuni Lim dan memasukinya lagi.

Yuni Lim mengepalkan tangannya, menggunakan kedua tangannya untuk menutupi dadanya, badan dan pandangannya bergetar, ia melihat raut wajah Candra Gail seperti hewan buas, sama sekali tidak ada sedikitpun kelembutan.

Ketakutan di dalam hatinya semakin besar.

“Candra……”

Semakin ia mengeluarkan suara, gerakan Candra semakin kencang dan keras.

Ia tidak berani lagi membuka mulut, selama kejadian itu berlangsung, badannya sangat kaku, tidak bisa merasakan apapun selain rasa sakit.

Ketika Candra Gail melakukan hal ini, ia bukanlah lagi orang yang lembut, ia seperti monster yang sedang meluapkan emosinya pada Yuni Lim, saat selesai, Yuni Lim hanya merasakan sakit sampai mati rasa.

Candra Gail menjatuhkan diri di atas tubuhnya, lalu mendongak sebentar menatap Yuni Lim.

Yuni Lim menoleh ke samping, tidak membalas tatapannya.

Yuni Lim berkata dengan suara yang dalam: “Bangun.”

Candra Gail menggerakkan bibirnya seperti ingin mengatakan sesuatu, pada akhirnya ia bangkit.

Ia mengulurkan tangan ingin membantu Yuni Lim membereskan bajunya, tidak sengaja membentur bagian yang ia cengkeram, Yuni Lim mengernyit kesakitan.

Yuni Lim menepis tangan Candra Gail: “Tidak apa, biar aku sendiri.”

Matanya mengarah ke luar, untungnya sudah memasuki kawasan Villa Maya Bay, orang yang lalu lalang sedikit, di tepi jalan juga tidak melihat bayangan orang, jika dilihat oleh orang lain, ia…”

Berpikir sampai disini, wajah Yuni Lim memucat.

Keduanya telah merapikan baju mereka, lalu pulang ke rumah, Candra Gail yang menyetir.

……

“Aku Iwan Goh, persoalan 16 tahun yang lalu di kasus kematian saat pesta donatur… aku ingin mengakui kesalahanku…”

Di Televisi, Iwan Goh mengenakan pakaian tahanan, ia mencukur rambutnya, wajah tua nya terlihat jelas.

Yuni Lim meletakkan remote, sedikit terkejut.

Enam belas tahun berlalu, akhirnya ada satu hari dimana kebenaran benar-benar terungkap.

Tapi, ayahnya sudah tiada.

Ayahnya sudah tiada, tapi ayah Candra Gail masih ada.

Mengingat Candra Gail, ia menjadi terdiam.

Setelah perlakuannya di mobil waktu itu, sudah beberapa hari ini ia tidak pulang ke rumah.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu