After Met You - Bab 726 Hidup Atau Mati, Aku Akan Tetap Menemaninya (2)

Operasi kali ini, menggunakan prosedur yang sangat menjanjikan. Operasi kali ini berhasil.

Namun luka di tubuh Yuni Lim terlalu banyak, mereka tidak berani menyentuh banyak tempat, mereka hanya mengoperasi bagian-bagian yang fatal.

Daniel Mo termenung sejenak, kemudian ia berkata: “Walaupun operasinya berhasil, namun bukan berarti ini semua bisa terlepas dari kondisi yang membahayakan nyawa.”

Setelah itu, ia mengamati raut wajah Candra Gail, ia menyadari bahwa Candra Gail terdiam namun tidak seperti biasanya.

Walaupun Daniel Mo bukan orang yang peka, namun ia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan reaksi Candra Gail.

Ia bertukar pandangan dengan Asisten Andrea yang sedang berdiri di samping Candra Gail.

Asisten Andrea berjalan ke hadapan Candra Gail, dan berkata: “Bos, makanlah sedikit.”

Candra Gail mengangguk, namun ia tetap terdiam.

Beberapa hari setelah itu, tidak ada keanehan yang terjadi pada Candra Gail.

Ia selalu menemani Yuni Lim dalam diam, saat Asisten Andrea membawakannya makanan, ia memakannya tanpa suara, di lain waktu, ia akan terus menemani Yuni Lim, raut wajahnya tidak memancarkan ekspresi senang ataupun sedih.

Ia seperti orang yang telah kehilangan seluruh emosinya.

Kabar baiknya, kondisi Yuni Lim semakin stabil.

Tidak lama setelah itu, Yuni Lim menjalani operasi kedua.

Saat Yuni Lim menjalani operasi keduanya, kala itu sudah mendekati malam tahun baru.

Beberapa waktu ini, Candra Gail selalu menemaninya di rumah sakit, satu detikpun ia tidak meninggalkannya.

Tasya yang sudah tidak tahan lagi berkata: “Apakah kamu tidak pulang dan menjenguk Gilbert?”

Namun, Candra Gail tetap seperti sebelumnya, ia tidak mendengarkannya berbicara, sama sekali tidak mempedulikannya.

Tasya merasa Candra Gail terlalu cuek dan tidak adil terhadap Gilbert Lin, namun setelah melihat keadaan Candra Gail saat ini, ia juga tidak sanggup mengatakan apa-apa.

Hasil dari operasi kedua tidak terlalu bagus, rumah sakit memberikan surat peringatan pasien dalam keadaan kritis kepada Candra Gail.

Daniel Mo sendiri yang memberikan surat peringatan itu kepada Candra Gail.

Candra Gail merobek surat peringatan itu, ia hanya mengatakan empat kata: “Aku ingin dia hidup.”

Apapun taruhannya, ia hanya ingin Yuni Lim tetap hidup.

Daniel Mo adalah salah satu dokter terbaik di dunia, jika ia tidak sanggup menangani ini, apalagi dokter yang lain.

Keesokan harinya, Albert Paige datang ke rumah sakit.

Mobil Jeep itu terjatuh dari tempat yang sangat tinggi, menuruni jurang yang terjal.

Yuni Lim berusaha untuk selamat, ia sedang berjuang antara hidup dan mati, sedangkan Marco Gail baru ditemukan beberapa hari setelah itu, ia pasti melompat keluar dari mobil jeep itu, namun ia tidak berpikir bahwa ia akan terjatuh di antara ranting dan cabang pohon yang menusuk dadanya dan menewaskannya.

Beberapa waktu ini, Albert Paige sibuk mengurus masalah yang ditimbulkan oleh kejadian ini, pada akhirnya ia telah mengumpulkan orang-orang penting untuk membantunya, barulah ia mempunyai waktu untuk datang ke rumah sakit.

Ia tidak datang sendiri ke rumah sakit, ia juga membawa dokter dari team K7.

Orang-orang penting di Grisi telah ditangkap, beberapa dokter yang tergabung dalam team K7 adalah orang berkewarganegaraan Negara Z, mereka harus dipulangkan ke negaranya.

Karena ditangani oleh team dokter terbaik, kemungkinan Yuni Lim bisa selamat bertambah besar.

Seluruh dokter pergi mengikuti Daniel Mo untuk membahas tentang prosedur operasi.

Albert Paige mengeluarkan sebatang rokok dan menyodorkannya pada Candra Gail: “Rokok?”

Candra Gail tidak menerimanya.

Albert Paige mengernyitkan alis, ia tidak terlalu mempedulikan sikap Candra Gail yang dingin, ia menarik rokoknya kembali.

“Kupikir, yang kamu butuhkan sekarang adalah merokok.”

Candra Gail berkata dengan datar: “Dia tidak menyukainya.”

Albert Paige baru saja akan menyalakan rokoknya, namun ia sedikit terpeleset, dalam hati ia mengumpat dengan kata-kata kotor: “menurutku, kamu ini orang yang sangat aneh, sebelumnya, kamu tidak mau hidup atau mati, sekarang dengan keadaan Yuni Lim yang seperti ini, kamu malah menjadi sangat tenang.”

Candra Gail membalas ucapannya: “Karena hatiku sangat tenang dan damai.”

“Apa maksudmu?” Albert Paige menghembuskan asap rokok, dan bertanya padanya.

“Hidup atau mati, aku akan tetap menemaninya.”

Candra Gail mengatakannya dengan datar, kemudian ia berbalik dan pergi.

Yuni Lim tidak mengizinkannya merokok, jika ia tetap berada di sana dengan Albert Paige, lama kelamaan ia juga akan tertular olehnya dan ingin merokok.

Albert Paige terdiam menatap Candra Gail yang perlahan menjauh, selang beberapa saat, barulah ia menyadari maksud dari perkataan Candra Gail.

Tidak peduli apakah Yuni Lim hidup atau mati, Candra Gail akan tetap menemaninya, ia tidak akan meninggalkannya, dalam hati, ia juga tidak takut dengan apapun, maka dari itu ia bisa menjadi setenang itu.

Atau dengan kata lain, maksud Candra Gail adalah, jika Yuni Lim tidak bisa selamat, ia juga tidak bisa melanjutkan hidupnya.

Setelah Albert Paige menyadarinya, ia tidak memiliki hasrat untuk merokok lagi, ia membuang rokoknya dan berteriak memaki: “Bangsat, dasar gila!”

Tepat pada saat itu, Asisten Andrea telah kembali, Albert Paige menghadangnya dan berkata: “Urusi bos kalian itu, ada yang tidak beres dengannya!”

Asisten Andrea berpikir sejenak, kemudian berkata: “Dia baik-baik saja, hanya saja akhir-akhir ini ia jarang berbicara.”

Walaupun ia juga merasa Candra Gail akhir-akhir ini sedikit berbeda, lebih dingin dan pendiam, namun itu masih normal, lagi pula, ia sangat mencintai Yuni Lim, kondisi Yuni Lim saat ini memang belum stabil.

Albert Paige menunjuk ke arahnya, dan mengumpat lagi: “Bodoh!”

Asisten Andrea dibentak olehnya.

Albert Paige meninggalkannya disini, ia berpesan padanya: “Jika operasi yang dilakukan terhadap Yuni Lim gagal, dan terjadi sesuatu dengannya, kamu harus segera memberitahuku.”

Setelah mengatakan itu, ia berjalan pergi, sama seperti Candra Gail, mungkin ia sangat emosi.

Bagaimanapun juga, seumur hidupnya, ia tidak akan pernah mendapatkan perempuan seperti Yuni Lim.

Jika ia mati, ia akan merasa sangat menyesal.

Namun apa yang ia lakukan sekarang? Apakah ia sedang mengkhawatirkan seorang pria yang mungkin saja rela mati demi seorang wanita?

Setelah mengenal Yuni Lim dan Candra Gail, ia juga berubah mejadi aneh.

Perasaan seperti ini, benar-benar… susah untuk dijelaskan.

……

Karena kedatangan dari team k7, operasi kedua yang dijalani oleh Yuni Lim walaupun membahayakan, namun dapat dibilang operasinya telah berhasil.

Jarak dari operasi pertama dan operasi kedua kurang lebih setengah bulan.

Setelah operasi kedua selesai dilakukan, keadaannya sudah semakin stabil, malam tahun baru juga sudah semakin dekat.

Yuni Lim terbaring di tempat tidur, seluruh tubuhnya dibalut oleh perban, tubuhnya dihubungkan dengan banyak selang dan kabel, selain monitor yang menunjukkan detak jantungnya yang masih berdetak, tidak tampak sedikitpun bahwa ia masih hidup.

Wajah Yuni Lim juga terluka, hanya bagian mata dan hidungnya yang tidak terbalut kain kasa.

Candra Gail yang duduk di sebelah tempat tidurnya terpana melihatnya.

Besok lusa sudah tahun baru.

Bukankah kamu bilang kamu ingin menghabiskan malam tahun baru bersamaku?

Mengapa kamu belum juga sadar?

Candra Gail menggigit bibirnya, ia menelan ludah dengan kesusahan, ia menggenggam tangan Yuni Lim, dan meletakkannya di bibirnya, setelah mencium tangannya, ia meletakkan kembali tangan Yuni Lim.

Ia bangkit dan mengambil handuk, hendak membantu Yuni Lim menggosok badannya.

Namun hanya sedikit sekali permukaan kulit Yuni Lim yang dalam kondisi baik.

Setiap kali melihatnya, ia seperti didorong kembali.

Tasya dan Alex Paige melihat adegan ini dari depan pintu, kemudian mereka pergi keluar dalam diam.

Keduanya berjalan di koridor rumah sakit, Tasya bertanya kepada Alex Paige: “Apakah kamu sudah memesan tiket pesawat?”

“Sudah, aku pergi besok malam.”

Besok lusa adalah tahun baru, Keluarga Paige sangat menjunjung tinggi acara adat yang besifat tradisional, maka setiap tahun baru, seluruh keluarga harus kembali ke rumah.

Kemudian, keduanya saling terdiam.

Selang beberapa saat, Tasya mendengar Alex Paige berkata: “Aku akan kembali ke Malaysia lebih awal.”

“Hmm.” Jelas sekali Tasya merasa sedikit kesal, ia menjawab perkataan Alex Paige dengan setengah hati.

Dalam hati, Alex Paige merasa khawatir, ia berbalik menghadap ke arah Tasya dan menariknya ke dalam pelukannya, mencium Tasya dengan penuh gairah…

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu