After Met You - Bab 162 Inferioritas

Candra Gail yang rela menghabiskan uangnya demi membelikan Yuni Lim hadiah dan membuatnya tersentuh, selesai rapat ia kembali ke kantor.

Melihat kantor yang tiada orangnya, dia sama sekali tidak memperdulikan hal lain, ekspresinya mendalam, langsung membalikkan tubuhnya.

Saat melihat meja sekertaris, dia memutar kepalanya dan bertanya kepada sekertaris: “Apakah kamu melihat Yuni Lim?”

“Tidak ada.”

Jawaban sekertaris membuat ekspresinya semakin mendalam, berjalan ke lift dengan langkah cepat, lalu menekan tombolnya tanpa ekspresi.

Pintu lift belum sepenuhnya terbuka, dia langsung berjalan masuk.

Melihat seperti ini, sekertaris itu terdiam, kelihatannya hubungan nona Yuni Lim dan direktur bukanlah hal biasa.

……

Setelah siap membeli barang, Yuni Lim langsung memanggil taksi dan langsung pulang, saat baru masuk L.K, berjalan sampai pintu lift, lalu berpapasan dengan Candra Gail yang bersiap untuk keluar.

“Candra.”

Mata Yuni Lim memanggilnya dengan mata yang berbinar, lalu mendadak terpikiran akan sesuatu, lalu menyembunyikan plastik yang ada di tangannya dibelakang tubuhnya.

“Kemana?” Candra Gail berjalan sampai di hadapannya, ekspresinya serius dan mendalam.

Yuni Lim mengedipkan matanya, menyembunyikan lagi plastik yang ada di tangannya, berkata dengan wajah yang sungguh-sungguh: “Hanya keluar dan berjalan-jalan, menunggu di dalam kantor sedikit membosankan.”

Candra Gail mendengarkan, menyipitkan matanya dan berkata: “Menunggu saya sangat membosankan?”

“Tidak……” melihat ekspresinya tidak benar, suara Yuni Lim tanpa sadar mengecil, tampak sedikit tak berdaya.

Melihat Yuni Lim yang seperti itu, Candra Gail sedikit mengerutkan alisnya, ada sedikit amarah yang mendadak, membalikkan tubuhnya lalu kembali masuk ke dalam lift.

Yuni Lim ikut dengan patuh, menyembunyikan plastik itu dengan sedikit sensitif, saat mengangkatkan kepala tampak Candra Gail memasukkan tangannya ke dalam kantung celananya, ekspresi dingin tanpa ekspresi, lalu menjulurkan tangannya.

Momen berikutnya, dia menarik tangan Yuni Lim yang kurus itu.

Dari sebelumnya juga sudah dituntun Candra Gail beberapa kali hingga tak terhitung, namun malah tidak seperti sekarang, perasaan yang membuatnya ingin menarik diri, juga ada perasaan ingin terus dituntun olehnya.

Dia menggigit bibirnya, menundukkan kepala dan melihat tangan mereka yang saling bergenggaman, jantung, mendadak berdetak kencang.

Apakah……ini yang dimaksud dengan berdebar-debar?

……

Setelah kembali ke kantor, Candra Gail melihat secarik kertas yang berwarna gelap di atas meja kantornya, itu adalah kertas yang ditaruh oleh Yuni Lim.

Setelah melihatnya, Candra Gail memutarkan kepala dan menatap Yuni Lim yang sedang bermain hp dengan diam di sofa, dia menyimpan kertasnya dengan diam.

Setelah setengah jam, Candra Gail menyelesaikan semua perkaranya, lalu membawa Yuni Lim makan siang di Istana Yurich.

Hasilnya, mereka berdua barusan sampai di Istana Yurich, lalu bertemu dengan sekumpulan orang Hanna Gu.

Akhir-akhir ini dia sedang sibuk memfilmkan “Musim Panas Yang Panjang”, sudah cukup lama Yuni Lim tidak berjumpa dengannya.

Dia memakai rok terbaru brand tertentu, dia memakai mantel panjang, dengan riasan wajah yang sangat indah dan berjalan, tampak aneh dan menarik perhatian.

Untungnya, kebanyakan orang yang datang di Istana Yurich, maka jika ada penggemar yang datang, juga sangat implisit.

Saat Yuni Lim melihat Hanna Gu, tanpa sadar ia menggenggam tangan Candra Gail.

Candra Gail tak mau melihat Hanna Gu, hanya menarik Yuni Lim dan berjalan masuk, Hanna Gu juga hanya melihat Candra Gail sekilas, sama sekali tidak memanggil Candra Gail.

Yuni Lim sedikit terkejut.

Namun sangat cepat dia langsung mengerti.

Candra Gail sengaja menyembunyikan identitasnya, Hanna Gu adalah tokoh masyarakat, jika orang lain tahu Hanna Gu mengenali Candra Gail, masih menyapanya terlebih dahulu, paparazzi juga takkan melepaskan Candra Gail.

Tentunya akan memfoto dalam kegelapan, meskipun Candra Gail memutuskan lagi, juga selalu berbuat hal yang lain, hal ini sulit untuk dihindari sehingga paparazzi ada kesempatan, menggali info tentang dia yang merupakan direktur dari grup L.K.

Berpikir sampai di sini, Yuni Lim mengerutkan alis.

Ada orang yang ingin mendapatkan suaminya, meskipun bisa dibuktikan bahwa suaminya sangat hebat, namun jika pasangannya sama hebatnya juga, juga sangat mengerti tentang Candra Gail, dia juga akan merasa krisis.

Sampai masuk di box teater, ekspresi Yuni Lim masih sedikit ketat.

“Pesan.” Candra Gail menyodorkan menu ke hadapannya.

Yuni Lim kembali sadar, setelah mengambilnya, ia melihatnya sekilas tanpa begitu focus, hanya asal memesan 2 lauk, lalu menyodorkan menu ke dia.

Pandangan Candra Gail mengarah ke menunya, setelah membalikkan halamannya, memulai percakapan dengan santai: “Mikirin apa?”

Yuni Lim menatapnya: “Tidak ada……”

“Kamu bisa mengatakannya.” Candra Gail juga mengangkat kepala dan melihatnya, dalam matanya ada makna……memberi semangat.

Memberi semangat……

Yuni Lim sedikit tak bisa menjelaskan, ada hal yang enggan ia katakan, perlu semangat dari dia baru bisa mengatakannya.

Melihat Yuni Lim yang tidak berbicara cukup lama, dia semakin yakin akan dugaannya.

Dia menutup menunya, kemudian dia bersandar, dan mengeratkannya bersama, pandangannya ke Yuni Lim: “Kalau kamu juga ingin menjadi artis, saya akan membuatmu lebih terkenal daripada dia.”

Dia?

Yuni Lim terbengong-bengong: “Hanna Gu?”

“Ya.” Candra Gail menganggukkan kepala.

Meskipun tampang menjadi artis tidak terlalu baik, jika nyatanya Yuni Lim ingin menjadi artis, Candra Gail juga akan mundur.

Yuni Lim sedikit terbengong, dia bukan hanya melihat Hanna Gu beberapa kali, bagaimanapun Candra Gail merasa dia ingin menjadi artis.

“Saya tidak berniat menjadi artis, apa baiknya menjadi artis, tak ada privasi sedikitpun, hal apapun akan diberitakan……”

Dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal ini.

Siapa tahu, Candra Gail menyipitkan matanya dan berkata kepada Yuni Lim: “Poin awal kamu sangat tinggi, jika benar-benar ingin berjalan di jalur ini, tentunya pasti bisa lebih terkenal dari artis manapun.”

Mata Yuni Lim mencerminkan sedikit keanehan, intonasi Candra Gail yang sombong ini kenapa?

Namun, Yuni Lim masih tetap mempertanyakannya: “Kenapa?”

“Karena kamu adalah istri saya.” Candra Gail sedikit menaikkan dagunya, dirinya jelas sedikit arogan, intonasinya terlalu berlebihan.

Namun Yuni Lim tahu bahwa yang dikatakannya adalah benar.

Eropa adalah pusat ekonomi dunia, Candra Gail adalah jutawan Eropa, atau bisa dikatakan, dia adalah jutawan dunia.

Kemudian, ekspresi yang ditampangkan Candra Gail misterius, namun dari berbagai sisi malah tapak seperti pria yang sempurna.

Meskipun Yuni Lim tahu identitasnya, namun mungkin karena sifatnya sehari-hari, juga sudah terlalu biasa, maka sangat jarang dia bisa memikirkan tentang perbedaan dua pribadinya.

Ini adalah pertama kalinya Yuni Lim menyadari akan perbedaan pribadinya.

Inferioritas.

Ini pertama kalinya dia memiliki perasaan seperti ini.

Saat dia menyukai Ferry Goh, meski repurtasinya begitu buruk, juga tidak ada muncul perasaan inferioritas.

Namun saat berada di hadapan Candra Gail, Candra Gail mempercayainya sepenuhnya, saat bersama dengan Candra Gail, pikirannya sangat jernih, namun, sekarang malah ada perasaan inferioritas.

Untuk menutupi perasaan yang ada di hatiya, dia minum air seperti tidak terjadi apapun, suaranya sedikit lembut: “Kalau begitu tidak pas, kalau suatu saat nanti ada orang yang membahasnya, hanya ingat bahwa kamu adalah suami saya, dan tidak ingat bahwa saya adalah istri kamu?”

“Oh?” Candra Gail mendengarkan, matanya seperti ada isyarat senyuman, ujung bibirnya melekuk, jelas berkata dengan sangat bahagia: “Kalau begitu saya akan menantikannya.”

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu