After Met You - Bab 99 Takut Aku Menjadi Sederajat Denganmu?

Terdapat banyak teka – teki di tubuh Candra Gail, hanya berdasarkan pemikiran Yuni Lim, sangat sulit memikirkan hal yang benar.

Sebelumnya dia juga sudah memahaminya dan memberitahu perempuan itu, untuk sementara tidak akan memberi tahu tujuannya.

Memikirkan hal itu, muka Yuni Lim menjadi curiga.

Dia berbalik badan dan mencuci mukanya dengan air dingin, lalu menggunakan kosmetiknya, dan berjalan ke arah pertemuan.

Tetapi baru saja berjalan sejenak, dari sebelahnya muncul sebuah tangan yang dengan keras menariknya ke tangga dalam ruangan darurat.

“pia” suara pintu tertutup.

Yuni Lim masih belum tersadar apa yang terjadi, yang terjadi adalah tiba – tiba sebuah tamparan mendarat di wajahnya, sesaat, ada api di wajahnya, pedas dan menyakitkan.

“pia” suara yang renyah, berdengung di telinganya.

“Yuni Lim, kamu masih berani menggoda Ferry! Dia adalah tunanganku! Mengapa kamu begitu tidak tahu malu!”

Yessica Lim dengan keras berteriak, Yuni Lim mengelus mukanya, baru mengerti apa yang dibicarakan perempuan ini.

Masalah Jumat malam, dia masih belum mencari Yessica Lim untuk menyelesaikan masalahnya, justru sekarang Yessica Lim yang mencari masalah dengannya.

Yuni Lim dengan senyum dinginnya melihat ke arah Yessica Lim.

Yessica Lim yang baru saja menampar Yuni Lim dengan kencang, riasannya yang rapi berubah menjadi kacau, bisa dilihat betapa kencang tamparannya, betapa ia membenci Yuni Lim dalam hatinya.

“tidak tahu malu? Bagian mata mu yang mana melihat ku menggoda dia? Suamiku lebih baik berkali kali lipat dari Ferry, apakah aku perlu menggoda dia?”

Yuni Lim mundur selangkah ke belakang, dengan tatapan dingin menatap Yessica Lim.

Sejak kecil, Yessica Lim selalu mempersulit dirinya, meskipun dia sudah dengan sengaja menghindar, Yessica Lim tetap mencari masalah darinya.

“saat kamu belum kembali dari luar negeri, aku dan Ferry baik – baik saja, tetapi begitu kamu kembali, dia berubah, itu semua karena kamu, jika kamu terus berada di luar negeri akan baik – baik saja, kenapa kamu kembali!”

Karena pintu darurat tertutup, sehingga jarang ada yang kemari, sehingga Yessica Lim juga tidak berpikir terlalu banyak, ia juga tidak memikirkan dirinya sendiri sebagai putri keluarga bangsawan yang berteriak semaunya.

Mata Yuni Lim yang dingin, mukanya yang di tampar oleh Yessica Lim sudah membengkak, perih dan sakit, dia mengulurkan tangannya dan mencoba memegangnya, tidak merasakan apa – apa.

Sudah sakit hingga tidak merasakan apa – apa.

Yuni Lim mengedipkan matanya yang cantik itu, menggigit bibirnya, melihat ke arah Yessica Lim yang napasnya tidak teratur, mengangkat tangannya dan membalas tamparannya.

Tamparannya keras.

“kamu pikir kamu sebaik apa, jika kamu ingin memukulku maka kamu boleh memukulku?” Yuni Lim dengan keras menekan dagu Yessica Lim: “kamu berpikir kamu sudah hebat menjadi nona besar Keluarga Lim?”

Dulu dia tidak pengertian, selalu memikirkan hal baik tentang keluarga Lim, selalu mengalah, tetapi semua hal ini harus sesuai batasan.

Memaksa dia menikah dengan tuan Mario, membuat dia selama 13 tahun juga tidak dapat bertemu dengan ayahnya, memaksanya keluar ke Amerika, dihina oleh orang lain….

“Yuni, apa yang kamu lakukan!” Yessica Lim terkaget melihat kebencian dari mata Yuni Lim.

Karena sejak kecil dia selalu mendapatkan perhatian, kasih sayang, sehingga dia juga sudah terbiasa kalau statusnya lebih tinggi dari Yuni Lim.

Sebelum Yuni Lim pergi ke luar negeri, dia hanyalah sebuah pengecut, tidak berani memberontak, sehingga dia baru bisa dengan sempurna menciptakan masalah aborsi, membuat Yunus mengusirnya ke luar negeri.

Mengira kalau di luar negeri dia akan terlupakan, dijauhi, hingga bunuh diri.

Tetapi dia tidak pernah berpikir, kalau dia akan kembali dengan keadaan baik – baik, setelah kembali, tidak hanya mengambil saham, hingga menikah kepada seseorang yang kaya dan tampan, selain itu juga menjadi direktur dari perusahaan LK, membuat kakek terkagum.

Bahkan sikap Ferry Goh terhadapnya, juga sangat baik.

Sedangkan hal yang pernah di lakukannya, hampir tidak pernah menciptakan efek terhadap Yuni Lim, bahkan membuatnya semakin baik.

Dia tidak terima.

Tangan Yuni Lim yang memegang dagu Yessica Lim, menariknya ke bawah, mencekik lehernya, hingga menekannya ke dinding, dengan tenaganya yang kuat.

“apa yang kamu takutkan? Apakah kamu takut jika aku menjadi sederajat denganmu?” kata Yuni Lim sambil menyindir, “apakah kamu pantas?”

Yessica Lim sudah di butakan oleh kemarahannya karena sikap baik Ferry terhadap Yuni Lim, jika tidak dia juga tidak akan menahan Yuni Lim, menarik Yuni Lim ke tempat yang sepi dan menamparnya.

Jika berbicara soal bertengkar, Yessica Lim benar – benar bukan tandingan Yuni Lim.

Dia adalah orang yang bertumbuh di tempat yang nyaman, juga tidak mempunyai kemampuan bela diri, itu juga tidak mungkin.

Jumat kemarin, Yessica Lim meminta seseorang untuk menusukkan narkoba kepadanya, membuat kebencian Yuni Lim terhadapnya sudah mencapai batas maksimal.

Yessica Lim menatapnya dengan benci, sejak kapan dia tidak membenci Yessica Lim?

“Yuni Lim, kamu… ehm… sebaiknya melepaskanku…” Yessica Lim dengan lelah mengangkat kepalanya, sembari memegang teleponnya.

Yuni Lim memperhatikan gerakannya, tatapannya dingin, sebelah tangannya yang kosong merebut teleponnya: “apa yang kamu takutkan? Apa kamu tahu mengapa aku datang ke pesta ini? Karena aku tahu kamu akan datang, apa yang aku alami Jumat kemarin, aku yakin kamu lebih jelas dari siapa pun…”

Pori – pori Yessica Lim mengecil, menampilkan ketakutannya, Yuni Lim menampilkan kepuasan di wajahnya: “semua hal sudah aku siapkan, lagi pula tidak ada yang tahu kamu di sini, aku sudah siapkan sesuatu yang akan membuat mu ketagihan.”

Setelah selesai berbicara, senyuman jahatnya muncul.

“kamu berani!” Yessica Lim memelototinya, ia merengek dengan sekuat tenaga.

“apa yang kamu suntikkan untukku, narkoba, mengapa aku tidak berani menyuntikkannya untukmu?” Yuni Lim menampilkan kepuasan di wajahnya: “kamu juga seharusnya merasakan nama baikmu dihancurkan.”

Ini adalah Yessica Lim, segala hal hanya dapat di lakukannya, orang lain tidak dapat melakukannya, tidak peduli sampai kapan, apa yang dilakukannya adalah benar, orang lain selalu salah.

“Yuni Lim, jika kamu berani menyuntikkan sesuatu kepadaku, maka aku tidak akan memaafkanmu!”

“maka saat kamu meminta orang untuk menyuntikkan narkoba kepadaku, apakah kamu pernah memikirkannya, perasaanku sama seperti perasaanmu sekarang, sampai mati pun aku tidak akan memaafkanmu!”

Yuni Lim juga tidak mem-pedulikan apakah dia memberontak, mencekik telinganya dengan keras.

Yessica Lim memegang tangan Yuni Lim dengan kedua tangannya, mata yang penuh kebencian menutupi kekagetannya: “itu karena kamu pantas, kamu sudah seharusnya mati, kamu selalu menghalangi jalanku….”

“nona Yessica ini adalah pembalasan, Jumat kemarin kamu mencari seseorang untuk menyuntikkan narkoba kepada Yuni Lim?”

Tiba – tiba, pintu darurat terbuka, sebuah bayangan berjalan masuk.

Membuat Yuni Lim dan Yessica Lim sama – sama terkejut.

Yuni Lim memperhatikannya serius, ternyata adalah Candra Gail, ia melepaskan gerakan di tangannya: “kenapa kamu datang?”

Candra Gail tidak berbicara, pandangannya menuju ke arah muka perempuan itu, lalu matanya berubah menjadi gelap kembali.

Yuni Lim tahu apa yang sedang diperhatikannya, memegang mukanya sendiri: “aku tidak apa, kamu keluar dulu, jaga di depan pintu, ini adalah urusanku dengannya.”

Melihat perhatian Candra Gail terhadap Yuni Lim, mata Yessica Lim seakan mencemooh: “apakah kamu tahu istrimu berselingkuh dengan siapa? Tuan Candra kamu adalah lelaki paling murah hati yang pernah kutemui, bahkan sudah diselingkuhi saja masih berpura-pura seakan tidak terjadi apa – apa.”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu