After Met You - Bab 388 Chyntia Lin Tiba-tiba Pindah Rumah

Candra Gail tahu masalah yang terjadi setelah Yuni kembali ke Malaysia, tidak peduli bagaimana memikirkannya, dia selalu merasa tidak tenang, hanya buru-buru mengurus masalah di Kerajaan J, lalu segera pulang ke rumah.

Dia pulang dengan tergesa-gesa, naik pesawat 10 jam lebih, membuat dia merasa kelaparan.

Dia hanya memasak mie instan, setelah selesai makan, dia mengajak Yuni tidur.

Mengenai Dokter Mo mengambil rambut Gilbert Lin, masalah melakukan uji coba tes DNA, Yuni sepenuhnya tidak berdiskusi dengan Candra Gail sama sekali.

Lagipula, didalam hatinya, hal ini bukanlah sebuah masalah, hanya karena Dokter Mo terlalu dibuat serius.

Setelah tiba di kamar, Candra Gail merabanya sekali lagi, sebelum tidur, entah kenapa, dia membahas Niko Feng.

“Pamanmu sekarang sedang melakukan pekerjaan apa?”

“Dia kembali ke Kota J, dia bisa melakukan hal apa lagi, tentu saja sibuk mengurus masalah perusahaannya.” ucap Yuni kelelahan, dia pun sembarang mengucapkan kalimat itu.

“Kalau begitu, dia dan kamu pernah membahas…………”

Candra Gail baru mengatakan setengah kalimatnya, dia menundukkan kepala melihat Yuni, dia baru menyadari kalau Yuni sudah tertidur.

Sebenarnya banyak urusan di Kerajaan J yang harus diselesaikan, tetapi jika Yuni tidak berada di sisinya, dia selalu merasa ada yang kurang.

Beberapa tahun berlalu, dia sendiri tidak tahu bagaimana melewatinya.

Dia merasa sekarang dirinya seperti berada didalam dongeng, seorang anak yang tidak bisa jauh dari ibunya.

Perumpaan ini muncul didalam pikirannya, ekspresi wajah Candra Gail langsung muram.

Dia bangun mematikan lampu, barulah kembali berbaring, lalu mendekap Yuni kedalam pelukannya dan bersiap untuk tidur.

Selain merindukan dia, Candra Gail juga mengkhawatirkan keselamatannya, dia selalu merasa ada yang hilang, ada masalah penting yang belum terpikirkan olehnya.

………………….

Pertama, tidur malam yang nyenyak.

Candra Gail dan Yuni bangun pada saat yang bersamaan.

Kebetulan hari ini adalah akhir pekan, tetapi dua orang ini tidak ada rencana untuk bermalas-malasan tidur di kasur, mereka berdua bangun tidur langsung turun dari kasur.

Candra Gail membuat sarapan pagi, Yuni di sebelahnya hanya melihat.

Candra Gail tiba-tiba teringat: “Saat aku tidak di rumah, kamu sendiri bagaimana masaknya?”

“Tanganku yang terluka hanya sebelah, tangan yang satunya masih baik-baik saja, lagipula bukan kedua tanganku yang terluka.” ucap Yuni sambil melihatnya sekilas, dia merasa perkataan Candra sangat tidak masuk akal.

Candra Gail tidak bicara lagi, dia hanya focus melihat wajan.

Yuni menepuk tangannya: “Hei.”

Begitu langsung marah?

Barulah Candra Gail berkata: “Nanti cari beberapa pembantu ya.”

“Hah?”

“Diputuskan begitu saja.” hidup berdua memang lebih baik, tetapi dia selalu merasa tidak bisa menjaga Yuni disaat dia membutuhkannya.

Meskipun Yuni memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga dirinya sendiri, tetapi Candra Gail didalam hatinya selalu merasa tidak tenang.

Dia pasti masih harus pergi ke Kerajaan J lagi, Yuni di Malaysia masih ada pekerjaan dan memiliki hal yang dia sukai, dia bukan boneka, Candra Gail juga tidak bisa sembarang waktu pergi kemana membawa Yuni pergi bersamanya.

Kepulangannya kali ini juga kebetulan untuk mengatur kondisi rumah sewajarnya.

Pembantu, penjaga……..yang seharusnya ada harus diadakan.

Candra Gail didalam hatinya memikirkan beberapa hal ini, dengan cepat segera terlaksana.

Sore hari, dia langsung mengaturnya, mencari seorang pembantu dan pengawal untuk mengurus rumah.

Yuni bahkan tidak tahu Candra Gail sedang sibuk apa, dia hanya merasa Candra Gail setelah pulang masih harus sibuk kesana-kemari, dia pun tidak tega mengganggunya, Yuni langsung bersiap sendiri membawa anjingnya keluar dan berkeliling, berharap masih bisa berpapasan dengan Chyntia Lin dan Gilbert Lin.

Dia sudah mengikat Sapi dengan rapi, saat bersiap keluar rumah, dia mendengar suara dari belakang: “Mau kemana?”

Yuni menengok ke belakang, melihat Candra Gail yang entah sejak kapan turun dari lantai atas.

“Aku membawa Sapi pergi berkeliling, kalau kamu ada urusan lebih baik selesaikan saja dulu.” ucap Yuni sambil mengelus Sapi, lalu langsung bersiap berjalan keluar rumah.

Candra Gail melangkahkan kakinya berjalan mendekati Yuni: “Aku ikut pergi bersamamu.”

Yuni sudah lama tidak pergi bersama Candra Gail membawa Sapi berkeliling, mendengar dia berkata seperti itu, dia langsung merasa gembira bisa keluar rumah bersama.

Hanya saja, hal yang sedikit mengecewakan adalah dia tidak melihat Chyntia Lin dan Gilbert Lin.

Candra Gail melihat raut wajah Yuni yang terlihat kecewa, dia bertanya pada Yuni: “Kenapa?”

Yuni teringat perkataan Candra Gail kemarin, dia membuka mulut dan berkata: “Tidak melihat dua orang yang kamu sebut sebagai pembuat masalah, aku merasa sedikit kecewa.”

“Pergi ke rumahnya bukankah lebih baik?” Candra Gail merasa ini sepenuhnya bukanlah sebuah masalah, bukankah sudah dibilang dari sini tidak jauh.

Kedua mata Yuni berkilau, menarik tangan Candra Gail berjalan menuju rumah Chyntia.

Dia berjalan sambil mengobrol dengan Candra Gail: “Anak perempuan itu sejak kecil mengidap penyakit jantung, itu menyulitkan dia, mereka bilang anak kecil itu mirip denganmu, aku merasa tidak begitu mirip.”

Candra Gail masih belum tahu masalah momen wechat yang diupload oleh Yuni, Candra Gail sambil menggandeng tangan Yuni, sambil bertanya padanya: “Mereka yang mana?”

“Asisten Andrea dan Alex Paige, aku mengupload foto anak kecil itu di momen wechat, mereka bilang anak kecil itu mirip denganmu, aku merasa hanya mirip sedikit.”

Yuni terus bicara tanpa henti padanya, pandangan matanya malah terus melihat ke arah rumah Chyntia Lin.

Candra Gail merasa sikap Yuni yang seperti ini sangat menarik, terus bicara tanpa henti seperti seorang anak kecil yang menemukan sebuah hal baru yang membuatnya penasaran dan ingin segera menceritakannya.

Hanya saja, cara berpikir semacam ini hanya dia bayangkan didalam hati saja, jika benar-benar diucapkannya, Yuni pasti marah padanya.

Apa yang harus dilakukan? terlalu memanjakannya, emosinya tinggi.

………………………..

Yuni dan Candra Gail sudah berjalan sepuluh menit lebih, barulah mereka tiba di depan rumah Chyntia Lin.

Candra Gail menengok ke belakang melihat sekilas letak atap rumah mereka, dia mengangkat alisnya, tetangga ini jaraknya benar-benar sangat dekat!

Yuni tidak memperhatikan hal itu, dia sedikit terkejut melihat pos satpam yang kosong tanpa satu orang pun: “Kenapa tidak ada orang satu pun?”

Saat kemarin dia datang kesini, ada yang menjaga pintu gerbang di pos satpam.

Candra mendengar suara Yuni, dia menengok ke belakang melihat pintu gerbang rumah ini sudah terkunci.

Saat Asisten Andrea menyelidiki Chyntia Lin dan Gilbert Lin, dia juga mengirimkan berkas penyelidikan itu kepada Candra Gail, jadi dia juga sedikit penasaran dan menduga-duga Yudi Lin, dia juga ingin bertemu dengan Chyntia Lin.

Tetapi keadaan di depan matanya ini………….

Candra Gail fokus memusatkan pikiran sejenak, lalu dia segera memutuskan fokus pikirannya dengan bertanya pada Yuni: “Apa kamu punya nomor telepon dia?”

Yuni menggelengkan kepala: “Tidak punya.”

Dia dan Chyntia juga baru kenal, bagaimana mungkin langsung punya nomor telepon dia.

“Kalau begitu besok datang lagi kesini, mungkin besok dia sudah kembali.” Candra Gail berbicara sambil menarik Yuni pulang.

Hanya saja, Candra Gail didalam hatinya mengerti dengan jelas, Chyntia mungkin sudah pindah.

Berdasarkan kesimpulan yang dia kira, tubuh Chyntia tidak sehat, sangat jarang keluar rumah, dia juga tidak memiliki teman, malah sebaliknya dia sangat ramah kepada orang lain, jika dia benar-benar ingin bermain keluar, dia pasti mencari Yuni.

Lagipula, jika dia memiliki urusan lain untuk keluar rumah, didalam rumah tidak mungkin tidak ada satu orang pun yang tinggal.

………………………

Beberapa hari berikutnya, saat Yuni melewati rumahnya, pasti bisa melihat Chyntia didalam rumah, pintu gerbang semuanya dikunci dengan rapat.

Sudah pindah?

Didalam hati Yuni semakin merasa aneh.

Kenapa tiba-tiba pindah kesini, dan tiba-tiba pindah ke tempat lain?

Apa karena penyakitnya kambuh, sehingga dia pergi untuk berobat?

Beberapa cara berpikir Yuni ini, sebelum dia bertemu dengan Chyntia Lin, dia tidak ada cara untuk memastikannya.

Selanjutnya, Dokter Mo kali ini datang lagi ke rumah Yuni.

Dia membawa laporan tes uji coba DNA.

Yuni sedikit terkejut: “Hasilnya sudah keluar?”

Hal yang membuat dia terkejut adalah sudah jelas Gilbert Lin tidak mungkin adalah anak Candra Gail, Dokter Mo kenapa masih bersikeras datang lagi.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu